Anda di halaman 1dari 3

2.

2 Epidemiologi Kelainan Letak Janin

Janin dalam keadaan malpresentasi dan malposisi sering menyebabkan


partus lama dan partus macet. Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal
didapatkan presentasi kepala sebesar 96,8%, bokong 2,7%, letak lintang 0,3%,
majemuk 0,1%, muka 0,05%, dan dahi 0,01%.(1)

Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3 - 4% dari seluruh


persalinan tunggal. Beberapa peneliti lain seperti Greenhill melaporkan kejadian
persalinan presentasi bokong sebanyak 4 - 4,5%. Di Parkland Hospital 3,5% dari
seluruh 136.256 persalinan tunggal. Pada kehamilan setelah 37 minggu, didapatkan
5-7% letak sungsang / presentasi bokong. Pada kehamilan trimester ke 2 (21-24
minggu) 33%. Pada awal trimester ke 3 (29-32 minggu) 14%.(2)
Mortalitas perinatal 13 kali lebih tinggi daripada kematian perinatal pada
presentasi kepala. Morbiditas perinatal : 5-7 kali lebih tinggi daripada presentasi
kepala. Gambaran ini dipengaruhi usia kehamilan, berat janin dan jenis presentasi
bokong. Sebab utama kematian perinatal pada presentasi bokong : hipoksia, trauma
persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. Kelainan kongenital terdapat 6-
18% pada presentasi bokong, dibandingkan 2-3% pada presentasi kepala.(1,2)

2.3 Faktor Risiko Kelainan Letak Janin(1,2)

1. Faktor risiko dari presentasi bokong yaitu :


 Prematuritas : yaitu karena air ketuban masih banyak dan kepala anak
mudah bergerak.
 Plasenta previa : yaitu letak plasenta yang berada di bawah menghalangi
turunnya kepala kedalam pintu atas panggul.
 Multiparitas : yaitu frekuensi presentasi bokong lebih banyak pada
multipara dibandingkan primigravida. Angka paritas yang tinggi biasanya
disertai dengan relaksasi uterus.
 Kehamilan kembar : yaitu kehamilan kembar membatasi ruang yang
tersedia untuk perputaran janin sehingga dapat menyebabkan salah satu
janin atau lebih memiliki presentasi bokong.
 Kelainan bentuk kepala : hidrosefalus, anensefalus karena kepala kurang
sesuai dengan bentuk pintu atas panggul.
 Polihidramnion, Oligohidramnion: yaitu cairan amnion yang terlalu banyak
atau terlalu sedikit dapat menyebabkan presentasi bokong.
 Abnormalitas struktur uterus: yaitu bentuk uterus yang abnormal dan
distorsi rongga uterus oleh septum atau jaringan fibroid dapat menyebabkan
presentasi bokong.
2. Faktor risiko janin presentasi lintang yaitu :
 Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek.
 Pada kehamilan prematur
 Hidramnion
 Kehamilan kembar, janin sering dijumpai dalam letak lintang.
 Demikian pula kelainan bentuk rahim seperti uterus arkutus atau uterus
subseptus

3. Faktor Risiko Janin Presentasi Muka dan Dahi

Faktor risiko yang menyebabkan ekstensi atau menghalangi fleksi kepala


seperti: pembesaran leher yang nyata atau lilitan tali pusat sekitar leher, janin
anensefalus, panggul sempit atau janin besar. Pada wanita multipara, perut gantung
adalah faktor predisposisi untuk presentasi muka. Presentasi dahi tidak stabil dan
akan berubah menjadi presentasi muka atau oksiput.
DAFTAR PUSTAKA

1. Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.Edisi


Ke-4 Cetakan Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

2. Cunningham, F.G et al. Breech Presentation and Delivery In : Williams


Obstetrics, 22th Edition. New York : Mc Graw Hill Medical Publishing
Divisions, 509-503. 2005
3. Manuaba, I.B. Persalinan Sungsang, dalam : Operasi Kebidanan Kandungan
dan Keluarga Berencana untuk Dokter Umum. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC, 174-201.

Anda mungkin juga menyukai