Anda di halaman 1dari 6

STUDI MORFOLOGI TUMBUHAN Bacopa Monnier DENGAN MENGGUNAKAN

METODE WHOLEMOUNT TUMBUHAN

Habib Robby Alatas


Program Studi Pendidikan Biologi
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
E-mail : @Alatasby24@gmail.com

ABSTRAK
Morfologi tumbuhan adalah ilmu yang mempelajari tentang organisme terutama pada
hewan dan tumbuhan dan yang mencakup bagian-bagiannya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui morfologi tumbuhan secara jelas agar mudah saat dilakukan pengamatan ,
sehingga membantu proses belajar mengajar. Studi morfologi adalah untuk mengetahui
perbedaan antar spesies tumbuhan pada tingkat takson famlia, genus , bahkan sampai tingkat
spesies . Bcopa Monnieri memilki akar yang bersimpul, batang yang lembut dan sudutnya
tumpul, tangkai daun pendek, dan bulat lonjong. Tumbuhan ini serng ditemukan didaerah tropis
dan subtropics dan tempat lembab. Metode ini menggunakan tumbuhan Bacopa Monnieri
dengan memilih panjang tumbuhan 1cm – 2cm yang bertujuan agar mudah melakukan
pengamatan , pas saat ditaruh pada kaca benda sehingga mudah dilakukan pengamatan pada
mikroskop.

PENDAHULUAN

Bacopa Monnieri atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai tumbuhan daun air
merupakan tanaman yang sering dijumpai tumbuh dipekarangan atau tumbuh di dalam pot
tanaman . tanaman ini termasuk pada family plantaginaceae (panel.2008). Bacopa moneri
memilki akar yang bersimpul, batang yang lembut dan sudutnya tumpul, tangkai daun pendek,
dan bulat lonjong. Tumbuhan ini serng ditemukan didaerah tropis dan subtropics dan tempat
lembab. Tanaman ini juga dapat digunakan sebagai pencegah penyakit , seperti penyakit saraf
, dan juga sebagai tonik tonk otak untuk menigkatkan pengembangan memori, pembelajaran,
dan konsentrasi (esmail.2013)
Bacopa monnieri cenderung sebagai tumbuhan yang liar , tumbuhan tersebut sering
ditemukan pada pada daerah lembab atau pada pot bunga yang lembab. Penilitian kali ini
menggunakan metode tumbuhan yang bertujuan agar dapat melihat morfologi tumbuhan
secara utuh pada mikroskop. Untuk menggunakan tumbuhan tersebut maka menggunakan
tumbuhan yang kecil dengan panjang 1 cm- 2 cm hal ini bertujuan agar pas saat ditaruh pada
kaca preparat yang akan digunakan pada mikroskop untuk pengamatan.
Penilitian ini digunakan untuk mengetahui struktur morfologi tumbuhan bacopa
monneri. Morfologi secara etimologi berasal dari morf yang berate bentuk dan logi yang
artinya ilmu. Secara harfiah berarti ilmu yang berarti ilmu yang mengenai kajian bentuk
(chear, abdul.2008). Dengan metode whole mount tumbuhan dapat membantu memudahkan
pengamatan terhadap morfologi pada tumbuhan.
METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan pada 26 -27 Oktober 2019. Pengambilan sampel dilakukan
disekitar Universitas Muhammadiyah Malang. Selanjutnya identifikasi trips dilakukan di
Laboratorium Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Malang.

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Thrips tabaci, KOH, aquades,
alcohol bertingkat 30%, 50%, 70%, 80%, 100%, Xylol, Enthelan. Alat yang digunakan Botol
flakon, gelas arloji, kaca benda, kaca penutup, mikroskop, kamera.

Metode Penelitian
Pengambilan sempel dilakukan sebelum proses fiksasi dilaksanakan , hal tersebut agar
bertujuan tanaman tetap segar. Pertama ambil tanaman atau cabut setelah itu cuci tumbuhan
dengan air sebelum proses fiksasi, fiksasi adalah proses untuk memberhentikwn proses
metabolism sel , jika fiksasi terlalu lama maka sediaan kurabg maksimal (Musyarifah.2018).
Setelah itu masukkan pada botol flakon dan beri cairan FAA selama 24 jam. Setelah itu
menggunakan pengawetan dengan metode whole mount tumbuhan.
Pembuatan Preparat
Tumbuhan dimasukkan ke dalam botol flakon dan difiksasi dengan larutan FAA
Selama 24 Jam. Bahan dipindahkan ke gelas arloji, mencuci menggunakan aquades selama 10
menit, menetesi safranin selama 15 menit, mencuci dengan aquades selama 10 menit, dehidrasi
menggunakan alcohol bertingkat 30%,50%,70%,80%,100% masing-masing selama 10 menit,
menetesi alcohol : xylol, 3:1, 1:1, 1:3 selama 15 menit, menetesi xylol murni selama 15 menit
menetesi xylol 2 kemudian melakukan pengamatan, setelah ditemukan struktur morfologi
melakukan enthelen agar preparat awet.

Identifikasi
Trips Identifikasi trips dilakukan di bawah mikroskop dengan perbesaran 4, 10, dan 40
kali. Kemudian dilakukan proses identifikasi dengan bantuan literatur Aparna.(2015)

Pembuatan Foto
Pembuatan foto dilakukan dengan menggunakan kamera Iphone 6s+ 8 MP di
Laboratorium Biologi Universitas Muhammadiyah Malang. Foto ini digunakan untuk
memperjelas karakter morfologi masing-masing spesies.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode sediaan utuh (Whole Mount) merupakan suatu cara membuat sediaan dengan
menggunakan organisme atau jaringan secara utuh (tanpa penyayatan). Metode ini biasanya digunakan
untuk membuat preparat atau sediaan organisme yang ukurannya relatif kecil dan sulit untuk dilakukan
penyayatan. Metode whole mount banyak digunakan untuk mengamati embrio.(nindyawati dan
serafinah,2017)

Setelah melakukan pengamatan dengan menggunakan metode whole mount tumbuhan


ddapatkan bagian yang akan diamati yaitu , bagian batang, daun, dan akar. Bacopa moneri
memilki akar yang bersimpul, batang yang lembut dan sudutnya tumpul, tangkai daun pendek,
dan bulat lonjong. Tumbuhan ini serng ditemukan didaerah tropis dan subtropics dan tempat
lembab. Menurut Aparna.(2015) bacopa monnieri hidup pada lingkungan yang cenderung
lembab, dan termasuk pada tanaman yang tumbuh liar.

Metode sediaan utuh atau Whole mount berasal dari kata whole (keseluruhan) dan mount
(gunung; tutup) yang artinya seluruh spesimen utuh ditutup atau ditetesi dengan medium
penutup. Metode ini digunakan untuk membuat preparat organisme utuh yang nantinya akan
diamati di bawah mikroskop tanpa adanya pengirisan. Organisme tersebut harus berukuran
kecil sehingga dapat termuat pada kaca benda, sedangkan organisme yang berukuran agak
besar dapat dilakukan pemangkasan agar menjadi lebih rapi dan berukuran lebih kecil. Metode
ini diawali dengan melakukan fiksasi dengan merendam bahan dengan larutan FAA selama 24
jam. Fiksasi sendiri bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan jaringan, menjaga
komponen-komponen histologi agar awet dan mudah dikenali. Berikutnya organisme
dicucimengunakan aquades selama 10 menit untukmenghilangkan sisasisa larutan FAA. Pada
perlakuan setelah FAA memiliki perbedaan dengan (hakim,2013) whole mount tumbuhan
yang dilakukan setelah proses FAA diberi air dengan campuran asam nitrat 50%. Selanjutnya
bahan diwarna mengunakan pewarna safranin. Proses pewarnaan ini sendiri bertujuan untuk
memberikan warna pada oraganisme agar lebih mudah diamati dan dibedakan komponennya.
Proses dilanjutkan dengan mencuci kembali menggunakan aquades selama 10menit, untuk
menghilangkan bekas pewarnaan. Setelah bersih, bahan didehidrasi mengunakan alkohol 30%,
50%, 70%, 80%, 100% masing-masing 15 menit. Dehidrasi alkohol ini sendiri berfungsi untuk
mengurangi air pada jaringan. Dehidrasi ini dilakukan secara bertingkat dimulai dari
konsentrasi rendah ke tinggi untuk menghindari terjadinya perubahan sel atau jaringan secara
tiba-tiba. (Sumber : Wikipedia) Prosedur selanjutnya adalah menetesi larutan alkohol : xylol
dengan perbandingan 3:1, 1:1, 1:3 masing-masing 15 menit. Dilanjutkan dengan menetesi xylol
murni selama 15 menit. Penetesan xylol murni ini bertujuan untuk deakoholisasi yaitu
pengeluaran alkohol dari sediaan. Preparat dipindah ke kaca preparat lalu diamati
menggunakan mikroskop. Selama pengamatan usahakan preparat tidak kering, dengan cara
selalu menetesi dengan xylol murni. Jika diarasa preparat sudah bagus dan benar preparat bisa
deberi ethelen lalu ditutup dengan menggunakan kaca benda. Pemberian ethelen ini bertujuan
untuk merekatkan antara sediaan dengan kaca benda serta kaca preparat agar tidak terjadi
pergeseran.

Pada metode whole mount tumbuhan ini bertujuan mengamati 3 bagian morfologi
tumbuhan yaitu : Daun, Batang , dan Akar.

1. Foto preparat folium Bacopa Monnieri

2. Foto preparat caulis Bacopa Monnieri.


3. Foto preparat radix Bacopa Monnieri.

KESIMPULAN
Penelitian ini dilakukan mengidentifikasi morfologi dari hama daun beringin untuk
mengetahui bentuk keseluruhan morfologi. Identifikasi dilakukan dengan metode wholemount
hewan. Pada pengamatan Thrips tabaci didapatkan struktur morfologi berwarna bervariasi dari
kuning ke coklat dan memiliki 7 ruas antena. Segmen antena 3 sampai 6 berwarna coklat
dengan setengah lebih pucat. Pada bagian kepala terdapat susunan mata majemuk dan memiliki
oseli yang pigmennya berwarna abu-abu dan tidak pernah merah. Memiliki seta oseli 1 dan
seta oseli 2 lebih pendek daripada seta oseli 3. Pronotum dilengkapi 3 pasang seta, metanotum
memiliki pola garis-garis yang teratur, dan mesonotum tanpa pasangan anterior kampaniform
sensilla. Abdomen terdiri dari 11 ruas, pada tergit 8 dilengkapi microtrichia comb, dan pada
tergit 9 terdapat campaniform sensilia. Sayap depan berwarna pucat dengan venasi pertama
terdapat seta lebih sedikit daripada venasi sayap kedua.
Daftar Pustaka
Aparna V, Mallaya V, Srikanth V, Sunil Kumar KN. 2015. Comperative of two medhya
dravyas brahmi ( Bacopa Monnieri) and mandukaparni ( Centella Asiatica Linn).
The Journal Of Phytopharmacology. Vol 4 (1)
Chaer, Abdul. 2008. Morfologi Bahasa Indonesia: Pendekatan proses. Jakarta : Rineka Cipta
Esmail ali Al-Sanafi. 2013. The pharmacology of bacopa monnier. A review. International
Journal Of Pharma Sceinces And Research. Vol 4(12)
Hakim Aldi Rahman, Dorly, Sri Wahyuni. 2013. Keanekaragaman dan analsis kekerabatan
Hoya spp. Bertipe daun non sukulen berdasarkan karakter anatomi daun. Buletin
Kebun Raya. Vol 16 (1)
Musyarifah Zaidah, Agus Saimah. 2018. Proses fiksasi pada pemeriksaan histopatologik
. Jurnal kesehatan andalas. Vol 7(3)
Nindyawati Dwi Lina, Serafina Indriyani. 2017. Struktur sel sekretori dan uji mikrokimiawi
Metabolit sekunder pada daun dari tuju taksa tanaman obat anithipertensi. Jurnal
Biotropika. Vol 5 (2)
Pannel. 2008. Bacopa Monnieri Jaringan Informasi Sumber Daya Plasma Nutfah .
Departemen pertanian Amerika Serikat.

Anda mungkin juga menyukai