Anda di halaman 1dari 4

Laporan Praktikum Mikroteknik

“Teknik Pembuatan Sediaan Utuh Permanen”


Pendahuluan
Serangga (Insekta) digolongkan dalam phylum Arthropoda. Serangga sebagai salah
satu golongan hewan penghuni terbesar dimuka bumi. Diperkirakan bahwa jumlah seluruh
serangga menduduki tiga perempat bagian dari semua hewan yang ada, dan dari jumlah
tersebut 750.000 spesies telah berhasil diketahui dan diberi nama. Jumlah tersebut merupakan
lebih kurang 80% dari filumnya sendiri (Falahudin et al, 2015).

Umumnya tubuh serangga terdiri atas 3 ruas utama tubuh (caput, torak, dan
abdomen). Morfologi serangga pada bagian kepala, terdapat mulut, antena, mata majemuk
(faset) dan mata tunggal (ocelli). Pada bagian torak, ditemukan tungkai 3 pasang dan spirakel.
Sedangkan di bagian abdomen dapat dilihat membran timpani, spirakel, dan alat kelamin.

Pada praktikum ini menggunakan sediaan utuh. Sediaan utuh merupakan sediaan
keseluruhan obyek atau hanya salah satu bagian saja yang dibuat tanpa memotong menjadi
bagian-bagian yang tipis, misalnya cacing kecil, serangga kecil, embrio atau biji, sehelai
benang (serat kapas), butiran-butiran pasir, kristal-kristal kimia, spirakulum serangga,
lambung nyamuk, sisik ikan dan lain sebagainya (Handayani, 2017). Hasil dari pembuatan
preparat dengan teknik sediaan utuh akan menghasilkan gambar yang memiliki wujud utuh
seperti ketika sediaan organisme tersebut masih dalam keadaan hidup. Teknik sediaan utuh
juga memiliki beberapa kelemahan yaitu dilakukan pada organisme yang berukuran kecil.
Hal ini dikarenakan teknik tersebut dilakukan tanpa pemotongan wujud organisme sehingga
untuk organisme yang ukuranya relatif besar akan sulit dilakukan pembuatan preparat
dengan teknik ini .

Tujuan
1. Mengetahui prinsip dasar pembuatan preparat utuh permanen serangga
2. Pembuatan spesimen serangga dengan teknik sediaan utuh permanen
3. Menganalisis struktur tubuh serangga

Langkah Kerja
1. Sebelum melaukan praktikum serangga kecil tersebut direbus dalam KOH
10% selama 30 menit.
2. Pindahkan satu per satu insekta dengan pipet ke atas kaca benda, aturlah letaknya,
kaki-akinya direntangkan, antena dan sayap-sayap dirapikan.
3. Sesudah setengah jam hisaplah semua alkohol dengan sebuah pipet, dan
tambahkan alkohol 95% secara perlahan-lahan.
4. Sesudah satu jam gantilah denagn alkohol 95% yang baru, dan biarkan selama
satu jam.
5. Gantilah dengan alkohol absolut selama 5-10 menit.
6. Gantilah secara bergantian
a. Xylol : Alkohol = 1:3
b. Xylol : Alkohol = 2:2
c. Xylol : Alkohol = 3:1

7. Jernihkan dengan xylol selama 5 menit


8. Teteskan balsem kanada diaats objek, dan kemudiann ditutup dengan kaca
penutup.

Hasil dan Pembahasan

Pada pembuatan preparat beberapa insecta menggunakan jenis sediaan utuh. Sediaan
utuh
meru
paka
n
sedia
an
kesel
uruhan objek atau hanya salah satu bagian saja dibuat tanpa memotong bagian bagianya.
Serangga yang digunakan yaitu kutu dan rayap. Insekta dimasukkan ke dalam larutan KOH
10 % selama 30 menit. Larutan KOH ini digunakan agar dapat melarutkan atau melepaskan
pigmen dalam tubuh spesimen tersebut sehingga dapat lebih mudah diamati bagian-bagian
dalamnya. Proses selanjutnya yaitu dengan pemberian alkohol 95 % selama 1 jam pertama,
lalu alkohol 95% selama 1 jam kedua, dan alkohol absolut selaam 5-10 menit . Tahapan ini
merupakan tahapan dehidrasi yang berfungsi untuk menghilangkan atauengambil air yang
berada di dalam jaringan.

Setelah proses dehidrasi, dilakukan proses penjernihan menggunaan xylol: alkohol


dengan perbandingan 1:3, 2:2 dan 3:1 serta dilanjutkan dengan xylol murni. Tahapan ini
berfungsi untuk untuk penjernihan agar morfologi spesimen serangga dapat diamati dengan
jelas saat diamati di bawah miroskop. Sediaan utuh dari yang di buat dari dua spesies tersebut
merupakan sediaan permanen. Hal ini karena pada masing- masing sediaan diberikan entelan,
sehingga preparat dapat bertahan untuk waktu yang cukup lama.

Teknik dalam pembuatan preparat adalah menggunakan metode whole mount. Whole
mount ( Sedian Utuh ) yaitu penyiapan sediaan yang terdiri atas keseluruhan organ tubuh
organisme secara utuh. Contoh dari hewan/spesimen yang dapat dibuat preparat
menggunakan preparat whole mount adalah kutu rambut manusia (Pediculus humanus
capitis), kutu busuk dan hewan lain yang berukurang tidak terlalu besar yang bentuknya
masih utuh.

Kesimpulan

Whole mount adalah metode pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat
sediaan utuh atau keseluruhan organisme baik itu hewan maupun tumbuhan.Syarat utama
bahan yang digunakan dalam pembuatan preparat Wholemount adalah berukuran kecil dan
bentuknya masih utuh.Kutu manusia memiliki kaki berjumlah 6, memiliki antena, dan bagian
tubuhnya pun terbagi kedalam kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai