Kelompok 6

• I Gusti Agung Bagus Alit Putra (57)

• Adela Cynthia Altaira
(58)
• Ayu Citra Laksmi Wibawa (59)
• Putu Tamara Gezardy (60)
• Gede Ivanuary Yana Putra (61)
• Ni Luh Putu Widia Pratiwi (62)
• I Kadek Dwi Ardisusila (63)
• A. A. Bgs. Agung Rahma Wijaya (64)
• Ni Luh Putu Rara Intan M. (65)
• Sri Galuh Deviarsita
(66)
• Dewa Ayu Putri Shakuntaladevi (67)
• Ni Putu Eka Juniawati (68)
Angular Cheilitis
 Angular cheilitis berasal dari kata angular yang artinya sudut,
dan cheilitis yaitu inflamasi disertai dengan fisur pada kulit bibir
dimulai di perbatasan mukokutan dan meluas ke dalam kulit. Angular
cheilitis disebut juga perleche, commissural cheilitis dan angular
stomatitis. Istilah perleche sebenarnya digunakan untuk angular
cheilitis yang disebabkan defisiensi vitamin B kompleks, namun
sekarang telah digeneralisasikan untuk semua angular cheilitis dengan
berbagai etiologi.
Angular cheilitis dapat terjadi pada semua usia. Angular cheilitis
merupakan inflamasi akut atau kronis pada sudut mulut yang ditandai
dengan adanya fisur-fisur, retak-retak pada sudut bibir, berwarna
kemerahan, mengalami ulserasi disertai rasa terbakar, nyeri dan rasa
kering pada sudut mulut. Pada kasus yang parah, retakan tersebut
dapat berdarah ketika membuka mulut dan menimbulkan ulser
dangkal atau krusta.
Menurut Stannus, lesi ini ditandai dengan adanya fisur-fisur
dan eritema pada sudut mulut yang menyebar sampai ke bawah bibir
dan kemungkinan meluas ke mukosa pipi.
Etiologi = multifaktorial
Agen Infeksi

• Kuman sebagai faktor

penyebab
• Penyebab utama lesi
• Paling sering:
– Candida albicans
– Staphylococus aureus
 Faktor Mekanik

• Orang tua
Penggunaan gigi palsu yang tidak sesuai dapat
menimbulkan suasana basah teres menerus dan menjadi
tempat mikroorganisme berkembang menjadi angular
cheilitis
• Anak-anak
Kebiasaan buruk seperti menjilat sudut bibir, menghisap ibu
jari dan menggunakan dot, kebiasaan bernafas melalui mulut,
membasahi bibir dengan air ludah, menjilati samping mulut
dan sering mengeluarkan air liur hal ini menyebabkan
jaringan pada sudut mulut akan terlumasi oleh ludah dan
terbentuklah lingkungan yang sesuai untuk poliferasi
organisme.
 Defisiensi Nutrisi

• Kekurangan gizi
• Kekurangan vitamin B-2
(riboflavin), vitamin B-3
(niacin), Vitamin B-6
(pyridoxine), atau vitamin B-
12 (cyanocobalamin) dan
kekurangan zat besi
• Berkorelasi dengan
lingkungan
 Patogenesis
Gigi Tiruan yang tidak adekuat
dengan dimensi vertikal yang kurang

Lipatan kulit dengan genangan saliva dan

maserasi pada sudut mulut

Penyakit Sistemik Trauma

Atau kekurangan vitamin

Daya tahan tubuh kurang/

Pertahanan host yang kurang

Candida spp (mulut) S.Aureus

Angular Cheilitis

(hidung/mulut)
 Faktor Predisposisi

• Penyakit – penyakit sistemik seperti diabetes mellitus, AIDS, herpes

labialis dan sifilis
• Penyakit kulit seperti dermatitis
• Terapi obat – obatan dan antibiotika dalam jangku waktu yang lama
• Xerostomia
• Lingkungan, seperti udara dingin dan kekeringan
• Sensitivitas terhadap sinar matahari
• Oral Hygiene
• Penurunan Dimensi Vertikal
 Gejala Klinis
• Rasa gatal pada sudut pada sudut mulut
mulut • Eritema dan udema
• Adanya bintik merah • Ulser dan krusta
• Bibir kering • Pelepasan kulit sampai
• Luka dan rasa sakit terjadi eksudasi
disudut mulut berulang
• Adanya sisik-sisik dan • Penipisan papilla lidah
pembentukan fisur  defisiensi zat besi
(celah) yang diikuti
dengan rasa terbakar
 Gambar 1. Angular Cheilitis
(Sumber: Barbara Herb. Angular Cheilitis natural care(intenet).Available
from:http://www.barbaraherb.com/ac.html.Accessed 25 dec 2010)
Diferensiasi Diagnosa Angular Cheilitis
• Herpes Labialis
Adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus herpes simplex.
Virus dapat menjadi aktif dalam keadaan panas, dingin dan juga stress. Pasien
sering mengeluh telah ada lesi yang sama seperti pada waktu sebelumnya.
Terlihat vesikel atau lesi yang ulseratif yang kecil pada bibir di mucocutaneus
junction sudut mulut atau dibawah hidung.
Pada perkembanganannya lesi
sering terasa gatal. Secara objektif
ditemukan vesikel sebesar 2-4 mm
pada daerah mucocutaneus junction di
bibir, sudut mulut dan bawah hidung.
Vesikel akan pecah setelah 36-48 jam,
kemudian bergabung membentuk
krusta. Proses penyembuhan terjadi
selama 7-10 hari. 48 jam pertama
adalah waktu infeksi mencapai
puncaknya dan menurun. Ulser dapat
• Ulser
Merupakan kerusakan kulit atau
membrane mukosa yang lebih dalam dan
dapat mencapai jaringan dibawah epitel.
Tepi dari sebuah ulser bias tampak kasar dan
mencolok, sera semakin lama semakin
dalam. Ulser bias terbentuk akibat penyakit
local ataupun sistemik atau dapat berupa
gambaran sekunder dari suatu lesi primer.
Ulser dapat terjadi akibat factor fisika
seperti panas atau dingin, factor kimia sepeti
asam atau basa, factor trauma seperti gigi – gigi tajam, makanan –
makanan kering, bulu – bulu sikat gigi yang tajam, ataupun benda
asing didalam mulut. Ulser bias tidak terasa sakit dan nyeri, tetapi bias
sangat sensitive. (Kerr DA.1974)
 Penanggulangan dan Perawatan
• Angular cheilitis yang disebabkan oleh candida albikans dapat
dirawat dengan antifungal topical sedangkan angular cheilitis yang
disebabkan oleh staphylococcus aureus dapat dirawat dengan
antibacterial topical

• Angular cheilitis yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi,

pengobatan dapat berupa pemberian suplemen vitamin B dan zat
besi.

• Angular Cheilitis pada sudut mulut dapat disebabkan oleh Candida

albicans. Pertumbuhan Candida albicans dapat dicegah dengan cara
Makan-makanan yang bergizi seimbang dan yang dibutuhkan oleh
tubuh kita juga melakukan pemeliharaan kebersihan mulut dengan
cara menggosok gigi.
• Angular cheilitis yang disebabkan oleh defisiensi vitamin B
perawatannya dengan memeberikan suplemen vitamin B kompleks
atau multivitamin yang mengandung vitamin B

• Angular cheilitis disebabkan oleh bakteri atau jamur, maka

diperlukan gel anti jamur yang diaplikasikan ke area yang terlibat

• Bila penyebabnya adalah denture atau gigi palsu makan mutlak

diperlukan perawatan atau pembuatan denture atau gigi tiruan
yang baru.