Anda di halaman 1dari 36

Terapi Komplementer

Mind Body Teraphy


Pengertian
 Adalah terapi mind – body, individu berfokus
pada penyejajaran atau penciptaan keseimbangan
proses mental guna penyembuhan.

 Fokus terapi mind – body adalah menciptakan


keseimbangan pikiran, emosi, atau pernafasan,
karena individu adalah satu kesatuan yang utuh,
hal ini dapat membantu memulihkan kedamaian
serta keseimbangan
Terapi Komlementer Mind Body
Menggunakan Terapi Musik
Sejarah Penggunaan Terapi Musik

 Arkeolog menemukan manusia primitif


menggunakan musik sbg cara untuk berdoa kepada
para dewa
 Abad ke-6 ahli filosofi bidang geometri dari Yunani
(Phytagoras) menyatakan: terapi musik memiliki
kontribusi yang besar dan mengikuti ritme tubuh
dan jiwa sejalan dengan harmoni yang dikeluarkan.
 Masyarakat reneissance variasi musik
tertentu bisa mempengaruhi
respiratory rate, denyut jantung,
tekanan darah dan saluran digestif
(Nilsson, 2009)
Penggunaan Terapi Musik dalam
Bidang Keperawatan

 Abad ke 19 Florence Nightingale mempraktikkan


musik sebagai intervensi keperawatan
 Menyatakan bunyi – bunyian sbg milieu teraphy
dalam menyembuhkan karena meningkatkan
relaksasi
 Menyembuhkan tentara cedera/ sakit akibat perang
krim menggunakan live music
 Menggunakan bunyi – bunyian natural : suara
angin, air mengalir
(Schou, 2008)
 Akhir abad ke 19 Rumah sakit menggunakan
musik rekaman sebagai intervensi untuk
mengurangi cemas dan nyeri yang dikaitkan
dengan pembedahan
 Riset tentang terapi musik dikembangkan setelah
Perang Dunia II terutama di Amerika Serikat, dan
Jerman
 Setelah perang berakhir terapi musik digunakan
sebagai bagian dari rehabilitasi luka dan psikologis
veteran perang di Amerika Utara
 Musik Rekaman digunakan di rumah sakit pada
akhir tahun 1800-an setelah ditemukan
phonograph

(Nilsson, 2009)
Mengapa menggunakan Terapi Musik

 Elemen musik bisa mempengaruhi


integrasi emosi individu terutama masa
pengobatan

 Merupakan komponen yang dinamis yang


dapat mempengaruhi psikologi dan
fisiologis pendengarnya
 Menurut NZSMT ( New Zealand Society for Music Thraphy)
menyatakan efektif di implementasikan pada bidang kesehatan,
karena:
 Menurunkan kecemasan
 Menurunkan nyeri
 Menurunkan stress
 Menimbulkan mood positif
 Melibatkan pasien dalam prosesnya
 Dapat meningkatkan kepuasan pasien
 Mengurangi lama hari rawat di rumah sakit
 Mengurangi biaya rumah sakit
(NZSMT, 2005)
Efek Terapi Musik
 Don Campbell 2006 dalam bukunya “Music :
Physian For Times to Come” mengemukakan :
1. stimulus musik memiliki efek spesifik seperti
memori belajar, motivasi, emosi, dan stress.
2. Bunyi yang mengalir dalam bentuk gelombang
elektromagnetik memalui udara dan dapat di
ukur berdasarkan frekuensi bunyi dan
intensitas musik
3. Efek musik dirasakan di hemisfer kanan ,
akan tetapi hemisfer kiri akan mendapatkan
fungsi analitis.
Anatomi fisiologi Musik
 Presepsi auditori dari musik bekerja di pusat auditori di
lobus temporal  mengirimkan sinyal ke talamus 
otak tengah  pons amigdala medulla 
hipotalamus
1. Saat seseorang mendengarkan musik, Gelombang
bunyi ditransmisikan melalui ossicles di telinga tengah
dan melalui cairan cochlear berjalan menuju telinga
dalam.
2. Rambut silia sebagai sensori reseptor yang mengubah
frekuensi getaran menjadi getaran elektrik dan
langsung terhubung dengan ujung nervus
pendengaran.
3. Nervus Auditori menghantarkan sinyal ke
korteks auditori di lobus temporal.
4. Korteks auditori primer menerima input dan
mempersepsikan pitch dan melodi yang rumit (
dipengaruhi oleh pengalaman seseorang)
5. Kortekas auditori skunder lebih lanjut
memproses interpretasi sebagai gabungan
harmini, melodi dan rhytm
Contoh Terapi Musik Untuk Nyeri

Berdasarkan teori Gate Control Theory;


1. menyatakan sinyal nyeri yang ditransmisikan dari
bagian yang mengalami cedera melalui reseptor –
reseptor nerves di spinal, lalu sinaps – sinaps
menyampaikan informasi ke otak.
2. Saat gerbang (gate) tertutup, sinyal nyeri akan dicegah
mencapai otak. Namun saat gerbang membuka,
impuls – impuls tersebut akan mampu mencapai
otak dan menginformasikan sbg pesan nyeri.
3. Saat impuls sensori lainnya dikirim bersamaan
dg impuls nyeri, maka impuls – impuls ini
akan berkompetensi mencapai otak.
4. Saat gate terbuka atau tertutup musik
dipercaya dapat mengurangi persepsi nyeri
(Dunn, 2004)
Musik dapat meningkatkan hormon endorfin
(Chiang, 2012) :
1. Endorfin memiliki efek relaksasi pada tubuh
(potter & Perry, 2006),
2. Endorfin sebagai ejektor dari rasa rileks dan
ketenangan yang timbul,
3. Midbrain mengeluarkan Gama Amino Butyric
Acid (GABA) berfungsi menghambat hantaran
impuls listrik dari satu neuron ke neuron
lain oleh neurotransmitter di dalam sinaps
4. Midbrain mengeluarkan enkepalin dan beta endorfin 
menimbulkan efek analgesik yang akhirnya
mengeliminasi neurotransmitter rasa nyeri pada pusat
persepsi dan interpretasi sensorik somatik di otak 
Efek yang muncul nyeri berkurang
Efek Yang Ditimbulkan Musik
 Menurunkan stimulus sistem syaraf
simpatis, respon yang muncul dari
penurunan aktivitas tersebut adalah :
 Menurunnya aktivitas adrenalin
 Menurunnya ketegangan neuromuskular
 Meningkatkan ambang kesadaran
 Respon yang dapat di ukur :
1. Heart rate
2. Respiratory rate
3. Metabolic rate
4. Konsumsi oksigen menurun
5. Menurunnya ketegangan otot
6. Menerunnya level sekresi epineprin
7. Penurunan asam lambung
8. Meningkatnya motilitas
9. Penurunan kerja kelenjar keringat
10. Penurunan tekanan darah
Manfaat Terapi Musik

 Untuk relaksasi
 Mempercepat penyembuhan
 Meningkatkan fungsi mental
 Menciptakan rasa sejahtera

(Djohan, 2006)
Jenis Musik Untuk Terapi Musik

 Elemen musik terdiri dari lima unsur penting


(Chiang, 2012)
1. Pitch (frekuensi)
2. Volume (intensity)
3. Timbre (warna nada)
4. Interval
5. Rhytm (tempo atau durasi)
 Contoh :
1. Pitch tinggi, rithm cepat, volume keras
meningkatkan ketegangan otot dan rasa tidak
nyaman, Pitch rendah, rithm lambat, volume
rendah menimbulkan efek rileks.
2. Tempo musik yang lambat akan menurunkan
respiratory rate
3. Denyut nadi memiliki kesesuaian dengan rhytm
dari musik
4. Pitch dan rhytm akan berpengaruh pada sistem
limbik yang mempengaruhi emosi (Wilgram,
2002)
5. Musik klasik  alunan rileks, rhytme pelan,
mengubah aktivitas gelombang beta mjd alfa,
bekerja pada seluruh area otak, akan lebih
optimal jika memiliki unsur jazz
(Andrzej,2010)
Gelombang Otak

 Otak memiliki lima gelombang dengan spesifikasi


masing – masing :
 Gelombang alfa untuk relaksasi , imajinasi sehingga
menimbulkan efek tenang, bereaksi pada panjang
gelombang 8 -13 Hz.
 Gelombang betha berhubungan dengan mental,
muncul ketika seseorang fokus terhadap sesuatu
(bereaksi pada panjang gelombang 13 - 30 Hz
 Gelombang tetha berhubungan dengan stress
(bereaksi pada panjang gelombang 4 - 8 Hz)
 Gelombang gamma (bereaksi pada panjang
gelombang 20 – 80 Hz
 Gelombang deltha berhubungan dengan rasa
kantuk (bereaksi pada panjang gelombang 0,5 –
4 Hz)
(Erkkilla, et all, 2008)
Frekuensi Suara Musik Untuk Terapi
 Frekuensi yang direkomendasikan untuk mengurangi nyeri
40 -52 Hz, Diawali dengan frekuensi 40 Hz  dengan
asumsi sbg frekuensi dasar di thalamus sehingga stimulasi
getaran dengan frekuensi yang sama akan memulai efek
kognitif untuk terapi
 Untuk pasien stroke dan alzeimer frekuensi 40 Hz
 Untuk remathoid arthritis dan trauma muskuloskeletal akut
(fraktur dan post operasi), Tingkat kecemasan, ketegangan
otot disarankan frekuensi 40 – 60 Hz (Andrzej, 2009)
Karakteristik Musik yang Bersifat
Terapi
 Musik yang non dramatis
 Dinamikanya bisa diprediksi
 Memiliki nada yang lembut
 Harmonis
 Tidak berlirik
 Temponya 60-80 beat permenit,
 Musik pilihan klien (Nilsson, 2009)
 alat musik sinergi dengan gitar, harpa, biola,
piano, minimal drum/perkusi (Wilgram, 2002)
Waktu Intervensi Untuk Terapi Musik

 Musik harus didengarkan minimal 15 menit


untuk mendapatkan efek terapeutik
 Waktu pelaksanaan terapi musik bisa
dimulai sesegera mungkin, bisa dimulai 2
jam post operasi, meskipun klien masih
diruang pulih sadar (Nilsson, 2009)
 Direkomendasikan intervensi terapi musik
diberikan pada hari pertama dan kedua post
operasi (Good, et all.1999)
MEDITASI
Definisi Meditasi
 Meditasi (Menurut Buku Yoga Sutra Patanjali) : Tatra prayiyakatanata
dhyanam (aliran pikiran yang tidak terputus – putusnya terhadap obyek
konsentrasi) dari Astangga Yoga yakni delapan bagian yoga sebagai
disiplin praktis guna membantu membebaskan orang dari kebodohan,
ikatan jasmani dan rohani, stress, dan beban umat manusia.

 Meditasi (menurut ajaran buddhis) : suatu cara untuk mengembangkan


bathin menuju taraf kesempurnaan yang selanjutnya menjadi dasar dari
kebijaksanaan

 Meditasi adalah pemusatan perhatian pada suatu obyek batin secara


terus – menerus.
Tujuan Meditasi
 Tujuan meditasi adalah melatih pikiran dalam keadaan tenang
dan beristirahat/ berhenti pada pokok yang dipilih, lebih baik
pada hal yang mengandung arti yang dalam dan rohaniah,
sehingga pokok – caranya dapat membukakan kesadaran yang
sedang bermeditasi akan arti makna yang lebih luas dan dalam
Jenis – Jenis Meditasi
1. Meditasi suara primordial  berdasarkan mantra
(sebuah kata, ungkapan, suara yang membuat
pikiran bergetar)
2. Meditasi vipassana  berfokus pada pernafasan
hidung, untuk mengenali pikiran serta emosi
3. Meditasi Zazen  berfokus pada pernafasan perut
4. Meditasi metta  di dasarkan oleh penganut
budha di Tibet, meditasi ini penuh perhatian dan
juga rasa cinta
5. Meditasi Kundalini  bertujuan untuk
membangunkan pikiran, bisa mengakses
alam bawah sadar
6. Meditasi Chakra  Pusat energi yang
dihubungkan ke seluruh tubuh
7. Meditasi Tonglen  meditasi yang
bertujuan untuk menerima segala
keadaan yang ada
Sikap Mental dalam Meditasi
1. Jangan mengharapkan apapun
2. Jangan tegang
3. Jangan terburu – buru
4. Lepaskan segala pikiran yang terpendam
5. Terimalah apapun yang muncul
6. Perlakukan diri dengan lembut
TERIMAHKASIH

Anda mungkin juga menyukai