Anda di halaman 1dari 47

KASUS ANEMIA UNTUK LATIHAN

OSCE NASIONAL
KASUS 1.

Wanita, 20 tahun, datang ke Poliklinik Penyakit Dalam


dengan keluhan sering lemas dan cepat lelah. Penderita
mempunyai riwayat menstruasi yang tidak teratur sejak 3
bulan yang lalu. Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik
dokter menyimpulkan adanya anemia.
Apakah anjuran pemeriksaan yang tepat?
Anjuran : darah lengkap, GDT, retikulosit

Hasil darah lengkap :


.Hb 10,1 g/dL (12-14), MCV 70 fl (82-92), MCH 20 pg (27-31), MCHC 27 g/dL ( 32-36).
Leukosit 12000/uL ( 5000-10.000) , trombosit 275000/uL (150.000-400,000)
• Hitung leukosit, trombosit dan retikulosit normal.
• GDT : Morfologi eritrosit mikrositik hipokrom. Morfologi leukosit normal, hitung
jenis leukosit normal

DD/ Anemia mikrost hipokrom


1. Anemia def besi (IDA)
2. An. Pada penyakit kronis (ACD)
3. Thalassemia/ Hb-pati

GDT :
IDA : MH + sel pensil ( kadar Hb < 10 g/dL)
Thal : MH + target, tear drop, polikromasi, eri berinti, titik basofil
ACD : tanda-tanda infeksi
pemeriksaan lanjutan & hasil
Pemeriksaan
• SI, TIBC, saturasi transferin, feritin
• Elektroforesis Hb

IDA : SI turun, TIBC meningkat.


Saturasi transferin ( SI/TIBC) turun ( < 5% : menunjang IDA)
Feritin turun.

ACD : SI turun, TIBC turun ; Saturasi transferin turun.


Feritin N/meningkat

Thalassemia/Hb-pati : SI normal/meningkat ; Feritin meningkat.


Hb A2 atau HbF meningkat.

Pelajari : Alur diagn lab An. Mikrositik dan morfologi darah tepi. Dan etiologi anemi
def, Fe
KASUS 2
Anak laki-laki, 5 tahun, dengan gejala pucat, gangguan pertumbuhan.
Pemeriksaan fisik : splenomegali. dengan anemia, leukositosis,
tombositosis. Hasil pemeriksaan hematologi : Anemia berat,
mikrositik hipokrom, sel target +, tear drop cells +, basophilic
stippling, polikromasi +, eritrosit berinti +. Hitung leukosit
meningkat, trombosit normal.

Apa diagnosis yang paling mungkin dan pemeriksaan apa yang


dianjurkan untuk menegakkan diagnosis ?

A. Saturasi transferin
B. Kadar asam folat
C. Coomb’s test
D. Elektroforesis hemoglobin
E. Darah samar
Kasus 3
Laki-laki, 40 tahun, dengan keluhan cepat lelah, lesu. Pada pemeriksaan darah
lengkap didapatkan anemia, leukositosis dan trombositosis. Hitung jenis
leukositosis dengan pergeseran ke kiri. Hitung retikulosit meningkat.
• GDT : morfologi eritrosit normositik normokrom, disertai fragmentosit,
polikromasi, banyak eritrosit berinti dan autoaglutinasi (+).

Apa kemungkinan etiologi anemia pasien ini? Pemeriksaan lanjutan ?

A. Anemia aplastik
B. Anemia hemolitik
C. Anemia pasca perdarahan
D. Leukemia akut
E. Anemia sekunder

Pelajari : alur D/ an. normositik


b. Tes manakah yang saudara anjurkan untuk
menunjang diagnosis kasus di atas ?

A. Kadar vit B12


B. BMP
C. Elektroforesis hemoglobin
D. Bilirubin total, Coomb”s test
E. Darah samar
Hasil yang diharapkan ?
Kasus 4
Wanita, 40 tahun, dengan keluhan cepat lelah dan sering demam.
Sering memar tanpa sebab yang jelas. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan hepatosplenomegali. Hasil pemeriksaan hematologi
didapatkan anemia, leukopenia dan trombositopenia. Hitung
retikulosit rendah.
Morfologi darah tepi : eritrosit normositik normokrom, hitung
jenis didapatkan limfositosis relatif, morfologi leukosit normal.

a. Apakah diagnosis yang paling mungkin ?


A. Hipersplenisme
B. Leukemia akut
C. Anemia aplastik
D. Anemia defisiensi folat
E. Anemia pasca perdarahan

b. Pemeriksaan untuk memastikan diagnosis ? Hasil ?


Kasus 5.
Laki-laki usia 30 tahun dengan keluhan lemah, sesak nafas, bercak-bercak di
kulit dan sering demam sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan hepatosplenomegali.
Hasil pemeriksaan hematologi : pansitopenia. Morfologi eritrosit
normositik normokrom. Pada hitung jenis didapatkan sel blast 35%,
batang 2 %, eosinofil 1 %, segmen 56 %, limfosit 3%, monosit 0 %.

a. Diagnosis apakah yang paling mungkin?

A. Anemia aplastik
B. Anemia megaloblastik
C. Hipersplenisme
D. Leukemia akut
E. Leukemia kronik

b. Pemeriksaan apa yang dianjurkan untuk memastikan diagnosis ?


Kasus 5 ( lanjutan)
b. Pemeriksaan untuk memastikan diagnosis?
A. BMP
B. Sitokimia
C. Immunophenotyping
D. Kromosom Philadelphia
E. Sitogenetik

Pelajari: alur D/lab an.Normositik& Makrositik


GDT : ciri khas Leuk akut & kronis
SOAL TIROID
1. Pasien dengan exopthalmus, berkeringat,
tremor dan berdebar, dokter menduga pasien
menderita hipertiroid, diantara pemeriksaan
laboratorium berikut manakah yang sesuai ?
A. FT4 serum normal
B. FT4 rendah
C. FT4 serum tinggi
D. TSH serum tinggi
E. TSH serum normal
2. Seorang wanita dengan diagnosis hipotiroid
subklinis, manakah hasil pemeriksaan yang
sesuai ?
A. sTSH normal, FT4 normal
B. sTSH tinggi, FT4 normal
C. sTSH rendah, FT4 normal
D. sTSH rendah, FT4 tinggi
E. sTSH tinggi, FT4rendah
SOAL ADRENAL
1. Seorang pria didiagnosa dengan syndroma
addison, manakah hasil pemeriksaan
laboratorium yang sesuai ?

1. kadar hormon ACTH yang tinggi


2. kadar hormon kortisol rendah
3. kadar glukosa urin tinggi
4. hipoglikemia Key C
SOAL TIROID
3. Manakah tes laboratorium yang paling baik
menggambarkan fungsi kelenjar tiroid ?
A. T4 total
B. TSH sensitif
C. TBG
D. Free T4
E. T3 uptake
SOAL GIT

Laki-laki 14 tahun datang ke dokter dengan mual, lesu, mata kuning


dan urin yang berwarna coklat keruh sejak 2 hari yang lalu. Dari
hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium ditegakkan diagnosis
hepatitis akut. Manakah hasil pemeriksaan yang sesuai dengan
kelainan hepatoseluler akut ?

A. ALT (SGPT) 1000 U/L ( N : < 35)


B. ALP (fosfatase alkali) 650 U/L ( N: 30-120)
C. Albumin 2,5 g/dL ( N : 3,5- 5,0 )
D. Bilirubin total 6,0 mg/dL, indirek 5 mg/dL ( Bil total N : < 1,5 )
E. Bilirubinurin negatif.
TES FUNGSI HATI
Minimal :
• Protein total, albumin, globulin
• Bilirubin total, direk, indirek
• SGOT, SGPT
• ALP, GGT

Khusus : etiologi
CHE : penurunan faal hati
AFP, CEA : petanda tumor
Petanda hepatitis
Antibodi automiun : penyakit hati autoimun
Hemostasis lengkap : PT,APTT, TT, fibrinogen
GIT
Wanita 40 tahun, dengan riwayat kolesistitis datang ke Poliklinik
Penyakit Dalam karena matanya kuning dan dianjurkan untuk
dilakukan tes faal hati. Dari hasil tes laboratorium berikut
manakah yang menunjukkan adanya obstruksi saluran empedu ?

A. Kadar albumin darah menurun.


B. Peningkatan kadar bilirubin darah terutama bilirubin indirek
C. Aktivitas GGT dan ALP meningkat ringan
D. Aktivitas enzim aminotransferase sangat meningkat
E. Bilirubinuria positif
GIT
Tuan A, 40 tahun dengan penyakit hati kronik
secara rutin melakukan pemeriksaan tes faal
hati. Diantara hasil tes berikut, manakah yang
menunjukkan penurunan faal sintesis hati?

A. Bilirubin total darah meningkat


B. Aktivitas enzim pseudo-CHE meningkat
C. Masa protrombin memendek
D. Kadar albumin darah menurun
E. Aktivitas fosfatase alkali meningkat
Interpretasi hasil pemeriksaan Hepatitis B ( Buku Lab. Biomedika 2012)
PENANDA SEROLOGIS PENILAIAN
HBsAg Anti-HBc Anti-HBc Anti-
total IgM HBs

- - - - Tidak pernah terinfeksi


+ - - - Infeksi akut dini
+ + + - Infeksi akut
+ + - - Infeksi kronik
- + - + Dahulu pernah terinfeksi dan
sudah imun
- + - - Infeksi lampau
- - - + Imun setelah vaksinasi bila kadar
anti-HBs> =10 mIU/ml atau
setelah penggunaan hepatitis B
immune globulin
HBeAg : diperiksa kalau HBsAg positif’
hasil + : high grade viraemia and high infectivity
Recovery : Anti Hbe : positif setelah 3-4 bulan., Anti- HBs setelah 6 bulan.

HBV-DNA (PCR)
Inactive inf. : - HBeAg pos, HBV DNA < 2000 IU/ml
Active inf : - HBeAg pos, HBV DNA >20.000 IU/ml
HBeAg neg, HBV DNA 2000-20.000 IU/ml
Resolved inf. : - HBsAg neg., HBV DNA < 2000 IU/ml
Hep. B kronik : bila HBsAg dan HBV DNA tetap terdeteksi selama 6 bulan.

Interpretasi hasil pemeriksaan Hepatitis lain


PENANDA SEROLOGIS PENILAIAN
Anti-HAV +, Anti-HAV IgM + Infeksi akut hepatitis A

Anti- HCV +, HCV-RNA + Infeksi hepatitis C akut atau kronik

Anti HCV - , anti-HCV setelah 6 miggu + Infeksi Hepatitis C akut


atau HCV –RNA +
SOAL URIN 1

1. Seorang laki-laki, usia 50 tahun, dibawa ke dokter oleh keluarganya dengan keluhan
penurunan berat badan, rasa lelah dan lesu sejak enam bulan yang lalu. Pasien juga
mengeluh jumlah urinnya berkurang. Pasien mempunyai riwayat penyakit ginjal.
Hasil Pemeriksaan laboratorium : kadar hemoglobin 8 g/dL ( N: 13-16), kadar
ureum darah 80 mg/dL ( N: 20-40), kreatinin darah 3.5 mg/dL ( N: 0.5-1.5).

Tes laboratorium manakah yang saudara anjurkan untuk menilai fungsi ginjal ?
A. Asam urat darah D. Klirens kreatinin
B. Kreatinin urin E. Klirens ureum
C. Protein urin 24 jam

2. Tuan K, usia 40 tahun diperlukan penilaian segera fungsi ginjal untuk keperluan
pengobatan. Jika berat badannya 72 kg, kadar kreatinin darah 2 mg/dL.
Berapakah nilai klirens kreatinin menurut formula Cockroft-Gault ? RUMUS ?
A. 25 D. 50
B. 36 E. 75
C. 45
Rumus CCT dari Cockcroft-Gault :
• Pria :
( 140-umur) x BB (kg)
-------------------------------------- = ml/menit
72 x kreatinin serum ( mg/dL)

Wanita : 0,85 x klirens kreatinin pria.


Rumus klirens kreatinin

U
Klirens = --------- x V x F ml/menit
B
U = kadar kreatinin urin ( mg/dL)
B = kadar kreatinin darah (mg/dL)
F = faktor koreksi untuk luas badan (1,73 m2) dilihat dari
normogram
V= diuresis per menit.

Nilai rujukan klirens kreatinin :


laki-laki : 107-139 ml/menit
wanita : 87-107 ml/menit
SOAL URIN 2
Wanita 30 tahun berobat ke poliklinik dengan demam, sakit
didaerah pinggang dan gangguan miksi sejak 1 hari yang lalu. Pasien
baru pertama kali mengalami sakit seperti ini. Setelah melakukan
pemeriksaan, dokter menganjurkan pemeriksaan urinalisa dengan
hasil berikut : makroskopis urin kuning , agak keruh. Kimiawi :
protein 1+, leukosit esterase 2+, nitrit +. Mikroskopik : epitel
tubulus ginjal ++/LPK , leukosit 40-60/LPB, kelompok leukosit 2-
4/LPB, eritrosit 0-2/LPB, silinder leukosit 3-6/LPK.

1.Apa dianosis yang paling mungkin pada keadaan di atas ?


A. GNA D. Pielonefritis akut
B. GNC E. Pielonefritis kronik
C. Sistitis

2. Diantara hasil lab di atas mana yang patognomonik utk diagnosis


tersebut ? Apa pemeriksaan lanjutan?
SOAL URIN 3
Tuan B, 45 tahun pada pemeriksaan tes fungsi ginjal didapatkan
kadar urem 80 mg/dL, kreatinin 1,0 mg/dL. Apa kemungkinan
penyebab uremia pada pasien ini?
( jawaban bisa lebih dari 1)

A. Gagal ginjal
B. Syok
C. Obstruksi uretra oleh batu
D. Penyakit ginjal kronis
E. Perdarahan saluran cerna
Kadar ureum meningkat, disebabkan
Pre-renal :
• Berkurangnya renal blood flow ( gagal jantung
kongestif, hipotensi, syok, dehidrasi )

• katabolisme protein yang meningkat ( infeksi,


tirotoksikosis, toksemia, diabetes, perdarahan
saluran cerna, luka bakar, cedera fisik berat )

Kadar ureum dapat meningkat sampai 100 mg/dL


Renal
• Fungsi ginjal yang menurun ( gagal ginjal akut dan
kronik, glomerulonefritis, necrosis tubular,
pielonefritis, hidronefrosis, ginjal polikistik, diabetes,
dll.)
• Kadar ureum dapat sampai 600 mg/dL

Post-renal
• Aliran urin yang menurun ( mis.obstruksi saluran kemih
oleh batu, prostat atau tumor; kesalahan pembedahan)

Kadar ureum rendah disebabkan oleh :


• Intake protein rendah atau malnutrisi
• Kerusakan hati akut atau sirosis
• Kehamilan
RASIO BUN/KREATININ : rentang rujukan 12 SAMPAI 20
( BUN (bllod urea nitrogen) : nilainya setengah dari kadar ureum)

RENDAH <12
Penyakit atau gagal hati
Diet rendah protein atau kelaparan
Nekrosis tubulus akut

TINGGI > 20
a. dengan kreatinin normal :
Uremia prarenal
Diet tinggi protein
Perdarahan saluran cerna
Keadaan katabolik

b. dengan kreatinin tinggi :


Azotemia prarenal dengan peny ginjal
Gagal ginjal
Azotemia pascarenal
Urin 4
Wanita 40thn, riwayat inf ginjal. Lethargik sudah
beberapa minggu. B.a.k sedikit. Udem seluruh
tubuh. Urinalisa : berawan, prot 3+,. leuko 0-
3/LPB, eritrosit 0-1/LPB, sil 0-1/LPK, sil lemak
0-1/LPK. Oval fat bodies +
Apa diagnosis? Pemeriksaan selanjutnya ?
Apa defek primer pasien ini?
Oval fat bodies berasal dari? Tes konfirmasinya?
Jelaskan terjadinya udem dan hiperlipidemia
Urin 5
Anak 10 thn, pada pem. Urinalisa rutin di
sekolah hasil sbb : kuning, keruh ringan, Prot
trace, leukocyte esterase ++, nitrit +. Eritrosit
0-2/LPB, leukosit 20-30/LPB, epitel skuamosa
0-5/LPK, bakteri 50-250, sil. Hialin 2-5/LPK.
1. Apa kemungkinan diagn, jelaskan
2. Tes selanjutnya ?
3. Penemuan mikrosk apa yang membedakan
upper UTI dari lower UTI?
Urin 6
Wanita, 28 thn dgn keluhan nyeri tajam, intense
di punggung. Pasien gemar makan daging,
keju dan ikan. Hasil urinalisa : kuning jernih,
protein trace, glukosa + -, keton +, darah 3+, -
.nitrit -, leukosit est -. Eritrosit >100/LPB, leuko
0-3/LPB, bakteri 20-30/LPB, epit skuamos 0-5.
1. Jelaskan adanya darah di urin pasien ini,
kemungkinan diagnosis?
2. Apakah adanya leukosit dan bakteri bermakna
secara klinis ?
URIN 7
Anak laki2,10 tahun,baru sembuh dari inf strept,
dengan demam, mual, lemas. Udem sekitar
mata. Kadar komplemen menurun . Urinalisa :
kuning keruh, darah 2+, prot 2+, leukosit est
+., nitrit -. Eritr 20-50/LPB, leuko 10-20/LPB,
sil. Eritr 2-5/LPK, sil. Granula 2-5/LPB.
1. Jelaskan mengapa leukocyte est. pos tapi
nitrit neg
2. Jelaskan terjadinya hematuri dan proteinuria
3. Diagnosis?
DM
. Hasil check-up seorang pria, umur 50 tahun, didapatkan glukosa
darah puasa 120 mg/dL, 2 jam pp 136 mg/dL. Diagnosis yg
tepat untuk pasien ini adalah :
A. DM tipe 2
B. Glukosa puasa terganggu
C. Toleransi glukosa terganggu
D. DM tipe 1
E. Glukosa darah normal
1.Tuan M, 45 tahun, dengan gejala poliuria, lemas, pada
pemeriksaan laboratorium didapatkan kadar glukosa darah
puasa (GDP) 115 mg/dL. Hasil glukosa 2 jam postprandial
(G2PP) didapatkan 165 mg/dL. Kadar HbA1c 6,1% ( N
<5,7%).Manakah kesimpulan yang paling sesuai untuk hasil di
atas ?
A. Normal
B. Toleransi glukosa terganggu (TGT)
C. Glukosa darah puasa terganggu (GDPT)
D. Diabetes Melitus
E. Belum dapat disimpulkan
3.. Ny. K, 50 tahun, dengan riwayat keluarga diabetes, pada
pemeriksaan kesehatan rutin, didapatkan kadar glukosa
darah sewaktu (GDS) plasma vena 180 mg/dL.
Dilakukan pemeriksaan TTGO. Berapakah kadar G2PP plasma
vena yang menyatakan bukan diabetes ?
A. < 90 mg/dL D. < 140 mg/dL
B. < 100 mg/dL E. < 200 mg/dL
C. < 126 mg/dl
4. Pada pasien diabetes tidak terkontrol sering terjadi komplikasi
mikro dan makrovaskular. Tes laboratorium manakah yang
paling baik untuk deteksi dini komplikasi tersebut ?
A. Lipid darah D. Urin lengkap
B. Keton darah E. Mikroalbuminuria
C. Tes fungsi ginjal

• ACR : albumin creatinine ratio


• Nilai rujukan : < 30 ug/mg
Mikroalbuminuria : 30-299
Makroalbuminuria >= 300
Konsensus DM 2011
3.Pada pemantauan terapi Diabetes Mellirus, manakah
parameter yang menggambarkan kadar glukosa darah 1-3
bulan sebelum tes ?

A. Albumin D. Insulin
B. Fruktosamin E. C-peptide
C. Hb A1c
10.Laki-laki 50 tahun, setelah pemeriksaan skrining kadar gula
darah, dilakukan Tes Toleransi Glukosa Oral untuk memastikan
diagnosis. Kadar gula darah sewaktu yang dianggap normal
setelah beban glukosa 75 gram adalah :

A. < 90 mg/dL D. < 140 mg/dL


B. < 110 mg/dL E. < 200 mg/dL
C. < 126 mg/dL
7. Parameter yang tidak termasuk dalam kriteria untuk
pemantauan pengendalian Diabetes Mellitus adalah :
A. glukosa darah puasa
B. glukosa darah 2 jam setelah makan
C. glukosa urin
D. kolesterol total
E. HbA1c
Kriteria diagn DM. ( konsensus DM 2011)

Diagnosis DM bila :
1. Gejala klasik + GDS >= 200 mg/dL atau
2. Gejala klasik + GDP >= 126 mg/dL atau
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pp pada TTGO >= 200 mg/dL

ADA 2011 : HbA1c >= 6.5%

PRADIABETES
TGT : glukosa 2 jam pp TTGO 140 -199 mg/dL
GDPT : bila GDP antara 100 -125 mg/dL
TTGO 2 jam PP : < 140 mg/dL
DBD

Antigen NS-1 : terdeteksi mulai hari 1 – 9


setelah demam, baik pd infeksi dengue primer
atau sekunder . Untuk fase dini.

Antibodi dengue IgM dan IgG


Inf. Primer : IgM terdeteksi hari ke 2-5 setelah
demam, bertahan 30-90 hari .
Inf. Sekunder : IgM antara hari 4-5 setelah
demam
DBD
Antibodi IgG
• infeksi primer : timbul pd hari ke -14,
bertahan seumur hidup
• Inf. Sekunder : meningkat 1-2 hari setelah
demam
• Pem.lain : hematologi rutin, lengkap
hemostasis lengkap

Anda mungkin juga menyukai