Anda di halaman 1dari 6

GUNUNG API TIPE

STOMBOLIAN
ANGGOTA KELOMPOK:
IMAM KUKUH WIJANARKO (410017058)
INDRA S. SYAFAAT (410017050)
RAHMAT HIDAYAT (410017062)
REZA KRISNANDI (410017 )
M RIDHO FADILLAH (410017 )
GN API STROMBOLI

Letusan tipe ini tidak terlalu kuat, tetapi bersifat terus menerus, berlangsung dalam
jangka waktu yang lama, serta tak dapat diperkirakan kapan berakhir.
Letusan tipe Strombolian merupakan tipe letusan gunungapi berenergi rendah yang
diadopsi dari letusan Gunungapi Stromboli di Italia. Letusan Gunungapi Stromboli
menyemburkan material pijar berupa lapili dan bom lava beberap meter hingga
ratusan meter ke udara.Volume material letusan kecil hingga sedang dengan kekuatan
letusan yang sporadis.
letusan tipe Strombolian tidak menghaslkan aliran piroklastika.
Kandungan gas berbentuk gelembung, yang dinamakan stug berkembang menjadi besar
dan muncul melalui pipda kepunden dan menyembur di permukaan sehingga
tekanannya menjadi berkurang. Setiap letusan selalu mengeluarkan gas gunungapi,
kadang-kadang selama beberapa menit. Gas slug dapat terbentuk pada kedalaman 3 km
sehingga sulit diprediksi.
Aktifitas letusan tipe Strombolan berlangsung cukup lama karena sistem kepunden
tidak dipengaruhi oleh aktifitas letusan sehingga letusan dapat terjadi berulang-ulang.
Sebagai contoh, letusan Gu release volcanic gases, sometimenungapi Paricutin yang
berlangsung secara menerus antara tahun 1943-1952. Letusan tipe Strombolian di
Gunungapi Erebus, Antartika berlangsung selama beberapa dekade. Sementara itu,
letusan di Gunungapi Stromboli berlangsung ribuan tahun.
TIPE MAGMA STOMBOLI

Magma basaltik yang membentuk kerak samudera Bumi dihasilkan di asthenosphere pada kedalaman sekitar 70 kilometer.
Batuan mantel yang terletak di kedalaman dari sekitar 70 hingga 200 kilometer diyakini ada pada suhu sedikit di atas titik
lelehnya, dan mungkin 1 atau 2 persen dari batuan terjadi di keadaan cair. Akibatnya, asthenosphere berperilaku plastis,
dan saat menembus zona ini gelombang seismik mengalami sedikit penurunan kecepatan; shell ini kemudian dikenal
sebagai zona kecepatan rendah. Hanya setelah penerimaan teori lempeng tektonik, zona ini dikenal sebagai astenosfer
(lihat lempeng tektonik). Batu mantel yang paling umum di dalam asthenosphere adalah peridotite, yang sebagian besar
terdiri dari olivin yang kaya magnesium, bersama dengan jumlah kromium diopside dan enstatit yang lebih sedikit dan
jumlah garnet yang lebih kecil. Peridotit dapat mengalami peleburan sebagian untuk menghasilkan magma dengan
komposisi yang berbeda.
CONTOH GUNUNG API
STROMBOLIAN

Krakatau (atau Rakata) adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda, antara Pulau Jawa dan
Sumatra. Nama ini juga disematkan pada satu puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena letusan
kataklismik pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Pada tahun 2019, kawasan yang sekarang merupakan cagar alam ini memiliki
empat pulau kecil: Pulau Rakata, Pulau Anak Krakatau, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang (Rakata Kecil). Berdasarkan kajian
geologi, semua pulau ini berasal dari sistem gunung berapi tunggal Krakatau yang pernah ada di masa lalu.
Pusat kegiatan G. Raung saat ini berada pada dasar kaldera. Bulan Februari 1902, pada
dasar kaldera muncul kerucut pusat setinggi ± 90 m.
Karakter letusan G. Raung bersifat eksplosif seperti yang terjadi pada tahun 1586, 1597,
1638, 1890, 1953, dan 1956, menghasilkan abu yang dilontarkan ke udara dan pernah
terjadi awan panas yang meluncur menyelimuti sebagian tubuh gunungapinya pada tahun
1953. Bahaya utama letusan G. Raung atau bahaya primer adalah bahaya akibat langsung
dari letusan seperti luncuran awan panas dan lontaran piroklastik.
Perioda Letusan. Berdasarkan sejarah kegiatannya periode erupsi terpendek antara 2
letusan adalah 1 tahun dan terpanjang 90 tahun.

Menurut Sutawidjaja (1996), urutan stratigrafi daerah G. Raung dari tua ke muda adalah
sebagai berikut:
1. Satuan Tuf Jember
Breksi dan tuf kasar merupakan batuan proklastik G. Raung paling bawah posisi
stratigrafinya. Terkadang tuf yang berbutir kasar selang-seling dengan tuf abu dan tuf batu
apung merupakan sisipan tipis di dalamnya.
2. Satuan gumuk volkanik Sukowono
Gumuk volkanik tersebar antara kaki G. Raung dan G. Iyang. Diduga bahwa gumuk sekitar
Jember berasal dari aktifitas vulkanisme G. Raung, merupakan sisa erosi dari endapan
volkanik G. Raung.
3. Satuan breksi Raung
Hampir dua pertiga lembar Jember bagian barat dan utara ditutupi endapan volkanik dari
G. Raung dan G.Argopuro. Lava, breksi dan tuf merupakan bagian utama.
4. Satuan lava Raung
Singkapan di kawasan Kalibaru, morfologinya dicerminkan oleh punggungan yang terdiri
dari lava andesit skoria. Satuan ini tertutup lapisan tipis abu gunungapi yang paling muda
yang masih lepas sifatnya.
TEMPAT TERBENTUKNYA TIPE STOMBOLIAN

Anda mungkin juga menyukai