Anda di halaman 1dari 13

Hubungan Etika Komunikasi Makalah Etika

dengan
Emotional Quotient
Dibawakan Oleh
Hervianti Asri

Pembimbing :
Dr.Muhammad Nuralim Mallapasi,Sp.B, Sp.BTKV
DR.Dr.Djoko Widodo, Sp.BS

PENDIDIKAN SPESIALISASI BEDAH UMUM


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
PENDAHULUAN

Komunikasi verbal  kunci


Namun pada kenyataannya
sukses dalam menjalin
banyak terjadi komunikasi yang
hubungan teman sejawat, baik
sering “miss”, karena apa yang
dengan senior maupun dengan
ingin disampaikan tidak dapat
teman sejawat yang lain baik
ditangkap secara tepat dan
selevel ataupun yang berada di
benar oleh si penerima pesan.
bawah level.
PENDAHULUAN

Misscommunication dipengaruhi oleh dua hal, yaitu:

Ketidak cakapan si pembicara menyampaikan pesan


atau hal yang dimaksud.

Adanya perbedaan daya tangkap dan daya pikir


antara orang yang satu dengan yang lain, dalam hal
ini yang dimaksud adalah si pendengar.
EMOTIONAL QUESTION
memiliki kecakapan yang memungkinkan untuk mengatasi hal yang rumit meliputi  aspek pribadi, sosial, dan
pertahanan dari seluruh kecerdasan, akal sehat yang penuh misteri, kemampuan berkomunikasi dan kepekaan yang
penting untuk berfungsi secara efektif setiap hari dalam kehidupan.

Hal ini terkait dengan kemampuan membaca lingkungan politik dan sosial dan menatanya kembali,

kemampuan memahami dengan spontan apa yang diinginkan dan dibutuhkan orang lain, kelebihan dan kekurangan
mereka,

kemampuan untuk tidak terpengaruh oleh tekanan,

kemampuan untuk menjadi orang yang menyenangkan, yang kehadirannya didambakan orang lain,

kemampuan mengendalikan emosi dan pengumbaran emosi, kemampuan untuk berkomunikasi dan menyampaikan
sesuatu hal kepada orang lain.
Hubungan EQ dan IQ
Faktor IQ dalam menentukan
keberhasilan sebesar 6%
sedangkan faktor EQ
berpengaruh sebesar 27%-45%.
Kecerdasan kognitif (IQ) sudah terpatok,
cenderung mencapai puncaknya pada usia 17
tahun dan tetap konstan sepanjang masa
dewasa, sedangkan EQ tidak tetap.
EQ Dapat meningkat seiring dengan bertambahnya usia, namun bukan
merupakan jaminan karena ada juga orang yang semakin tua tetapi
tidak bertambah bijak baik dalam mengendalikan emosi, cara
mengkomunikasikan sesuatu, dan lain-lain
Ada juga beberapa kekeliruan yang sering muncul, salah satunya
mencampur adukkan EQ dengan konsep psiko-sosial lainnya
yang telah diterima sebagai uji dan penelitian lainnya mengenai
potensi manusia.
KECERDASAN KOGNITIF
Intelegensi yang berarti
Faktor- faktor yang
kecerdasan (Poerwodaminto,
berpengaruh (Waltimena):
1984)

Intelegensi berhubungan Intelegensi berhubungan


dengan pembahasan yang Intelegensi berhubungan
dengan dalam atau dengan luas atau tidaknya
cepat. Individu yang dapat kedangkalan pembahasan yang
memecahkan persoalan pembahasan yang diberikan.
diberikan.Individu yang dapat
dengan lebih cepat daripada memberikan pembahasan pada
individu lain, dengan demikian suatu masalah dari banyak segi
dikatakan lebih intelegensi. yang penting.
KOMUNIKASI
Emotive_ Gaya bicara yang lebih mementingkan aspek psikologis, terutama
lebih mengutamakan pilihan “kata” yang didukung oleh pesan
speech. non verbal.

Gaya komunikasi verbal yang berusaha menciptakan


hubungan sosial, sebagaimana dikatakan oleh Bronislaw
Phatic Malinowski dengan phatic communication. Phatic speech ini
tidak dapat diterjemaahkan secara tepat karena harus dilihat
speech dalam kaitannya dengan konteks disaat “kata” diucapkan
dalam suatu tatanan sosial suatu masyarakat.

Cognitive jenis komunikasi verbal yang mengacu pada kerangka berpikir


atau rujukan yang secara tegas mengartikan suatu kata secara
speech denotative dan bersifat informative.
KOMUNIKASI
komunikasi verbal yang menekankan sifat konatif. Gaya
Restorical bicara ini mengarahkan pilihan ucapan yang mendorong
terbentuknya perilaku. Cara ini biasa digunakan oleh para
speech politisi, salesman yang bersifat persuasi.

Komunikasi lisan secara verbal, tema pembicaraannya tidak


Metalingual mengacu pada obyek dan peristiwa dalam dunia nyata
melainkan tentang pembicaraan itu sendiri. Tipe pembicaraan
speech ini sangat berbeda dari yang lain, bersifat sangat abstrak dan
berorientasi pada code/tanda-tanda komunikasi.

Komunikasi lisan secara verbal berputar pada struktur


Poetic penggunaan “kata” yang tepat melalui perindahan pilihan
“kata” ketepaatan ungkapan yang biasanya menggambarkan
speech rasa seni dan pandangan serta gaya-gaya lain yang khas.
PEMBAHASAN

Apabila terdapat
Terdapat perbedaan
Untuk memahami yang mencolok
kesulitan dalam
kecerdasan berkomunikasi
antara perilaku
emosional dengan rekan kerja
mereka yang
sejawat, dikarenakan
dibutuhkan mengenyam bangku
kurangnya daya
kecerdasan pendidikan sekolah
tangkap, daya pikir,
kognitif untuk dan mereka yang
dan daya cerna
tidak pernah
mempelajarinya. bersekolah.
terhadap materi
yang disampaikan.
PEMBAHASAN

Perbedaan ini bukan


dikembalikan kepada si
pendengar tetapi kembali
Penghargaan diri
lagi pada si pembicara Kemampuan untuk
Kemampuan untuk
atau penyampai materi, mengarahkan dan
menghormati dan
bagaimana agar mengendalikan diri
menerima diri sendiri
penyampaian materi sendiri dalam berpikir dan
sebagai pribadi yang pada
tersebut dapat diterima bertindak, serta tidak
dasarnya baik adanya.
oleh rekan kerja yang merasa tergantung pada
Menghormati diri sendiri
memiliki beragam orang lain secara
intinya adalah menyukai
kemampuan mulai dari emosional.
diri sendiri apa adanya.
yang sangat mampu
sampai pada yang kurang
mampu.
KESIMPULAN
Kecerdasan emosional
berpengaruh dalam
kemampuan berkomunikasi 
merupakan fondasi atau dasar
dari hubungan komunikasi. Hambatan
komunikasi

Kemampuan Kemampuan Intonasi dan


Pemilihan waktu Untuk mengatasi
penangkapan berpikir dan daya volume suara
dan situasi yang kendala-kendala
tiap orang yang cerna tiap orang sebagai tanda
tepat. atau hambatan
berbeda sehingga berbeda yang bagi pendengar. yang timbul
tidak dapat akan
dibutuhkan
disamaratakan. berpengaruh
terhadap langkah
selanjutnya.
KESIMPULAN
Kecerdasan emosional dapat ditingkatkan dan tidak terpatok atau dengan
kata lain nilai dari EQ (kecerdasan emosional) tidak tetap, dikarenakan
dengan semakin bertambahnya usia maka akan semakin banyak
pembelajaran yang dapat dipelajari yang termasuk didalamnya
menyeimbangkan akal dan emosi.

Tidak ada hubungan komunikasi yang sempurna, disini diharapkan ada


perbaikan agar hubungan komunikasi menjadi lebih baik dan semakin
lebih baik.

Kesemuanya itu bergantung kembali kepada intropeksi masing-masing


pribadi untuk memotivasi munculnya keinginan memperbaiki hubungan
komunikasi dengan sesama manusia baik itu dilingkungan kerja maupun
dilingkungan rumah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai