Anda di halaman 1dari 19

Matematika Teknik Kimia:

Pemodelan Lanjut

Bambang Poerwadi
Jurusan Teknik Kimia
FT - UB
Materi Pokok

■ Formulasi matematika persoalan‐persoalan


Teknik Kimia
■ Penyelesaian PD biasa dengan deret
■ Fungsi‐fungsi khusus
■ Penyelesaian analitik PD parsial

Bambang Poerwadi, Jurusan Teknik Kimia FT-UB


Daftar Pustaka
■ Rice, R.G. and Duong, D.Do., Applied
Mathematics and Modeling for Chemical Engineers,
John Willey, New York, 1995.
■ Mickley, H.S., Sherwood, T.S. and Reed, C.E.,
Applied mathematics in Chemical Engineering,
Mc.Graw Hill, New York, 1984.
■ Jenson, V.G. and Jeffrey, G.V., Mathematical
Methods in Chemical Engineering, Academic Press,
London, 1977.
Produksi Toluene dari n-heptane

• Berapa suhu reaktor?


• Bagaimana menentukan ukuran reaktor?
• Bagaimana mengetahui kebutuhan panas/energi?
• Bagaimana memisahkan produk?
• Dan lain lain

PLANT

Reaksi dehidrogenasi pada katalis Cr2O3:


CH3CH2CH2CH2CH2CH2CH3 → C6H5CH3 + 4H2
Proses Problem-Solving Rekayasa

Mendefinisikan
masalah
Interface masyarakat:
penjadwalan,
optimisasi,
Model
TEORI DATA komunikasi, interaksi
matematika
publik, dll.

Alat problem-solving:
Komputer, statistika,
metoda numerik, Implementasi
grafik, dll.

Hasil angka
atau grafik
Model Matematika Sederhana

Model matematika: didefinisikan secara luas sebagai rumus atau


persamaan yang menyatakan ciri pokok sistem fisik atau proses dalam
bahasa matematika.

Model dapat diwakili sebagai hubungan fungsional berbentuk:

Variabel  f variabel , parameter, fungsi


tak bebas bebas
penggerak

• Variabel tak bebas: karakteristik yang biasanya mencerminkan perilaku


atau keadaan sistem
• Variabel bebas: biasanya dimensi, seperti waktu dan ruang, sepanjang
mana perilaku sistem ditentukan
• Parameter: merupakan cerminan sifat-sifat atau komposisi sistem
• Fungsi penggerak: pengaruh luar yang bekerja pada sistem.
Model Matematika Sederhana

Hukum Newton II (tentang gerak): laju perubahan momentum sebuah


benda sama dengan gaya resultante yang bekerja padanya.

F  ma
dalam format persamaan diatas:

F
a
m

• a = variabel tak bebas yang mencerminkan perilaku sistem


• F = fungsi penggerak
• m = parameter yang mewakili sifat sistem

Untuk kasus sederhana seperti ini tidak ada variabel bebas karena kita tidak
memprediksi bagaimana percepatan berubah dalam waktu atau ruang.
Karakteristik Tipikal Model Matematika Fisik
■ Model matematika menggambarkan proses alam atau
sistem dalam bahasa matematika.
■ Model matematika mewakili idealisasi dan simplifikasi
realitas. Yakni, model tersebut mengabaikan detail dari
proses alam dan menfokuskan pada manifestasi intinya.
Jadi, hukum Newton II tidak memasukkan pengaruh
relativitas yang pengaruhnya kecil ketika dikenakan
pada benda dan gaya yang berinteraksi pada atau
disekitar permukaan bumi pada kecepatan dan pada
skala yang tampak mata manusia.
■ Model matematika menghasilkan hasil yang dapat
diulangi, dan sebagai akibatnya, dapat digunakan
untuk tujuan prediksi. Sebagai contoh, jika gaya pada
benda dan massanya diketahui, persamaan diatas
dapat digunakan untuk menghitung percepatan.
Model Yang Lebih Kompleks

Berapa kecepatan akhir batu jatuh bebas?


Dalam hukum Newton II:
FA Laju perubahan
Percepatan, a
percepatan, dv/dt

dv
F  FB  F A m F
dt
FB FA  CDv
dv
m  mg CDv dibagi m
FB  mg dt
Gaya-gaya yang bekerja
pada benda jatuh
dv C
v = 0 pada t = 0  g  Dv
dt m
• t = variabel bebas
• CD , m = parameter vt  
gm
CD

1  e  CD m t 
• g = fungsi penggerak
Tipe-Tipe Model
■ Model Fisik
■ Realisasi fisik seperti apa adanya.
■ Biasanya berukuran lebih kecil dan konstruksinya lebih
sederhana dibandingkan dengan prototipe yang dimodelkan
dan diwakili.
■ Contoh:
■ Berukuran lebih kecil: Model skala pesawat terbang, kapal, saluran
air
■ Berukuran sama tetapi konstruksinya sederhana: Perancangan atau
desain mobil
■ Peralatan proses ukuran laboratorium atau pilot plant
■ Model Konseptual
■ realisasi fisik seperti apa adanya, tetapi merupakan saran atau
usulan pernyataan realisasi fisik.
■ Realisasi fisik dari saran adalah sebuah kalimat yang dinyatakan
dalam bahasa yang sesuai.
■ Jika menggunakan bahasa matematika, kalimat tersebut disebut
persamaan.
Model Proses Konseptual

Model

Variabel Variabel
input output

Variabel Pernyataan
internal Parameter proses
Parameter non‐proses

• Dalam model proses konseptual terdapat pernyataan yang mengandung


parameter-parameter;
• Setiap pernyataan:
• merupakan model dari sebuah sub-fenomena.
• menyatakan hubungan antara input dan output sub-fenomena yang
menjadi pertanyaan.
Hubungan Proses dan Model Proses

Model proses
Ruang Besaran dan
model pernyataan Parameter Parameter
proses non‐proses

Fenomena Peralatan Sifat fisika Besaran


Ruang
proses proses lain
fisik
Proses
Manfaat Model Matematika
■ Riset dan pengembangan: menentukan mekanisme
kinetika kimia dan parameter‐parameter dari data reaksi
laboratorium atau pilot plant; mengeksplorasi pengaruh
kondisi operasi yang berbeda untuk optimisasi dan studi
pengendalian; membantu dalam perhitungan scale‐up.
■ Desain: Mengeksplorasi ukuran dan susunan peralatan
proses untuk unjuk kerja dinamis; mempelajari interaksi
bermacam‐macam bagian proses, khususnya ketika
digunakan recycle bahan atau integrasi panas;
mengevaluasi proses alternatif dan struktur pengendali
dan strategi; mensimulasikan start‐up, shutdown, dan
situasi dan prosedur darurat.
■ Operasi pabrik: troubleshooting masalah pengendali dan
proses; membantu dalam start‐up dan training operator;
mempelajari pengaruh dari dan kebutuhan untuk
proyek ekspansi (menghilangkan bottleneck);
mengoptimalkan operasi pabrik.
Klasifikasi Model matematika

➢ Model teoritis: dikembangkan menggunakan


prinsip kimia dan fisika.
➢ Model empiris: diperoleh dari analisa matematika
(statistika) data operasi proses.
➢ Model semiempiris: mongkompromikan antara (a)
dan (b), dengan satu atau lebih parameter
dievaluasi dari data eksperimen atau plant.

Pembedaan model teoritis-empiris didasarkan pada tujuan penggambaran


pernyataan dan bukan pada kedalaman pengetahuan.
Perbandingan Model Teoritis dan Empiris
Teoritis Empiris
■ mencoba menggambarkan ■ tidak mencoba menggambarkan
meknisme dari sebuah fenomena mekanisme.
(menggambarkan hubungan sebab‐ ■ tidak didasarkan pada teori yang
akibat dari suatu mekanisme). menyatakan mekanisme tersebut.
■ Karena keterbatasan pengetahuan ■ didasarkan pada data yang
tentang fisika ruang‐waktu, diperoleh melalui pengalaman
gambaran hubungan sebab‐akibat (percobaan dan pengamatan)
ini dibatasi pada tingkat tanpa interpretasi eksplisit tentang
penggambaran yang sangat kasar. data melalui sebuah teori.
Contoh: dalam rekayasa proses
digunakan aksioma kontinum dan ■ mengkorelasikan data empiris
bukan teori kuantum. menggunakan metoda statistika.
■ membutuhkan pemahaman ■ lebih mudah untuk
tentang mekanisme sehingga mengembangkan daripada
membutuhkan sangat banyak pernyataan teoritis.
pengetahuan (pemahaman) dan ■ hanya dapat digunakan untuk
sangat banyak kerja untuk ekstrapolasi dengan resiko yang
mengembangkan. sangat besar karena model
■ dapat digunakan untuk empiris tidak memberikan
mengekstrapolasi dengan resiko implikasi apapun tentang
yang lebih kecil dibandingkan keabsahannya diluar kisaran data
dengan pernyataan empiris. dimana data tersebut didasarkan.
Ilustrasi Model Teoritis dan Empiris
Penentuan faktor friksi f untuk aliran fluida incompressible dalam pipa.
Aliran laminar:
Dari persamaan konservasi memontum dan persamaan fluida Newtonian:
16
f Re 2100
Re

Aliran turbulent: f  0,079 Re0,25 3000  Re  3 10 5

0.1
Faktor friksi, f

0.01

0.001 2
10 103 104 105 106
Bilangan Reynolds, Re
Rangkuman
■ Model yang sering digunakan dalam teknik kimia:
■ Model fisik: realisasi fisik seperti apa adanya tetapi
berukuran lebih kecil dan konstruksinya lebih sederhana
dibandingkan dengan prototipe yang dimodelkan dan
yang diwakili.
■ Model konseptual: saran atau usulan pernyataan realisasi
fisik yang dinyatakan dalam bahasa yang sesuai dimana
dalam teknik bahasa yang paling sering digunakan adalah
bahasa matematika yang umumnya disebut persamaan
atau model matematika.
■ Model matematika hanyalah merupakan suatu
pendekatan dari suatu proses nyata yang tidak dapat
menggambarkan secara rinci fenomena fisika, baik
makroskopis maupun mikroskopis, yang menyertai
proses tersebut.
■ Uji plant tetap dibutuhkan untuk mengkonfirmasi
validitas model dan membuktikan ide dan rekomendasi
penting yang timbul dari studi model.
Soal
Hasil pengukuran, yang dinyatakan sebagai jarak tak berdimensi x/L
dan kecepatan pusat tak berdimensi uc/u0, ditunjukkan pada tabel
dibawah.
x/L 18 29 40 55 65 78 90 100 115 150
uc/u0 1,062 1,082 1,11 1,125 1,15 1,16 1,165 1,138 1,13 1,12

a. Buat grafik x/L lawan uc/u0 berdasarkan data yang disajikan


pada tabel diatas.
b. Cari persamaan yang pas yang menghubungkan uc/u0 sebagai
fungsi x/L untuk data tersebut. Dapatkah data tersebut diwakili
oleh satu persamaan? Jika tidak, berikan saran agar semua data
terwakili!
c. Termasuk klasifikasi yang manakah persamaan yang diperoleh
pada (b) diatas?
Soal
3. Data berikut dilaporkan untuk kesetimbangan uap‐cair untuk
campuran biner benzene dan toluene:
x 0,167 0,333 0,500 0,667 0,833
y 0,320 0,550 0,710 0,830 0,930
dimana x dan y berturut‐turut mewakili fraksi mol benzene dalam
cairan dan uap.
a. Tunjukkan bagaimana data ini dapat diplotkan untuk
menghasilkan garis lurus jika volalitas relatif adalah konstan.
Jika benzene dan toluene dianggap mengikuti hukum Raoult,
volatilitas relatif  dapat dianggap konstan dan hubungan
antara x dan y bisa dinyatakan sebagai:
x
y
1    1x
b. Paskan garis lurus terbaik dengan titik‐titk pada suatu grafik
dengan (i) pengamatan visual garis lurus melalui titik‐titik dan
(ii) metoda rata‐rata.
c. Tentukan volatilitas relatif rata‐rata campuran dengan
menggunakan garis lurus yang diperoleh.
d. Termasuk tipe persamaan yang manakah persamaan diatas?
Diskusikan!

Anda mungkin juga menyukai