Anda di halaman 1dari 14

MENANGANI BARANG

• Memilih barang yang tepat


• Menetapkan jumlah yang tepat
• Menetapkan harga yang tepat
• Memilih pemasok yang tepat
• Menetapkan waktu pembelian yang tepat
• Memajang barang ditempat dan cara yang tepat
PENGADAAN BARANG
A. PEMILIHAN PRODUK
- Produk Fast Moving Essensial, Non Essensial
Produk Baru Above the line promotion
- Produk Slow moving Essensial
- Dasar pemilihan yang lain : Sosial Ekonomi, kebiasaan dokter setempat
- Hindari pengadaan produk – produk mahal yang sering lewat jalur dispensing (sistem DP)
B. PEMILIHAN SUPPLIER / PEMASOK
- Supplier Ethical PBF Sole Distributor
Sub Distributor
1. Servis pelayanan ; kecepatan, jam orperasional, penangganan retur
2. Harga yang termurah , minimal kompetitif
3. “TOP” yang fleksibel dan “CN” selalu on faktur
- Supplier OTC, PBF, Wholesaler, Hypermarket
1. Keaslian produk terjamin
2. Harga yang termurah
C. DASAR DAN PROSEDUR PEMBELIAN
- History penjualan 3 bulan, min/max. stock (input dalam komputer atau kartu stock)
- Surat Pesanan (SP/PO) rangkap 3 PBF (asli)
PSA/APA (copy)
Gudang/Apotek (copy)
- Beli di akhir bulan discount lebih besar
- Pemesanan via : Salesman, Telp/Fax, Call Center, ataupun provider PBF

D. PENGIRIMAN BARANG
- Harus dicocokan antara DO dari PBF dengan SP/PO dari Apotek, periksa dalam hal :
Quantity, merk, nama obat, harga satuan, diskon, exp.date, total jumlah rupiah.
- Apotek yang masih “manual”, tanggal ED harus dicatat pada kartu stock atau buku
yang terpisah
E. PENYIMPANAN
Obat/Alkes disimpan pada tempat yang telah ditentukan (yang tidak kena sinar matahari
langsung, bersih, tidak lembab). Disusun secara fisik obat (cair/padat), alfabet (A – Z),
narkotik dan produk yang mahal (disimpan tersendiri), perhatikan barang – barang yang
harus mendapat penangganan khusus seperti : temperatur mudah terbakar, aroma
spesifik dan sebagainya.

F. HAL – HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN


- Barang konsinyasi : selektif dan tetap masuk pengawasan
- Nilai pembelian : ditentukan konsumen yang datang, serta prediksi awal saat
memulai usaha Apotek (Sales bulanan, dan Profit margin )
sebagai perbandingan angka ideal Turn over stock : 4 X (Apotek pegang stock on hand
7 – 8 hari)

Contoh perhitungan:
Proyek Sales Apotek : Rp. 50.000.000
Profit margin : 25%
Turn over stock :4X
Maka jumlah stock barang minimal yang dibutuhkan :
50.000.000 X (100 – 25) % = 9.375.000/bulan
4
Definisi MERCHANDISING

SEGALA USAHA YANG DILAKUKAN


BAIK DI DALAM DAN SEKITAR
APOTEK DALAM USAHA UNTUK
MEMPERCEPAT ARUS PRODUK TIBA
KE TANGAN PELANGGAN
LATAR BELAKANG

Memberi Kemudahan bagi para


pelanggan untuk dapat BERBELANJA
LEBIH CEPAT dan LEBIH
MENYENANGKAN
Pengaruh Indera

5 INDERA KITA % DARI DAYA SERAP


Penglihatan 85
Pendengaran 06
Rasa 03
Wangi > Bau 03
Sentuhan 03
“Merchandising adalah mata rantai akhir
(final link) sebelum suatu produk tiba ke
tangan PELANGGAN”.

Pabrik Distributor Outlet Merchan Konsumen


dising
Kegunaan

Kegunaan untuk para PELANGGAN:

MENGINGATKAN dan MENIMBULKAN


GAGASAN
MEMUDAHKAN dan MEMPERCEPAT
WAKTU BERBELANJA
MENGURANGI RASA BOSAN dan
MEMBERIKAN SUASANA BERBELANJA
YANG NYAMAN
Kegunaan
Kegunaan untuk Apotek :

MENINGKATKAN PENJUALAN
MENINGKATKANARUS BELANJA
PELANGGAN
MEMBUAT SUASANA APOTEK LEBIH
MENARIK
MENINGKATKAN “CITRA” APOTEK
Merchandising MIX
1. FACING DI SHELF
2. POSISI DI SHELF
3. PENYEDIAAN STOCK
4. KONDISI PRODUK
5. TINGKAT STOCK
6. ROTASI STOCK (FIFO)
7. PENCANTUMAN HARGA
8. ALAT – ALAT P.O.S
Prinsip Dasar
Produk – produk yang memiliki TINGKAT
PERPUTARAN tinggi, yang menjadikannya
“MARKET LEADER”, seharusnya ditempatkan
pada “OPTIMAL LEVEL” yaiut pada rak ke –2
ataupun ke – 3, yang populernya disebut juga
sebagai “EYE LEVEL SHELVES”

Catatan:
Produk yang kurang laku seharsnya ditempatkan pada rak
paling bawah atau paling atas
Prinsip Dasar
EYE LEVEL IS BUY LEVEL

BATAS MATA ADALAH BATAS BELI

Karena ukuran tinggi badan kita berbeda –beda maka


BATAS MATA (EYE LEVEL) ditetapkan rata – rata 150
cm.
Adalah sangat penting untuk memajang produk pada
BUY LEVEL > BATAS BELI
Impulse Buying
Lebih dari 50% pembelian produk kita oleh para
PELANGGAN terjadi karena “DORONGAN IMPULSE”.
Banyak PELANGGAN masuk ke APOTEK tanpa
merncanakan untuk membeli produk lainnya selain produk
yang mereka rencanakan untuk dibeli. Tetapi pada saat
PELANGGAN melihat produk, pada saat itupun mereka “DI
INGATKAN” untuk membeli .

PELANGGAN membeli
SECARA “IMPULSE”

Anda mungkin juga menyukai