Anda di halaman 1dari 40

REFERAT

GRAVE DISEASE

Pembimbing
dr. M. Mahfud Sp.PD

Disusun Oleh :
Ria Churin Ain

SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD JOMBANG


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
Pendahuluan

 Anatomi
 Fisiologi
Definisi

Hipertiroid merupakan penyakit metabolik yang


menempati urutan kedua terbesar setelah diabetes
melitus. Peyakit Graves terjadi pada 0.5% populasi dan
sebagian besar diderita oleh wanita. Jika dibandingkan
dengan penyebab hipertiroid lainnya, penyakit Graves
merupakan penyebab tersering dari hipertiroidisme,
yaitu 70-80% dari kasus hipertiroidisme.( Ghada , 2014)
Graves’ disease merupakan gangguan autoimun berupa
peningkatan kadar hormon tiroid yang dihasilkan kelenjar
tiroid Kondisi ini disebabkan karena adanya thyroid
stimulating antibodies (TSAb) yang dapat berikatan dan
mengaktivasi reseptor TSH (TSHr). Aktivasi reseptor TSH
oleh TSAb memicu perkembangan dan peningkakan
aktivitas sel-sel tiroid menyebabkan peningkatan kadar
hormon tiroid melebihi normal. (Pokhrel B & Kamal
B,2017)
Epidemiologi

Penyakit Grave merupakan suatu kelainan yang


relative umum yang terjadi pada semua umur
tetapi terutama lebih sering pada decade ketiga /
keempat. Penyakit ini lebih sering terjadi pada
perempuan. Rasio pada perempuan : laki -
lakidapat setinggi 8: 1. (JAFES,2012)
Patofisiologi
Gejala klinis
Gejala klinis
Pemeriksaan Penunjang

TSH

T4 dan T3

Thyroid Receptor Antibodies


(TRAb)

Ultrasound Scanning
Diagnosis

tanda dan gejala tirotoksikosis

peningkatan FT4

kadar TSH yang rendah

Wayne throtoxycosis Index

Newcastle thyrotoxicosis index


Diagnosis Banding

 Anemia berat
 Leukemia
 Polisitemia
 Pheochromocytoma
 Acromegaly
 miastenia gravis
 tumor orbita
Penatalaksanaan

Obat Anti tiroid

Radioterapi I131

Pembedahan
Antitiroid

Sediaan tablet PTU adalah 50 mg dan 100 mg.


Dosis PTU adalah antara 100 – 300 mg/hari.
PTU dapat diberikan dalam dosis tunggal namun
dapat pula diberikan dengan beberapa cara , seperti
: 50 mg tiap 6 jam, 100 mg tiap 8 jam 150 mg tiap 12
jam. Jika dosis yang diberikan melebihi 300 mg/hari
maka setidaknya PTU diberikan tiap 8 jam.
Golongan penyekat beta

 Golongan obat ini umumnya digunakan untuk


mengatasi keluhan – keluhan seperti palpitasi,
tremor, cemas dan heat intolerance.
 Propanolol merupakan obat yang paling sering
digunakan , dengan dosis awal antara 80 – 160
mg/hari . Dosis besar (360 – 480 mg/hari)
terkadang diperlukan untuk mengontrol gejala dan
menurunkan heart rate.
Radioterapi

Radioterapi diberikan dalam bentuk larutan atau


kapsul dengan dosis tunggal yang secara cepat akan
diabsorbsi dan terkonsentrasi , teroksidasi serta
mengalami organifikasi dalam sel folikular tiroid dan
menyebabkan terjadinya nekrosis serta destruksi
dari sel tersebut
Pembedahan

Tiroidektomi subtotal merupakan prosedur operasi


yang paling awal digunakan , namun saat ini para
ahli bedah lebih merekomendasikan prosedur total
thyoidektomi ataupun near total thyroidektomi
karena pada tiroidektomi subtotal memiliki
kemungkinan terjadinya tirotoksikosis berulang
akibat jaringan tiroid yang tumbuh kembali
Prognosis

 Walaupun persentasinya kecil , penyakit Graves


dapat mengalami sembuh spontan, terutama bila
sifatnya ringan ataupun subklinis
 Exophtalmus berat memiliki prognosis yang buruk
kecuali dilakukan pengobatan secara agresif
 Hipoparatiroid permanen dan kelumpuhan pita
suara merupakan risiko dari tiroidektomi
LAPORAN KASUS
GRAVE DISEASE

Pembimbing
dr. M. Mahfud Sp.PD

Disusun Oleh :
Ria Churin Ain

SMF ILMU PENYAKIT DALAM RSUD JOMBANG


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2018
Identitas pasien

 Nama : Ny. D

 Tanggal Lahir : 02 September 1983

 Umur : 34 tahun

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Alamat : Jl. Jagalan 3 Losari Ploso Jombang

 Kontrol Poli : 17 Juli 2018


Anamnesa

 Keluhan Utama : Kadang – kadang


badan terasa gemetar
 Keluhan Tambahan : mudah lelah
Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien datang dengan keluhan terkadang masih gemetar


dan terkadang sering merasa berdebar - debar meskipun
saat sedang tidak beraktivitas. Nafsu makan pasien
meningkat, dalam sehari bisa makan >5 kali, akan
tetapi berat badannya tetap, dan terkadang berat
badannya cenderung turun. Mudah lelah dan sering
merasa panas serta mudah berkeringat. Pasien juga
mengeluh terkadang sulit untuk tidur. Paisen juga
merasa mudah mengalami emosi yang labil dan sulit
untuk berkonsentrasi. Pasien mengeluhkan hal ini sejak
tahun 2009 dan mulai berkurang saat diberi obat.
Pasien setiap hari mengkonsumsi obat yaitu thyrosol dan
propranolol
Riwayat Penyakit Dahulu

 Hipertiroid sejak tahun 2009


 Post partial tiroidektomi pada tahun 2015
Riwayat penyakit keluarga

 Tidak ada anggota keluarga dengan riwayat penyakit


yang sama.
Pemeriksaan Fisik

 KU : cukup
 Kesadaran : Compos mentis
 Nadi : 112 x/menit, regular
 Respirasi : 24 x/menit
 Suhu : 37oC
 Tensi : 130/80
Status General (17/7/2018)
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan USG pada tahun 2012
Terdapat Struma difusa (D/S)
 Pemeriksaan Histopatologi pada tahun 2015 (post
partial tiroidektomi)
Hasil Histopatologi : Adenomatous Goiter
 Diagnosis
Graves disease
 Diagnosis Banding
Adenomatous goiter
Penatalaksanaan

 Farmakologi
 Antitiroid
 PTU 3 x 100 mg

 Penyekat beta
 Propanolol 2 x 40 mg
PEMBAHASAN

Anamnesis Teori
Ny D (perempuan,34 tahun) Hasil anamnesis , diagnosis  Grave
disease .
Hal ini sesuai dengan literatur
mengenai epidemiologi Grave disease :

Penyakit Grave merupakan suatu


kelainan yang relative umum yang
terjadi pada semua umur tetapi
terutama lebih sering pada decade
ketiga / keempat. Penyakit ini lebih
sering terjadi pada perempuan.
Perbandingan antara perempuan dan
laki – laki adalah 8 : 1. (JAFES,2012)
Anamnesis Teori
Keluhan Utama : Sesuai dengan literatur berikut :
Kadang – kadang badan terasa gemetar •Palpitasi
Keluhan Tambahan : mudah •Merasa gelisah
lelah •Mudah cemas
Riwayat Penyakit Sekarang •Sulit tidur
-masih gemetar dan terkadang sering •Tidak tahan terhadap udara
merasa berdebar - debar. panas
- Nafsu makan pasien meningkat, •Banyak berkeringat
dalam sehari bisa makan >5 kali •Muda merasa lelah
-berat badannya tetap, dan terkadang •Badan terasa lemah
berat badannya cenderung turun. •berat badan turun meskipun
-Mudah lelah dan sering merasa panas nafsu makan dan konsumsi
serta mudah berkeringat. makanan meningkat
-sulit untuk tidur. •frekuensi buang air besar
-emosi yang labil dan sulit untuk meningkat
berkonsentrasi. •gangguan menstruasi dan libido
Riwayat Penyakit Dahulu menurun
Hipertiroid sejak tahun 2009
Post partial tiroidektomi pada tahun
2015
Pemeriksaan fisik Teori
KU : cukup Pada pemeriksaan fisik sesuai dengan
Kesadaran : Compos mentis literatur yang menyebutkan bahwa
Nadi : 112 x/menit, regular pada pemeriksaan fisik akan ditemukan
Respirasi : 24 x/menit :
Suhu : 37oC
Tensi : 130/80 •takikardi
Kepala : Eksoftalmus (+), •tremor halus
starring eye, stellwag sign,joffroys sign •kulit teraba hangat dan basah /
Leher : Pembesaran pada colii berkeringat
sinistra , ikut bergerak saat menelan •rambut tipis dan rontok
Thoraks : dbn •kelemahan otot serta periode paralysis
Abdomen : dbn (terutama terjadi pada ras asia)
Ekstremitas : Telapak tangan •pemeriksaan EKG dapat menunjukkan
berkeringat dan terdapat tremor halus adanya atrial fibrilasi
Teori (gejala khas GD)
•Pembesaran kelenjar gondok yang difuse
•Oftalmologi yang bermanifestasi sebagai
mata yang menonjol (exophtalmus)
•Karakteristik mata yang menatap
tajam/melotot (starring eye)
•Lid – lad sign / von graefes sign
•Dalrymple sign
•Stellwag sign
•Dermopati di daerah anterolateral tulang kering
(pretibial myxedema)
•Jika meminta pasien melirik ke atas maka
dahi tidakberkerut (Joffroys sign)
•Pembengkakan jari tangan dan kaki diikuti
dengan periosteal reaction dari tulang – tulang
ekstremitas (thyroid acropachy)

(Askandar,2015)
Wayne Index Teori
Hasil wayne index : 27 Skor dari Wayne thyrotoxicosis index
yang lebih dari 20 memastikan bahwa
penderita mengalami hipertiroid.
Namun saat ini indeks ini sudah jarang
digunakan
Pemeriksaan Penunjang Teori
FT4 dan TSH :
Bulan April Nilai normal :
FT 4 : 35,7 FT4
TSH : <0,05 10,6 – 19,4
TSH
Bulan Juli Euthyroid : 0,25 – 5
FT4:18,6 Hypertiroid : <0,015
TSH: <0,05 Hypothroid: >7

USG
struma difusa Terdapat pembesaran yang difuse
Terapi Teori

-PTU dengan dosis 3 x 100 mg PTU


- propanolol 2 x 40 mg. Sediaan tablet PTU adalah 50 mg dan 100 mg.
Dosis PTU adalah antara 100 – 300 mg/hari.
PTU dapat diberikan dalam dosis tunggal namun
dapat pula diberikan dengan beberapa cara ,
seperti : 50 mg tiap 6 jam, 100 mg tiap 8 jam 150
mg tiap 12 jam. Jika dosis yang diberikan
melebihi 300 mg/hari maka setidaknya PTU
diberikan tiap 8 jam.

Propanolol (Golongan penyekat beta)


Golongan obat ini umumnya digunakan untuk
mengatasi keluhan – keluhan seperti palpitasi,
tremor, cemas dan heat intolerance. Propanolol
merupakan obat yang paling sering digunakan ,
dengan dosis awal antara 80 – 160 mg/hari .
Daftar Pustaka

 Bahn RS, Burch HB, Cooper DS et al. Hyperthyroidism and other


causes of thyrotoxicosis: Management guidelines of the American
Thyroid Association and American Association of Clinical
Endocrinologists. Endocr Pract. 2011;3:e1-e65.
 Bartalena, L. (2011). Antithyroid drugs. Thyroid International (2), 3–1
 Fumarola, A., Di Fiore, A., Dainelli, M., Grani, G., & Calvanese, A.
(2010). Medical treatment of hyperthyroidism: state of the art. Exp.
Clin. Endocrinol. Diabetes., 118(10), 678
 Ghada A, Eddin I, Elmugadam A. Anti- TRA-Ab, anti-TPO-Ab, and FT3
as a biochemical panel for differential diagnosis of graves' disease.
India: Indian J of Applied Research. 2014; 4(5):408-10.
 Jasalim U. Struma difusa toksik. Samarinda, :Fakultas Kedokteran
Universitas Mulawarman; 2011. hlm. 36- 9.
 Jameson JL, Weetman AP. The Disorders of thyroid gland. Dalam: Braunwald
E, Fauci A, Kasper D, Hoster S, Longo D, Jameson J, Editor. Harrison’s
Principle of Internal Medicine. Edisi ke-16. New York: McGraw Hill; 2010. hlm.
2113-7.
 Leo S, Sun Lee, Bareverman Lewis.Hypertiroidism.Departement of clinical
science and community health, university of Milan, Milan, Italy. Lancet 2016.
1-28
 Marina Y. Peran propiltiourasil sebagai terapi inisial terhadap T3, T4, TSH dan
IL- 4 pada penyakit graves. [tesis] Padang: Fakultas Kedokteran Universitas
Andalas; 2011.
 Melcescu E, William B, Daniel ,et al. Graves Orbithoathy : update omn
diagnosis and therapy. Southern Medical Journal.2014. 33 – 34.
 Noor WH, Saraswati MR. Terapi penyakit graves dengan sodium iodida-131.
Denpasar: E-jurnal Medika Udayana; 2013. 10
 Pokhrel B & Kamal B. Grave disease Louisiana State University. Start Pearl
Publishing 2017.
 Yunitawati D. Konseling psikologi dan kecemasan pada penderita hipertiroid di
klinik Litbang Gaki Magelang. Magelang: MGMI. 2014; 6(1):53-62.

Anda mungkin juga menyukai