Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

MIKROTEKNIK

SEDIAAN UTUH (WHOLE MOUNT)


HEWAN

Disusun oleh :
Nama : Sri Lestari
NIM : K4315061
Kelas :A
Kelompok :5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
LAPORAN RESMI MIKROTEKNIK

I. JUDUL : SEDIAAN UTUH (WHOLE MOUNT) HEWAN


II. TUJUAN
Membuat sediaan organisme atau bagian organisme hewan secara utuh

III. PRINSIP KERJA


1. Menyiapkan semut dengan membuat jebakan semut
dengan komposisi
Detergen cair 10 ml
Air 300 ml
Alkohol 70% 200 ml
Gliserol 150 ml

2. Fiksasi dengan etanol 70% selama 2 x 24 jam

3. Dehidrasi etanol bertingkat (80% 95 % 100%) masing-masing selama 10


menit

4. Penjenuhan dengan minyak cengkeh selama 5 menit


5. Merendam dengan xylol, 2 x 5 menit dengan fungsi untuk penjernih dan medium
pelarut entellan
6. Menaruh preparat pada objek glass lalu memberi entellan yang berfungsi perekat

7. Menutup dengan deg glass


IV. DATA PENGAMATAN
Gambar Praktikum Gambar searching
Abdomen

Ekstremitas anterior

https://rahmaharfi.wordpress.c
om/2014/12/11/mikroteknik-
fotografi/

Ekstremitas belakang dan tengah

Kepala
V. ANALISIS
A. Analisis Prinsip Kerja

Metode sediaan utuh (Whole Mount) merupakan suatu cara membuat


sediaan dengan menggunakan organisme atau jaringan secara utuh (tanpa
penyayatan). Metode ini biasanya digunakan untuk membuat preparat atau
sediaan organisme yang ukurannya relatif kecil dan sulit untuk dilakukan
penyayatan. Metode whole mount banyak digunakan untuk mengamati embrio.
(Rudyatmi, 2012).
Tujuan pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat menyediakan
preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari
bahan atau objek yang bersangkutan (Rudyatmi, 2012).
Menurut Suntoro (1983) minyak cengkeh merupakan salah satu larutan yang
dapat digunakan dalam penjernihan pembuatan sediaan utuh. Minyak cengkeh
mempunyai kelebihan antara lain prosesnya cepat, jaringan dapat dipindahkan
langsung dari alkohol 95% dan hanya menyebabkan sedikit pengkerutan dan
kekurangan minyak cengkeh ini adalah mahal harganya, sukar untuk
memindahkan jaringan ke parafin, dan untuk pemindahan ini diperlukan 3-4 kali
penggantian dengan parafin murni.
Pembuatan metode whole mount dengan fiksasi, dehidrasi, staining,
clearing, mounting, dan yang terakhir labelling. Fiksasi adalah proses untuk
mempertahankan sel atau jaringan agar tetap pada tempatnya dan tetap utuh.
Fiksatif dibedakan menjadi dua, yaitu fiksatif sederhana (alkohol, formalin) dan
fiksatif majemuk (larutan Bouin). Dehidrasi adalah proses penarikan molekul air
dari jaringan, contohnya ethyl alkohol dan aseton. Staining adalah proses
mewarnai objek pada sediaan yang dilakukan setelah objek difiksasikan ke
sediaan, contohnya Eosin 1% dan Carmine alum . Clearing adalah proses
penggantian dehidran dengan larutan lain sebagai persiapan untuk dehidran yang
lain, contohnya xilol, kloroform, minyak cengkeh, dan laktofenol. Mounting
adalah proses merekatkan suatu sediaan yang telah jadi dengan gelas penutup,
contohnya Canada balsam atau entellan. Labelling adalah proses terakhir, yaitu
pemberian nama sediaan pada bagian tepi gelas objek.
B. Analisis Hasil yang Diperoleh
Gambar Praktikum Gambar searching
Abdomen

Ekstremitas anterior

https://rahmaharfi.wordpress.c
om/2014/12/11/mikroteknik-
fotografi/

Ekstremitas belakang dan tengah

Kepala

DESKRIPSI
Pembuatan reparat semut dengan metode whole mount lumayan bagus. Hasil
yang diperoleh memperlihatkan bentuk morfologi semut hitam diantaranya
abdomen, ekstremitas dan kepala. Namun preparat yang dihasilkan kurang jelas
hingga pada bagian detail.
Dalam pembuatan preparat metode whole mount terdapat dua cara yaitu metode
klasik dan metode cepat. Metode klasik seperti yng dilakukan praktikum ini
sedangkan praktikum cepat yaitu dengan diawetkan dalam alkohol 70%
selanjutnya alkohol 70% dibuang, diganti dengan laktofenol dan didiamkan
selama 24 jam. Kutu diletakkan di atas Object Glass, ditetesi dengan Polyvinil
Alkohol kemudian ditutup dengan Cover Glass. Diamati di bawah mikroskop dan
dipotret kemudian diidentifikasi.
Hasil preparat whole mount metode cepat lebih baik dibandingkan dengan
preparat metode klasik (Mubarok, 2015)

VI. KESIMPULAN
1. Metode sediaan utuh (Whole Mount) merupakan suatu cara membuat sediaan
dengan menggunakan organisme atau jaringan secara utuh (tanpa penyayatan)
2. Tujuan pembuatan preparat whole mount adalah untuk dapat menyediakan
preparat mikroskopis yang dapat memperlihatkan struktur secara keseluruhan dari
bahan atau objek yang bersangkutan
3. Pembuatan metode whole mount dengan fiksasi, dehidrasi, staining, clearing,
mounting, dan yang terakhir labelling
4. Fiksasi adalah proses untuk mempertahankan sel atau jaringan agar tetap pada
tempatnya dan tetap utuh.
5. Dehidrasi adalah proses penarikan molekul air dari jaringan
6. Staining adalah proses mewarnai objek pada sediaan yang dilakukan setelah objek
difiksasikan ke sediaan
7. Clearing adalah proses penggantian dehidran dengan larutan lain sebagai
persiapan untuk dehidran yang lain
8. Mounting adalah proses merekatkan suatu sediaan yang telah jadi dengan gelas
penutup

9. Labelling adalah proses terakhir, yaitu pemberian nama sediaan pada bagian tepi
gelas objek.
10. Preparat awetan wholemount hewan dapat diamati dengan baik di bawah
mikroskop
DAFTAR PUSTAKA

Mubarok, Husni dan Eki Susanto. 2015. IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN


MOLEKULAR (PCR-SSCP) KUTU PADA MERPATI (Columba livia
domestica). Jember : UIN Jember
Rudyatmi, Ely. 2012. Bahan Ajar Mikroteknik. Semarang: Jurusan Biologi FMIPA
UNNES.
Suntoro SH. 1983. Metode Pewarnaan. Jakarta: Bhatara Karya Aksara
11. LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai