Anda di halaman 1dari 77

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA

Oleh:
Wasis Eko Kurniawan
KONSEP DASAR ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
KONSEP DASAR
 Keperawatan
Suatu bentuk pelayanan profesional yg merupakan
bgn integral dr pelayanan kesehatan yg didasarkan
pd ilmu keperawatan yg berbentuk komprehensif
meliputi pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual
ditujukan pd individu, keluarga, kelompok &
masyarakat baik sehat maupun sakit yg mencakup
seluruh proses kehidupan manusia.
 Praktek keperawatan
Tindakan mandiri perawat profesional melalui
kerjasama yg bersifat kolaboratif dg klien &
tenaga kesehatan lain dlm memberikan asuhan
keperawatan sesuai lingkup, wewenang dan
tanggung jawabnya.
 Keperawatan kesehatan keluarga
Perawatan kesehatan yg dipusatkan pd keluarga
sbg unit atau satu kesatuan yg dirawat, dilakukan
o/ perawat profesional dg proses keperawatan yg
berpedoman pd standart praktik keperawatan dg
berlandaskan kode etik keperawatan sesuai dg
ruang lingkup, wewenang, dan tanggung jawab dg
tujuan membentuk keluarga sehat.
 Asuhan keperawatan keluarga
Suatu rangkaian kegiatan yg diberikan melalui
praktik keperawatan dg sasaran keluarga yg
bertujuan utk menyelesaikan masalah kesehatan
yg dialami keluarga menggunakan pendekatan
proses keperawatan keluarga.
PRAKTEK KEPERAWATAN
KESEHATAN DI TINGKAT
MASYARAKAT
1. TINGKAT INDIVIDU
Sasaran pelayanan adalah individu yg bersangkutan/yg sakit
dan kontrol ke pusat pelayanan kesehatan.
2. TINGKAT KELUARGA
Sasaran pelayanan adalah keluarga dimana salah satu
anggota keluarganya menderita sakit.
3. TINGKAT MASYARAKAT
Sasaran pelayanan adalah individu dan keluarga tetapi
dilihat dlm satu kesatuan masyarakat, maka perencanaan
penanggulangan & pelaksanaan adl dlm tingkat masyarakat.
BATASAN KEPERAWATAN
KELUARGA
• Tingkat I : Keluarga sebagai konteks
• Tingkat II : Keluarga sebagai kumpulan dari
anggota keluarga
• Tingkat III : keluarga sebagai klien
Gambar : Tingkat Praktek Keperawatan

A B
klg

Klien
Individual C D

Tingkat III
Tingkat I Anggt Klg Anggt Klg
A B

Anggt Klg Anggt Klg


C D

Tingkat II
Tingkat I : Keluarga Sebagai Konteks
• Keluarga mrpkn latar belakang atau fokus skunder
dan indivudu sbg fokus primer yg berkaitan dg
pengkajian dan intervensi.
• Digambarkan keluarga dpt sbg stressor atau
sumber bg klien.
• Klg dpt dianggap sbg sistem pendukung sosial
klien,keterlibatan klg minim dlm intervensi
• Keterlibatan klg juga dpt diperluas : dampak
sosioemosional
• Perawatan yg berfokus/berpusat pd keluarga.
Tingkat II : Keluarga sbg kumpulan dari
anggota keluarga

• Klg dipandang sbg kumpulan / jumlah individu


anggota klg.
• Perawatan diberikan kepada semua anggota
keluarga ( Model : keperawatan primer keluarga
dan komunitas )
• Ada perkembangan keperawatan primer klg yg
memandang klg sbg fokus keperawatan
• Masing-masing klien dilihat sbg unit yg terpisah
bukan unit yg saling berinteraksi.
Tingkat III : Keluarga sbg klien

Klg dipandng sbg klien atau fokus utama


pengkajian dan perawatan
Fokusnya pd dinamika dan hub internal
klg,struktur dan fungsi klg serta interdependensi
dg lingkungan
Hub antara penyakit,individu-individu dlm klg dan
keluarga dianalisa dan dimasukan dlm
perencanaan
Keperawatan keluarga yg paling ideal adalah
tingkat ini
TUJUAN PERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
 Meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan keluarga dlm meningkatkan,
mencegah, memelihara, & memulihkan
kesehatan mereka sehingga status kesehatannya
meningkat dan mampu melaksanakan tugas-
tugasnya secara produktif.

Tingkat pencegahan
TINGKAT PENCEGAHAN
1. Pencegahan primer : peningkatan kesehatan &
tindakan preventif khusus, dirancang utk
menjaga orang dr penyakit & cidera
2. Pencegahan sekunder : deteksi dini, diagnosa,
& pengobatan
3. Pencegahan tersier : tahap penyembuhan &
rehabilitasi, dirancang utk meminimalkan
ketidakmampuan klien & memaksimalkan
tingkat fungsinya
PERAN PERAWAT DLM ASUHAN
KEPERAWATAN KELUARGA
1. Health education (pendidik)
2. Koordinator
3. Pelaksana
4. Monitor
5. Advocate
6. Kolaborator
7. Fasilitator
8. Conselor
9. Penemu kasus
10. Modifikator
ALASAN KELUARGA SBG UNIT
PELAYANAN PERAWATAN
1. Keluarga sbg unit utama masyarakat
2. Keluarga sbg suatu kelompok yg dpt
menimbulkan, mencegah, mengabaikan atau
memperbaiki masalah2 kesehatan dlm
kelompok
3. Masalah2 kesehatan dlm keluarga slg berkaitan
4. Anggota keluarga sbg pengambil keputusan
dlm pemeliharaan kesehatan pr anggotanya.
5. Keluarga mrpkn perantara yg efektif & mudah
utk berbagai usaha2 kesehatan masyarakat
PRINSIP PERAWATAN
KESEHATAN KELUARGA
1. Keluarga dijadikan sbg unit dlm pelayanan kesehatan
2. Tujuan utama askep keluarga adalah keluarga sehat
3. Perawat hrs melibatkan peran serta aktif seluruh
keluarga dlm merumuskan & mengatasi masalah
4. Diusahakan lebih mengutamakan kegiatan yg bersifat
promotif & preventif
5. Sasaran askep keluarga adl keluarga secara keseluruhan
6. Kegiatan utama adl penyuluhan kesehatan & askep
kesehatan dasar/perawatan di rumah
7. Diutamakan thd keluarga yg beresiko tinggi
LANGKAH-LANGKAH DLM
KEPERAWATAN KELUARGA
- Analisa data utk - Menentukan
- Jalin hub. kerjasama
menemukan mslh diagnosa keperawatan
baik dg keluarga
- Merumuskan - Menentukan prioritas
- Pengkajian
masalah diagnosa kep

- Evaluasi
- Meninjau kembali - Melakukan tindakan - Menentukan rencana
masalah yg blm keperawatan keperawatan
teratasi (RTL)
HAL YG MEMBEDAKAN KEPERAWATAN
KELUARGA DG KEPERAWATAN KLINIK
• Pengakuan dan integrasi konsep-konsep
keluarga
• Penerapan perspektif yg lebih luas spt yg
teridentifikasi dlm pendekatan perawat thd
asuhan keperawatan, terutama dg melakukan
pengkajian keluarga
• Berfokus pd interaksi dan dinamika keluarga
• Keterlibatan anggota keluarga dlm perawatan,
terutama dlm pembuatan keputusan dan
pemberian asuhan keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA
PENGERTIAN

Suatu rangkaian kegiatan yang diberikan


melalui praktek keperawatan kepada keluarga,
untuk membantu menyelesaikan masalah
kesehatan keluarga tersebut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan
TUJUAN UMUM

Meningkatnya kemampuan
keluarga dalam mengatasi
masalah kesehatan secara
mandiri
TUJUAN KHUSUS
Meningkatnya kemampuan keluarga dalam:
• Mengenal masalah kesehatan keluarga
• Memutuskan tindakan yg tepat untuk
mengatasi msl kesehatan keluarga
• Melakukan tindakan keperawatan kes. Kpd
anggota keluarga yg sakit, mempunyai
gangguan fungsi tubuh, dan atau yg
membutuhkan bantuan/asuhan keperawatan
TUJUAN KHUSUS
• Memelihara lingkungan (fisik, psikis dan
sosial) shg dpt menunjang peningkatan
kesehatan keluarga
• Memanfaatkan sumber daya yg ada di
masyarakat misalnya: Puskesmas, Pustu,
kartu sehat & posyandu untuk memperoleh
pelayanan kesehatan
PRINSIP ASKEP KELUARGA
• Bekerjasama dg keluarga scr kolektif
• Mulai sesuai dg kemauan keluarga
• Sesuaikan NCP dg tahap perkembangan
keluarga
• Terima dan akui struktur keluarga
• Penekanan pada kemampuan keluarga
SASARAN

Keluarga-keluarga yg rawan
kesehatan yaitu: keluarga yg
mempunyai msl kesehatan atau yg
beresiko thd timbulnya masalah
kesehatan.
SASARAN PERKESMAS
(Keluarga rawan kesehatan)
1. Keluarga yg belum terjangkau Yankes,
a. ibu hamil tertentu yg belum ANC
b. ibu nifas yg persalinannya ditolong dukun
c. balita tertentu
d. peny. Kronis menular yg tidak bisa diintervensi oleh
program
e. peny. Endemis
f. penyakit kronis yg tidak menular
g. kecacatan tertentu (mental atau fisik)
SASARAN PERKESMAS
(Keluarga rawan kesehatan)
2. Keluarga dengan resiko tinggi:
a. ibu hamil dg masalah gizi (anemi, Kurang Energi Kronis)
b. ibu hamil dg resiko ( perdarahan, infeksi, hipertensi)
c. Balita dg BGM
d. Neonatus dg BBLR
e. usia lanjut jompo
f. kasus percobaan bunuh diri
SASARAN PERKESMAS
(Keluarga rawan kesehatan)
3. Keluarga dg kasus tindak lanjut keperawatan:
a. Drop Out tertentu (ibu hamil, bayi, balita dg
keterlambatan tumbang, peny. kronis./endemis ttt
b. kasus pasca perawatan:
- kasus pasca keperawatan rujukan
- kasus katarak yg dioperasi di Puskesmas
- persalinan dg tindakan
- kasus psikotik
- kasus yg seharusnya dirujuk tapi tidak
melaksanakan rujukannya
PERSIAPAN PEMBERIAN
ASKEP KELUARGA
1. Menetapkan keluarga sasaran yg akan
dikunjungi serta menentukan kasus kasus yg
perlu ditindaklanjuti di rumah, melalui seleksi
kasus di Puskesmas/ Pustu sesuai prioritas
2. Menetapkan jadual kunjungan:
a. Membuat jadual kunjungan & nama nama
keluarga yg akan dikunjungi.
b. Membuat kesepakatan dg keluarga ttg waktu
kunjungan & kehadiran anggota keluarga
pengambil keputusan
PERSIAPAN PEMBERIAN
ASKEP KELUARGA
3. Menyiapkan perlengkapan lapangan (untk
kunjungan):
a. Mempelajari riwayat penyakit klien dari
status/rekam kesehatan keluarga & pen-
catatan lain yg ada kaitannya dg klien tsb
b. Membuat catatan singkat ttg
permasalahan klien & keluarga sbg
dasar kajian lebih lanjut di keluarga
TAHAP PENGKAJIAN
Adl suatu tahapan dimana perawat mengambil informasi dg
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisa, shg dpt diketahui kebutuhan keluarga yang
dibinanya.
Metode:
- wawancara
- observasi fasilitas & keadaan rumah
- pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
- measurement dari data sekunder (hasil lab, paps-
mear, dll)
DATA UMUM
1. Identitas kepala keluarga: (nama, alamat,
pekerjaan, pendidikan )
2. Komposisi keluarga (daftar anggota
keluarga & genogram)
Simbol simbol yg biasa digunakan:
: laki laki : perempuan
: identifikasi klien
: meninggal
: menikah
DATA UMUM

Pisah cerai cerai

Anak angkat abortus kembar

Tinggal dlm satu rumah


DATA UMUM
3. Tipe keluarga : menjelaskan tipe keluarga beserta kendala
atau masalah yg terjadi dg tipe tsb
4. Suku bangsa : identifikasi budaya suku bangsa tsb terkait dg
kesehatan
5. Agama: kaji agama yg dianut serta kepercayaan yg dpt
mempengaruhi kesehatan
6. Status Sosial ekonomi: tentukan pendapatan keluarga, serta
kebutuhan & penggunaan (apakah ada kesenjangan)
7. Aktifitas rekreasi keluarga: rekreasi di rumah ( Radio, TV),
kapan keluarga pergi bersama ke tempat rekreasi.
II. Riwayat & tahap perkembangan
keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini


2. Tahap perkembangan keluarga yg belum
terpenuhi
3. Riwayat penyakit keluarga: riwayat peny.
Keturunan, riwayat kesehatan masing masing
keluarga, status kesehatan anak (imunisasi),
sumber pelayanan kesehatan yg bisa digunakan
keluatga serta pengalaman thd pelayanan
kesehatan.
III. Pengkajian Lingkungan
1. Karakterisik rumah: luas, tipe rumah, jml ruang,
pemnfaatan rumah, peletakan perabot rumah tangga,
sarana eleminasi (tempat, jenis, jarak dg sumber air),
sumber air minum.
2. Karakteristik tetangga & komunitas RW: kebiasaan,
lingk fisik, nilai, budaya yg mempengaruhi kesehatan
3. Perkumpulan keluarga & interaksi dg masyarakat
4. Mobilitas geografis keluarga: ditentukan dg kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
5. Sistem pendukung keluarga: jml anggota yg sehat,
fasilitas untuk penunjang kesehatan, fsilitas sosial.
IV. Struktur & Fungsi keluarga
1. Pola komunikasi keluarga: cara berkomunikasi
antar anggota keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga: kemampuan
anggota keluarga mengendalikan &
mempengaruhi orang lain untuk merubah
perilaku (key person)
3. Struktur peran: peran masing masing anggota
baik formal maupun nonformal
4. Nilai atau norma keluarga: nilai & norma serta
kebiasaan yg berhubungan dg kesehatan
5. Fungsi keluarga; dukungan kelurga thd anggota
lain, fungsi perawatan kesehatan (penget. Ttg
sehat/sakit, kesanggupan keluarga)
KAJI PENGET. KEMAMPUAN &
KEMAUAN KELUARGA THD
TUGAS KELUARGA
1. Mengenal masalah; mengetahui fakta ttg
masalah yg ada (pengertian, tanda/gejala,
persepsi keluarga)
2. Mengambil keputusan mengenai tindakan yg
tepat;
3. Merawat anggota keluarga
4. Memelihara lingkungan
5. Menggunakan fasilitas/pelayana kesehatan di
masyarakat
Ketidakmampuan mengenal
masalah, karena:
1. ketidaktahuan tentang fakta
2. rasa takut akan akibat bila masalah diketahui
a. sosial : dicap oleh masy, hilang
penghargaan
b. ekonomi : ongkos
c. physik/psykologis
3. sikap dan falsafah hidup
Ketidakmampuan mengambil keputusan
untuk tindakan terhadap masalah karena:

1. tidak mengerti mengenai sifat, beratnya dan


luasnya masalah
2. masalah tidak begitu menonjol
3. rasa takut dan menyerah disebabkan karena tidak
dapat memecahkan masalah sehingga dapat
ditangani sedikit demi sedikit
4. kurang pengertian/pengetahuan mengenai macam
macam jalan keluar yg terbuka untuk mereka
5. tidak sanggup memilih tindakan-tindakan
diantara beberapa pilihan
Ketidakmampuan mengambil keputusan
untuk tindakan terhadap masalah karena:

6. ketidakcocokan pendapat dari anggota keluarga tentang pemilihan


tindakan
7. tidak tahu fasilitas kesehatan yg ada
8. rasa takut akan akibat –akibat dari tindakan: sosial ; ekonomi;
physik/psykhologis
9. sikap negatif terhadap masalah (sikap yg membuat tidak sanggup
menggunakan akal sehat untuk mengambil keputusan
10. fasilitas tidak terjangkau dlm hal : pisik (lokasi); ongkos)
11. kurang percaya/keyakinan thd tenaga kesehatan
12. kesalahan konsepsi krn informasi yg salah thd tindakan yg
diharapkan
Ketidakmampuan keluarga memberikan
perawatan bagi anggotanya yang sakit
karena:
1. tidak mengatahui keadaan penyakit (sifat, penyebab,
komplikasi, prognosa, pertukem anak)
2. tidak mengetahui ttg sifat & perkembangan yg dibutuhkan
3. tidak ada fasilitas yg diperlukan untuk perawatan
4. kurang pengetahuan & keterampilan
5. ketidakseimbangan sumber-sumber yg ada pada
keluarga(anggota yg tanggung jawab, sumber keuangan, fasilitas
fisik)
6. sikap negatif thd yg sakit
7. adanya konflik indvidu
8. sikap/pandangan hidup
9. perilaku mementingkan diri sendiri
Ketidakmampuan keluarga memelihara
lingkungan, karena:

1. sumber –sumber keluarga tidak seimbang/cukup


2. kurang dapat melihat keuntungan/manfaat
pemeliharaan lingkungan dimasa yg akan datang
3. adanya konflik personal/psikologis (krisis
identitas, rasa iri, rasa bersalah
4. ketidaktahuan ttg usaha pencegahan penyakit
5. sikap/pandangan hidup
6. ketidakkompakan keluarga (sifat mementingkan
diri sendiri, tidak ada kesepakatan, acuh thd
keluarga yg mengalami krisis)
Ketidakmampuan menggunakan
sumber/fasilitas pelayanan kesehatan
karena:
1. ketidaktahuan atau tidak sadar bahwa fasilitas kesehatan
itu ada
2. tidak memahami keuntungan yg dpt diperoleh dari
fasilitas kesehatan
3. pengalaman yg kurang baik dari petugas kesehatan
4. rasa takut akan akibat dari tindakan (tindakan
pencegahan, diagnostik, pengobatan, rehabilitasi
5. tidak terjangkau fasilitas yg diperlukan
6. tidak ada fasilitas yg diperlukan
7. tidak ada atau kurangnya sumber daya keluarga
8. rasa asing tidak ada sokongan dari masyarakat, sakit, jiwa
9. sikap/falsafah hidup
PENENTUAN TIPOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN DIDASARKAN PADA
3 NORMA PERKEMBANGAN KESEHATAN:

1. Kead. kes. yg normal dr setiap anggota


keluarga
2. Keadaan rumah maupun lingkungan yg dpt
membawa peningkatan kesehatan
3. Sifat keluarga, dinamika dan kesanggupan
keluarga yg dpt membawa perkembangan
keluarga
Typology: ANCAMAN KESEHATAN
ADL KEADAAN YANG DPT MEMUNGKINKAN
PENYAKIT, KECELAKAAN ATAU KEGAGALAN
DLM MENCAPAI POTENSI SEHAT:

1. Riwayat peny keturunan


2. Bhy penularan peny. Menular
3. Jml melampaui sumber daya
4. Resiko kecelakaan: obat, benda tajam, listrik
5. Gizi: kurang(kwalitas&kwantiotas)/ lebih(mkn
bhn makanan) kebiasaan makan jelek
6. Faktor yang menimbulkan stress: hubungan.
Suami yang tegang, hubungan ortu/anak tegang,
ortu kurang dewasa, hubungan antar anggota tak
harmonis
Typology: ANCAMAN KESEHATAN
ADL KEADAAN YANG DPT MEMUNGKINKAN
PENYAKIT, KECELAKAAN ATAU KEGAGALAN DLM
MENCAPAI POTENSI SEHAT:

7. Sanitasi lingk jelek: luas rmh tak ckp, barang


pribadi/peralatan kurang, tempat penyimpanan mknan
tak sehat, persediaan air minum tak sehat, ada tempat
berkembang vektor, pembuangan
sampah/spal/ventilasi/ cara pengelolaan mkn kurang
penuhi syarat kes., kebisingan, polusi
8. Kebiasaan kurang sehat: minum miras, merokok,
tanpa alas kaki, minum obat tanpa resep, kebersihan
perorangan kurang, mkn ikan/daging mentah.
Typology: ANCAMAN KESEHATAN
ADL KEADAAN YANG DPT MEMUNGKINKAN
PENYAKIT, KECELAKAAN ATAU KEGAGALAN DLM
MENCAPAI POTENSI SEHAT:

9. Sifat kebribadian melekat: pemarah


10. Riwayat kes yang dpt timbulkan msl spt persalinan
sulit
11. Memainkan peran yang tak sesuai
12. Immunisasi yang kurang lengkap
13. Suasana keluarga kurang harmonis: kelakuan
mementingkan diri sendiri, percecokan angg
keluarga yang blm terselesaikan, ketidakcocokan
yang cukup berat
Typology:KURANG/ TIDAK SEHAT
(DEFISIT)
ADL KEGAGALAN DLM MEMANTAPKAN
KESEHATAN TERMASUK DIDALAMNYA:

1. KEADAAN SAKIT:
TERDIAGNOSA/BELUM
2. KEGAGALAN TUMBUH KEMBANG
SESUAI DENGAN KECEPATAN
NORMAL
TYPOLOGY: KRISIS
SAAT-SAAT, KEADAAN MENUNTUT TERLAMPAU
BANYAK DARI INDIVIDU ATAU KELUARGA DLM HAL
PENYESUAIAN MAUPUN DLM HAL SUMBER DAYA
MEREKA:
1. Perkawinan
2. Kehamilan, persalinan, nifas
3. Menjadi orang tua
4. Penambahan anggota keluarga: bayi baru lahir, kost, famili lain
5. Abortus
6. Anak masuk sekolah
7. Remaja
8. Kehilangan pekerjaan
9. Kematian anggota keluarga
10. Pindah rumah
11. Kelahiran diluar perkawinan
Diagnosis Keperawatan Keluarga
Tipologi Diagnosis Keperawatan Keluarga:
1. Aktual (terjadi defisit/gangguan kesehatan)
Dari hasil pengkajian didapatkan data mengenai tanda &
gejala dari gangguan kesehatan
2. Risiko ( Ancaman kesehatan)
Sudah ada data yg menunjang namun belum terjadi gangguan,
misalnya lingkungan rumah yg kurang bersih, pola makan
tidak adequat)
3. Potensial (Keadaan sejahtera/”wellness”)
Suatu keadaan dimana keluarga dlm keadaan sejahtera, shg
kesehatan perlu ditingkatkan
Ketentuan rumusan Diagnosis

1. Rumusan masalah berdasarkan


NANDA
2. Etiologi ; berdasarkan hasil dari tugas
perawatan kesehatan keluarga
3. Untuk diagnosis keperawatan
potensial (sejahtera/’wellness”)
menggunakan/ boleh tidak
menggunakan etiologi.
Contoh Diagnosis Aktual
1. Keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
pada balita (anak N), keluarga Bp Y
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
merawat anggotanya krn tidak mengetahui ttg
sifat & perkembangan yg dibutuhkan
2. Perubahan peran dalam keluarga (Bp A)
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah peran sebagai suami
(ketidaktahuan tentang fakta)
Contoh diagnosis Risiko
1. Risiko gangguan perkembangan pada balita
(anak N) keluarga Bp Y berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi
terhadap balita
2. Risiko gangguan pergerakan pada lansia (ibu Y)
keluarga Bp A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga merawat anggota
keluarga dengan keterbatasan gerak
3. Risiko terjadi konflik pada keluarga bapak I
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah komunikasi
Contoh diagnosa
“wellness’/keadaan sejahtera
1. Potensial peningkatan status kesehatan
pada bayi keluarga bapak X
2. Potensial terjadi peningkatan
kesejahteraan pada ibu hamil (ibu M)
keluarga bapak K
3. Potensial peningkatan status kesehatan
pada pasangan baru menikah keluarga
bapak I
SKALA UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

NO KRITERIA SKORE BOBOT


1 Sifat masalah: 1
tidak/kurang sehat 3
Ancaman 2
Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
mudah 2
sebagian 1
Tidak dapat 0
3 Potensi masalah untuk dicegah 1
tinggi 3
cukup 2
rendah 1
4 Menonjolnya masalah: 1
Msl berat hrs sgr ditangani 2
Ada msl, tapi tsk perlu sgr ditangani 1
Msl tidak dirasakan 0
SKORING
1. Tentukan skore untuk tiap kriteria
2. Skore dibagi dg angka tertinggi &
kalikanlah dg bobot:
Skore
------------------ X bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkanlah skore untuk semua kriteria
FAKTOR FAKTOR YG DPT
MEMPENGARUHI PENENTUAN
PRIORITAS
1. Kriteria sifat masalah
2. Kemungkinan msl dpt diatasi:
• Pengetahuan yg ada sekarang, tekhnologi, &
tindakan untuk mengatasi masalah
• Sumber daya keluarga:dlm bentuk fisik,
keuangan, tenaga
• Sumber daya perawat: dlm bentuk pengetahuan,
keterampilan & waktu
• Sumber daya masy.: dlm bentuk fasilitas,
organisasi dlm masy., sokongan masy
FAKTOR FAKTOR YG DPT
MEMPENGARUHI PENENTUAN
PRIORITAS
3. Kriteria Potensi msl untuk dicegah:
• Kepelikan dari msl.(berhub. Dg beratnya
penyakit/ masalah)
• Lamanya masalah (berhub dg jangka msl itu
ada)
• Tindakan yg sedang dijalankan adl tindakan yg
tepat dlm memperbaiki msl)
• Adanya kelompok high risk menambah potensi
untuk mencegah masalah
4. Menonjolnya masalah
PERENCANAAN
vAdalah kumpulan tindakan yg ditentukan oleh
perawat bersama-sama sasaran (keluarga) untuk
dilaksanakan, shg masalah kesehatan & masalah
keperawatan yg telah diidentifikasi dpt diselesaikan.

Kualitas rencana:
 Harus berdasarkan masalah yg jelas
 Harus realistis
 Sesuai dg tujuan
 Dibuat scr tertulis
 Dibuat bersama keluarga
PERENCANAAN
Rintangan dlm pembuatan rencana :

q Keluarga tidak menyadari adanya masalah

q Keluarga sadar tapi sibuk dg yg lain


q Keluarga tahu masalah tapi tidak
• menganggap berat
q Keluarga mengetahui tapi tidak mampu
q Tidak ada HAM yg baik antara perawat &
• keluarga
Langkah langkah perencanaan:

1. Berdasar pada penentuan masalah


keperawatan perlu dipertimbangkan
faktor:
 Penget.yg ada, teknologi & tindakan untuk tangani msl
 Sumber daya keluarga fisik, tenaga, keuangan
 Sumber daya perawat  penget, keterampilan, waktu
 Sumber daya masyarakat  fasilitas, org, masy,
dukungan masy.
Langkah langkah perencanaan:
2. Menentukan sasaran & tujuan
Sasaran adl tujuan umum (yg merup. akhir yg dituju dg semua
usaha). Tujuan : Pernyataan spesifik ttg hasil yg diharapkan
dari tindakan kep.yg terdiri dari jangka panjang & jangka
pendek

Tujuan jangka panjang : adl target akhir dari kegiatan


atau hasil akhir yg diharapkan dari rangkaian proses
penyelesaian masalah kep.(penyelesaian 1 (satu) diagnosa).
Biasanya berorientasi pada perub. perilaku: penget, sikap,
keterampilan,
Contoh: Keluarga mampu merawat anggotanya (Tn X)
Yang mengalami TBC Paru.
Langkah langkah perencanaan:

Tujuan jangka pendek: adl hasil yg diharapkan


dari setiap akhir kegiatan yg dilakukan pada waktu
tertentu. Disesuaikan dg penjabaran jangka panjang.
Contoh: Setelah dilakukan satu kali kunjungan,
keluarga mengerti tentang penyakit TBC
Langkah langkah perencanaan:
3. Menentukan rencana evaluasi
 Kriteria (tanda/indikator yg mengukur pencapaian
tujuan, tolok ukur dari kegiatan tertentu) & Standar
tingkat penampilan (performance) sesuai tolok ukur yg ada.
Contoh:
1) Berat badan anak akan naik minimal 1 kg setiap bulan
2) Setelah kunjungan rumah ibu akan mengunjungi
puskesmas minimal 4 kali selama kehamilannya.
3) Keluarga dpt menjelaskan scr verbal: arti TB Paru,
minimal 3 tanda TB paru, minimal 2 penyebab TB
Paru
Langkah langkah perencanaan:

4. Menentukan rencana tindakan


• Tetapkan aktifitas untuk setiap tujuan
• Rencanakan: apa kegiatan yg akan dilakukan, kapan,
bagaimana melakukan, siapa yg melakukan berapa
banyak yg akan dilakukan.
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
v Merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan
v Inti pelaksanan pemberian asuhan adlah PERHATIAN
v Jika perawat tidak memiliki falsafah untuk memberi
perhatian, tak mungkin ia dapat melibatkana diri bekerja
dg keluarga
v Perawat pada tahap ini menghadapi kenyataan: keluarga
mencoba segala daya cipta dlm mengadakan perubahan
VS frustasi shg tak dpt berbuat apa- apa
v Perawat hrs membangkitkan keinginan untuk kerjasama
melaksanakan tindakan keperawatan.
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Menstimulasi keluarga untuk memutuskan tindakan yg
tepat dg cara:
1. diskusi ttg konsekuensi tidak melakukan tindakan
2. Identifikasi sumber-sumber tindakan & langkh-langkah
serta sumber yg
dibutuhkan
3. diskusi ttg konsekuensi tiap alternatif tindakan

Menstimuli kesadaran & penerimaan ttg masalah &


kebutuhan kesehatan dg cara :
1. Memperluas informasi keluarga
2. Membantu untuk melihat dampak akibat situasi yg ada
3. hub. kebutuhan kesehatan dg sasaran keluarga
4. dorong sikap emosi yg sehat menghadapi masalah
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

Memberikan kepercayaan diri dalam merawat


keluarga yg sakit, dengan cara:
v Mendemonstrasikan cara perawatan
v Menggunakan alat & fasilitas yg ada di rumah
v mengawasi keluarga melakukan perawatan
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN

Intervensi untuk menurunkan ancaman psikologis:


1. Meningkatkan hubungan yg terbuka & dekat:
meningkatkan pola komunikasi/interaksi, meningkatkan
peran & tanggung jawab,
2. Memilih intervensi keperawatan yg tepat
3. Memilih metoda kontak yg tepat : kunjungan rumah,
konferensi di klinik/puskesmas, pendekatan kelompok
PELAKSANAAN/IMPLEMENTASI
KEPERAWATAN
Membantu keluarga untuk menemukan cara membuat
lingkungan menjadi sehat, dengan cara:
• menemukan sumber-sumber yg dpt digunakan keluarga
• melakukan perubahan lingkungan keluarga seoptimal
mungkin

Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan


yg ada dg cara:
• mengenalkan fasilitas kesehatan yg ada di lingkungan
keluarga
• membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yg ada
KESULITAN DALAM
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
FAKTOR KELUARGA:
1. Informasi yg diperoleh keluarga: keliru, tidak menyeluruh, tak
dpt dikaitkan dg situasi mereka
2. Keluarga tak menghadapi situasi
3. Anggota keluarga tidak mau melawan tekanan dari keluarga
atau sosial
4. Keluarga mau mempertahankan suatu pola tingkah laku
tertentu
5. Kegagalan dlm mengaitkan tindakan dg sasaran keluarga
6. Kurang percaya pada tindakan yg diusulkan
KESULITAN DALAM
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

FAKTOR PERAWAT:
1. Kecenderungan perawat untuk menggunakan satu pola
pendekatan yg tetap (kaku, kurang luwes)
2. Penghargaan, perhatian thd faktor sosial budaya kurang
3. Perawat kurang ahli dlm mengambil tindakan & kurang
menggunakan bbrp tekhnik ( kurang persiapan,
pengetahuan, keterampiulan)
4. Kurang bisa mengembangkan keterlibatan pihak luar :
PSM, KLS
EVALUASI
Adl menilai hasil asuhan yg dilakukan, dg
membandingkanhasil yg dicapai berupa respon keluarga thd
tindakan yg dilakukan dg indikator yg ditetapkan
Hasil asuhan dpt diukur melalui:
- keadaan fisik
- sikap/psikologis
- pengetahuan atau kelakuan belajar
- perilaku kesehatan
EVALUASI
Hasil evaluasi akan menentukan apakah keluarga
sudah dpt
dilepas dari pembinaan/asuhan pada tk kemandirian
yg
diinginkan, atau masih perlu tindak lanjut.
Bila kunjungan berkelanjutan maka perlu dibuat
catatan
perkembangannya
Jika tujuan tidak tercapai maka perlu dilihat:
- apakah tujuan realistis
- apakah tindakan sudah tepat
- bgm faktor lingkungan yg tak dpt diatasi
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai