Anda di halaman 1dari 19

Nama Kelompok :

Alfiya Ningrum E0016047


Dewi Selvyana Rizki E0016056
Eka Pratiwi E0016058
Nur Baeti E0016070
Pramita Utari E0016073
Rizka Aeni Safitri E0016076
Wiwin Dwi Lestari E0016085
Yusril Ihza Mahendra E0016087
Karena masing-masing kategori (pediatri atau geriatri) perlu
diperhatikan, agar sediaan dapat diterima dan mudah digunakan.
Perbedaannya bisa pada zat tambahan yang digunakan.

Kaitannya dengan usia, pasien anak-anak (pediatri) cenderung


lebih menyukai bentuk sediaan yang memiliki aroma maupun
rasa yang disukai. Sedangkan kecenderungan pasien lansia
(geriatri) lebih kepada bentuk sediaan dengan warna atau
lainnya, sehingga lebih mudah diingat.
R/ Aloe vera 50% R/ Aloe vera 60%
Triclosan 1% DMDM hydantion 0,6%
Etanol 10% Tocopheryl acetat 5%
Gelatin 3% TEA 4%
Propilenglikol 15%
Tocopheryl acetat 3%
Aquadest ad 100ml
Oleum citri 4 tts
Aquadest ad 60 ml

Formulasi Gel Pediatri Formulasi Gel Geriatri


PPO Gel Pediatri
PP0 Gel Geriatri

60
Aloe vera = x 100 = 60 gram
100
0,6
Dmdm hydrantion = x 100 = 0,6 ml > 12 tts
100
5
Tocoperyl = x 100 = 5 ml
100
4
TEA = x 100 = 4 ml
100
15
Propilenglikol = x 100 = 15 ml
100
5
Gelatin = x 100 = 5 gram
100
Aquadest ad 100= 100 - (60+0,6+5+4+15+5)
= 100 – 89,6
= 10,4 ml
Cara Pembuatan Gel Pediatrik

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Timbang dan ukur seluruh bahan.
3. Masukkan gelatin kedalam mortir, lalu larutkan
gelatin dalam air panas (camp.1) aduk hingga
menjadi corpus.
4. Larutkan triclosan dalam etanol.
5. Masukan tocopheryl acetat, larutan triclosan,
dan aloe vera kedalam camp.1, aduk ad
homogen.
6. Tambakan oleum citrus, aduk ad homogen.
7. Tambahkan aquadest sampai batas.
8. Masukkan kedalam wadah gel ukuran 60 ml.
9. Beri etiket.
Cara Pembuatan Gel Geriatrik

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.


2. Timbang dan ukur seluruh bahan.
3. Masukkan gelatin kedalan mortir, lalu larutkan
gelatin dalam air panas (camp.1) aduk hingga
menjadi corpus.
4. Masukan tocopheryl acetat, DMDM Hydantion,
propilenglikol, TEA, dan aloe vera kedalam
camp.1, aduk ad homogen.
5. Tambakan oleum citrus, aduk ad homogen.
6. Tambahkan aquadest sampai batas.
7. Masukkan kedalam wadah gel ukuran 60 ml.
8. Beri etiket.
1. Aloe Vera  Zat Aktif
Pemerian :
bentuk seperti gel, warna bening atau putih, bau lidah buaya.
Kegunaan:
menjaga kelembapan kulit, memperhalus kulit.
Konsentrasi terpilih :
85% sebagai antimikroba (Putra, 2011)
Alasan penggunaan :
dapat berfungsi sebagai moisturizing agent melalui
mekanisme humektan pada konsentrasi 0,5% (Dal’Belo,
dkk., 2005). Aloe vera juga dapat berfungsi sebagai
antimikroba dengan konsentrasi 85% (Putra, 2011).
2. Triclosan (Mtd 36 p. 1665)
Pemerian : Serbuk kristal putih
Kelarutan :
praktis tidak larut air, larut dalam alkohol, aseton, dan metil
alkohol; mudah larut dalam petroleum spirit.
Kadar : 0,5 - 2%
Kegunaan :
Antibakteri, antijamur, antivirus (Wijaya, 2013)
Alasan penggunaan :
Triklosan merupakan turunan fenol, memiliki sifat yang
lebih aktif sebagai antibakteri jika dibandingkan dengan
alcohol karena karakteristik antibakterinya yang lengkap
(bakterisid, bakteriostatik, antifungi dan antivirus)
(McDonnel, 2009).
3. Tocopheryl acetat / α-tokoferol (HOPE 6th Hal : 31-33)
Pemerian :
Cairan berminyak kental, jernih, tidak berwarna, atau cokelat
kekuningan; tidak berbau dan tidak berasa.
Kelarutan :
larut dalam air, mudah larut dalam aseton, etanol, eter, dan
minyak nabati, larut pada etanol (95%)
Kegunaan : Antioksidan
Konsentrasi terpilih : 5% (Thielle, 2007).
Alasan penggunaan : dapat berfungsi sebagai antioksidan
yang melindungi kulit dari radikal bebas sinar matahari
(Thielle, 2007).
OTT : Inkompatibel dengan peroksida, ion logam khususnya
besi tembaga, timah
4. Minyak jeruk (FI III, hal 452)
Pemerian :
Cairan kuning pucat atau kuning kehijauan, bau khas, rasa
pedas dan agak pahit.
Kelarutan :
Larut dalam 12 bagian etanol 90%, larut agak beropalesensi
dengan etanol mutlak.
Kadar : 0,2 - 0,3%
Kegunaan : sebagai zat pengaroma
Alasan penggunaan :
karena bau oleum citri dapat menutupi aroma yang kurang
enak, juga disukai dan dapat diterima untuk pasien pediatri
4. Propilenglikol (FI IV hal. 712; HOPE ed VI hal 407)
Pemerian :
Cairan kental, jernih, tidak berasa, rasa khas, praktis tidak
berbau, menyerap air pada udara lembab.
Kelarutan :
dapat bercampur dengan air, mudah larut dalam aseton,
etanol, eter, dan minyak nabati, larut pada etanol (95%)
Kegunaan : Humektan
Konsentrasi : 15%
OTT: Inkompatibel dengan pengoksidasi seperti potassium
permanganat
Alasan penggunaan: untuk melembutkan kulit
5. Trietanolamin (TEA) (HOPE 6th edition hal. 663)
Pemerian : Berwarna sampai kuning pucat, cairan kental.
Kelarutan :
dapat bercampur dengan air dan dengan etanol: larut dalam
kloroform (FI IV, p. 1205).
Kegunaan : Zat Pengemulsi
Konsentrasi : 2 - 4%
OTT: akan bereaksi dengan asam mineral menjadi bentuk
garam kristal dan ester dengan adanya asam lemak tinggi.
Alasan penggunaan: untuk meningkatkan viskositas gel
(HPE 5 p. 113)
6. DMDM hydantoin
Pemerian :
bentuk cairan, sedikit berbau aldehid, tidak berwarna,
mendekati kuning transparan, dapat larut dalam air dan
alkohol.
Kegunaan: pengawet antibakteri
Konsentrasi terpilih :
0,6% (Michalun & Dinardo, 2015).
Alasan penggunaan : pengawet tersebut mempunyai
spektrum antimikroba yang luas, sangat larut dalam air, dan
cukup stabil pada rentang pH dan suhu yang luas (Schanno
RJ, et al., 1980).
 Formulasi Gel Pediatri
Keunggulan dari formulasi ini yaitu pada bahan yang
digunakan. Anak-anak yang sering bermain ditempat terbuka
mudah sekali terpapar sinar matahari, triclosan dan tocopheryl
acetat merupakan bahan yang baik untuk digunakan pada pasien
pediatri karena berfungsi sebagai antibakteri dan antioksidan
sehingga dapat melindungi kulit anak-anak dari paparan sinar
matahari.
Pada sediaan ini tidak digunakan bahan pengawet karena
dikhawatirkan akan mengiritasi kulit anak-anak yang cenderung
masih tipis. Penggunaan oleum citri sebagai pengaroma bertujuan
agar pasien pediatri suka dengan sediaan yang dibuat, juga untuk
menutupi aroma yang kurang enak dari bahan yang digunakan.
 Formulasi Gel Geriatri
Pada formulasi gel untuk geriatri terdapat propilenglikol
sebagai humektan dan trietanolamine (TEA) sebagai zat
pengemulsi. Dibuat dengan zat tambahan tersebut agar tekstur
dari gel yang dibuat lebih kental dari gel untuk pediatri.
Karena orang dewasa kecenderungan untuk terpapar sinar
matahari lebih sering dikarenakan aktifitas sehari-harinya
dibandingkan anak-anak, sehingga formulasi tersebut dibuat
agar dapat bertahan lama pada kulit sehingga dapat
memproteksi kulit lebih lama juga.
Pembuatan formulasi gel dengan zat aktif Aloe vera untuk
pasien pediatri dan geriatri dibedakan pada penggunaan bahan
tambahan.
Pada formulasi gel untuk geriatri, digunakan DMDM
hydantoin sebagai pengawet pada gel. Sedangkan pada formulasi
gel untuk pediatri tidak digunakan bahan pengawet karena
dikhawatirkan akan mengiritasi kulit anak-anak yang cenderung
masih tipis.
Pada formulasi gel untuk geriatri, tidak menggunakan zat
pengaroma, sedangkan pada formulasi gel pediatri ditambahkan
oleum citri sebagai pengaroma dari gel, tujuannya agar mudah
diterima pada anak-anak karena aromanya yang enak.

Anda mungkin juga menyukai