Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

SEL PROKARIOTIK
Kata prokariot (prokariote) berasal dari bahasa yunani , pro yang berarti sebelum' dan
karyon yang artinya 'kernel' atau juga disebut nukleus, materi genetiknya (DNA) terkonsentrasi
pada suatu daerah yang disebut nukleous, tetapi tidak ada membran yang memisahkan daerah
nukleoid dengan bagian selnya.

Sel prokariotik merupakan organisme yang dapat hidup dengan memanfaatkan lebih banyak
sumber energi dibandingkan dengan organisme hidup lainya. Organisme prokariotik dapat hidup
pada habitat yang extrim . Contohnya laut dengan kadar garam yang tinggi atau sumber air
panas. Organisme prokariotik tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi intermal sel
yang relatif sederhana. Prokariotik dibagi menjadi dua kelompok besar yang meliputi hampir
seluruh jenis bacteri dam archea. Genom prokariotik terdiri dari kromosom tunggal yang
melingkar tanpa organisasi (DNA).

Morfologi Sel Prokariotik


a.       Berbentuk coccus (bulat)
-        Monokokus,berbentuk bulat, satu – satu, contohnya Monococcus gonorhoe.
-        Diplokokus, bentuknya bulat bergandengan dua – dua, misalnya Diplococcus
pneumonia.
-        Streptokokus, memiliki bentuk bulat bergandengan seperti rantai, sebagai hasil
pembelahan sel kesatu atau dua arah dalam satu garis.
-        Tetrakokus, berbentuk bulat terdiri 4 sel yang tersusun dalam bentuk bujur sangkar
sebagai hasil pembelahan sel kedua arah.
-        Sarkina, berbentuk bulat terdiri atas 8 sel yang tersusun dalam bentuk kubus
sebagai hasil pembelahan sel ketiga arah, contohnya Sarcia sp.
-        Stafilokokus, berbentuk bulat, tersusun seperti kelompok buah anggur sebagai
hasil pembelahan sel ke segala arah.
 

Penjelasan gambar :
(gambar a) Mereka yang terbagi dalam dua bidang dan kelompok yang terdiri dari
empat
 bagian dikenal sebagai tetrad. (Gambar b) Mereka yang terbagi dalam tiga bidang
dan
 tetap terikat dalam kelompok delapan berbentuk kubus disebut sarcina. (Gambar c)
 Mereka yang terbagi dalam beberapa bidang dan membentuk tungku bergambar atau
 lembaran luas disebut stafilokokus. (Gambar d) Karakteristik kelompok ini sering 
membantu dalam mengidentifikasi coccus tertentu.

b.      Berbentuk bacillius (batang)

-        Basil tunggal, berupa batang tunggal, contohnya Escherchia coli dan Salmonella typi.
-        Diplobasil; berbentuk batang bergandengan dua – dua.
-        Streptobasil; berupa batang bergandengan seperti rantai, contohnya Streptobacillus
moniliformis dan Azotobacter sp.
-         Coccocus bacillius yang mirip coccus.

Penjelasan gambar:

Bacilli membelah hanya di sumbu pendeknya, jadi ada sedikit kelompok basil dari pada cocci.
Kebanyakan basil muncul sebagai batang tunggal (Gambar a). Diplobacilli muncul berpasangan
setelah pembagian (Gambar b), dan streptobacilli terjadi pada rantai (Gambar c). Beberapa
bacilli terlihat seperti sedotan. Yang lain memiliki ujung meruncing, seperti cerutu. Masih ada
yang oval dan terlihat sangat mirip cocci sehingga mereka disebut coccobacilli (Gambar d).

"Bacillus" memiliki dua makna dalam mikrobiologi. Seperti yang baru saja kita
gunakan, bacillus mengacu pada bentuk bakteri. Bila dikapitalisasi dan dicetak miring, ini
mengacu pada genus tertentu. Misalnya, bakteri Bacillus allthracis adalah agen penyebab
antraks. Sel Bacillus sering membentuk rantai sel yang panjang dan bengkok (Gambar di
bawah).
c.       Berbentuk spiral

Bakteri spiral memiliki satu atau lebih liku; mereka tidak pernah lurus Bakteri yang
terlihat seperti batang melengkung disebut vibrios (Gambar a). Yang lain, yang disebut spiriUa,
memiliki bentuk heliks, seperti pembuka botol, dan badan yang cukup kaku (Gambar b). Namun
kelompok spiral lain bersifat heliks dan fleksibel; Mereka disebut spirochetes (Gambar C).
Berbeda dengan spirilla, yang menggunakan pelengkap eksternal baling-baling yang
disebut flagella untuk bergerak, spirochetes bergerak dengan cara filamen aksial, yang
menyerupai flagella namun terkandung di dalam selubung eksternal yang fleksibel. Selain tiga
bentuk dasar, ada sel berbentuk bintang (genus Stella; Gambar a); persegi panjang, sel datar
(halophilic archaea) dari genus Ha / oarcu / a (Gambar b); dan sel segitiga. Bentuk bakteri
ditentukan oleh faktor keturunan. Secara genetis, kebanyakan bakteri bersifat monomorfik;
Artinya, mereka mempertahankan satu bentuk. Namun, sejumlah kondisi lingkungan bisa
mengubah bentuk itu. Jika bentuknya berubah, identifikasi menjadi sulit. Selain itu, beberapa
bakteri, seperti Rhizobium (ri-zo'be-um) dan Corynebacterium (k6-ri-ne-bakti're-um) secara
genetis pleomorfik. yang berarti mereka bisa memiliki banyak bentuk, tidak hanya satu.

Anatomi sel prokariotik

1. Dinding sel

dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk yang tetap. pada dinding sel
terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
Dinding Sel

2. Membran plasma

membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan protein. fungsinya sebagai
pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu lintas
molekul dan ion-ion dari dan ke dalam sel.

Membran Plasma

3. Sitoplasma

sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan enzim-enzim di pergunakan untuk
mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk melakukan proses metabolisme sel.
metabolisme terdiri dari proses penyusunan (anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
 Sitoplasma

4. Mesosom

pada tempat tertentu, membram plasma melekuk ke dalam membentuk organel yang disebut
mesosom. mesosom berfungsi sebagai penghasil energi. biasanya mesosom terletak dekatb
dinding sel yang baru terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. pada membram
mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk
menghasilkan energi.

Mesosom
5. Ribosom

ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya sintesis protein.

Ribosom

6. DNA

asam deoksiribonukleat (deoxyribonucleic acid, di singkat DNA) merupakan persenyawaan yang


tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa
informasi genetik, yakni sifat-sifat yang harus di wariskan kepada keturunannya.

DNA
7. RNA

asam ribonukleat (ribonucleic acid, disingkat RNA) merupakan persenyawaan hasil transkripsi
DNA. jadi bagian tertentu DNA melakukan transkripsi (mengkopi dir) membentuk .RNA. RNA
membawa kode-kode genetik sesuai dengan pesanan DNA. selanjutnya, kode-kode genetik itu
akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam amino dalam proses sintesis protein.

RNA

Pengelompokan sel bacteri dan cyanobacteria

Berdasarkan BENTUK

a.) Basil (bacillus): berbentuk batang atau silinder dengan variasi monobasil (hanya satu),
diplobacillus (bergandengan dua-dua) dan streptobacillus (bergandengan berbentuk rantai).
Meski begitu, ada juga yang berbentuk agak bundar sehingga disebut coccobacillus. Contoh
bakterinya adalah Bacillus anthracis.

b.) Kokus (coccus): berbentuk bulat seperti bola. Variasinya adalah micrococcus (tunggal),
diplococcus (bergandengan dua-dua), tetracoccus (bergandengan empat dan membentuk bujur
sangkar), sarcina (bergerombol membentuk kubus), staphylococcus (bergerombol), dan
streptococcus (bergandengan membentuk rantai). Salah satu contoh bakterinya adalah
Staphylococcus aureus.
 

c.) Spiral (sprillum): bakteri yang berbentuk lengkung dan nampak seperti spiral. Variasi
bentuknya ada vibrio (berbentuk koma, jika lengkung kurang dari setengah lingkaran), spiral
(jika bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran), dan spirochete (bentuk lengkung
membentuk struktur yang fleksibel). Contoh bakterinya adalah Treponema pallidum.

JUMLAH DAN LETAK FLAGELA

Flagela atau yang sering disebut dengan bulu cambuk adalah bagian dari struktur sel yang
berbentuk batang atau spiral dan terletak pada dinding sel dan berfungsi sebagai alat gerak.
Untuk jelasnya, kamu bisa lihat gambar di bawah ini:
Beberapa contoh bakterinya adalah Pseudomonas aeruginosa (monotrik), Aquaspirillum serpens
(amfitrik), Pseudomonas fluorescent (lofotrik), Salmonella typhosa (peritrik), dan Escherichia
coli (atrik).

KEBUTUHAN TERHADAP OKSIGEN

Berbeda dari makhluk hidup lain yang membutuhkan oksigen, ada beberapa jenis bakteri yang
bisa hidup tanpa oksigen. Bakteri jenis ini disebut dengan bakteri anaerob. Meski begitu, tetap
ada jenis bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup atau sering disebut dengan bakteri
aerob. Salah satu contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yang akan mengubah amonia
menjadi nitrat. Sedangkan contoh bakteri anaerob adalah Micrococcus denitrificans yang dapat
merombak senyawa menjadi metan.

KARAKTERISTIK DINDING SEL

Cara mengelompokkan bakteri berdasarkan karakteristik dinding sel dikenalkan oleh Hans
Christian Gram pertama kali melalui pewarnaan gram. Pada pengelompokan ini, bakteri
dibedakan menjadi bakteri gram negatif, bakteri gram positif, dan bakteri tidak berdinding sel.

a.) Bakteri gram negatif adalah bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tipis dan
dinding sel mampu menyerap warna merah. Contohnya adalah bakteri bergenus
Streptomyces, Streptococcus, Mycrobacterium tuberculosis, dll.

b.) Bakteri gram positif merupakan bakteri yang memiliki lapisan peptidoglikan tebal
dan dinding selnya mampu menyerap warna violet. Contohnya adalah bakteri ungu,
Enterobacteria, Vibrio, dll.

c.) Sama seperti namanya, bakteri tidak berdinding sel berarti tidak memiliki dinding
sel. Salah satu bakteri yang bertipe ini adalah bakteri Micoplasma.

CARA MENDAPATKAN MAKANAN

Kelompok bakteri yang terakhir adalah berdasarkan cara mendapatkan makanan. Agar lebih
mudah, kamu dapat melihat kelompok bakteri ini pada gambar di bawah ini:
Pengelompokan Archaebacteria
Archaebacteria terdiri dari bakteri-bakteri yang hidup di tempat-tempat kritis atau ekstrim,
misalnya bakteri yang hidup di air panas, bakteri yang hidup di tempat berkadar garam tinggi,
dan bakteri yang hidup di tempat yang panas atau asam, di kawah gunung berapi, dan di lahan
gambut. Menurut para ahli, Archaebacteria digolongkan menjadi tiga golongan utama, yaitu
metanogen, halofil ekstrim, dan termofil ekstrim (termoasidofil). Secara struktural, kelompok
prokariotik ini memiliki beberapa karakteristik, yaitu dinding selnya tidak mengandung
peptidoglikan, ribosomnya mengandung beberapa jenis RNA-polimerase sehingga lebih mirip
eukariotik, dan plasmanya mengandung lipid dengan ikatan ester.

1. Metanogen

Metanogen merupakan kelompok prokariotik yang mereduksi karbondioksida (CO2)


menjadi metana (CH4) menggunakan hidrogen (H2).  Metanogen merupakan
mikroorganisme anaerob, tidak membutuhkan oksigen karena baginya oksigen
merupakan racun. Metanogen memiliki tempat hidup di lumpur dan rawa, tempat
mikroorganisme lain menghabiskan semua oksigen. Contohnya adalah Methanococcus
janascii.

Akibatnya rawa akan mengeluarkan gas metana atau gas rawa. Beberapa spesies lain
yang termasuk kelompok metanogen hidup di lingkungan anaerob di dalam perut hewan
seperti sapi, rayap, dan herbivora lain yang mengandalkan makanan berselulosa.
Metanogen berperan penting dalam nutrisi. Contohnya adalah Succinomonas amylolytica
yang hidup di dalampencernaan sapi dan merupakan pemecah amilum. Peran lain
metanogen adalah sebagai pengurai, sehingga bisa dimanfaat kan dalam pengolahan
kotoran hewan untuk memproduksi gas metana, yang merupakan bahan bakar alternatif.

2. Halofil Ekstrim

Halofil ekstrim merupakan kelompok prokariotik yang hidup di tempat yang asin, seperti
di Great Salt Lake (danau garam di Amerika) dan Laut Mati. Kata halofil berasal dari
bahasa Yunani, halo yang berarti ‘garam’, dan phylos yang berarti ‘pencinta’. Beberapa
spesies sekadar memiliki toleransi terhadap kadar garam, tetapi ada pula spesies lain yang
memerlukan lingkungan yang sepuluh kali lebih asin dari air laut untuk dapat tumbuh.
Beberapa koloni halofil ekstrim membentuk suatu buih bewarna ungu. Warna tersebut
adalah bakteriorhodopsin. Bakteriorhodopsin merupakan suatu pigmen yang menangkap
energi cahaya. 

3. Termofil Ekstrim

Termofil ekstrim adalah kelompok organisme prokariotik yang hidup di lingkungan yang
panas, optimum pada suhu 60 – 80 °C. Contohnya adalah Sulfolobus sp yang hidup di
mata air panas bersulfur di Yellowstone National Park (Amerika Serikat). 

Sulfolobus sp hidup dengan mengoksidasi sulfur untuk memperoleh energi. Karena suka
dengan panas dan asam, kelompok ini disebut juga termoasidofil. Jenis lain yang
memetabolisme sulfur adalah organisme prokariotik yang hidup pada air bersuhu 105 °C
di dekat lubang hidrotermal di laut dalam (kawah gunung api bawah laut). Termofil
ekstrim merupakan kelompok prokariotik yang paling dekat dengan organisme
eukariotik.

Anda mungkin juga menyukai