RITA ABDUL KADIR JUSNIWATI PUWA NURAIN LAILATURRAHMATIYAH LAYA SRI WAHYUNI IDRIS NURMELIANI BOUTI RIAN S HUNGGOLA CINTIA PUHI Monalisa mohammad muhammadiyah PENGERTIAN : Muhammadiyah adalah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah dan tajdid untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar- benarnya. Sebagai gerakan dakwah, Muhammadiyah mengajak umat manusia untuk memeluk agama Islam (da’wah ila al-Khair), menyuruh pada yang ma’ruf (al-amr bi al-ma’ruf), dan mencegah dari yang munkar (al-nahy ‘an al-munkar) {QS. Ali Imran/3: 104}, sehingga hidup manusia selamat, bahagia, dan sejahtera di dunia dan akhirat. Hal-hal yang berkaitan dengan paham agama dalam Muhammadiyah secara garis besar dan pokok-pokoknya ialah sebagai berikut:
1) Agama, yakni Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
S.A.W. ialah apa yang diturunkan Allah dalam Alquran dan yang disebut dalam Sunnah maqbulah , berupa perintah-perintah, larangan-larangan, dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan akhirat (Kitab Masalah Lima, Al-Masail Al-Khams tentang al-Din). 2) Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah Agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul-Nya sejak Nabi Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan seterusnya sampai kepada Nabi Muhammad S.A.W., sebagai hidayah dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa, dan menjamin kesejahteraan hidup materiil dan spirituil, duniawi dan ukhrawi (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah/MKCHM butir ke-2). 3) Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang meliputi bidang-bidang: (a) ‘Aqidah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid’ah dan khurafat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam; (b) Akhlaq; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlaq mulia dengan berpedoman kepada ajaran- ajaran Alquran dan Sunnah Rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia; (c) ‘Ibadah; Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ‘ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah S.A.W. 4) Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata karena Allah, agama semua Nabi, agama yang sesuai dengan fitrah manusia, agama yang menjadi petunjuk bagi manusia, agama yang mengatur hubungan dengan Tuhan dan hubungan manusia dengan sesama, dan agama yang menjadi rahmat bagi semesta alam. Islam satu- satunya agama yang diridhai Allah dan agama yang sempurna. (Pedoman Hidup IslamiWarga Muhammadiyah/PHIWM, bab Pandangan Islam Tentang Kehidupan). 5) Bahwa dasar muthlaq untuk berhukum dalam agama Islam adalah Alquran dan Sunnah. Bahwa di mana perlu dalam menghadapi soal- soal yang telah terjadi dan sangat dihajatkan untuk diamalkannya, mengenai hal-hal yang tak bersangkutan dengan ‘ibadah mahdhah padahal untuk alasan atasnya tiada terdapat nash sharih dalam Alquran dan Sunnah maqbulah , maka dipergunakanlah alasan dengan jalan ijtihad dan istinbath dari nash yang ada melalui persamaan ‘illat, sebagaimana telah dilakukan oleh ‘ulama salaf dan Khalaf (Kitab Masalah Lima, Al-Masail Al-Khams tentang Qiyas). 6) Muhammadiyah dalam memaknai tajdid mengandung dua pengertian, yakni pemurnian (purifikasi) dan pembaruan (dinamisasi) (Keputusan Munas Tarjih di Malang). pokok-pokok utama pikiran Muhammadiyah antara lain: 1. Tidak mengikatkan diri kepada suatu madzhab, tetapi pendapat madzhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum. 2. Berprinsip terbuka dan toleran dan tidak beranggapan bahwa hanya MajlisTarjih yang paling benar. Koreksi dari siapa pun akan diterima sepanjang diberikan dalil-dalil yang lebih kuat. Dengan demikian, MajlisTarjih dimungkinkan mengubah keputusan yang pernah ditetapkan. 3. Ibadah ada dua macam, yaitu ibadah khusus, yaitu apa yang telah ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkah dan cara- caranya yang tertentu, dan ibadah umum, yaitu segala perbuatan yang dibolehkan oleh Allah dalam rangka mendekatkan diri kepadaNya. 4. Dalam bidang ibadah yang diperoleh ketentuan-ketentuannya dari Alquran dan Sunnah, pemahamannya dapat menggunakan akal sepanjang diketahui latar belakang dan tujuannya. Meskipun harus diakui bahwa akal bersifat nisbi, sehingga prinsip mendahulukan nash daripada akal memiliki kelenturan dalam menghadapi perubahan. 5. Bidang Akhlak Mengingat pentingnya akhlaq dalam kaitannya dengan keimanan seseorang, maka Muhammadiyah sebagai gerakan Islam juga dengan tegas menempatkan akhlaq sebagai salah satu sendi dasar sikap keberagamaannya. Dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah IBADAH SOSIAL DEFINISI : Di dalam Islam, ibadah sosial lebih dikenal dengan istilah muamalah atau hubungan antara seorang muslim dengan lingkungan sekitarnya. Seorang muslim yang baik, dalam melakukan hubungan muamalah juga tetap mengacu kepada ketentuan syari’ah agamanya. Dalam Islam, ada dua kategori ibadah, yaitu ibadah shirah (ibadah individual) dan ibadah muta'adiyah (ibadah sosial). Ibadah shirah adalah ibadah yang manfaatnya hanya dirasakan oleh pelakunya, seperti ibadah shalat, puasa, dan haji. Sedangkan ibadah muta'adiyah adalah ibadah yang manfaatnya dirasakan oleh pelakunya dan dirasakan pula oleh orang lain, seperti mengeluarkan zakat, menyantuni anak yatim, dan menyedekahkan harta kepada fakir miskin. Ada beberapa jenis ibadah sosial yang bisa secara mudah dilakukan oleh seorang muslim, beberapa diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Sedekah Sedekah merupakan salah satu jenis ibadah sosial yang menyangkut antara hubungan seorang manusia dengan manusia. Ibadah yang dilakukan memberikan nilai kemanfaatan bagi orang yang mendapatkan sedekah. 2. Zakat Zakat juga menjadi salah satu bentuk ibadah sosial. Zakat hampir sama dengan sedekah, bedanya hanya pada hukum pelaksanaanya serta ukuran-ukuran yang ditetapkan berdasarkan jenis benda yang dizakatkan. Allah SWT. berfirman dalam Al-Qur’an : .َِِ َ ِِد ْيِد ُْال ِِقَا ََ ََ َّةً َوا ْْلَ ُُمواََََّّْالل َّ ظَلَ ُُمواْ ِِن ُُ ُْمََا َ َص ْيبَنَّالَّ ِذ ْين ِ ُ َواتَّقُواْ ِفتْنَةًالَّت “Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya.” (QS. Al-Anfal : 25) َْ ُس ِيئَاتِ ُُ ُْم َويَ ْغ ِف ْرلَ ُُ ُْم َوالل ََُ َذ وال َ جَِ ْللَّ ُُ ُْمفُ ْرقَاَّا ً َويُ َُ ِف ْر َْن ُُ َُْم َْ َ يَاََيُّ ََاالَّ ِذ ْينَآ َ َِنُواْ ِإ َّْتَتَّقُواْالل ََي .فَض ِِْل ْلَِ ِظي َِْم “Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan. Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar”. (QS. Al Anfal: 29) Dua ayat di atas menyiratkan kepada kita untuk senantiasa bertaqwa, menjaga diri dari hal-hal yang mendatangkan dosa dan membawa kita kepada siksaan yang pedih. Menyerukan kepada kita untuk menghindari segala macam bentuk kezaliman baik dari perbuatan maupun perkataan kita yang tidak membawa kemaslahatan bagi umat manusia, yang hal itu bila disimpulkan merupakan bentuk utuh dari yang dinamakan ibadah sosial atau muamalah atau ibadah ghairumahdhah. Di dalam Islam, ibadah sosial lebih dikenal dengan istilah muamalah atau hubungan antara seorang muslim dengan lingkungan sekitarnya. Seorang muslim yang baik, dalam melakukan hubungan muamalah juga tetap mengacu kepada ketentuan syari’ah agamanya. Perbedaannya hanyalah kepada objek ia melakukan ibadah. Ibadah sosial menyangkut hubungan antara manusia dengan manusia dalam rangka mencari keridhaan dari Allah SWT. Melalui interaksi hubungan antara sesama manusia tersebut, seorang hamba berharap bisa mendapatkan pahala dari amal ibadah sosial yang telah dilakukannya. Permasalahan sosial kemiskinan yang ada saat ini salah satunya adalah karena tidak berjalannya ibadah sosial zakat tersebut di tengah masyarakat khususnya ummat Islam. Zakat mal merupakan salah satu zakat yang sangat efektif untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan negara-negara Islam. Membangun hubungan yang baik dengan tetangga dan masyarakat merupakan bentuk-bentuk lain dari ibadah sosial. Segala macam bentuk interaksi sosial yang diniatkan semata-mata untuk mencari keridhaan Allah SWT, maka hal tersebut bisa bernilai ibadah. Ibadah sosial menjadi bukti bahwa Islam adalah agama yang memberi rahmat bagi kemaslahatan seluruh alam.