Anda di halaman 1dari 22

ALIRAN HUKUM DALAM

FILSAFAT HUKUM
FILSAFAT HUKUM
LABORATORIUM HUKUM
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ALIRAN HUKUM DALAM FILSAFAT
HUKUM

FILSAFAT HUKUM
LABORATORIUM HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ALIRAN HUKUM ALAM

 Hukum alam dipandang sebagai hukum yang berlaku universal dan abadi
 Gagasan ini didasarkan pada asumsi bahwa melalui penalaran, hakikat makhluk hidup
akan dapat diketahui, dan pengetahuan tersebut mungkin menjadi dasar bagi tertib
sosial serta tertib hukum eksistensi manusia

Menurut Friedman, hukum alam memiliki fungsi jamak, yaitu:


1) Sebagai instrumen utama dalam transformasi dari hukum sipil kuno pada zaman Romawi ke suatu
sistem yang lebih luas dan kosmopolitan.
2) Digunakan senjata bagi kedua belah pihak dalam pertikaian antara gereja pada Abad Pertengahan
dan para kaisar Jerman.
3) Sebagai latar belakang pemikiran untuk mendukung berlakunya hukum internasional, dan menuntut
kebebasan individu terhadap absolutisme.
4) Prinsip=prinsip hukum alam juga digunakan para Hakim Amerika guna menentang usaha-usaha
perundang-undangan negara untuk memodifikasi dan mengurangi kebebasan mutlak individu dalam
bidang ekonomi.
HUKUM ALAM IRASIONAL

JOHN SALISBURY
 Dalam menjalankan pemerintahan, penguasa wajib
THOMAS AQUINAS memperhatikan hukum tertulis dan tidak tertulis.
 Kehidupan bernegara seperti kehidupan dalam sarang
Ada 2 pengetahuan yang lebah, yang sangat memerlukan kerjasama dari semua
berjalan bersama-sama,
yakni: unsur.
1) Pengetahuan alamiah
(berpangkal pada akal)
2) Pengetahuan iman DANTE ALIGHIERI
(berpegang pada
Wahyu Ilahi)  Menentang penyerahan kekuasaan duniawi kepada
Gereja
Aquinas mendefinisikan  Keadilan dapat ditegakkan bila pelaksanaan hukum
hukum sebagai ketentuan diserahkan kepada 1 tangan saja berupa
akal untuk kebaikan umum, pemerintahan yang absolut.
yang dibuat oleh orang  Dante berusaha memberikan legitimasi terhadap
yang mengurus kekuasaan monarki yang bersifat mondial
masyarakat.
HUKUM ALAM RASIONAL

Hugo de Groot
 Sumber hukum adalah rasio manusia
Terpuruknya Gereja di ligkup
 Hukum alam adalah hukum yang muncul
duniawi dibandingkan sesuai dengan kodrat manusia. Hukum
masalah rohani menimbulkan alam diperoleh manusia dari akalnya, tetapi
ketidakpercayaan publik. Tuhan lah yang memberikan kekuatan
Pengaruh terhadap aliran mengikatnya
filsafat hukum terekam
dengan munculnya penolakan
doktrin hukum alam ”bahwa
Rasio Tuhan sebagai satu- Samuel von Pufendorf
satunya sumber pemikiran.” hukum alam adalah hasil rasio manusia, yang
Sehingga melahirkan aliran lahir karena kehendak untuk melindungi diri
hukum alam yang rasional. sendiri di satu pihak dan saat bersamaan untuk
tidak mengganggu hak orang lain
HUKUM ALAM RASIONAL

Christian Thomasius Immanuel Kant


Manusia tunduk pada dua hukum Filsafat Kant merupakan sintesis
yang mengatur lapangan dari rasionalisme dan empirisme
berbeda: 1) Rasio murni akan melahirkan
1) Jika pengaturan itu bersifat ilmu pengetahuan.
psikis yang mengatur perilaku 2) Rasio Praktis melahirkan
manusia ke dalam maka ia etika.
adalah kesusialaan. 3) Daya pertimbangan
2) Jika aturan tersebut bersifat melahirkan kesenian.
lahirriah dan mengatur
hubungan manusia ke luar,
maka ia adalah hukum.
POSITIVISME HUKUM

 Pemisahan secara tegas antara hukum dan moral


 Tidak ada hukum lain kecuali perintah penguasa

Aliran Hukum Positif Analitis (John Austin)

Memiliki 4 unsur:
Hukum dari Tuhan 1. Perintah
untuk manusia Hukum yang Hukum yang dibuat 2. Sanksi
sebenarnya oleh penguasa 3. Kewajiban
HUKUM 4. Kedaulatan
Hukum yang
dibuat oleh Hukum yang Hukum yang dibuat oleh penguasa,
manusia tidak sehingga tidak memenuhi persyaratan
sebenarnya sebagai hukum
Aliran Hukum Murni (Hans Kelsen)

Hukum harus dibersihkan dari unsur-unsur non-yuridis


Hukum berurusan dengan bentuk, bukan isi.
UTILITARIANISME

Kemanfaatan sebagai tujuan utama hukum. Kemanfaatan diartikan sebagai kebahagiaan.


Diupayakan agar kebahagiaan itu bisa dinikmati sebanyak mungkin individu dalam masyarakat.

Kritik Friedman terhadap


pemikiran Bentham:
Jeremy Bentham 1) Rasionalisme Bentham yang
 Tugas hukum: memelihara kebaikan dan mencegah abstrak dan doktriner
kejahatan. mencegahnya melihat
 Seharusnya hukum pertama-tama dapat memberikan individu sebagai keseluruhan
jaminan kebahagiaan kepada individu-individu, bukan yang kompleks.
langsung ke masyarakat secara keseluruhan. 2) Kegagalan menjelaskan
 Untuk menyeimbangkan antar kepentingan, maka perlu ada konsepsinya sendiri mengenai
simpati dari tiap-tiap individu keseimbangan antara
kepentingan individu dan
masyarakat.
UTILITARIANISME

John Stuart Mill


 Pemikiran Mill banyak dipengaruhi oleh Rudolf von Jhering
pertimbangan psikologis.  Teori von Jhering merupakan gabungan antara
 Mill menolak pandangan Bentham dan teori Bentham, Stuart Mill, dan Positivisme
Immanuel Kant. Hukum dari John Austin.
 Pandangan Mill bertitik tolak dalam  Tujuan hukum menurut von Jhering adalah untuk
penyelidikannya mengenai hubungan keadilan, melindungi kepentingan-kepentingan.
kegunaan, kepentingan individu dan
kepentingan umum.
Mazhab Sejarah lahir akibat reaksi
terhadap 3 hal:
1. Rasionalisme abad 18 yang didasarkan
atas hukum alam, dan prinsip-prinsip
dasar yang semuanya berperan pada
MAZHAB SEJARAH
filsafat hukum, dengan terutama
mengandalkan jalan pikiran deduktif
tanpa memperhatikan fakta sejarah,  Hukum ditemukan, tidak dibuat
(Negara/penguasa), peraturan
kekhususan, dan kondisi nasional. perundang-undangan tidak lebih
2. Semangat revolusi Prancis yang penting dari adat kebiasaan.
menentang wewenang tradisi dengan  Dasar pemikiran : bangsa 
jiwa rakyat  perbedaan
misi kosmopolitannya (kepercayaan kebudayaan dan hukum yg
kepada rasio dan daya kekuatan tekad berlaku, shg. tidak ada hukum
manusia untuk mengatasi yg universal. Isi hukum
ditentukan oleh pergaulan
lingkungannya), yakni seruannya ke bangsa yg. bersangkutan dari
segala penjuru dunia. masa ke masa, shg hukum
3. Pendapat yang berkembang saat itu merupakan hasil perjalanan
sejarah suatu bangsa.
yang melarang hakim menafsirkan
hukum karena undang-undang
Tokoh: Freidrich
dianggap Carl
dapatvon Savigny, Puchta,
memecahkan semua Henry Sumner Maine

masalah hukum
SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE

SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE tidak sama dengan SOSILOGI HUKUM

SOCIOLOGICAL JURISPRUDENCE SOSILOGI HUKUM


Nama aliran dalam filsafat hukum Cabang dari sosiologi

Menggunakan pendekatan hukum kemasyarakatan Menggunakan pendekatan dari masyarakat ke hukum

Menitikberatkan pada hukum dan memandang masyarakat dalam hubungannya dengan hukum Titik berat penyelidikannya terletak pada masyarakat dan hukum sebagai suatu manifestasi semata.

Inti pemikiran: Hukum yang baik adalah hukum yang sesuai


dengan hukum yang hidup di dalam
masyarakat
Tokoh: EUGEN EHRLICH, ROSCOE POUND
REALISME HUKUM

Hukum adalah hasil dari kekuatan-kekuatan sosial dan alat kontrol


sosial

Karl N. Llewellyn menyebutkan beberapa ciri dari realisme, antara lain:


1. Tidak ada mazhab realis; realisme adalah gerakan dari pemikiran dan kerja tentang
hukum.
2. Realisme adalah konsepsi hukum yang terus berubah dan alat-alat untuk tujuan-
tujuan sosial, sehingga tiap bagian harus diuji tujuan dan akibatnya.
3. Realisme menganggap adanya pemisahan sementara antara hukum yang ada dan
yang seharusnya ada, untuk tujuan-tujuan studi.
4. Realisme tidak percaya pada ketentuan dan konsepsi hukum, sepanjang ketentuan
dan konsepsi hukum menggambarkan apa yang sebenarnya dilakukan oleh
pengadilan-pengadilan dan orang-orang.
5. Realisme menekankan evolusi tiap bagian dari hukum dengan mengingatkan
akibatnya.
GERAKAN REALISME DIABAGI MENJADI DUA

Realisme Amerika Realisme


Skandinavia

Ciri-ciri:
Hukum bekerja mengikuti peristiwa-  Tidak ada persamaannya dengan
peristiwa konkrit yang muncul. lain-lain negara.
Sumber hukum utama adalah  Filsafat yang memberikan kritik-
putusan hakim. kritik terhadap metafisika hukum.
Gerakan ini mirip dengan filsafat
hukum Eropa Kontinental
Tokoh  Penganut gerakan ini menolak
Charles Sanders Peirce, John Chipman Gray, berlakunya suatu hukum alam.
Oliver Wendell Holmes, William James, John
Dewey, Benjamin Nathan Cardozo, Jerome Tokoh
Frank. Axel Hagerstrom, Karl Olivecrona, Alf Ross, H.L.A.
Hart, Julius Stone, John Rawls.
FREIRECHTSLEHRE
(AJARAN HUKUM BEBAS)

Menurut aliran ini UU bukan merupakan alat utama tetapi


sebagai alat bantu untuk memperoleh pemecahan yanh
tepat menurut hukum dan yang tidak perlu harus sama
dengan penyelesaian undang-undang.
Hukum pada dasarnya adalah the product of official activity.
Meskipun demikian pembentukan hukum oleh hakim lebih
sering terjadi.
Hakim harus dapat menemukan dan menciptakan hukum,
bukan hanya menerapkan UU dalam menyelesaikan
sengketa hukum ( the discretion thesis)
Keputusan hakim banyak dipengaruhi oleh pertimbangan
politik dan moral dan bukan pertimbangan hukum
(influenced by the judge’s political and moral confiction, not
by legal consideration)
POST MODERNISME

 “Perbedaan” merupakan inti dari segala kebenaran (tidak mempercayai hal-hal yang
universal, harmonis, dan konsisten).
 Paham post-modem menolak teori korespondensi, yang menyatakan bahwa suatu
kebenaran baru ada jika adanya hubungan yang selaras antara statement yang
diucapkan dan realitas/fakta.
 Realitas yang sama dapat ditafsirkan secara berbeda – beda oleh pihak yang berbeda –
beda.
 Postmodern merupakan penolakan yang radikal terhadap pernikiran modern.

Tokoh: Nietzsche, Foucault, Jacques Derrida, Baudrillard


FILSAFAT PANCASILA
Pancasila sebagai sistem filsafat
mengandung pengertian bahwa Pancasila
diletakkan sebagai genetivus subjectivus.
Pancasila itulah yang berfilsafat sebagai
produk (pandangan hidup), dan dalam
arti praktis. Filsafat Pancasila merupakan
refleksi kritis dan rasional tentang
Pancasila sebagai dasar negara
dan kenyataan budaya bangsa,
Pancasila dikatakan sebahai filsafat,
dengan tujuan untuk
karena Pancasila merupakan hasil
mendapatkan pokok-pokok
permenungan jiwa yang mendalam yang
pengertiannya yang mendasar
dilakukan oleh the faounding father kita,
dan menyeluruh.
yang dituangkan dalam suatu sistem
(Ruslan Abdul Gani).
PANCASILA MEMENUHI SYARAT SEBAGAI SISTEM
FILSAFAT, KARENA:

Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan yang


bulat dan utuh

Sila-sila Pancasila bereksistensi dalam keteraturan


(bersusun hierarkhis & berbentuk piramidal)

Ada keterkaitan antar sila-sila Pancasila

Ada tujuan bersama (pada Alinea IV Pembukaan


UUD NRI 1945)

Ada kerjasama antar Sila-sila Pancasila untuk


mencapai tujuan
FILSAFAT PANCASILA MELIPUTI ASPEK PENYELIDIKAN

Ontologi Epistemologi Axiologi


Menyelidiki makna ada (eksistensi, keberadaan, sumber ada, dan hakekat ada: Menyelidiki makna & nilai ilmu pengetahuan, sumbernya, syarat-syarat & proses Menyelidiki makna nilai, sumber nilai, jenis & tingkatan nilai, hakekat nilai,
termasuk ada alam, manusia, metafisika dan kesemestaan alam atau kosmologi) terjadinya ilmu, validitas & hakekat ilmu, termasuk: semantikan, logika, termasuk: estetika, etika, ketuhanan dan agama.
matematika dan teori ilmu
FILSAFAT HUKUM ISLAM

Terjadi perdebatan istilah tentang “FILSAFAT ISLAM”

Kawasan Masyiriqi
Al-Kindi Ibnu Sina Al-Ghazali


 Mengarahkan filsafat pada
Berhasil membangun sistem yang lengkap dan terperinci, yakni sistem Pemikiran Al-Ghazali meluruskan kembali masalah-masalah prinsip dalam agama
yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim selama berabad-abad. Islam.
 Sistem: menemukan metode dan alasan-alasan yang diperlukan untuk Al-Ghazali banyak menyerang cara berpikir filsafat, meskipun ia sendiri sering
kesesuaian antara filsafat dan agama. merumuskan kembali pemikiran rasional murni dan tradisi intelektual
Hellenisme yang ia warisi dan lebih jauh lagi dalam sistem keagamaan
memanfaatkan hasil pemikiran filsuf untuk menjelaskan pendapatnya.

 Ada 3 alasan kesesuaian: Islam.

1) Ilmua agama merupakan bagian dari


ilmu filsafat
2) Wahyu yang diturunkan kepada nabi
dan kebenaran filsafat saling
bersesuaian.
3) Menuntut ilmu, secara logika
diperintahkan oleh agama.
 Filsafat ini terutama dipengaruhi oleh
Aristoteles dan Neoplatonisme.
Kawasan Maghribi
Ibnu Bajjah Ibnu Tufail Ibnu Rusyd

 Pemikirannya dipengaruhi oleh Al-Farabi Manusia yang telah mencapai hakikat hidup tertinggi seharusnya menjadi penyendiri  Menolak pandangan yang menuduh filsafat bertentangan dengan agama
 Ibnu Bajjah mengambil kriteria yang dibuat oleh Pythagoras yang membagi agar tidak terpengaruh oleh jalan pikiran orang awam yang masih terbelenggu oleh Islam.
manusia dalam 2 golongan: kaum awam dan kaum khawas (pilihan). naluri kewanitaan.  Ibnu Rusyd berusaha mendekatkan agama pada filsafat, dan sebaliknya.
 Ibnu Bajjah membangun pendapat tentang etika, dengan membagi
perbuatan menjadi 2 bagian: perbuatan yang timbul dari naluri dan dari
pemikirannya yang lurus.
SEKIAN
FILSAFAT HUKUM
LABORATORIUM HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Anda mungkin juga menyukai