Anda di halaman 1dari 43

SEMINAR KASUS

AKHIR STASE
KONSEP DASAR PROFESI
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 2

1. REZKY ALFIAN MALIQ P17211186008


2. ROSYADA NIRMALA P17211186011
3. KHUSNATUL MAGHFIROH P17211186025

4. FITA PURNAMASARI RAHMADHANI P17211186029


ASUHAN KEPERAWATAN PADA
ANAK D DENGAN ATRESIA ANI
DI RUANG 15 RSUD DR. SAIFUL
ANWAR MALANG
LAPORAN PENDAHULUAN
DEFINISI

Atresia ani yaitu tidak berlubangnya anus. Atresia ani


adalah tidak lengkapnya perkembangan embrionik pada
distal anus atau tertutupnya anus secara abnormal.
Atresia ani adalah kondisi dimana rektal terjadi
gangguan pemisahan kloaka selama pertumbuhan dalam
kandungan.
ETIOLOGI
1. Faktor Penyebab
• Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi lahir tanpa lubang dubur.
• Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu atau 3 bulan.
• Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik di daerah usus, rektum bagian distal serta traktus
urogenitalis, yang terjadi antara minggu ke-4 hingga ke-6 usia kehamilan.

1. Faktor Predisposisi
• Sindrom vactrel (sindrom dimana terjadi abnormalitas pada vertebral, anal, jantung, trachea, esofagus, ginjal, dan kelenjar
limfe).
• Kelainan sistem pencernaan.
• Kelainan sistem pekemihan.
• Kelainan tulang belakang.
KLASIFIKASI

o Secara fungsional :
a. Tanpa anus tetapi dengan dekompresi adekuat traktus gastrointestinalis
dicapai melalui saluran fistula eksterna
b. Tanpa anus dan tanpa fistula traktus yang tidak adekuat untuk jalan keluar
tinja

o Berdasarkan letak : anomali rendah, anomali intermediet, anomali tinggi.


MANIFESTASI KLINIS
• Mekonium tidak keluar dalam 24-48 jam pertama setelah kelahiran.
• Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal pada bayi.
• Mekonium keluar melalui sebuah fistula atau anus yang salah letaknya (vagina atau uretra)
• Distensi bertahap dan adanya tanda-tanda obstruksi usus (bila tidak ada fistula).
• Bayi muntah-muntah pada umur 24-48 jam.
• Pada pemeriksaan rectal touché terdapat adanya membran anal.
• Perut kembung.
• Tidak bisa buang air besar
• Tidak adanya anus, dengan ada/tidak adanya fistula
• Pada atresia ani letak rendah  distensi perut, muntah, gangguan cairan elektrolit dan asam basa.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan fisik rektum : Kepatenan rektal dapat dilakukan colok dubur dengan menggunakan selang atau jari.
b. Pemeriksaan radiologi : Dilakukan untuk menentukan kejelasan keseluruhan bowel dan untuk mengetahui jarak
pemanjangan kantung rektum dari sfingternya. Juga dapat digunakan untuk mengkonfirmasi adanya fistula yang
berhubungan dengan traktus urinarius.
c. USG Abdomen : Digunakan untuk melihat fungsi organ internal terutama dalam system pencernaan dan mencari
adanya faktor reversibel seperti obstruksi oleh karena massa tumor. USG dapat digunakan untuk menentukan
letak kantong rektal.
d. CT scan : untuk menentukan lesi
e. Aspirasi Jarum : Aspirasi jarum untuk mendeteksi kantong rektal dengan menusukan jarum tersebut sampai
melakukan aspirasi, jika mekonium tidak keluar pada saat jarum sudah masuk 1,5 cm, defek tersebut dianggap
defek tingkat tinggi.
f. Pieolgrafi Intravena : untuk menilai pelviokalises dan ureter.
g. Pemeriksaan urine : Jika ada fistula, urin dapat diperiksa untuk memeriksa adanya sel-sel epitel mekonium.
PENATALAKSANAAN
1. Prosedur operasi
Teknik terbaru dari operasi atresia ani ini adalah teknik Postero Sagital Ano Recto
Plasty (PSARP). Teknik ini punya akurasi tinggi untuk membuka lipatan bokong
pasien.
2. Perawatan Pasca Operasi PSARP
• Antibiotik intravena diberikan selama 3 hari, salep antibiotik diberikan selama 8-
10 hari.
• 2 minggu pasca operasi dilakukan anal dilatasi dengan heger dilatation, 2x
sehari dan tiap minggu dilakukan anal dilatasi dengan anal dilator yang dinaikkan
sampai mencapai ukuran yang sesuai dengan umurnya.
• Businasi dihentikan bila busi nomor 13-14 mudah masuk.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
AN. A DENGAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN NYERI AKUT
Indentitas Klien
 Keluhan Utama:
Ibu klien mengatakan anakanya sering menangis kesakitan setelah operasi

 Riwayat Penyakit Sekarang:


Pada tanggal 24 – 10 – 2018 ibu baru mengetahui kalau anaknya BAB melalui
vagina kemudian keluarga langsung memawanya ke poli di RSSA setelah
dilakukan pemeriksaan An D disarankan untuk rawat inap sambil menunggu
dioperasi. Operasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu pada tanggal 25 – 10- 2018
(sigmoidostomy) dan repair stoma pada tanggal 29 – 10 – 2018 dan pada
akhirnya klien kembali ke ruangan 15 untuk menjalani perawatan post operasi
Riwayat kesehatan yang lalu:

 Penyakit-penyakit waktu kecil :fistel rectovestibuler sejak lahir


 Pernah dirawat di rumah sakit : tidak pernah di rawat di rumah sakit
 Obat-obatan :tidak mengonsumsi obat obatan yang di jual bebas
 Tindakan (misalnya : operasi) : sigmoidostomy (25 – 10 – 2018) dan
repair stoma (29-10-2018)
 Allergi : tidak ada alergi pada makanan atau obat obatan
 Kecelakaan : tidak memiliki riwayat kecelakaan
 Imunisasi : lengkap (HB0, polio 1-4, DPT 1-3, campak )
RIWAYAT TUMBUH KEMBANG

 Prenatal
Kontrol rutin ke bidan, pemeriksaan dilakukan 5 kali selama
hamil

 Intranatal
Persalinan spontan, BBL 3000 gram PB 48 cm

 Post natal
Fistel Restovestibuler
 Riwayat Keluarga
Keluarga mengatakan tidak mempunyai penyakit
hipertensi, DM, TBC
 Riwayat Sosial
 Yang mengasuh : Ny.U
 Hubungan dengan anggota keluarga : baik
 Hubungan dengan teman sebaya : klien belum mempunyai
teman sebaya
 Pembawaan secara umum : pasif sering tidur
 Lingkungan rumah : jauh dari pembuangan limbah, sampah
dan polusi
Pemeriksaan Fisik
1. Tanda-tanda vital
S = 36,8 ⁰C N = 110 x/menit RR = 22 x/menit
Kesadaran : compos mentis
2. Sistem Pernapasan (B1)
 RR = 22 x/menit
 Tidak ada keluhan pada sistem pernapasan
 Tidak ada penggunaan otot bantu pernapasan
MK : Tidak ada masalah
3. Sistem Kardiovaskuler
 N = 110 x/menit
 Tidak ada keluhan nyeri dada
 CRT : < 2 detik
 Tidak teraba pembesaran vena jugularis
MK : Tidak ada masalah
Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan Umum
Postur: tegak
Kesadaran: Compos Mentis

B. Kepala dan rambut


Kebersihan :bersih
Bentuk kepala :oval
Keadaan rambut : tidak rontok, berwarna hitam
Keadaan kulit kepala : caput succedanum (-), cefalohematom (-)
Fontanela anterior : datar
Sutura sagitalis : tepat
Distribusi rambut : merata
C. Mata
Kebersihan :bersih
Pandangan :fokus
Sclera :berwarna putih, tidak ikterus
Conjungtiva :tidak anemis
Pupil : isokor
Gerakan bola mata :mampu bergerak simetris
Sekret: tidak ada sekret

D. Hidung
Pernafasan Cuping hidung :tidak ada
Struktur : lengkap
Kelainan lain : polip/perdarahan/peradangan: tidak ada
Sekresi: tidak ada sekresi
E. Telinga
Kebersihan :bersih
Sekresi :tidak ada
Struktur :lengkap
Fistulaaurikel: tidak ada
Membran timpani: tidak dikaji
F. Mulut dan Tengorokan
Tidak ada stomatitis
tidak ada kelaianan bibir dan rongga mulut (gnato/labio/palato skizis)
Tidak ada kesulitan menelan
G. Leher
Venajugularis :tidak ada pembesaran
Arteri karotis :teraba
Pembesaran tiroid dan limfe :tidak ada pembesaran
Torticoliis: tidak torticoliis
H. Dada/Thorak (jantung dan Paru)
Bentuk dada: normal chest
Pergerakan kedua dinding dada: simetris
Tarikan dinding dada ke atas/bawah: tidak ada retraksi dada
Suara pernafasan: vesikuler
Frekwensi nafas: 30 x / menit
Abnormalitas suara nafas: tidak ada
Suara jantung: S1 S2 tunggal
I. Ekstremitas atas
Tonus otot: 5 | 5
CRT:< 2 detik
Trauma, deformitas: tidak ada trauma dan deformitas
Kelainan struktur: tidak ada kelainan struktur
J. Perut
Bentuk perut: permukaan datar
Bising usus: 15 x/ menit
Ascites: tidak ada
Massa: tidak ada
Turgor kulit: < 2 detik
Vena:tidak terlihat vena
Hepar: tidak ada pembesaran
Lien: tidak ada pembesaran
Distensi: tidak ada distensi
Keterangan : terdapat stoma di abdomen sebelah kiri, bentuk bulat, berwarna
merah, tidak ada jaringan nekrotik dan eksudat, akan tetapi kotor dan sedikit
berlendir dengan feses saat terbungkus dengan kantong plastik.
K. Punggung
Spina bifida: tidak ada
Deformitas: tidak ada
Kelainan struktur: tidak ada

L. Kelamin dan anus


Keadaan kelamin luar (kebersihan, lesi, kelainan) : bersih tidak ada lesi
Anus : terdapat kelainan fistel restovestibuler
Kelainan: kalainan fistel sudah dilakukan sigmoidostomy

M. Ekstremitas bawah
Tonus otot: 5 | 5
Trauma, deformitas: tidak ada
Kelainan struktur: tidak ada
N. Integumen
Warna kulit: sawo matang
Kelembaban: lembab
Lesi: ada luka stoma di abdomemn sebelah kiri
Warna kuku : putih kemerahan
Kelainan: tidak ada, ada stoma di abdomen kiri
 PENGUKURAN ANTROPOMETRI
 Berat badan: 8, 5 kg
 Panjang/Tinggi badan: 68,5 cm
 Lingkar kepala: 44 cm
 Lingkar dada: 42 cm
 Lingkar lengan Atas: 14,
 Kesimpulan Status gizi: Baik, kurus, Sangat kurus, Gemuk, Sang8 cm at
gemuk (tebali salah satu)

 RIWAYAT IMUNISASI
 Sebutkan imunisasi yang sudah diberikan beserta umur saat diimunisasi
 Lengkap ( Hb 0-3, polio 1-4, DPT 1-3, campak)
 PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
 Oksigen : pasien tidak menggunakan oksigen
 Cairan : kebutuhan dalam 24 jam : 40cc
Intake: 640 ml
Output :500 ml
IWL: 140 ml
 Kesimpulan: intake = output (cairan seimbang )
 Nutrisi:
Kebutuhan kalori: energi 500 kkal, protein 7,92 gram, lemak 29 gram
Bentuk/jenis nutrisi yang diberikan: ASI
Cara pemberian: per oral
Frekwensi pemberian: 8kali per hari
Alergi/Pantangan: tidak ada alergi
Nafsu makan: baik
 ELIMINASI URINE
Volume urine: 50 cc.
Warna: kuning
Frekwensi: 5 kali per hari
Cara BAK (spontan/kateter): spontan
Kelaianan pemenuhan BAK: tidak ada

 ELIMINASI ALVI
Volume feses: setengah kantong ± 50 cc
Warnafeses : kuning
Konsistensi: lunak
Frekwensi: 3 x/ hari ganti kantong
Darah, lendir dalam feses: lendir sedikit
 TIDUR
Jumlah jam tidur dalam 24 jam: 14 jam
Kualitas tidur (sering terbangun, rewel, tidak bisa tidur):
sering tidur

 PSIKOSOSIAL
Hubungan orangtua dengan anak: baik
Yang mengasuh: orang tua
 Tanda-tanda vital
Denyut Nadi : 128 x/menit
Pernafasan : 28 x/menit
Suhu Tubuh : 36,8 C
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
29 – 10 - Hemoglobin 11,60 g/dl
2018 Eritrosit 4,83 10/l
Leukosit 14,66 10/l
Hamatokrit 35,80 %
Trombosit 570 10/l
MCV 74,10 l
MCH 24,00 g/dl
MCHC 32,40 g/dl
RDW 12,40 %
PDW 10,2 l
MPV 9,8 l
P-LCR 22,4 %
PCT 0,56 %
Eosinofil 0,1 %
Basofil 0,3 %
Neutrofil 45,3 %
Limfosit 43,2%
Monosit 11,1 %
NRBC Percent 0,1 %
Imatur Granulosit 3,50 %
Albumin 3,36 g/dl
Natrium 136 mmol/l
Kalium 4,28 mmol/l
Klorida 107 mmol/l
Analisis Data
Hari/tgl/ja Data Etiologi
m
DS : Ibu mengatakan Tindakan operatif Nyeri akut
30/10/18 anaknya sering menangis ↓
10:10 kesakitan Trauma jaringan

DO : Nyeri akut
- klien terlihat menangis
kesakitan (Wong Baker
Face)
P = post op repair stoma
Q= tajam
R = abdomen kiri
S=5
T = saat luka disentuh

-klien tampak memegangi


daerah luka (yang nyeri)
Analisis Data
Hari/tgl/ja Data Etiologi
m
DS : Ibu mengatakan anak Tindakan operatif Kerusakan Integritas
30/10/18 habis operasi ada bagian ↓ Kulit
10.10 yang keluara di perutnya Perubahan defekasi

DO : Iritasi mukosa
-post operasi hari ke 1 ↓
-stoma di abdomen kiri Kerusakan integritas kulit
-diameter stoma 5 cm
-stoma berwarna merah
-tidak ada jaringan nekrosis
Analisis Data
Hari/tgl/ja Data Etiologi
m
DS : Ibu mengatakan anak Tindakan operatif Resiko Infeksi
30/10/18 habis operasi ↓
10.10 Trauma jaringan
DO : ↓
-post operasi hari ke 1 Perawatan tidak
-leukosit 14,66 10/l adekuat
-stoma kotor dengan feses ↓
-kantong belum diganti Risiko infeksi
-diameter stoma 5 cm
berwarna merah
-tidak ada jaringn nekrosis
Intervensi Keperawatan
No Hari/tgl Diagnosa NOC NIC Rasional
/shift Keperawatan
1. Selasa Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Kaji nyeri secara 1. Untuk mengetahui
30-10- berhubungan tindakan keperawatan komprehensif tingkat nyeri dan
2018 / dengan selama 1x2 jam termasuk lokasi, menentukan
10:10 / agen cidera diharapkan nyeri yang karakteristik, intervensi
Pagi / termal dirasakan klien durasi, frekuensi, selanjutnya
ditandai hilang/berkurang kualitas dan faktor 2. Tanda nyeri dari
dengan klien dengan kriteria hasil : presipitasi tingkah pasien
menagis • Skala nyeri 0 2. Amati isyarat non 3. Untuk mengetahui
kesakitan • TTV dalam batas verbal terkait kondisi klien
normal: keluhan nyeri 4. Mengurangi dan
TD : 95-110/60-73 3. Monitor TTV mengontrol nyeri
mmHg 4. Ajarkan teknik 5. Analgesik dapat
N : 60 – 100 x/menit nonfarmakologi mengurangu nyeri
RR : 14 – 22 x/menit 5. Kolaborasi
S : 36,5 – 37,5 ⁰C pemberian
• Wajah tenang analgesik
• Tidak ada tanda non
verbal
Intervensi Keperawatan
No Hari/tgl Diagnosa NOC NIC Rasional
/shift Keperawatan
2. Selasa Kerusakan Setelah dilakukan 1. Observasi TTV 1. Memonitor tanda vital
30-10- integritas kulit tindakan keperawatan 2. Cuci tangan untuk tanda tanda
2018 / b.d insisi selama2 x 24 jam sebelum dan nyeri yang dirasakan
10:10 / bedah integritas kulit sesudah pasien
Pagi ditandai membaik melakukan 2. Mecegah terjadi
dengan Kriteria hasil perawatan luka penularan infeksi dari
stoma di  Luka bersih 3. Lakukan tangn ke tangan atau
abdomen kiri perawatan luka ke tempat lainnya
 Tidak ada tanda
dengan teknik 3. Mencegah infeksi dan
infeksi aseptik memonitor luka
 Tidak ada nekrosi 4. Kolaborasi pasien
dengan dokter 4. Menggunakan obat
pemberian obat untuk mempercepat
5. Kolaborasi kesembuhan luka
dengan ahli gizi 5. Makanan tinggi
untuk pemenuhan protein untuk
nutrisi membantu
penyembuhan luka
Intervensi Keperawatan
No Hari/tgl Diagnosa NOC NIC Rasional
/shift Keperawatan
3. Selasa Resiko Infeksi Setelah dilakukan 1. Monitor tanda – 1. Mencegah terjadinya
30-10- berhubungan tindakan tanda infeksi infeksi dari tanda –
2018 / dengan keperawatan 2. Monitor jumlah sel tanda yang tampak
10:10 / leukositosis selama 3 x 24 jam darah putih panas, bengkak, merah
Pagi ditandai infeksi tidak terjadi 3. Monitor tanda 2. Leukosit menandakan
dengan nilai Kriteria hasil kelemahan peningkatan sel darah
leukosit Luka bersih 4. Monitor TTV putih dan tanda terjadi
meningkat Tidak ada tanda 5. Berikan perawatan infeksi di dalam tubuh
infeksi (rubor, kalor, kulit yang adekuat 3. Kelemahan fisik
dolor, fungsio lesa) 6. Inspeksi kondisi luka 4. Memonitor tanda vital
7. Anjurkan nutrisi dan untuk mengetahui
cairan yang infeksinya
adekuat 5. Mencegah infeksi
dengan cara
perawatan luka
6. Mengetahui
perkembangan kondisi.
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Selasa 1. 14.00 1. Mengkaji keluhan klien 21.00 S : ibu mengatakan anaknya masih
30 P : post op repair stoma hari ke 1 menangis kesakitan
Oktober Q : tajam P : post op repair hari 1
R : abdomen kiri Q : tajam
2018 /
S:5 R: abdomen kiri
Siang T : saat disentuh S : skala 5
18.00 2. Mengkaji non verbal klien T : saat disentuh
(klien menangis saat dirawat luka)
16.00 3. Mengontrol lingkungan yang dapat O : klien tampak masih menangis
mempengaruhi respon nyeri kesakitan
(lingkungan tidak bising)
18.00 4. Mengajarkan keluarga pengguanaan A : masalah teratasi sebagian
terapi non farmakologi
(keluarga diajarkan sentuhan kepada P : Lanjutkan intervensi
anak) • Observasi TTV
20.00 5. Memberikan terapi sesuai advise • Kaji keluhan dan nyeri klien
dokter • Berikan terapi sesuai advice
(injeksi metamizole 100 mg) dokter
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Selasa 2. 14.00 1. Momonitor karrakteristik stoama 21.00 S : ibu mengatakan anaknya habis
30 3. (warna merah, diameter 5 cm, tidak operasi
Oktober ada jaringan nekrotik)
14.00 2. mencuci tangan O:
2018 /
(sebelum dan sesudah tindaan -post operasi hari ke 1
Siang mencuci tangan ) -leukosit 14,66 10/l
15.00 3. merawat luka -stoma kotor dengan feses
(luka bersih stoma) -kantong belum diganti
16.00 4. menganjurkan keluarga perawatan -diameter stoma 5 cm berwarna
luka merah
(keluarga dapat melakukan -tidak ada jaringn nekrosis
perawatan luka)
17.00 5. Mengganti kantong stoma A : masalah teratasi sebagian
(kantong stoma baru)
18.00 6. Membatasi pengunjung P : Lanjutkan intervensi
(pengunjung klien masing-masing 1 • Observasi stoma
orang) • Kaji keluhan dan nyeri klien
19.00 7. Pemberian kolaborasi obat antibiotik • Berikan terapi sesuai advice
(ampicilin sulbactam 150mg) dokter
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Rabu 1. 07.00 1. Mengkaji keluhan klien 14.00 S : ibu mengatakan anaknya masih
31 P : post op repair stoma hari ke 2 menangis kesakitan
Oktober Q : tajam P : post op repair hari 1
R : abdomen kiri Q : tajam
2018 /
S:4 R: abdomen kiri
Pagi T : saat disentuh S : skala 4
T : saat disentuh
08.00 2. Mengkaji non verbal klien
(klien menangis saat dirawat luka) O : klien tampak masih menangis
kesakitan
09.00 3. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon nyeri A : masalah teratasi sebagian
(lingkungan tidak bising)
P : Lanjutkan intervensi
4. Memberikan terapi sesuai advise • Observasi TTV
12.00 dokter • Kaji keluhan dan nyeri klien
(injeksi metamizole 100 mg) • Berikan terapi sesuai advice
dokter
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Rabu 2. 07.00 1. Momonitor karrakteristik stoama 14.00 S : ibu mengatakan anaknya habis
31 3. (warna merah, diameter 5 cm, tidak operasi
Oktober ada jaringan nekrotik)
O:
2018 /
09.00 2. mencuci tangan -post operasi hari ke 2
Pagi (sebelum dan sesudah tindaan -leukosit 14,66 10/l
mencuci tangan ) -stoma kotor dengan feses
-kantong belum diganti
11.00 3. merawat luka -diameter stoma 5 cm berwarna
(luka bersih stoma) merah
-tidak ada jaringn nekrosis
13.00 4. Pemberian kolaborasi obat antibiotik
(ampicilin sulbactam 150mg) A : masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
• Observasi stoma
• Kaji keluhan dan nyeri klien
• Berikan terapi sesuai advice
dokter
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Kamis 1. 07.00 1. Mengkaji keluhan klien 14.00 S : ibu mengatakan anaknya masih
1 P : post op repair stoma hari ke 3 menangis kesakitan
Novemb Q : tajam P : post op repair hari 3
R : abdomen kiri Q : tajam
er 2018 /
S:3 R: abdomen kiri
Pagi T : saat disentuh S : skala 3
T : saat disentuh
08.00 2. Mengkaji non verbal klien
(klien menangis saat dirawat luka) O : klien tampak masih menangis
kesakitan
09.00 3. Mengontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon nyeri A : masalah teratasi sebagian
(lingkungan tidak bising)
P : Lanjutkan intervensi
12.00 4. Memberikan terapi sesuai advise • Observasi TTV
dokter • Kaji keluhan dan nyeri klien
(injeksi metamizole 100 mg) • Berikan terapi sesuai advice
dokter
Implementasi dan
Evaluasi
Heri/tgl/s No. jam Implementasi Jam
hift Dx
Kamis 1 2. 07.00 1. Momonitor karrakteristik stoama 14.00 S : ibu mengatakan anaknya habis
Novemb 3. (warna merah, diameter 5 cm, tidak operasi
er 2018 / ada jaringan nekrotik)
O:
Pagi
09.00 2. mencuci tangan -post operasi hari ke 3
(sebelum dan sesudah tindaan -leukosit 14,66 10/l
mencuci tangan ) -stoma kotor dengan feses
-kantong belum diganti
11.00 3. merawat luka -diameter stoma 5 cm berwarna
(luka bersih stoma) merah
-tidak ada jaringn nekrosis
13.00 4. Pemberian kolaborasi obat antibiotik
(ampicilin sulbactam 150mg) A : masalah teratasi sebagian

P : Lanjutkan intervensi
• Observasi stoma
• Kaji keluhan dan nyeri klien
• Berikan terapi sesuai advice
dokter

Anda mungkin juga menyukai