Jurnal Kebidanan dan Keperawatan, Vol. 10, No. 1, Juni 2014: 17-26 EFEKTIVITAS KATETERISASI URIN MENGGUNAKAN JELLY ANESTESI DAN JELLY BIASA TERHADAP RESPON NYERI PASIEN LAKI-LAKI Berdasarkan hasil studi mengenai dampak kateterisasi urin pada laki-laki terhadap respon nyeri yang dialami, diketahui bahwa 86,7% dari 15 pasien yang menjalani kateterisasi urin dengan jelly biasa yang dimasukkan ke uretra mengalami nyeriMdengan kategori sedang dan 13,3% mengalami nyeri kategori berat, sementara dari 15 pasien yang menjalani kateterisasi urin dengan jelly yang dioleskan ke selang kateter 66,7% diantaranya mengalami nyeri kategori berat dan 33,3% mengalami nyeri kategori sangat berat (Riadiono, Handoyo, & Dina, 2008). Pada studi lain dari 25 pasien laki-laki yang menjalani tindakan kateterisasi urin 52% mengalami nyeri kategori sedang dan 12% mengalami nyeri kategori berat (Chandra & Ningsih, 2010). METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian Quasi Intervensi dengan pendekatan Post Test Only Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah pasien laki-laki dengan indikasi pemasangan kateter urin di RSUD Muntilan, RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Besarnya jumlah sampel yang didapatkan telah memenuhi target penelitian yaitu 15 responden pada masing- masing kelompok HASIL PENELITIAN KATERISTIK USIA Usia merupakan variabel yang mempengaruhi respon nyeri, karena perbedaan perkembangan akan mempengaruhi bagaimana individu bereaksi terhadap nyeri. Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa terdapat homogenitas usia antara responden kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor usia antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi cenderung tidak menimbulkan perbedaan persepsi terhadap intensitas nyeri yang dialami pada saat keteterisasi urin KECEMASAN Menurut hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkat kecemasan responden antara kelompok kontrol dan kelompok intervensi adalah homogen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor kecemasan antara kedua kelompok cenderung tidak menimbulkan perbedaan terhadap intensitas nyeri yang dialami pada saat keteterisasi urin pada kedua kelompok, adapun perbedaan intensitas nyeri yang dialami oleh kedua kelompok merupakan efek dari perlakuan yaitu kateterisasi urin dengan menggunakan jelly anestesi dan jelly biasa. EFEKTIFITAS KATETERISASI URIN MENGGUNAKAN JELLY ANESTESI DAN JELLY BIASA TERHADAP NYERI PADA LAKI-LAKI Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jelly biasa hanya berfungsi sebagai pelumas dalam keteterisasi urin pada laki-laki dan tidak cukup efektif untuk mengurangi nyeri dan memberikan rasa nyaman pada pasien. Sedangkan dari hasil penelitian padakateterisasi urin dengan menggunakan jelly anestesi didapatkan bahwa rerata skala nyeri responden yaitu pada skala 1,40 Hasil ini didukung oleh penelitian terdahulu bahwa jelly anestesi efektif menurunkan intensitas nyeri pada kateterisasi urin laki-laki KESIMPULAN Dapat disimpulkan bahwa faktor usia antara kelompok kontrol dan intervensi serta kecemasan antara kedua kelompok tersebut cenderung tidak menimbulkan perbedaan terhadap skala nyeri yang dialami pada saat keteterisasi urin pada kedua kelompok. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan skala nyeri yang signifikan antara kateterisasi urin pada lakilaki menggunakan jelly anestesi dengan jeda waktu 3 menit (antara pemasukan jelly anestesi dan selang kateter urin) dan kateterisasi urin pada laki-laki menggunakan jelly biasa yang dimasukkan ke uretra.