Anda di halaman 1dari 25

Seminar Akhir

Penelitian Dosen Pemula

EKOSEMEN SEBAGAI MEDIA PEREKAT


PENGGANTI SEMEN

Juli Ardita Pribadi R., S.T., M.Eng.


Marhadi Sastra, S.T., M.Sc.
Sampah
Tingkat pencemaran lingkungan akibat pengelolaan
sampah di Indonesia, ibarat kanker sudah memasuki
stadium IV, hanya mampu diselesaikan dengan
amputasi. Kondisi parahnya pengelolaan sampah
tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Dana Mitra
Lingkungan Sri Bebasari dalam Rapat Dengar
Pendapat Umum (RDPU) Pansus RUU Pengelolaan
Sampah, di gedung DPR.(www.menlh.go.id 13/06)
Sampah di Kabupaten Bengkalis
Pengelolaan Sampah

Reduce (Mengurangi)

Reuse (Memakai Kembali)

4R Recycle (Mendaur Ulang)

Repair (Memperbaiki)
Recycle
Abu
Sampah Dibakar
Sampah

Ka an
nd
un
g
CaO , SiO2, Al2O3, Fe2O3
(Senyawa Oksida)

Penyusun
Semen
Ekosemen
Ekosemen adalah Semen yang dibuat dari hasil
pembakaran sampah.
Metode Penelitian
1.Pengumpulan material sampah organik dan anorganik,
2.Persiapan tungku pembakaran sampah yang terbuat dari plat besi,
3.Tempat pembakaran sampah terbuat dari drum berkapasitas 200
liter dengan model pembakaran dengan menggunakan
pembakaran konvensional.
4.Hasil pembakaran sampah akan dikumpulkan dan dilakukan uji
saringan, yaitu yang lolos saringan 100 dan 200.
5.Hasil uji saringan (abu sampah) diambil dan dilakukan proses
pengadukan antara semen dengan abu kapur.
6.Pembuatan benda uji beton kubus dan silinder dengan campuran
ekosemen, pasir dan agregat kasar dengan perbandingan kondisi
normal yaitu semen, pasir dan agregat kasar.
7.Kemudian pelaksanaan uji tekan kubus dan silinder.
Tempat Pengambilan Sampah

Tempat pengambilan
Sampah
Pemisahan
Pembakaran
Penyaringan
Pembuatan Sampel
Tabel perbandingan sampel yang digunakan
Penambahan 10 MPa 20 MPa

Umur 7 Umur 14 Umur 28 Umur 7 Umur 14 Umur 28


Abu Sampah
hari hari hari hari hari hari

0% 3 3 3 3 3 3

10% 3 3 3 3 3 3

20% 3 3 3 3 3 3

30% 3 3 3 3 3 3

40% 3 3 3 3 3 3

50% 3 3 3 3 3 3

Jumlah
54 54
Uji Tekan Beton
12.00

10.00

Kuat Tekan (MPa) 8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 10 20 30 40 50

% Penambahan Abu

Gambar grafik kuat tekan beton fc’=10 MPa umur 7 hari


12.00

10.00

Kuat Tekan (MPa) 8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 10 20 30 40 50

% Penambahan Abu

Gambar grafik kuat tekan beton fc’=10 MPa umur 14 hari


K u a t Te k a n (M P a )
14.00

12.00

10.00

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 10 20 30 40 50

% Penambahan Abu

Gambar grafik kuat tekan beton fc’=10 MPa umur 28 hari


12.00

10.00

8.00
kuat tekan (MPa)

6.00

4.00

2.00

0.00
0 10 20 30 40 50

penambahan abu (%)

Gambar grafik kuat tekan fc’=20 MPa beton umur 7 hari


14.00

12.00

10.00
kuat tekan (MPa)

8.00

6.00

4.00

2.00

0.00
0 10 20 30 40 50

penambahan abu (%)

Gambar grafik kuat tekan fc’=20 MPa beton umur 14 hari


25.00

20.00
kuat tekan (MPa)

15.00

10.00

5.00

0.00
0 10 20 30 40 50

penambahan abu (%)

Gambar grafik kuat tekan fc’=20 MPa beton umur 28 hari


Kesimpulan
• Berat isi beton dengan variasi penembahan abu sampah tidak
berubah, untuk beton mutu fc’=10 MPa dan beton mutu fc’= 20 MPa.
• Untuk mutu beton 10 MPa, dengan menggantikan semen dengan abu
sampah sebanyak 20%, mampu meningkatkan kuat tekan beton di
bandingkan dengan beton normal. Hubungan antara umur dengan
kuat tekan beton, ada kecendrungan semakin bertambah umur beton
maka kuat tekan beton meningkat.
• Untuk mutu beton 20 MPa, dengan menggantikan semen dengan abu
sampah sebanyak 20% memiliki kuat tekan sebesar 17,29 MPa, nilai
kuat tekan terbesar dibanding kuat tekan beton yang mengandung
abu, selisih kuat tekan 13,8% lebih rendah dibandingkan kuat tekan
beton normal. Hubungan antara umur beton dengan kuat tekan
beton, ada kecenderungan semakin bertambah umur beton maka
semakin bertambah niali kuat tekannya.
Saran
• Saran yang dilakukan dari penelitian ini
adalah perlunya penelitian lanjutan yang
terkait dengan pemanfaatan abu sampah
sebagai ekosemen dengan menggunakan zat
additif seperti Beton Mix, Sika NN dan lain-
lainya.
Luaran Publikasi Ilmiah
• SNIT 2016 POLBENG
Luaran Poster
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai