Anda di halaman 1dari 27

Pengertian

 Embriologi ialah ilmu tentang embryo.

 Embryo ialah makhluk yang sedang dalam tingkat


tumbuh dalam kandungan.

 Kandungan itu berada dalam tubuh induk (dalam


rahim) atau di luar tubuh induk (dalam telur).
 Tumbuh. ialah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai
jadi bentuk kompleks dan dewasa.

 Makhluk yang asalnya terdiri dari satu sel dan hidupnya tergantung
kepada parent menjadi makhluk yang terdiri dari banyak sel yang
tersusun atas berbagai jaringan dan alat yang kompleks, dan yang
dapat berdiri sendiri dan sanggup bereproduksi.
Ada 2 fase utama masa pertumbuhan:
I. prenatal;
2. postnatal.

 Prenatal, pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai


lahir;

 Postnatal, pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa.

 Gabungan pertumbuhan pre dan post- disebut ontogeny;

 fase prenatal dipelajari oleh ilmu Embryologi.


TAHAP-TAHAP REPRODUKSI
 Reproduksi terdiri dari 7 tahap:

1. masa persiapan
2. masa kawin
3. masa pembuahan
4. masa pertumbuhan dalam kandungan
5. Kelahiran
6. masa pertumbuhan anak
7. masa dewasa
1. Masa persiapan

 Pada masa ini terjadi persiapan untuk melakukan


reproduksi.

 Gamet dimatangkan dan disalurkan ke tempat


pembuahan.

 Hewan yang tinggal di daerah dingin pergi ke daerah


yang panas (tropis), agar alat reproduksinya dapat
berfungsi normal menghasilkan gamet matang.
2. Masa kawin

 masa pelaksanaan proses reproduksi.

 Jantan dan betina bertemu dan melakukan perkawinan


(coitus).

 Untuk bertemu, perlu pemikat.

 Mungkin saja betinanya yang aktif memikat, ataupun


jantannya, mungkin pula sama-sama aktif. Bahan dan cara
pemikat untuk bertemu dan kawin itu beraneka macam.
 Ada dengan menggetahkan suatu bau dari
kelenjarnya di kulit, ada yang dengan bernyanyi,
ada yang dengan menari atau membuat gerakan
yang membuat lawan jenis tertarik untuk
mendekat; dan yang aktif waktu malam ada pula
dengan memancarkan sinar.
3. Masa pembuahan

 Kalau sudah terjadi coitus spermatozoa mengalir menuju ke


tempit pembuahan.

 Ovum pun demikian, dialirkan ke tempat pembuahan.

 Kemudian kedua jenis gamet itu saling mengeluarkan zat untuk


memungkinkan mereka bertemu.

 Setelah bertemu spermatozoa mengeluarkan zat lain lagi untuk


melepaskan selaput ovum, sehingga dapat menerobos masuk.
4. Masa pertumbuhan dalam kandungan

 Jika ovum dibuahi, akan turun ke uterus (rahim) dan


mengalami pertumbuhan di sana.

 hewan yang ovipar (bertelur), ovum yang telah dibuahi


akan keluar tubuh induk, yang disebut ditelurkan.

 Ovum itu dilindungi dulu dengan selaput tebal dan


keras, karena jika mengalami pertumbuhan di luar
tubuh induk akan menjumpai banyak bahaya.
5. Kelahiran

 Saat embryo keluar dari tubuh induk ada anak yang


mungkin sudah bisa berdiri sendiri, cari makan
sendiri.

 Mungkin pula masih harus bergantung kepada


asuhan parent.

 Ada pula kelahiran yang masih akan menempuh


tahap pertumbuhan kedua, yang disebut larva.
 Larva dapat cari makan sendiri dari
lingkungannya, tapi susunan tubuh masih muda,
artinya belum dewasa dan belum mampu
bereproduksi.

 Selajutnya nanti akan terjadi metamorphosis,


menuju dewasa.

 Jadi reproduksi erat hubungannya dengan


Embryologi.
 Embryologi tidak hanya membahas masa
pertumbuhan dalam kandungan dan larva, tapi
juga termasuk masa persiapan, perkawinan, dan
masa pembuahan.
PENERAPAN EMBRIOLOG1
 Embryologi sebagai ilmu murni diperlukan untuk
menunjang memecahkan berbagai masalah biologi dan
terapannya, seperti berikut:

 1. Determinasi kedudukan sistematik (Taxonomi) jenis


hewan.

 Banyak hewan yang waktu dewasa sulit diklasifikasikan.

 Namun kalau ditinjau pertumbuhan embryonya akan


dapat dipastikan golongan taxus dengan mudah.

 Contoh: Tunicata, yang mirip bunga karang yang hidup


berkoloni di dasar laut.
 Kalau diamati pertumbuhan embryonya
diketahui bahwa hewan ini mengandung
notochord (chorda).

 Karena itu tergolong Chordata.

 Jadi Tunicata yang nampaknya pd waktu dewasa


mirip Porifera, ternyata bukan.
 Retip (barnacle) yang hidup melekat pada karang
di laut, dan juga pada balok dermaga pelabuhan
atau perahu, sepintas nampak seperti bangsa lokan
(Mollusca).
 Kalau diamati embryonya (larva), persis seperti larva
crustacea.

 Karena itu digolongkan Crustacea (Arthropoda).


 Anjing Tasmania, yang hidup seperti anjing,adalah
salah karena melihat kepada anatomi dan
morfologinya saja.
 Kalau diteliti secara embryologis ternyata anjing ini
memiliki kantung anak (marsupium) dan uterusnya
tidak memiliki placenta yang kuat melekat ke uterus
seperti halnya kera dan manusia.

 Karena itu digolongkan ke Marsupialia (Metatheria),


bukan Carnivora.
 2. Memecahkan masalah anatomi manusia.

 Banyak ditemukan bayi lahir maupun yang sudah


dewasa, memiliki kelainan anatomi seperti kelainan
pada kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah),
payudara, genitalia, adanya ekor pada bayi baru lahir,
sumbing, dan sebagainya, sesungguhnya dapat dijajaki
lewat embryologi.
 Cincin aorta, supernumerary nipples, hypospadia,
cryptorchidism, uterus duplex, hernia umbilical atau
inguinal, semua berhubungan dengan kelainan
embryologis.
 Banyak bukti Evolusi pada tubuh manusia lewat
pertumbuhan embryologis.

 Ratusan "vestigial organs" dalam tubuh kita, yang


dapat di pahami lewat embryologi dan evolusi.


 Ditemukannya celah antara atrium kiri dan kanan,
atau ventrikel kiri dan kanan, adanya bulu yang
tumbuh sekujur tubuh janin yang digugurkan dekat
kelahiran, adanya appendix, otot daun telinga,
geraham ketiga yang tumbuh terlambat, dan lain-lain
.Itu semua ada hubungan dengan embryologi.
 3. Untuk belajar ilmu Kebidanan & Penyakit Kandungan
(Obstetri dan (Ginekologi).

 “Bayi tabung": merupakan garapan Embryologi.

 Berhasilnya dokter melaksanakan "bayi tabung" ini


sesungguhnya berasal dari berbagai experiment sarjana
Embryologi terhadap hewan percobaan.
 Di antaranya terkenal dengan percobaan Chang (1959).

 la berhisil mengambil ovum yang baru berovulasi,


langsung dari tuba betina kelinci dan menaruhnya dalam
tabung kaca.

 Lalu diberi zat nutrisi sesuai dengan suasana lingkungan


dalam tuba. Kemudian ditampung mani jantan, dan
dimasukkan ke tabung kaca itu.
 Terjadi pembuahan dalam tabung, disusul dengan pertumbuhan
awal.

 Embryo yang masih terdiri atas beberapa puluh cm itu


ditanamkannya ke uterus betina hidup dan sehat.

 Embryo itu dapat membuat placenta, dan tumbuh normal


sampai lahir.
 Berdasarkan pekerjaan Chang inilah "bayi tabung"
yang dikembangkan sekarang.

Anda mungkin juga menyukai