sebagai suatu unsur yang sedang mengisi kulit d atau f, atau yang memiliki kulit d dan f terisi sebagian.
“ The IUPAC definition of a transition element is that
it is an element that has an incomplete d subshell in either the neutral atom or its ions” Definisi
The name transition metal originally
derived from the fact that their chemical properties were transitional between those of the s and p blocks. Keberadaan dan pengolahan
The elements on the left of the 3d series occur in nature primarily as metal oxides or as metal cations in combination with oxoanions Titik Leleh Unsur Transisi
Meningkatnya jumlah elektron pada orbital d yang
terlibat pada ikatan logam (V (3d34s2), Cr (3d54s1)) menyebabkan titik leleh unsur transisi lebih tinggi dari pada logam alkali dan alkali tanah. Ikatan logam
Ikatan logam didefinisikan berdasarkan model
awan elektron atau lautan elektron yang didefinisikan oleh Drude pada tahun 1900 dan disempunakan oleh Lorents pada tahun 1923 Dalam model ikatan logam, elektron valensi atom- atom logam yang berdekatan akan berkumpul membentuk pita (lautan elektron) yang terdistribusi secara merata diantara atom-atom tersebut dan disekitar inti dan elektron bagian dalam Ikatan Logam Titanium
Elektron Valensi : 3d2, 4s2
Bilangan Oksidasi : 2 (d2), 3 (d1), 4 (d0). Kelimpahan : 0,6 % (FeTiO3, Ilmenite), ( TiO2, rutile) Penggunaan : Mesin turbin, pesawat terbang, dll karena ringan dan tahan korosi Senyawa : TiCl4, cairan tidak berwarna, titik didih 136 C, berbau menusuk, berasp kuat di udara basah, terhidrolisis dalam air : TiCl4 + H2O = TiO2 + 4 HCl VANADIUM
Bilangan Oksidasi : 0(d5), 1(d4), 2(d3), 3(d2), 4(
d1), 5 (d0) Logam vanadium larut dalam HNO3, HF, dan H2SO4 pekat Senyawa : Halida : VF5, cairan tidak berwarna dan kekentalan besar. Oksida : V2O5 dapat dibuat dari penambahan H2SO4 encer dalam larutan amonium Vanadat. KROMIUM Bilangan Oksidasi : 0(d6), 1(d5), 2(d4), 3(d3), 4( d2), 5 (d1), 6(d0) Kelimpahan : FeCr2O4 (chromite) Penggunaan: Sebagai lapisan pelindung pada lapisan elektrolitik karena tahan terhadap korosi Kelarutan : Mudah larut dalam HCl, H2SO4, HClO4. Halida : CrCl2 larut dalam air berwarna biru, CrCl3 berwarna ungu kemerahan. Oksida : CrO3 berupa endapan merah kejinggaan pada penambahan asam sulfat pada larutan Na2Cr2O7 MANGAN Tingkat oksidasi : 0-7 (d7-d0) Sifat kimia : garam mangan larut dalam air Penambahan OH- pada Mn2+ menghasilkan hidroksida berupa gelatin putih yang segera menjadi gelap dalam udara akibat oksidasi.
Senyawa : Jika Mn oksida dipanaskan pd 1000C akan terbentuk kristal
hitam Mn3O4, (haussnaite) MnO2 (piyrolusite) padatan abu-abu sampai hitam.
Fe(CN)6 4-, Fe(H2O)c 3+ Besi murni cukup reaktif, cepat teroksidasi pada udara lembab menjadi besi (III) oksida hidrat.
Logam besi mudah larut dalam asam mineral
Besi mudah bereaksi dengan NaOH pekat panas menghasilkan besi
hidroksida yang berwarna hijau pucat dan segera teroksidasi oleh udara menjadi ferioksida hidrat yang berwarna coklat merah COBAL
Bilangan oksidasi : 0 (d9),1 (d8),2 (d7),3 (d6),4(d5),
5 (d4) Pelarutan kobalt hidroksida atau karbonat dalam asam encer memberikan ion kompleks [Co(H2O)6]2+ Kobal oksida dengan adanya ion OH- mudah teroksidasi oleh udara menjadi hidrat yang berwarna hitam : CoO(OH) (s) + H2O +e → Co(OH)2 + OH- NIKEL
Bilangan oksidasi : : 0 (d10),1 (d9),2 (d8),3 (d7),
4(d6) Logam Ni dapat diperoleh dengan pembakaran bijih nikel menjadi NiO dan selanjutnya direduksi menjadi nikel dengan karbon. Nikel sangat tahan terhadap udara dan air pada suhu ruang pada keadaan padat, sering digunakan sebagi lapisan pelindung. Ni (II) membentuk senyawa kompleks dengan bilangan koordinasi 6,5 dan 4. TEMBAGA
Bilangan oksidasi : 1 (d10),2 (d9),3 (d8)
Panas penyubliman dan titk leleh tembaga jauh lebih tinggi dari logam alkali karena elektron pada kulit d juga terlibat dalam ikatan logam. Potensial pengionan pertama Cu lebih tinggi dari logam alkali karena kulit d yang terisi penuh kurang efektif dalam melindungi elektron pada orbital s dari muatan inti. Namun potensial pengionan kedua dan ketiga jauh lebih rendah dari logam alkali. Tembaga larut dalam KCN, NH3, asam nitrat, asam sulfat dengan adanya oksigen. SIFAT TAHAN OKSIDASI
Tembaga, perak dan emas memiliki energi ikatan
logam dan energi ionisasi yang tinggi sehingga tidak mudah teroksidasi, sifat ini menjadi alasan penggunaannya bersama dengan platinum sebagai perhiasan dan mata uang. Campuran asam klorida dan asam nitrat dengan perbandingan 3 : 1 (Aqua regia), merupakan reagen yang dapat mengoksidasi emas dan platinum.