3.5.5.1 Peraturan PerUU Dan Sejarah KarKes
3.5.5.1 Peraturan PerUU Dan Sejarah KarKes
PERUNDANG-UNDANGAN
dan SEJARAH KARANTINA
3 4
Memberikan perlindungan
Meningkatkan ketahanan
dan kepastian hukum bagi
nasional di bidang
masyarakat dan petugas
kesehatan masyarakat
kesehatan
TANGGUNGJAWABPEMERINTAH
• menyelenggarakan Kekarantinaan
Kesehatan di Pintu Masuk dan di
wilayah secara terpadu.
• Dalam penyelenggaraannya dapat
melibatkan Pemerintah Daerah.
PEMERINTAH PUSAT
Pemerintah Pusat:
1. memberitahukan kepada pihak
internasional sesuai dengan
Dalam hal ketentuan hukum internasional.
Kedaruratan 2. melakukan komunikasi, koordinasi,
Kesehatan dan kerja sama dengan negara lain
Masyarakat dan/atau organisasi internasional,
merupakan untuk mengidentifikasi penyebab,
kejadian yang gejala dan tanda, faktor yang
mempengaruhi, dan dampak yang
meresahkan ditimbulkan, serta tindakan yang
dunia harus dilakukan.
3. dapat menetapkan Karantina
Wilayah di Pintu Masuk.
KEKARANTINAANKESEHATANDI PINTU MASUKDAN
DI WILAYAH
1. Kekarantinaan Kesehatan di Pintu Masuk dan di wilayah
dilakukan melalui :
Kekarantinaan Kesehatan di a. kegiatan pengamatan penyakit dan faktor risiko kesehatan
Pintu Masuk dan di Wilayah masyarakat terhadap alat angkut, orang, barang, dan/atau
lingkungan
b. respons terhadap Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dalam
Kekarantinaan Kesehatan di bentuk tindakan KekarantinaanKesehatan.
Pintu Masuk diselenggarakan di 2. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan:
Pelabuhan, Bandar Udara, dan a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis,
PosLintas Batas DaratNegara. rujukan, disinfeksi, dan/atau dekontaminasi terhadap orang
sesuai indikasi;
b. Pembatasan Sosial Berskala Besar;
Kekarantinaan Kesehatan di c. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi
wilayah diselenggarakan di terhadap Alat Angkut dan Barang;dan/atau
d. Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media
tempat atau lokasi yang diduga lingkungan
terjangkit penyakit menular
3. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan ditetapkan dan dilaksanakan
dan/atau terpapar faktor risiko
oleh pejabat karantina kesehatan.
kesehatan masyarakat yang
dapat menimbulkan KKM. 4. Tindakan Kekarantinaan Kesehatan tertentu (antara lain fumigasi
kapal atau pesawat, hapus serangga kapal atau pesawat di luar
(karantina wilayah dapat berupa situasi Kedaruratan Kesehatan Masyarakat) dapat dilakukan oleh
rumah, area, dan rumah sakit) badan usaha atau instansi yang ditetapkan oleh Menteri.
PENYELENGGARAANKEKARANTINAAN
KESEHATAN DI PINTUMASUK
3. Pengawasan
Kekarantinaan Kesehatan di
PosLintas BatasDarat
Negara
2. Pengawasan (pada saat kedatangan dan
keberangkatan kendaraandarat) 4. Pengawasan
KekarantinaanKesehatan
di Bandar Udara Kekarantinaan Kesehatan
(pada saat kedatangan dan terhadap Awak, Personel,
keberangkatan pesawat udara) dan Penumpang Alat angkut
• Kebutuhan hidup dasar bagi orang dan makanan hewan ternak yang berada dalam Karantina
Rumah dan karantina wilayah menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat
• Dalam tindakan Karantina Rumah Sakit, kebutuhan hidup dasar seluruh orang yang berada di
rumah sakit menjadi tanggung jawab Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah.
UU no 17 th 2008
Pelayaran
Pasal 13
Pejabat Imigrasi menolak orang asing
masuk Wilayah Indonesia dalam hal orang
asing tersebut:
..... c. menderita penyakit menular yang
membahayakan kesehatan umum;
International Health
Regulation
Peraturan Kesehatan
Internasional yang
disetujui oleh 194 negara
anggota WHO dalam
sidang WHA (World
Health Assembly) ke -58
Bertujuan mencegah, melindungi dan
mengendalikan penyebaran penyakit
lintas negara dengan melakukan
tindakan sesuai dengan risiko
kesehatan yang dihadapi tanpa
menimbulkan gangguan yang berarti
bagi lalu lintas dan perdagangan
internasional
9 Bagian
66 pasal
9 lampiran
BAGIAN I : Definisi, maksud, dan ruang lingkup, prinsip-
prinsip dan pihak yang bertanggung jawab
BAGIAN II : Informasi dan respon kesehatan masyarakat
BAGIAN III : Rekomendasi
BAGIAN IV : Pintu masuk
BAGIAN V : Tindakan penyehatan masyarakat
BAGIAN VI : Dokumen Kesehatan
BAGIAN VII : Pembiayaan
BAGIAN VIII: Ketentuan umum
BAGIAN IX : Daftar nama ahli IHR, komite kedaruratan dan
komite penelaah
BAGIAN X : Ketentuan akhir
LAMPIRAN
1. Kapasitas Inti
Di bidang surveilans dan respons yang harus dipenuhi
Bagi bandara, pelabuhan, dan perlintasan darat yang
telah ditetapkan
2. Algoritma utk kejadian yg mungkin merupakan PHEIC
3. Model SSCEC/SSCC
4. Persyaratan teknis alat angkut dan operator alat angkut
5. Tindakan khusus terhadap vektor penular penyakit
6. Sertifikat vaksinasi, profilaksis dan sertifikat lainnya
7. Ketentuan vaksinasi / profilaksis bagi peny khusus
8. MDH
9. Health Part of Aircraft General Declaration
KAPASITAS INTI YANG DISYARATKAN IHR 2005 (Annex 1b)
Kapasitas Inti untuk Bandara, Pelabuhan Laut dan Pos Lintas Batas
a. Setiap Saat/Kondisi Rutin
b
Sarana transportasi
untuk merujuk
a
b c
Fasilitas perawatan, Petugas terlatih untuk
petugas, peralatan & pemeriksaan alat angkut
ruangan memadai
d
e
Lingkungan aman, mencakup air
Tenaga terlatih, program minum,tempat makan, katering, toilet,
pengendalian vektor dan reservoir tempat pembuangan sampah cair/padat
KAPASITAS INTI YANG DISYARATKAN IHR 2005 (Annex 1b)
Kapasitas Inti untuk Bandara, Pelabuhan Laut dan Pos Lintas Batas
b. Kemampuan merespons PHEIC
Melaksanakan tanggap
darurat kesehatan,
a termasuk penunjukan
koordinator dan pejabat
berwenang b
c
Melakukan diagnosis
dan perawatan bagi Menyediakan ruang
pelaku perjalanan atau terpisah untuk wawancara
g hewan yang terjangkit orang yang terjangkit
Menyediakan
kendaraan khusus
dan petugas terlatih, d
APD dalam merujuk
pelaku perjalanan Menyediakan sarana
f diagnosis, dan tindakan
karantina bila perlu
e
Melakukan tindakan hapus serangga,
Pengawasan masuk tikus, hama, dekontaminasi/penanganan
dan keluarnya bagasi, kargo, peti kemas, alat angkut,
pelaku perjalanan barang, paket pos
PERUBAHAN DALAM IHR 2005
2. Sudahkah kejadian ini berpotensi menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan masyarakat ?
Apakah dampak Kesehatan masyarakat dari kejadian ini serius?
BERIKUT INI ADALAH CONTOH KONDISI YANG MEMPERBESAR DAMPAK KESEHATAN MASYARAKAT
:
Kejadian yang disebabkan oleh kuman patogen yang sangat berpotensi menyebabkan wabah
(kemampuan menular dari bibit penyakit, menyebabkan banyaknya kasus kematian,banyaknya cara
penularan atau adanya karier yang sehat);
Indikasi kegagalan pengobatan (resistensi antibiotik, kegagalan vaksin, kegagalan atau resistensi
antidote)
Kejadian yang mempunyai risiko bermakna bagi kesehatan masyarakat, meskipun tidak ada atau sangat
sedikit kasus yang telah diketahui.
Adanya kasus diantara petugas kesehatan yang dilaporkan;
Penduduk yang berisiko adalah yang rentan (para pengungsi, cakupan imunisasi yang rendah, anak -
anak, orang tua, imunitas rendah, kurang gizi, dll.).
Faktor yang bersamaan yang dapat menghalangi atau menunda respons kesehatan masyarakat
(bencana alam, konflik bersenjata, kondisi cuaca buruk, fokus berganda di Negara anggota).
Kejadian disuatu wilayah dengan penduduk yang padat;
Penyebaran bahan beracun, infeksius atau berbahaya yang dapat menimbulkan atau mencemari atau
berpotensi mencemari penduduk dan/atau suatu wilayah geografis yang luas.
3. Apakah bantuan luar negri diperlukan untuk mendeteksi, investigasi, respons dan mengendalikan kejadian
yang sedang berlangsung, atau mencegah timbulnya kasus baru ?
Jawab “ya” bila anda memiliki jawaban “ya” pada pertanyaan nomor 1, 2 atau 3 diatas.
II. Apakah kejadian ini luarbiasa atau tak terduga ?
Apakah kejadian ini luarbiasa atau tak terduga ?
Kejadian yang disebabkan oleh penyebab atau sumber yang tidak diketahui, media, cara penularan
yang tidak biasa atau tidak diketahui.
Perkembangan kasus lebih berat dari pada yang diperkirakan (termasuk kasus kesakitan dan yang
fatal) atau dengan gejala yang tidak biasa.
Merupakan kejadian luar biasa untuk daerah tsb, musim atau populasinya;
Jawab “ya” bila anda memiliki jawaban “ya” pada pertanyaan nomor 4 atau 5 diatas.
III. Adakah risiko yang bermakna dari penyebaran internasional ?
6. Adakah bukti epidemiologi yang berkaitan dengan kejadian serupa di Negara anggota lain
?
Adakah risiko yang bermakna dari penyebaran
7. Adakah faktor yang harus di waspadai yang berpotensi dalam pergerakan lintas batas dari
penyebab (agent), kendaraan atau host ?
- perjalanan internasional ( yang waktunya sama dengan masa inkubasi, bila penyakitnya diketahui)
- ikutserta dalam pertemuan internasional (haji, olahraga, konperensi, dll.)
- kontak erat dengan seorang pelaku perjalanan internasional atau penduduk dengan mobilitas
tinggi
Kejadian yang disebabkan oleh pencemaran lingkungan yang berpotensi menyebar melintasi batas
internasional.
Kejadian dalam suatu wilayah dengan lalu-lintas internasional yang ramai, dengan kapasitas terbatas
bagi pengendalian sanitasi, atau deteksi lingkungan atau dekontaminasi.
internasional ?
dakah risiko dari pembatasan 8. Apakah kejadian yang serupa dalam waktu yang lalu menyebabkan pembatasan pada perdagangan
dan/atau perjalanan internasional ?
9. Apakah sumber yang dicurigai atau diketahui adalah produk makanan, air atau barang-barang lainnya
yang terkontaminasi yang telah di ekspor/impor ke/dari Negara anggota lain ?
10. Apakah kejadian ini telah terjadi dalam hubungan dengan suatu pertemuan internasional atau dalam
suatu wilayah yang banyak wisatawan internasional ?
11. Apakah kejadian ini menyebabkan permintaan informasi lebih banyak dari pejabat asing atau media
internasional ?
ADAKAH RISIKO YANG BERMAKNA DALAM PEMBATASAN PERJALANAN DAN PERDAGANGAN
INTERNASIONAL ?
Jawab “ya” bila anda memiliki jawabn “ya” pada pertanyaan nomor 8, 9, 10, atau 11 diatas.
Pertimbangan keputusan
a.Informasi dr Negara pelapor
b.Algoritme 2
c.Saran Emergency Comittee
d.Bukti ilmiah
e.Penilaian risiko
P
E
S
A
W
A
T
P
E
S
A
W
A
T
Terima Kasih