Anda di halaman 1dari 5

GAMBARAN STRUKTUR HISTOLOGIS HATI KELINCI (Oryctolagus

cuniculus) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SECTION HEWAN


SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI JARINGAN HEWAN KELAS
XI SMA
Nur Afifah
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp. 464318
Email: afifahdaeng@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengamati struktur- struktur jaringan hewan dalam bentuk irisan penampang
melintang organ hati kelinci (Oryctolagus cuniculus). Penelitian ini menggunakan metode section hewan yang
dilakukan dengan tahap fiksasi menggunakan formalin 50% selama 24 jam, dehidrasi alkohol bertingkat 50%,
70%, 80%, 100% dan 100%, dealkoholisasi dengan perbandingan alkohol : xilol 3:1., 1:1, 1:3, proses infiltrasi
menggunakan xilol : parafin (1:9), embedding (pengeblokan) dengan parafin, sectioning (pengirisan) organ yang
di blok menggunakan parafin, staining (pewarnaan) menggunakan eiosin, dan mounting (perekatan) dengan
enthelen. Hasil dari penelitian ini adalah penampakan vena sentral, sinusoid, dan sel hgepatosit.
Kata kunci: hati kelinci, histologi, metode section hewan

ABSTRACT
This study aims to observe the structures of animal tissues in the form of cross-sectional slices of the hepar
organs rabbit (Oryctolagus cuniculus). This study uses animal section is done with phase fixation using 50%
formalin for 24 hours, dehydrated alcohol-rise 50%, 70%, 80%, 100% and 100%, with the ratio of alcohol
dealkoholisasi: xilol 3: 1., 1: 1, 1: 3, the process of infiltration using xilol: paraffin (1: 9), embedding (blocking)
with paraffin, sectioning (incision) organ in the block using paraffin, staining (coloring) using eiosin, and
mounting (adhesion) with enthelen , Results from this study is the appearance of central venous, sinusoid, and
hepatocytes cells.
Keywords: hepar rabbit, histology, animal section method

Pendahuluan

dan memanfaatkannya dengan efektif. Hal

Menurut Herman (2000) kelinci

ini memungkinkan kelinci dapat makan

merupakan ternak herbivora yang bukan

dan memanfaatkan bahan-bahan hijauan,

ruminansia,

untuk

rumput

dapat

mempunyai

mencerna

kurang
serat

kasar,

mampu
tetapi

mencerna protein dari tanaman berserat

dan

sejenisnya.
kebiasaan

yang

Kelinci
tidak

dilakukan pada ternak ruminansia yaitu

kebiasaannya memakan feses yang sudah


dikeluarkan

yang

disebut

dengan

Pembuatan preparat diawali dengan


menyembelih hewan yang akan di amati

coprophagy (Blakely dan Bade, 1991).

organnya.

Sifat coprophagy biasanya terjadi pada

membersihkan

malam atau pagi hari berikutnya.

dalamnya dan membersihkan dengan air

Sifat

organ

kotoran

hati

yang

dan

ada

di

memungkinkan

bersih. Memasukkan kedalam botol flakon

secara

penuh

dan

disaluran

bagian

menggunakan Formalin 50% selama 24

bawah, yaitu mengkonversi protein asal

jam, untuk menghentikan aktivitas seluler

hijauan menjadi protein bakteri yang

dan mengawetkan proses yang terjadi

berkualitas tinggi, mensintesis vitamin B

ketika usus di potong. Setelah 24 jam,

dan memecahkan selulose atau serat

Formalin 50% dibuang dan pindahkan

menjadi energi yang berguna (Blakely dan

pada gelas arloji untuk memudahkan

Bade, 1991).

proses

kelinci

tersebut

Memilih

memanfaatkan

pencernaan

bakteri

Penelitian

ini

bertujuan

kemudian

difiksasi

selanjutnya.

dengan

Mendehidrasi

untuk

menggunakan alkohol dengan konsentrasi

mengetahui penampakan vena sentral,

50%, 70%, 80%, 100%, dan 100%

sinusoid, dan sel hepatosit.

masing-

Dealkoholisasi

Bahan dan Metode


Bahan

yang

digunakan

dalam

penelitian ini adalah hati dari kelinci


(Oryctolagus cuniculus). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hati
kelinci

(Oryctolagus

cuniculus)

yang

berasal dari daerah Malang.


Metode

yang

masing

digunakan

dalam

penelitian ini adalah metode section


hewan, yaitu salah satu metode yang
digunakan untuk pembuatan suatu preparat
dengan cara pengirisan. Metode section
hewan biasanya digunakan untuk melihat
struktur jaringan pada suatu organ hewan.

selama

30

menggunakan

menit.
larutan

alkohol:xylol 3:1, 1:1, dan 1:3 masingmasing selama 30 menit. Menetesi xylol
murni I dan II selama masing- masing 30
menit. Menetesi xylol : paraffin (infiltrasi),
1:9 selama 24 jam (diletakkan dalam oven
suhu 60C).
Melakukan

pengeblokan

(embedding) dengan cara hati di tata di


atas paraffin yang setengah mengeras,
kemudian di letakkan di dalam oven
hingga benar- benar mengeras. Melakukan
sectioning (pengirisan) organ usus secara
melintang. Menetesi xylol murni I dan II
masing- masing selama 3 menit. Menetesi

Pembuatan Preparat

campuran alkohol : xylol 1:3, 1:1, 3:1,

masing-masing 3 menit. Mendehidrasi

Gambar 1. Preparat Hati Kelinci

menggunakan alkohol dengan konsentrasi

(Oryctolagus cuniculus) (Dokumen

100%, 100%, 80% dan 70% selama

Pribadi)

masing- masing 3 menit. Memberi aquades

Keterangan:

(pencucian) pada setiap perlakuan irisan.

1. Vena Sentral
2. Sinusoid
3. Sel Hepatosit

Menetesi dengan larutan pewarna eosin


selama 1 jam. Mendehidrasi dengan
alkohol (70%, 80%, 100%, 100%) masingmasing

selama

menit.

Menetesi

Gambar 2. Penampakan Struktur Jaringan


Hati (Oryctolagus cuniculus) (Sumber:
Chebhungsul. 2013)

campuran alkohol : xylol (3:1, 1:1, 1:3)


masing-masing 3 menit. Menetesi xylol I
selama 3 menit. Mengamati preparat
dibawah

mikroskop

sambil

menetesi

dengan xylol murni. Setelah ketemu


tambahkan enthelen dan langsung ditutup
dengan kaca penutup.
Faktor

Hasil dan Pembahasan


Hasil dari preparat hati kelinci
Oryctolagus

cuniculus

seperti

yang

terlihat pada gambar 1. Pada gambar


tersebut terlihat vena sentral, sinusoid, dan
sel hepatosid.

kegagalan

yang

pada

mempengaruhi

pembuatan

preparat

section hewan yaitu pengirisan bahan


untuk

dibuat

preparat

dan

proses

pewarnaan. Pengirisan preparat apabila


terlalu tebal maka akan sulit diamati
sedangkan jika pengirisan terlalu tipis
preparat akan mudah rusak. Serta pada
proses pewarnaan juga mempengaruhi
pembuatan preparat karena apabila waktu
pewarnaan terlalu lama akan menyebabkan
penyerapan

jaringan

terlalu

banyak

jaringan yang diamati tidak jelas atau


terlihat ngeblok dimikroskop. Sedangkan
jika pewarnaan terlalu cepat juga akan
menyebabkan penyerapan jaringan terlalu

sedikit dan jaringan yang diamati kurang

berlangsung pada

begitu jelas.

hewan.

Tujuan dari pembuatan preparat

Kesimpuan dan Saran

section hati kelinci adalah untuk melihat

Kesimpulan

keadaan struktur hati yang lebih jelas

Metode

section

hewan

biasanya

karena dengan metode beku hal ini tidak

digunakan untuk mengamati struktur

dapat dilakukan. Dengan metode paraffin,

jaringan pada hewan atau juga dapat

hamper semua macam jaringan dapat

digunakan

dipotong dengan baik (Gunarso, 1986)

perubahan struktur dari organ setelah

Hasil pengamatan perparat struktur


anatomi

hati

Kelinci

(Oryctolagus

Dasar dari pelajaran kelas XI SMA materi

Berdasarkan praktikum yang telah

dapat digunakan sebagai sumber belajar.

kelas XI, menalar,

dilakukan, saran yang dapat diberikan

Kompetensi

KI 4: Mengolah, 4.4

Dasar
Menyajikan

dan data

struktur

jaringan

hati

Kelinci

(Oryctolagus cuniculus) ini diharapkan


dapat digunakan sebagai pertimbangan

dalam struktur anatomi

pengembangan sumber belajar materi

menyaji

ranah konkret dan jaringan

pada

ranah

abstrak. hewan

Terkait

dengan berdasarkan hasil

pengembangan

pengamatan

dari

untuk

yang

dipelajarinya

di menunjukkan
dan hubungan antara

mampu

struktur

menggunakan

fungsi

sesuai pada

kaidah keilmuan

dan
jaringan
hewan

terhadap
bioproses

jaringan hewan untuk kelas XI SMA.


Daftar Pustaka
Balkely, j. dan D. H. Bade. 1991. Ilmu
Peternakan. Ed. Ke-4. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.

secara pemahaman

mandiri,

metoda

penulis yaitu hasil pengamatan anatomi

tentang

semester

sekolah

ditemukan

Saran

jaringan hewan, sehingga preparat hati

kelas
SMA

pemberian zat tertentu.


Hasil penelitian ini
hepatosit.

dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi

Kompetensi Inti

mengamati

adanya vena sentral, sinusoid, dan sel

cuniculus) yang dilakukan telah sesuai

Tingkat/

untuk

yang

Cheeke, P. R., McNitt, J. I., and Patton,


N.M. 2000. Rabbit Production. 8th
Edition. Interstate Publishers Inc,
Danville, Illinois.

Chebungsu,

Poetra.

2015.

System

digestivus. http://www.slideshare.com.
Diakses 17 Mei 2016
Gunarso, W. 1986.Pengaruh Dua Jenis
Cairan Fiksatif
Pada
Jaringan

yang Berbeda

PembuatanPreparat
Hewan

Dalam

Dari
Metoda

Mikroteknik Paraffin. Bogor: IPBPress.


Herman, R. 2000. Produksi Kelinci dan Marmot.
Anatomi dan Fisiologi Alat Pencernaan
serta Kebutuhan Pakan. Edisi Ketiga.
Fakultas Peternakan. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai