Kasus Anemia, Urin Ukdi 2016
Kasus Anemia, Urin Ukdi 2016
OSCE NASIONAL
KASUS 1.
GDT :
IDA : MH + sel pensil ( kadar Hb < 10 g/dL)
Thal : MH + target, tear drop, polikromasi, eri berinti, titik basofil
ACD : tanda-tanda infeksi
pemeriksaan lanjutan & hasil
Pemeriksaan
• SI, TIBC, saturasi transferin, feritin
• Elektroforesis Hb
Pelajari : Alur diagn lab An. Mikrositik dan morfologi darah tepi. Dan etiologi anemi
def, Fe
KASUS 2
Anak laki-laki, 5 tahun, dengan gejala pucat, gangguan pertumbuhan.
Pemeriksaan fisik : splenomegali. dengan anemia, leukositosis,
tombositosis. Hasil pemeriksaan hematologi : Anemia berat,
mikrositik hipokrom, sel target +, tear drop cells +, basophilic
stippling, polikromasi +, eritrosit berinti +. Hitung leukosit
meningkat, trombosit normal.
A. Saturasi transferin
B. Kadar asam folat
C. Coomb’s test
D. Elektroforesis hemoglobin
E. Darah samar
Kasus 3
Laki-laki, 40 tahun, dengan keluhan cepat lelah, lesu. Pada pemeriksaan darah
lengkap didapatkan anemia, leukositosis dan trombositosis. Hitung jenis
leukositosis dengan pergeseran ke kiri. Hitung retikulosit meningkat.
• GDT : morfologi eritrosit normositik normokrom, disertai fragmentosit,
polikromasi, banyak eritrosit berinti dan autoaglutinasi (+).
A. Anemia aplastik
B. Anemia hemolitik
C. Anemia pasca perdarahan
D. Leukemia akut
E. Anemia sekunder
A. Anemia aplastik
B. Anemia megaloblastik
C. Hipersplenisme
D. Leukemia akut
E. Leukemia kronik
Khusus : etiologi
CHE : penurunan faal hati
AFP, CEA : petanda tumor
Petanda hepatitis
Antibodi automiun : penyakit hati autoimun
Hemostasis lengkap : PT,APTT, TT, fibrinogen
GIT
Wanita 40 tahun, dengan riwayat kolesistitis datang ke Poliklinik
Penyakit Dalam karena matanya kuning dan dianjurkan untuk
dilakukan tes faal hati. Dari hasil tes laboratorium berikut
manakah yang menunjukkan adanya obstruksi saluran empedu ?
HBV-DNA (PCR)
Inactive inf. : - HBeAg pos, HBV DNA < 2000 IU/ml
Active inf : - HBeAg pos, HBV DNA >20.000 IU/ml
HBeAg neg, HBV DNA 2000-20.000 IU/ml
Resolved inf. : - HBsAg neg., HBV DNA < 2000 IU/ml
Hep. B kronik : bila HBsAg dan HBV DNA tetap terdeteksi selama 6 bulan.
1. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke dokter oleh keluarganya dengan keluhan
penurunan berat badan, rasa lelah dan lesu sejak enam bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh jumlah urinnya berkurang. Pasien mempunyai riwayat penyakit ginjal.
Hasil Pemeriksaan laboratorium : kadar hemoglobin 8 g/dL ( N: 13-16), kadar
ureum darah 80 mg/dL ( N: 20-40), kreatinin darah 3.5 mg/dL ( N: 0.5-1.5).
Tes laboratorium manakah yang saudara anjurkan untuk menilai fungsi ginjal ?
A. Asam urat darah D. Klirens kreatinin
B. Kreatinin urin E. Klirens ureum
C. Protein urin 24 jam
2. Tuan K, usia 40 tahun diperlukan penilaian segera fungsi ginjal untuk keperluan
pengobatan. Jika berat badannya 72 kg, kadar kreatinin darah 2 mg/dL.
Berapakah nilai klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault ? RUMUS ?
A. 25 D. 50
B. 36 E. 75
C. 45
Rumus CCT dari Cockcroft-Gault :
• Pria :
( 140-umur) x BB (kg)
-------------------------------------- = ml/menit
72 x kreatinin serum ( mg/dL)
U
Klirens = --------- x V x F ml/menit
B
U = kadar kreatinin urin ( mg/dL)
B = kadar kreatinin darah (mg/dL)
F = faktor koreksi untuk luas badan (1,73 m2) dilihat dari
normogram
V= diuresis per menit.
A. Gagal ginjal
B. Syok
C. Obstruksi uretra oleh batu
D. Penyakit ginjal kronis
E. Perdarahan saluran cerna
Kadar ureum meningkat, disebabkan
Pre-renal :
• Berkurangnya renal blood flow ( gagal jantung
kongestif, hipotensi, syok, dehidrasi )
Post-renal
• Aliran urin yang menurun ( mis.obstruksi saluran kemih
oleh batu, prostat atau tumor; kesalahan pembedahan)
RENDAH <12
Penyakit atau gagal hati
Diet rendah protein atau kelaparan
Nekrosis tubulus akut
TINGGI > 20
a. dengan kreatinin normal :
Uremia prarenal
Diet tinggi protein
Perdarahan saluran cerna
Keadaan katabolik
A. Albumin D. Insulin
B. Fruktosamin E. C-peptide
C. Hb A1c
10.Laki-laki 50 tahun, setelah pemeriksaan skrining kadar gula
darah, dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral untuk memastikan
diagnosis. Kadar gula darah sewaktu yang dianggap normal
setelah beban glukosa 75 gram adalah :
Diagnosis DM bila :
1. Gejala klasik + GDS >= 200 mg/dL atau
2. Gejala klasik + GDP >= 126 mg/dL atau
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pp pada TTGO >= 200 mg/dL
PRADIABETES
TGT : glukosa 2 jam pp TTGO 140 -199 mg/dL
GDPT : bila GDP antara 100 -125 mg/dL
TTGO 2 jam PP : < 140 mg/dL
DBD