Anda di halaman 1dari 21

PSIKIATRI

KOMUNITAS

Efi Purwanti 030.13.066


Galuh Merdiana P 030.13.081

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PERIODE 27 AGUSTUS 2018 – 3 NOVEMBER 2018
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA

Puskesmas Kelurahan Pondok Labu


PENDAHULUAN Prevalensi gangguan mental di Indonesia
juga dilaporkan tinggi. Kementerian
Kesehatan (2013) melaporkan prevalensi
gangguan mental di Indonesia
schizophrenia dan gangguan psikosis
15% populasi global akan lainnya mencapai 1,7‰ (permil)
memiliki masalah penduduk. Artinya, terdapat 1 hingga 2
gangguan jiwa tahun 2020. orang mengalami gangguan mental berat
setiap 1.000 penduduk

Kementrian Kesehatan Indonesia mengalami reorganisasi


administratif dari kesehatan jiwa berbasis rujukan
(pasien gangguan jiwa dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ)
menuju kesehatan jiwa komunitas dasar (pasien
gangguan jiwa dapat dirawat di komunitas atau di
pelayanan primer) , sehingga pelayanan kesehatan jiwa
yang sebelumnya disediakan di RSJ maupun Rumah Sakit
Umum (RSU) dapat dilakukan berbasis komunitas di
pelayanan primer.
COMMUNITY MENTAL HEALTH
NETWORK
Penerapan Metode Kesehatan Jiwa Komunitas di
Puskesmas Kelurahan Pondok Labu

Temukan
dan laporkan

Layanan Pendataan,
primer Edukasi,
dipuskesmas laporkan
ROLE PLAY KESEHATAN JIWA
Nama : Nn. DM
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal Lahir/Umur: 15 Maret 1989
Alamat :Jalan
Pringgondani RT03/RW03 Pondok
Labu, Kecamatan Cilandak.
Pasien perempuan 29 tahun Pekerjaan : Tidak Bekerja
rasa mendengar suara berbisik Pendidikan : SMA
dan diancam ditembak sejak 1 Agama :Islam
Riwayat Pernikahan :Belum
tahun yang lalu Menikah
Sumber Pembiyaan Kesehatan
:BPJS PBI
Riwayat Gangguan Sekarang
keluhan pada pasien
terlihat semenjak
pasien terdapat
masalah keluarga,
Pasien merasa pertamanya dan pasien
mendengar suara menyangkal bahwa
berbisik dan dirinya sakit dan
diancam di tembak, terlihat sedikit bingung
namun suara itu dan suka menyendiri
tidak dikenali diri dikamar saja dan
sering mencium bantal.

suara tersebut tidak dikenal dan diancam


akan ditembak, pasien histeris dan
ketakukan, sejak 1 tahun, keluhan ini
hilang timbul. Beberapa akhir ini ,
keluarga melihat pasien suka mencium
bantal guling seperti kekasihnya. Pasien
juga mengatakan bahwa dirinya juara
kampus , cantik dam IPK 4.
RPD
Truma (-)
Gangguan serupa (-)
Infeksi (-)

Riwayat Diabetus Mellitus (-),


Hipertensi (-), Asma
medis
Sudah di bawa ke
(-), Kejang (-), alternatif namun tidak
Epilepsi (-), Gangguan ada perubahan

umum
Jantung (-)

RPK Keluhan serupa (-)


Riwayat Belum menikah
Pernikahan

Sosio- Pasien tinggal orangtua dan


kkak. Kebutuhan sehari-hari

ekonomi didapatkan dari bapak.


Status mental
a. Deskripsi umum

• Penampilan : pasien seorang wanita berusia 46 tahun, tampak sesuai


dengan usianya, tampak terawat

• Kesadaran : Compos mentis

• Perilaku dan psikomotor : Normoaktif

• Pembicaraan : Spontan, volume dan intonasi baik, artikulasi jelas

• Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif


b. Alam Perasaan d. Proses Pikir
• Mood : eutim • Arus pikir

• Afek : Stabil, pengendalian cukup, • Produktivitas : cukup ide


echt, empati dapat dirabarasakan, dalam,
skala diferensiasi luas, serasi • Kontinuitas : Koheren
(appropriate)
• Hendaya bahasa : Tidak ada

c. Gangguan Persepsi
• Isi pikir
• Halusinasi : auditorik dan visual
• Waham : kebesaran,perilaku bizar, curiga
• Ilusi : Tidak ada
• Preokupasi : Tidak ada
• Depersonalisasi : Tidak ada
• Obsesi : Tidak ada
• Derealisasi : Tidak ada
• Fobia : Tidak ada
e. Pengendalian impuls : Baik Diagnosis multiaksial

• AKSIS I : skizofrenia paranoid

f. Daya nilai • AKSIS II : belum ada diagnosis

• Daya nilai sosial : Baik • AKSIS III : belum ada diagnosis

• Uji daya nilai : Baik • AKSIS IV : Tidak ada Family


Support Group
• Daya nilai realitas : Baik
• AKSIS V : GAF current 69

g. Tilikan : Derajat 1

h. Taraf dapat dipercaya :Dapat dipercaya


Tatalaksana

Non farmakologis :
Rawat Jalan
Psikoedukasi

Farmakologis :
Risperidone 2 x1 mg
TINGKAT PELAYANAN KESEHATAN JIWA
KOMUNITAS
Jenis pelayanan yang diberikan menurut tingkat Pelayanan
Kesehatan Jiwa Komunitas

No Jenis Tersier Sekunder Primer Lain-lain*


Pelayanan L NL

1 Non-medik
a. penyuluhan + + + +/- +/-
b. pelatihan + + + +/- +/-
c. deteksi dini + + + + +
d. konseling + + + + +
e terapi okupasi + + +/- +/- +/-
2 Medik
a. penyuluhan + + +
b. penilaian psikiatrik + + +/-
c. deteksi dini + + +
d. pengobatan + + +/-
e. tindakan medik-psikiatrik + +/- -
f. konseling + + +
g. psikoterapi + +/- -
h. rawat inap + +/- -
MEKANISME PELAYANAN JIWA KOMUNITAS DI
TINGKAT PRIMER
MEKANISME PELAYANAN JIWA KOMUNITAS DI
TINGKAT SEKUNDER
MEKANISME PELAYANAN JIWA KOMUNITAS DI TINGKAT
TERSIER
LAMPIRAN
REFRENSI

DEPKES.BUKU PANDUAN PELAYANAN JIWA


KOMUNITAS.DIREKTORAT JENDRAL BINA PELAYANAN
MEDIK:JAKARTA.2009

Anda mungkin juga menyukai