Anda di halaman 1dari 16

MPPRS

(Manajer Pelayanan Pasien


Rumah Sakit) / Case Manager
Oleh :
 Rumah sakit menghadapi berbagai
tantangan dan tekanan: meningkatnya
kompleksitas asuhan pasien, tuntutan
kualitasbdan safety, pemenuhan terhadap
peraturan perundangan.
 Dalam konteks biaya, RS harus mengatasi
kenaikan biaya staf, proses yg efisien,
pasien dg lama dirawat yg memaanjang,
prosedur yg tidak perlu dsb,

 MPP (Case Manager) memegang


peranan penting dalam mengatasi
masalah2 tsb Pendahuluan
 MPP/Case Manager jelas bukan PPA yg
aktif

 MPP/ Case Manager adalah Tour Guide


 Pengangkatan MPP/ Case Manager oleh
direktur
 Ada ruangan khusus Case Manager
 Case Manager bekerja saat jam dinas,
selebihnya dijalankan oleh MOD
Konsep • Penerapan PCC >
Manajemen Pelayanan Pasien • Kolaborasi PPA >
• Kendali mutu asuhan
• Kendali biaya asuhan
• Kendali safety asuhan
Pembayar
1. Asuhan sesuai kebutuhan
PPA pasien
2. Kesinambungan
pelayanan
3. Pasien memahami asuhan
Sistem 4. Kepuasan pasien
Pendukung 5. Kemampuan pasien
Keluarga,Teman, Pasien mengambil keputusan
Tetangga dsb 6. Keterlibatan &
pemberdayaan
7. Kepatuhan
8. Kemandirian pasien
9. Optimalisasi sistem
MPP / Case Mgr pendukung pasien
10.Pemulangan aman
11.Quality Of Life

MPP bukan PPA aktif, Ratio 1:25 pasien


Peran Case Manager
a. Memfasilitasi pemenuhan
kebutuhan asuhan pasien.
b. Mengoptimalkan terlaksananya
pelayanan berfokus pada pasien.
c. Mengoptimalkan proses
reimbusmen. Peran dan
Fungsi Case Manager Fungsi Case
d. Asesmen untuk manajemen
pelayanan pasien
Manager
e. Perencanaan untuk manajemen
pelayanan pasien
f. Komunikasi dan koordinasi
g. Edukasi dan advokasi
h. Kendali mutu dan kendali biaya
pelayanan pasien.
1. pelayanan darurat
dan penerimaan
rawat inap
2. pelayanan
diagnostik dan
tindakan.
3. pelayanan bedah
dan non bedah
4. pelayanan rawat
jalan
5. organisasi lain atau
bentuk pelayanan
lain.
 DPJP sebagai clinical leader
 PPA sbg team, kolaborasi
interprofesional
 CPPT
 Kolaborasi pendidikan pasien
 Manager Pelayanan Pasien / Case
Manager
 Integrated Clinical Pathway
 Integrated Discharge Planing
 Asuhan Gizi terintegrasi
Patient-Centered Care
Adalah :
“Asuhan Yang Menghormati Dan Responsif
Terhadap Pilihan, Kebutuhan Dan Nilai-nilai
Pribadi Pasien. Serta Memastikan Bahwa Nilai-
nilai Pasien Menjadi Panduan Bagi Semua
Keputusan Klinis” (IOM – Institute of Medicine)
Model Tradisional • Dokter merupakan PUSAT / UNIT
SENTRAL dalam Model Tradisional
Fisio asuhan pasien
Ahli terapis • Dokter = Captain of the ship
Gizi • “Medical Paternalism”
• “Disease centred care”
• , tetapi…..Patient safety tidak terjamin !!
Apoteker

Pasien
Perawat Dokter Keluarga

Bidan
Barrier
Radio
Analis
grafer
Profesional
Pemberi Asuhan
DPJP
Nurisionis
Lainnya
Dietisien

Psikologi Perawat/
Klinis Bidan

Teknisi Medis Terapis


Penata Anestesi Fisik
Profesional Pemberi Asuhan : Apoteker PPA
mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb Tugas Delegatif
• PPA sebagai Tim Interdisiplin dan DPJP sebagai Clinical Leader
1

• Integrated Clinical Pathway


2

• Integrated Discharge Planning


3

• Asuhan GiziTerintegrasi
4

• Case Manager/Manager Pelayanan


5

• Keterlibatan Pasien - Keluarga


6
Proses Asuhan Pasien Diagram
IAR
Patient Care

1 Asesmen Pasien Pencatatan:


(Skrining, “Periksa Pasien”)
Asesmen
PPA : 1. Informasi dikumpulkan : I Awal
Dokter Anamnesa, pemeriksaan, pemeriksaan lain / penunjang,
Perawat Bidan dsb
Apoteker 2. Analisis informasi :
Menetapkan Diagnosis / Masalah / Kondisi A Asesmen
Nutrisionis
Untuk mengidentifikasi Kebutuhan Yan Pasien Ulang
Dietisien SOAP
Teknisi Medis 3. Rencana Asuhan/Plan of Care : R
(Penata- Merumuskan rencana dan sasaran terukur
Anestesi) Untuk memenuhi Kebutuhan Yan Pasien
Terapis Fisik

2 Pemberian Pelayanan
Implementasi Rencana Monitoring

Asesmen Ulang
Keuntungan berjalannya MPP di Rumah
Sakit
Bagi RS adanya MPP dalam manajemen pelayanan
pasien akan memberikan keuntungan sbb :
1.Biaya pelayanan efektif
2.Orientasi pelayanan yang holistik
3.Kontinuitas pelayanan diseluruh tatatan pelayanan
kesehatan
4.Klien mengetahui siapa yang harus dihubungi untuk
bantuan
Pelatihan Tambahan
1. Pelatihan utk meningkatkan pengetahuan klinis terkait dgn
penyusunan dan penerapan SPO Pelayanan Kedokteran yg
terdiri dari Panduan Praktik Klinis, Alur Klinis (Clinical Pathway),
Algoritme, Protokol, Standing order.
2. Pelatihan Pelayanan Berfokus pada Person (PCC)
3. Pelatihan ttg perasuransian, jaminan kesehatan nasional, INA-
CBG’s
4. Pelatihan ttg Perencanaan Pemulangan Pasien (Discharge
planning)
5. Pelatihan Manajemen Risiko
6. Pelatihan Etiko-Legal
7. Pelatihan soft skill seperti : aspek psiko-sosio-kultural,
komunikasi interpersonal.
 Kehadiran MPP di RS adalah penting sbg bgn dari penerapan
pelayanan berfokus pd pasien/person (Patient/Person Centered Care).
 MPP memfasilitasi pemenuhan kebutuhan asuhan pasien, termasuk
keluarga dan pemberi asuhannya, baik akut, maupun dalam proses
rehabilitasi di RS maupun pasca rawat.
 MPP meningkatkan keterlibatan dan pemberdayaan pasien serta
keluarga dlm asuhan pasien, dan menghasilkan outcome asuhan yg
lebih baik, termasuk kepuasan pasien.
 Selain itu perannya akan mengoptimalkan terlaksananya pelayanan
berfokus pd pasien dan asuhan pasien terintegrasi, serta membantu
meningkatkan kolaborasi interprofesional.

Anda mungkin juga menyukai