Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No.

1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113
MORFOLOGI KELENJAR ANAL
MUSANG LUAK BETINA (PARADOXURUS HERMAPHRODITUS)

(Morphology of Anal Gland of Common Palm Civet Female (Paradoxurus


hermaphroditus)

Inggrid Trinidad Maha1, 2, I Ketut Mudite Adnyane3, Savitri Novelina3*


1
Anatomi bagian Anatomi, Fisiologi, Farmakologi dan Biokimia,
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana
2
Program Studi Anatomi Perkembangan Hewan,
Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor
3
Divisi Anatomi Histologi dan Embriologi,
Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi,
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor
Jl. Agatis Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680 Tel. (0251) 8421865
*Penulis untuk korespondensi: savitri.novelina@gmail.com

ABSTRACT

The common palm civet (Paradoxurus hermaphroditus) is one of the mammalian


in Indonesia which have anal gland in female and fefemale that located in the lower tail.
This research was aimed to describe the morphology of anal gland of common palm civet
female. One female of common palm civet was used in this research which observed
macroscopic and microscopic.The result showed that common palm civet have a pair of
anal gland which hasshaped like ball and located in the anal sacs wall’s in the ventrolateral
of anus.Each anal gland has a ostium of anal canal dorsolaterally in the cutaneous zone of
anal canal . Microscopic observation showed a well developed sebaceous gland and
apocrine sweat gland in the wall of anal sac. Sebaceous and apocrine glands were excreted
their product into main ductus to the anal canal.

Keywords: common palm civet, anal gland, sebaceous gland, apocrine sweat gland.

PENDAHULUAN

Kopi luak merupakan produk kopi diolah menjadi kopi luak. Menurut
Indonesia yang terkenal di seluruh dunia. konsumen penikmat kopi, kopi luak
Kopi luak ini berasal dari hewan musang mempunyai cita rasa yang enak dan kadar
luak yang memakan buah kopi matang asam yang rendah sehingga aman
dan berkualitas baik. Musang luak hanya untuk lambung. Indonesia merupakan
mencerna kulit buah kopi saja, sedangkan salah satu negara produsen kopi luak,
biji kopi keluar bersama feses. Biji kopi oleh karena itu kopi luak mempunyai
yang keluar bersama feses ini nantinya nilai ekonomis yang tinggi dan menjadi

1
Maha et al Jurnal Kajian Veteriner

komoditas ekspor di Indonesia. Dengan betina terletak di bawah ekor yang


meningkatnya permintaan kopi luak, menyerupai testis (Baker & Kelvin 2008).
maka budidaya musang luak sudah mulai Kelenjar ini memproduksi sekreta yang
banyak di kembangkan di Indonesia. berperan sebagai aroma penanda, sekreta
Musang luak termasuk ke dalam ini mempunyai aroma seperti bau daun
famili Viverridae. Di Indonesia terdapat pandan dan aroma ini dapat tercium di
sembilan famili Viverridae dan sepuluh sekitar tempat tinggal musang luak.
spesies yang tersebar di beberapa Penelitian Rozhnov & Rozhnov (2003)
wilayah. Diantara 10 spesies terdapat 5 menunjukkan bahwa sekreta dari kelenjar
spesies yang berada di pulau Jawa antara anal musang dapat dijadikan sebagai
lain: binturong muntu (Arctictis media komunikasi diantara mereka.
binturong), musang akar (Arctogalida Dalam Hong Faet al. (1995) menyatakan
trivirgata), musang luak (Paradoxurus musang lebih aktif mengeluarkan aroma
hermaphroditus), linsang linsang penanda ini pada saat birahi. Stimulus
(Prionodon linsang), dan musang rase dari aroma penanda ini menjadi penentu
(Viverricula indica) (Suyanto, 2002). dalam memilih pasangan. Musang luak
Hewan yang termasuk famili Viverridae betina lebih aktif mengeluarkan aroma
ini dicirikan memiliki kaki kecil dan untuk memberi sinyal kepada hewan
pendek, ekor panjang dan memiliki betina dan menandai daerah teritori.
kelenjar penanda (Grzimek et al., 2004). Dalam usaha penangkaran
International Union for musang luak, diperlukan data-data
conservation of Nature (IUCN) mengenai biologi dan fisiologi organ
memasukkan musang luak kedalam daftar reproduksi musang luak. Penelitan
least concern, yang berarti bila tidak mengenai morfologi organ reproduksi
diperhatikan maka populasinya akan musang luak yang sudah dilaporkan
menurun drastis. Data populasi musang adalah organ reproduksi betina (Putra,
luak sejauh ini belum pernah 2012) dan organ reproduksi betina
dilaporkan.Pola perkawinan musang luak (Apriliani, 2012). Penelitian mengenai
masih terjadi secara alami, para peternak kelenjar anal musang luak betina belum
musang menemukan anakan musang di pernah di laporkan, namun penelitian
alam, kemudian dipelihara hingga dewasa serupa pada hewan lain sudah dilaporkan
(Panggabean,2011). Status musang luak antara lain pada anjing (Tsukiseet al,
di Indonesia tidak dilindungi namun 2000), kucing (Maheret al., 2015),
demikian perdagangan komersial dibatasi harimau (Hashimotoet al., 1963).
oleh system kuota tahunan oleh Lembaga Morfologi kelenjar anal musang luak
Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), sejak betina menarik untuk diteliti karena
5 tahun terakhir kuota dibatasi sebanyak kelenjar anal ini berkaitan erat dengan
250-300 ekor yang terbagi di propinsi komunikasi reproduksi dan data
Sumatera Utara, Lampung, Jawa Barat, mengenai kelenjar anal pada musang luak
Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat ini masih sangat terbatas. Penelitian ini
(Nijman et al., 2014). diharapkan dapat digunakan sebagai
Penamaan Paradoxurus informasi data dasar tentang anatomi
hermaphroditus berdasarkan adanya dalam bidang satwa liar maupun dalam
kelenjar anal pada musang betina maupun budidaya musang luak.

2
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan organ parafin dipotong menggunakan mikrotom


kelenjar anal dari satu ekor musang luak rotary. Sayatan diletakkan pada kaca
(Paradoxurus hermaphroditus) betina objek kemudian disimpan dalam
dengan bobot tubuh 3 kg yang berasal inkubator selama 24 jam dengan suhu
dari hasil tangkapan masyarakat. Hewan 56ºC. Proses selanjutnya pewarnaan HE
di anastesi menggunakan xylazine dan merupakan pewarnaan untuk pengamatan
ketamin dengan dosis masing-masing 2 struktur histologis umum jaringan.
mg/kg BB dan 10 mg/kg BB. Musang Pewarnaan di awali dengan proses
dalam keadaan terbius diperfusi secara deparafinisasi dan rehidrasi preparat di
intrakardial menggunakan NaCl larutan xylol, alkohol, air keran dan
fisiologis. Jarum suntik dari pompa aquades. Kemudian dilanjutkan dengan
perfusi dimasukkan ke dalam ventrikel pewarnaan hematoksilin selama 1-2
kiri. Setelah jantung membesar karena menit dan dicek di bawah mikroskop
terisi larutan pre-rinse, atrium kanan kadar warnanya. Preparat kemudian
dibuka dengan cara digunting sehingga direndam dalam air keran selama 10
larutan keluar dari jantung.Larutan menit agar biru hematoxylin lebih kuat.
perfusi diganti dengan larutan Setelah itu preparat di tetesi dengan
paraformaldehid 4% sebagai larutan larutan eosin selama lebih kurang 2
fiksatif. Setelah proses perfusi selesai, menit. Preparat selanjutnya didehidrasi
organ reproduksi, rektum, anus, kelenjar di larutan alkohol dan di clearing dalam
anal diambil, kemudian dilakukan xylol. Tahap selanjutnya preparat di
pengamatan makroanatomi meliputi mounting dengan Entellan®. Hasil dari
pengukuran, penimbangan. Sampel setiap pengamatan makroskopis difoto
kelenjar anal difiksasi dalam larutan dan dianalisis secara deskriptif.
paraformaldehid 4% selama 7 x 24 jam, Pengamatan secara mikroskopis
kemudian dipindahkan ke dalam larutan dilakukan dengan pengambilan foto
alkohol 70% sebagai stopping point. menggunakan mikroskop cahaya
Pengamatan secara makroskopis dilengkapi dengan alat fotografi
meliputi pengamatan morfologi, kemudian dianalisis secara deskriptif.
pengukuran dan penimbangan. Hasil analisis diharapkan dapat
Pengamatan secara mikroskopis memberikan gambaran morfologi
dilakukan dengan pembuatan preparat kelenjar anal musang luak betina.
histologi. Sampel organ didalam blok

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Dinding kantung anal tipis terdiri dari


Musang luak betina memiliki jaringan otot skelet dan jaringan ikat.
sepasang kelenjar anal berbentuk kantung Kantung kelenjar anal musang luak
bulat menyerupai bola yang terletak betina memiliki diameter 1,1cm (kanan)
dibagian ventrolateral anus (Gambar 1). dan 1,2cm (kiri), bobot 0,62g (kanan) dan

3
Maha et al Jurnal Kajian Veteriner

0,72g (kiri). Masing-masing kelenjar anal sekitar zona kutaneus dan zona
memiliki ostium kantung anal yang intermediate. Posisi ostium kantung anal
bermuara di kanal anal yang terletak di dari kelenjar anal terdapat pada zona
dorsolateral anus (Gambar 2). Daerah kutaneus anus (Gambar 3). Pengamatan
kanal anal musang luak terbagi atas tiga makroskopis kelenjar anal terlihat ostium
daerah yaitu zona kutaneus, zona kantung anal dan beberapa tonjolan-
intermediate dan zona kolumnar. Posisi tonjolan di dalam permukaan dinding
kelenjar anal musang luak berada di kelenjar anal (Gambar 4).

Tabel 1. Morfometri organ kelenjar anal musang luak (Paradoxurus hermaphroditus)


betina
Kelenjar Anal Parameter Pengukuran
Diameter/lebar (cm) Bobot (g)
Betina
Sinistra 1,2 0,72

Dextra 1,1 0,62

Rataan 1,15 1,34

Gambar 1. Makrofotografi regio anorektal musang luak (P. hermaphroditus) betina


tampak
dorsal: 1. Uterus, 2. Vesica urinaria, 3. Ureter , 4. Rektum, 5. Kantung Kelenjar
anal, 7. Anus. Skala = 1 cm

4
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113

Gambar 2. Makrofotografi anus musang luak (P. hermaphoditus) betina tampak caudal:
1. Vagina, 2. Ostium kantung anal. Skala = 1 cm

Gambar 3. Gambaran makroanatomi daerah anal kanal dan rektum musang luak
(P.hermaphroditus) betina tampak dorsal: 1. Rektum, 2. Ostium kantung anal
sekretori, 3. Zona kutaneus, 4.Zona intermediate, 5. Zona kolumnar.
Skala = 1cm.

5
Maha et al Jurnal Kajian Veteriner

Gambar 4. Dinding bagian dalam kelenjar anal musang luak (P. hermaphroditus) betina:
Skala = 2 mm

Pengamatan mikroskopis bentuk dan ukuran yang bervariasi.


menunjukkan bahwa kelenjar anal Ukuran kelenjar sebaceous lebih besar
musang luak tersusun atas kelenjar dibandingkan kelenjar keringat apokrin
sebaceous dan kelenjar keringat apokrin (Gambar 5). Panjang kelenjar sebaceous
(Gambar 5). Kelenjar sebaceous di sekitar 500µm - 1200µm, lebar 300µm -
selaputi oleh jaringan ikat yang masuk ke 800µm, kelenjar keringat apokrin panjang
dalam kelenjar sehingga membentuk sekitar 5µm -50µm, lebar 3µm sampai
lobus-lobus. Satu lobus terdiri dari 10µm.
beberapa sel asinar. Sel-sel asinar
kelenjar anal dibedakan berdasarkan
tingkat kematangan yaitu sel asinar
muda, sel asinar muda yang matang dan
sel asinar matang (Gambar 6).
Sel asinar muda ditemukan
disekeliling pinggiran lobus, aktif
bermitosis, memiliki inti sel yang besar.
Sel asinar yang muda yang matang dan
sitoplasma mulai berubah menjadi lemak
dan sel ini berada di tengah lobus
kelenjar. Kelenjar keringat apokrin
berada di sepanjang dinding kantung anal
dengan kelenjar sebaceous diantaranya.
Jumlah kelenjar keringat apokrin lebih
banyak daripada kelenjar sebaceous tetapi
ukuran kelenjar sebaceous jauh lebih
besar dibandingkan kelenjar keringat
apokrin ( Gambar 5). Tubulus kelenjar
keringat apokrin disusun oleh epitel
kolumnar atau kubus selapis dengan

6
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113

Gambar 5. Gambaran mikroanatomi kelenjar anal musang luak (P. hermaphroditus)


betina: 1. Kelenjar sebaceus, 2. Jaringan ikat, 3. Kelenjar keringat apokrin.
Skala = 100µm

Gambar 6. Lobus-lobus kelenjar sebaceous musang luak (P. Hermaphroditus) betina (B):
1. Sel asinar muda, 2. Asinar muda yang matang, 3. Asinar matang.
Skala = 50 µm

Musang luak memiliki tiga daerah kelenjar anal terkumpul dalam sebuah
anal kanal yaitu zona kolumnaris ani, kantung anal yang nantinya disalurkan
zona intermedia dan zona kutaneus. Pada melalui sebuah ostium kantung anal
zona kolumnaris ani terlihat lipatan menuju anal kanal. Struktur histologi
longitudinal dan merupakan perbatasan ostium kantung anal terdiri dari lumen
dengan rektum. Zona intermedia ditandai yang dikelilingi oleh epidermis, jaringan
dengan mukosa epitel pipih banyak lapis ikat, setelah lapisan jaringan terdapat otot
non keratinisas. Zona kutaneus ditandai skelet sirkuler, jaringan ikat, dan
dengan mukosa epitel pipih banyak lapis epidermis sebagai lapisan terluar saluran
berkeratinisasi. Hasil sekreta kelenjar- eksretorius.

Pembahasan

Kelenjar anal musang luak sigung dan harimau. Bentuk kelenjar anal
berbentuk kantung dibagian ventrolateral pada hewan kucing seperti kantung
anus, hal ini umum ditemukan pada menyerupai buah kemiri (Maher et al.,
hewan karnivora yaitu anjing, kucing, 2015), harimau memiliki bentuk kantung

7
Maha et al Jurnal Kajian Veteriner

seperti buah kenari (Hashimoto et al., permukaan vertikal sebagai aroma


1961), otter (Lutra lutra) memiliki penanda (Maher et al., 2015).
bentuk kantung bulat oval (Gorman et al., Musang luak memiliki tiga daerah
1978). Kelenjar anal berbentuk kantung anal kanal yaitu zona kolumnaris ani,
ini menjadi tempat penyimpanan zona intermedia, zona kutaneus. Pada
sementara hasil sekreta yang kemudian zona kolumnaris ani terlihat lipatan
dieksresikan melalui saluran pendek longitudinal dan merupakan perbatasan
menuju anal kanal. Posisi ostium kantung dengan rektum. Zona intermedia ditandai
anal musang luak berada di dorsolateral dengan mukosa epitel pipih banyak lapis
zona kutaneus anal kanal, berbeda dengan non keratinisasi. Pada zona ini banyak
ostium kantung anal pada hewan anjing ditemukan kelenjar keringat apokrin
dan kucing yang terletak ventrolateral berukuran besar. Ukuran kelenjar
zona kutaneus anal kanal. Perbedaan keringat apokrin yang terdapat pada zona
posisi ini kemungkinan berkaitan erat intermedia jauh lebih besar dibandingkan
dengan perilaku hewan tersebut dengan kelenjar keringat apokrin yang
mendepositkan hasil sekreta dari kelenjar terdapat di kelenjar anal dan terdistribusi
anal. Posisi ostium kantung anal musang rata hampir di semua zona intermedia.
luak dibagian dorsoventral Zona kutaneous ditandai dengan mukosa
mendepositkan sekretanya dengan cara epitel pipih banyak lapis berkeratinisasi.
menggesek, musang luak jongkok dan Pada zona ini banyak ditemukan kelenjar
membengkokkan keempat kakinya dan sebaceous berukuran besar sama seperti
mendorong bagian dorsal anus lebih kelenjar sebaceous yang terdapat di
tepatnya posisi ostium dengan bergerak kelenjar anal dan kelenjar keringat
meluncur mengarah kedepan. Terlihat apokrin berukuran kecil diantaranya.
sekreta berwarna kuning kecoklatan Kelenjar sebaceous yang terdapat pada
memanjang di tempat-tempat yang zona kutaneus terdistribusi merata
digesek. Rohnoz & Rohnoz (2003) diseluruh area zona. Posisi kelenjar anal
menyatakan perilaku musang luak musang luak berada disekitar zona
mensekresikan sekreta kelenjar anal intermedia dan zona kutanea anal kanal.
dengan cara menggesekkan daerah sekitar Pada babi dan karnivora, anal kanal dapat
anus. Musang luak lebih memilih dibedakan menjadi tiga daerah yaitu zona
menggesek pada benda menonjol seperti kolumnaris ani, zona intermedia dan zona
akar, cabang pohon yang besar yang kutanea (Dellmann & Brown, 1992).
berada diatas tanah yang memiliki Dalam satu kantung anal terdapat
permukaan yang datar memungkinkan beberapa unit kelenjar sebceous
musang meninggalkan sekresi kelenjar berbentuk tonjolan bulat lonjong. Dalam
anal. Biasanya musang akan satu kantung tersebut terdapat satu
meninggalkan sekreta ini ditempat yang saluran ekstretorius berupa tonjolan bulat
permanen dan mudah terlihat. Kucing yang merupakan invaginasi dari kulit
mensekresikan sekreta kelenjar anal ini membentuk saluran dengan lumennya.
bersamaan dengan feces oleh kontraksi Saluran ekstretorius ini lebih dominan
otot. Anjing mensekresikan kelenjar anal dikelilingi oleh otot sirkuler, di duga
ini saat defekasi, pada anjing liar akan kontraksi dari otot sirkuler ini membantu
menggosokkan bagian anus ke pengeluaran sekreta dari kelenjar anal.

8
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113
Sekreta kelenjar anal pada tengah lobus kelenjar. Sel asinar matang
musang luak menpunyai konsistensi memiliki banyak lemak dan mulai hancur
seperti pasta,berwarna kuning kecoklatan beserta dengan inti selnya. Sekresi
dan berlemak. Pada anjing sekreta kelenjar sebaceus ini berupa sebum
mempunyai konsistensi yang dari cairan, mengandung lemak dan sel debris.Sebum
agak kental sampai berbentuk pasta, ini memiliki fungsi sebagai bakterostatik
dengan warna coklat atau coklat keabu- dan sebagai feromon (Henrikson et al.,
abuan (Pappalardo et al., 2002). 1997). Kelenjar sebaceous memiliki pola
Sedangkan sekreta pada kucing berwarna sekresi holokrin, sekresi dibebaskan
putih, kuning muda oranye dengan diikuti dengan kehancuran dan kematian
konsistensi kental, berlemak sampai cair sel-sel. Proses ini memerlukan pergantian
(Frankel et al., 2008). Perbedaan sel-sel yang konstan dari sel-sel basal
konsistensi sekreta ini kemungkinan yang aktif. Saluran pendek untuk
disebabkan oleh perbedaan distribusi mengeluarkan sekreta kelenjar sebaceous
kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat biasanya menuju folikel rambut atau
apokrin yang terdapat pada kelenjar anal. langsung ke permukaan kulit. Kelenjar
Musang luak memiliki kelenjar keringat keringat terdiri dari dua tipe yaitu
apokrin dan kelenjar sebacoeus pada kelenjar keringat merokrin dan kelenjar
dinding kantung anal sama seperti kucing keringat apokrin. Penamaan tersebut
pada kantung analnya berkembang baik dulunya sesuai dengan pola sekresi
kelenjar keringat apokrin dan kelenjar kelenjar, tetapi penelitian terakhir
sebaceous. Komposisi kelenjar sebaceous menyebutkan kelenjar keringat apokrin
lebih banyak terdistribusi pada hewan memiliki pola sekresi merokrin yaitu
musang luak begitu juga pada kucing mensekresikan substansi sementara sel-
(Maher et al., 2015). Hashimoto et al. sel tetap utuh (Bacha & Bacha, 2012).
(1963) dalam studi kelenjar anal pada Sekreta kelenjar keringat apokrin
harimau juga menemukan kelenjar umumnya bersifat kental berfungsi
keringat apokrin terdistribusi di dinding sebagai feromon pada beberapa hewan
kantung anal bersama dengan kumpulan mamalia (Henrikson et al., 1997).
kelenjar sebaceus yang lebih dominan. Kelenjar sebaceous dan kelenjar
Pada anjing kelenjar yang dapat keringat apokrin pada kelenjar anal
ditemukan pada kantung anal hanya hewan betina dan jantan musang luak
berupa kelenjar keringat apokrin yang diduga erat hubungannya dengan
lebih dominan dan kelenjar sebaceous komunikasi reproduksi. Musang luak
ditemukan di dinding bagian saluran betina mengeluarkan aroma pandan lebih
eksretorius. Kelenjar sebaceous memiliki wangi pada saat estrus dan lebih memilih
sel asinar yang berlobus-lobus. Sel asinar musang jantan dengan aroma pandan
muda ditemukan disekeliling pinggiran yang lebih kuat. Selain sebagai
lobus, aktif bermitosis, memiliki inti sel komunikasi reproduksi musang luak
yang besar. Sel sinar yang muda yang betina mengeluarkan sekreta ini sebagai
matang dan sitoplasma mulai berubah media komunikasi antara spesies, sesama
menjadi lemak dan sel ini berada di spesies dan antara jenis kelamin.

9
Maha et al Jurnal Kajian Veteriner

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan beasiswa dan Sekolah Pascasarjana IPB


kepada Direktorat Jenderal Pendidikan atas kesempatan menempuh pendidikan
Tinggi Kementerian Riset Teknologi dan S2 di IPB.
Pendidikan Tinggi atas pemberian

“Penulis menyatakan tidak ada konflik kepentingan dengan pihak-pihak yang terkait
dalam penelitian ini”.

DAFTAR PUSTAKA

Apriliani F. 2012. Morfologi organ Henrikson RC, Kaye GI, Mazurkiewicz


reproduksi betina musang luak JE. 1997. Histology. Lippincott
(Paradoxurus hermaphroditus). Williams and Wilkins, USA.
Skripsi. Bogor (ID): Institut Hong-Fa X, Bing Z, He-Ling Sheng.
Pertanian Bogor. 1995. A study of the behavior of
Bacha WJ, Bacha LM. 2012. Color Atlas small civet (Viverricula indica)
of Veterinary Histology Third during the estrus period. Zoological
Edition. John Wiley and Son. Research 16 (4): 359-364.
Baker N, Kelvin L. 2008. Wild Animals Frankel JL, Scott DW, Erb HN. 2008.
of Singapore: A Photographic Gross and cytological characteristic
Guide toMammals, Reptiles, of normal Feline anal sac secretion.
Amphibians, and Freshwater Fishes. Journal of Feline Medicine and
Singapura:Vertebrate Study Group, Surgery 10:319-323.
Nature Society. Kosim I. 2015. Gambaran Anatomi dan
Dellmann HD, Brown EM. 1992. Buku Histologi Lidah Musang Luak
Teks Histologi Veteriner. Penerbit (Paradoxurus hermaphroditus).
Universitas Indonesia, Jakarta. Skripsi. Bogor (ID): Institut
Gorman ML, Jenkins D, Harper RJ. PertanianBogor.
1978. The anal scent sacs of the Maher MA, El –Sakhway, Hussein MA,
otter (Lutra lutra). Journal Zoology. Shaker NA. 2015. Morphological
London 186: 463-474. studies on the anal canal of adult
Grzimek’s B, Schlager N, Olen dorf D. female cat (Felis
2004. Grzimek's Animal Life domestica).International Journal of
Encyclopedia. Detroit: Gale. Advanced Research in Biological
Hashimoto Y, Eguchi Y, Arakawa A. Sciences 2: 195-205.
1963. Histological observation on Nijman V, Spaan D, Rode Margono EJ,
the anal sac and its glands of a tiger. Roberts PD, Wirdateti, Nekaris
Journal Veteriner Science 25: 29- KAI. 2014. Trade in common palm
32. civet Paradoxurus hermaphroditus
in Javan and Balinese markets,

10
Jurnal Kajian Veteriner Vol. 6 No. 1 : 1-11 (2018)
ISSN : 2356-4113
Indonesia. Small Carnivore Skripsi. Bogor (ID): Institut
Conservation 51:11-17. Pertanian Bogor.
Panggabean E. 2011. Mengeruk Untung Rozhnov VV, Rozhnov YV. 2003. Roles
dari Bisnis Kopi Luak. Jakarta: of different types of excretions in
AgroMedia Pustaka. mediated communication by scent
Pappalardo E, Martino PA, Noli C. 2002. marks of the common palm civet,
Macroscopic, cytological and Paradoxurus hermaphroditus.
bacteriological evaluation of anal Biology Bulletin 30: 584-590.
sac content in normal dogs and in Suyanto A. 2002. Mammalia di Taman
dogs with selected dermatological Nasional di Gunung Halimun Jawa
disease. Veterinary Dermatology Barat. Puslit Biologi-LIPI. Bogor.
13: 315-322. Tsukise A, Wilfred M, Daisuke N, Kaori
Putra SM. 2012. Morfologi Organ K, Junpei K, Osamu F. 2000.
Reproduksi Musang Luak Betina Lectin histochemistry of the
(Paradoxurushermaphroditus). canine anal glands. Annals of
Anatomy 182:151-159.

11

Anda mungkin juga menyukai