PENGANTAR
1+1=?
Sudah menjadi konsep kebenaran yang telah diajarkan pada kita semua sejak kecil
Namun, hal tersebut hanya akan berlaku pada konsep sistem bilangan berbasis
desimal
Lalu bagaimana dengan konsep bilangan lain?
SISTEM BILANGAN
Sistem bilangan adalah notasi untuk merepresentasikan suatu bilangan
Setidaknya ada 4 macam sistem bilangan yang populer, yaitu:
Basis biner (Binary / 2)
Basis oktal (8)
Basis desimal (10)
Basis hexadesimal (16)
Dalam bahasa komputer hanya mengenali kondisi high dan low, yang dapat
diartikan dalam simbol 0 dan 1
POKOK BAHASAN
1. Basis Bilangan
2. Konversi antar bilangan
3. Operasi sistem biner
BASIS BILANGAN
Sistem Bilangan Komputer atau Number System adalah Suatu cara untuk mewakili
besaran dari suatu item fisik.
Sistem Bilangan menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base / radix) yang
tertentu.
Dalam hubungannya dengan komputer, ada 4 Jenis Sistem Bilangan yang dikenal
yaitu :
Desimal (Basis 10),
Biner (Basis 2),
Oktal (Basis 8)
Hexadesimal (Basis 16).
BASIS BILANGAN
No Sistem Bilangan Basis Simbol
1 Biner 2 0, 1
2 Oktal 8 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7
3 Desimal 10 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
4 Hexadesimal 16 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, F
Contoh Penulisan:
1101012 (biner)
2110 (desimal)
BILANGAN DESIMAL
Desimal (Basis 10) adalah Sistem Bilangan yang paling umum digunakan dalam kehidupan
sehari-hari.
Sistem bilangan desimal menggunakan basis 10 dan menggunakan 10 macam simbol
bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9.
Sistem bilangan desimal dapat berupa integer desimal (decimal integer) dan dapat juga
berupa pecahan desimal (decimal fraction).
Untuk melihat nilai bilangan desimal dapat digunakan perhitungan seperti berikut, misalkan
contoh bilangan desimal adalah 8598. Ini dapat diartikan :
BILANGAN DESIMAL
Setiap simbol dalam sistem bilangan desimal memiliki Absolut Value dan Position
Value.
Absolut value adalah Nilai Mutlak dari masing-masing digit bilangan.
Sedangkan Position Value adalah Nilai Penimbang atau bobot dari masing-masing
digit bilangan tergantung dari letak posisinya yaitu bernilai basis di pangkatkan
dengan urutan posisinya.
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dibawah ini.
BILANGAN DESIMAL
Dengan begitu maka bilangan desimal 8598 bisa diartikan sebagai berikut :
Sistem bilangan desimal juga bisa berupa pecahan desimal (decimal fraction),
misalnya : 183,75 yang dapat diartikan :
BILANGAN BINER (BINARY)
Biner (Basis 2) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 2 simbol yaitu 0 dan 1.
Bilangan Biner ini di populerkan oleh John Von Neumann.
Contoh Bilangan Biner 1001, Ini dapat di artikan (Di konversi ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
BILANGAN BINER (BINARY)
Dalam penulisan bilangan, suatu bilangan dapat ditulis dalam 1 atau beberapa bit.
Angka 1 dalam bilangan desimal, dapat dituliskan dalam bilangan biner sebagai 1,
01, 001, 0001, 00001, dan seterusnya.
Jumlah bit yang digunakan merepresentasikan besarnya nilai bilangan yang
ditulisakan.
Position Value dalam sistem Bilangan Biner merupakan perpangkatan dari nilai 2
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
BILANGAN BINER (BINARY)
No Bilangan Desimal 1 bit 2 bit 3 bit 4 bit 5 bit
1 0 0 00 000 0000 00000
2 1 1 01 001 0001 00001
3 2 10 010 0010 00010
4 3 11 011 0011 00011
5 4 100 0100 00100
6 5 101 0101 00101
7 6 110 0110 00110
8 7 111 0111 00111
9 8 1000 01000
10 9 1001 01001
11 10 1010 01010
12 11 1011 01011
13 12 1100 01100
14 13 1101 01101
15 dst dst
BILANGAN OKTAL
Oktal (Basis 8) adalah Sistem Bilangan yang terdiri dari 8 Simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4,
5, 6, 7.
Contoh Oktal 1024, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan desimal)
menjadi sebagai berikut :
BILANGAN OKTAL
Bilangan oktal juga dapat dituliskan dengan pengelompokan bilangan biner
menggunakan 3 bit, sebagai contoh 5628 dapat dituliskan sebagai 101 110 0102
Dengan penjabaran 101 = 5, 110 = 6, dan 010 = 2
Position Value dalam Sistem Bilangan Oktal merupakan perpangkatan dari nilai 8
(basis), seperti pada tabel berikut ini :
BILANGAN HEXADESIMAL
Hexadesimal (Basis 16), Hexa berarti 6 dan Desimal berarti 10 adalah Sistem
Bilangan yang terdiri dari 16 simbol yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A(10), B(11),
C(12), D(13), E(14), F(15).
Pada Sistem Bilangan Hexadesimal memadukan 2 unsur yaitu angka dan huruf. Huruf
A mewakili angka 10, B mewakili angka 11 dan seterusnya sampai Huruf F mewakili
angka 15.
Contoh Hexadesimal F3D4, Ini dapat di artikan (Di konversikan ke sistem bilangan
desimal) menjadi sebagai berikut :
BILANGAN HEXADESIMAL
Position Value dalam Sistem Bilangan Hexadesimal merupakan perpangkatan dari
nilai 16 (basis), seperti pada tabel berikut ini :
KONVERSI ANTAR BASIS BILANGAN
Seperti yang telah disebutkan diawal, tiap bilangan bentuk penulisan yang berbeda
pada tiap basis bilangan, tetapi memiliki nilai yang sama.
Jika mengalami kesulitan untuk mengkonversi secara langsung, ubah terlebih dahulu
ke basis lain yang lebih mudah.
Contoh:
Ketika akan mengubah bentuk dari 1𝐷𝐶16 ke bentuk oktal, akan lebih mudah jika
dikonversikan dalam bentuk desimalnya yaitu 47610 baru kemudian dikonversi
dalam oktalnya yaitu 7348
KONVERSI BINER
Biner ke Desimal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Desimal dengan mengalikan 2n dimana n
merupakan posisi bilangan yang dimulai dari angka 0 dan dihitung dari belakang.
1100012= ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21) + ( 1 x 20 )
= 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 49
Jadi, 110012 = 49
KONVERSI BINER
Biner ke Oktal
Cara mengubah bilangan Biner menjadi bilangan Oktal dengan mengambil 3 digit bilangan dari
kanan.
Contoh : 111100110012 diubah menjadi bilangan Oktal menjadi
11 110 011 001 = 112 = 21 + 20 = 38
= 1102 = 22 + 21 = 68
= 0112 = 21 + 20 = 38
= 0012 = 20 =18
Jadi, 111100110012 = 36318
KONVERSI BINER
Biner ke HexaDesimal
Cara mengubah Biner menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengambil 4 digit bilangan dari
kanan .
Contoh: 01001111010111002 diubah menjadi bilangan HexaDesimal
0100 1111 0101 1100 = 01002 = 22 = 416
= 11112 = 23 + 22 + 21 + 20 = 15 = F16
= 01012 = 22 + 20 = 516
= 11002 = 23 + 22 = 12 = C16
Jadi, 01001111010111002 = 4F5C16
KONVERSI OKTAL
Oktal ke Biner
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi Biner dengan menjadikan satu persatu
angka bilangan Oktal menjadi bilangan Biner dahulu kemudian di satukan. Untuk
bilangan Oktal haruslah memiliki 3 digit bilangan Biner sehingga jika hanya
menghasilkan kurang dari 3 digit makan didepannya ditambahkan bilangan 0.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
KONVERSI OKTAL
Oktal ke Desimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan Desimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi
bilangan Biner terlebih dahulu baru kita ubah menjadi bilangan Desimal.
Contoh : 2618 diubah menjadi bilangan Desimal
Langkah 1 : mengubah ke bilangan Biner
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
Jadi, 2618 = 0101100012
Langkah 2 : mengubah bilangan Biner menjadi Desimal
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1
x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
Jadi, 2618 = 177
KONVERSI OKTAL
Oktal ke HexaDesimal
Cara mengubah bilangan Oktal menjadi bilangan HexaDesimal dengan mengubah bilangan Oktal tersebut menjadi bilangan Biner terlebih dahulu baru kita
ubah menjadi bilangan Desimal. Lalu kita ubah lagi menjadi bilangan HexaDesimal.
261 = 28 = 0102
= 68 = 1102
= 18 = 0012
0101100012 = ( 0 x 28 ) + ( 1 x 27 ) + ( 0 x 26 ) + ( 1 x 25 ) + ( 1 x 24 ) + ( 0 x 23 ) + ( 0 x 22 ) + ( 0 x 21 ) + ( 1 x 20 )
= 0 + 128 + 0 + 32 + 16 + 0 + 0 + 0 + 1
= 177
11 : 16 = 0 sisa 11 - B