0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
39 tayangan3 halaman
Dokumen tersebut membahas epidemiologi dan faktor risiko kelainan letak janin. Secara normal, presentasi kepala terjadi pada 96.8% persalinan tunggal. Presentasi bokong terjadi pada 3-4% kasus dan memiliki risiko kematian perinatal yang 13 kali lebih tinggi. Faktor risiko presentasi bokong meliputi prematuritas, plasenta previa, multiparitas, kehamilan kembar, kelainan bentuk kepala janin, dan abnormalitas struktur uterus
Dokumen tersebut membahas epidemiologi dan faktor risiko kelainan letak janin. Secara normal, presentasi kepala terjadi pada 96.8% persalinan tunggal. Presentasi bokong terjadi pada 3-4% kasus dan memiliki risiko kematian perinatal yang 13 kali lebih tinggi. Faktor risiko presentasi bokong meliputi prematuritas, plasenta previa, multiparitas, kehamilan kembar, kelainan bentuk kepala janin, dan abnormalitas struktur uterus
Dokumen tersebut membahas epidemiologi dan faktor risiko kelainan letak janin. Secara normal, presentasi kepala terjadi pada 96.8% persalinan tunggal. Presentasi bokong terjadi pada 3-4% kasus dan memiliki risiko kematian perinatal yang 13 kali lebih tinggi. Faktor risiko presentasi bokong meliputi prematuritas, plasenta previa, multiparitas, kehamilan kembar, kelainan bentuk kepala janin, dan abnormalitas struktur uterus
Janin dalam keadaan malpresentasi dan malposisi sering menyebabkan
partus lama dan partus macet. Secara epidemiologis pada kehamilan tunggal didapatkan presentasi kepala sebesar 96,8%, bokong 2,7%, letak lintang 0,3%, majemuk 0,1%, muka 0,05%, dan dahi 0,01%.(1)
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3 - 4% dari seluruh
persalinan tunggal. Beberapa peneliti lain seperti Greenhill melaporkan kejadian persalinan presentasi bokong sebanyak 4 - 4,5%. Di Parkland Hospital 3,5% dari seluruh 136.256 persalinan tunggal. Pada kehamilan setelah 37 minggu, didapatkan 5-7% letak sungsang / presentasi bokong. Pada kehamilan trimester ke 2 (21-24 minggu) 33%. Pada awal trimester ke 3 (29-32 minggu) 14%.(2) Mortalitas perinatal 13 kali lebih tinggi daripada kematian perinatal pada presentasi kepala. Morbiditas perinatal : 5-7 kali lebih tinggi daripada presentasi kepala. Gambaran ini dipengaruhi usia kehamilan, berat janin dan jenis presentasi bokong. Sebab utama kematian perinatal pada presentasi bokong : hipoksia, trauma persalinan, prematuritas dan kelainan kongenital. Kelainan kongenital terdapat 6- 18% pada presentasi bokong, dibandingkan 2-3% pada presentasi kepala.(1,2)
2.3 Faktor Risiko Kelainan Letak Janin(1,2)
1. Faktor risiko dari presentasi bokong yaitu :
Prematuritas : yaitu karena air ketuban masih banyak dan kepala anak mudah bergerak. Plasenta previa : yaitu letak plasenta yang berada di bawah menghalangi turunnya kepala kedalam pintu atas panggul. Multiparitas : yaitu frekuensi presentasi bokong lebih banyak pada multipara dibandingkan primigravida. Angka paritas yang tinggi biasanya disertai dengan relaksasi uterus. Kehamilan kembar : yaitu kehamilan kembar membatasi ruang yang tersedia untuk perputaran janin sehingga dapat menyebabkan salah satu janin atau lebih memiliki presentasi bokong. Kelainan bentuk kepala : hidrosefalus, anensefalus karena kepala kurang sesuai dengan bentuk pintu atas panggul. Polihidramnion, Oligohidramnion: yaitu cairan amnion yang terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat menyebabkan presentasi bokong. Abnormalitas struktur uterus: yaitu bentuk uterus yang abnormal dan distorsi rongga uterus oleh septum atau jaringan fibroid dapat menyebabkan presentasi bokong. 2. Faktor risiko janin presentasi lintang yaitu : Multiparitas disertai dinding uterus dan perut yang lembek. Pada kehamilan prematur Hidramnion Kehamilan kembar, janin sering dijumpai dalam letak lintang. Demikian pula kelainan bentuk rahim seperti uterus arkutus atau uterus subseptus
3. Faktor Risiko Janin Presentasi Muka dan Dahi
Faktor risiko yang menyebabkan ekstensi atau menghalangi fleksi kepala
seperti: pembesaran leher yang nyata atau lilitan tali pusat sekitar leher, janin anensefalus, panggul sempit atau janin besar. Pada wanita multipara, perut gantung adalah faktor predisposisi untuk presentasi muka. Presentasi dahi tidak stabil dan akan berubah menjadi presentasi muka atau oksiput. DAFTAR PUSTAKA
1. Saifuddin, Abdul Bari. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo.Edisi
Ke-4 Cetakan Ke-4. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
2. Cunningham, F.G et al. Breech Presentation and Delivery In : Williams
Obstetrics, 22th Edition. New York : Mc Graw Hill Medical Publishing Divisions, 509-503. 2005 3. Manuaba, I.B. Persalinan Sungsang, dalam : Operasi Kebidanan Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Dokter Umum. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 174-201.