Anda di halaman 1dari 13

Keracunan Akut dan

Antidotum

Helen Tanujaya, S.Farm., Apt.


Racun

Zat yang dalam jumlah kecil


membahayakan kesehatan atau
kehidupan
Keracunan
• Keracunan akut  gangguan kesehatan akibat paparan dalam waktu
singkat
• Keracunan kronis  gangguan kesehatan akibat paparan dalam
jangka waktu lama (terakumulasi dalam lemak, dapat terurai dalam
tubuh menjadimetabolit yang masi beracun). Keracunan kronis dapat
menyebabkan kanker,mutagenic, kerusakan organ, dll.
Jenis racun
• Berdasar daya meracuni
• Berdasar sumber asal
• Berdasar organ sasaran
Keracunan yang sering terjadi
- keracunan obat , opioidPemberian dalam bentuk suntikan naloxone
HCl (Narcan, Nokoba) yang dimulai dengan dosis 0,4 mg/dl, dapat
memperbaiki keadaan gangguan pernapasan. Pemberian sebaiknya
langsung masuk pembuluh darah balik atau intravena. Setelah
disuntik, diperhatikan keadaan pernapasannya. Jika belum membaik,
setelah diobservasi dalam 3–5 menit dapat diulangi lagi ditambah
satu ampul lagi sampai efeknya tercapai dengan respons perbaikan
kesadaran, hilangnya depresi pernapasan, dan dilatasi pupil
Keracunan yang sering terjadi
- keracunan makanan, sianida dalam umbi  sianida mengikat ion ferri
yang banyak terdapat pada sitokrom oksidase (Sianida + Hemoglobin
(Fe ++ ) nitrit metheboglobin ( Fe +++ ) Sianmethemoglobin )berfungsi
penting dalam pemindahan okseigen ke dalam sel . Dengan terikatnya
ferri pada sitokrom oksidase oleh sianida maka enzim kehilangan
fungsinya sehingga timbul gejala kekurangan oksigen. Natrium
thiosulfate mempunyai senyawa nitrit yang dapat mengubah ferri
menjadi met hemoglobin sehingga dapat mengurangi jumlah ion ferri
yang dapat bereaksi dengan sianida
Keracunan yang sering terjadi
- keracunan organofosfat, Organofosfat menghambat aksi
pseudokholinesterase dalam plasma dan kholinesterase dalam sel
darah merah dan pada sinapsisnya.Enzim tersebut secara normal
menghidrolisis acetylcholine menjadi asetat dan kholin.Pada saat enzim
dihambat, mengakibatkan jumlah acetylcholine meningkat dan
berikatan dengan reseptor muskarinik dan nikotinik pada system saraf
pusat dan perifer.Hal tersebut menyebabkan timbulnya gejala
keracunan yang berpengaruh pada seluruh bagian tubuh. Gejala yg
timbul diare,urinasi, miosis, bradikardi,emesis, hipotensi. Penanganan
dapat berupa mencegah absorbsi racun ,mempercepat ekskresi,
atopun pemberian antidotum fisiologik denagn atropin
Beberapa gejala keracunan
• Sianosis :warna kulit dan membran mukosa kebiruan atau pucat karena kandungan
oksigen yang rendah dalam darah
• Tremor,kejang
• Gagal nafas,frekuensi dan kualitas respirasi
Bradipnea: penurunan tingkat pernapasan, biasanya di bawah sepuluh napas per
menit.
Takipnea : pernapasan abnormal cepat dan dangkal
Apnea : berhenti bernafas
Hipoksia : kandungan oksigen abnormal rendah pada organ dan jaringan tubuh
Kussmaul:pernapasan yang dalam dan berat, yang timbul karena kebutuhan untuk
meningkatkan ekskresi karbon dioksida
Cheyne stokes : periode pernapasan cepat dan dalam yang bergantian dengan apnea
Dispnea : sesak napas
• Hipersalivasi
• Hiperaktif atau hipoaktif
Penanganan keracunan
- Tidak spesifik ; berupa terapi untuk menolong fungsi vital
mencegah absorsi, mempercepat ekskresi
Terapi suportif ABC untuk mempertahankan
fungsi vital
• A : Airway : pemeliharaan jalan udara
• B : Breathing : pemeliharaan pernafasan
• C : Circulation : pemeliharaan sirkulasi peredaran darah
Penanganan keracunan
- Spesifik ; pemberian antidotum
Antidotum fisik: mengikat racun sehingga absorbsi racun dalam saluran
cerna terhambat (arang, susu bubuk,putih telur)
Antidotum kimiawi :mengikat racun sehingga terhambat absorbsinya
atau tidak berefek
Contoh antidotum kimiawi kalium permanganate untuk racun alkaloid
Antidotum fisiologik : zat yang mempunyai efek fisologik yang
berlawanan dengan racun penyebab keracunan
Contoh atropine untuk keracunan pilokarpin (obat2 otonom)
Tabel macam antidotum spesifik untuk racun tertentu
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai