D. PENGIRIMAN BARANG
- Harus dicocokan antara DO dari PBF dengan SP/PO dari Apotek, periksa dalam hal :
Quantity, merk, nama obat, harga satuan, diskon, exp.date, total jumlah rupiah.
- Apotek yang masih “manual”, tanggal ED harus dicatat pada kartu stock atau buku
yang terpisah
E. PENYIMPANAN
Obat/Alkes disimpan pada tempat yang telah ditentukan (yang tidak kena sinar matahari
langsung, bersih, tidak lembab). Disusun secara fisik obat (cair/padat), alfabet (A – Z),
narkotik dan produk yang mahal (disimpan tersendiri), perhatikan barang – barang yang
harus mendapat penangganan khusus seperti : temperatur mudah terbakar, aroma
spesifik dan sebagainya.
Contoh perhitungan:
Proyek Sales Apotek : Rp. 50.000.000
Profit margin : 25%
Turn over stock :4X
Maka jumlah stock barang minimal yang dibutuhkan :
50.000.000 X (100 – 25) % = 9.375.000/bulan
4
Definisi MERCHANDISING
MENINGKATKAN PENJUALAN
MENINGKATKANARUS BELANJA
PELANGGAN
MEMBUAT SUASANA APOTEK LEBIH
MENARIK
MENINGKATKAN “CITRA” APOTEK
Merchandising MIX
1. FACING DI SHELF
2. POSISI DI SHELF
3. PENYEDIAAN STOCK
4. KONDISI PRODUK
5. TINGKAT STOCK
6. ROTASI STOCK (FIFO)
7. PENCANTUMAN HARGA
8. ALAT – ALAT P.O.S
Prinsip Dasar
Produk – produk yang memiliki TINGKAT
PERPUTARAN tinggi, yang menjadikannya
“MARKET LEADER”, seharusnya ditempatkan
pada “OPTIMAL LEVEL” yaiut pada rak ke –2
ataupun ke – 3, yang populernya disebut juga
sebagai “EYE LEVEL SHELVES”
Catatan:
Produk yang kurang laku seharsnya ditempatkan pada rak
paling bawah atau paling atas
Prinsip Dasar
EYE LEVEL IS BUY LEVEL
PELANGGAN membeli
SECARA “IMPULSE”