Anda di halaman 1dari 24

Refluks Gastroesofagus

Rumah Sakit Abdul Aziz Singkawang


Abstrak
• Refluks gastroesofagus (RGE) didefinisikan
sebagai passage isi lambung ke dalam
esofagus yang berlansung secara involunter
• Ditemukan pada bayi danmerupakan salah
satu kluhan yang sering disampaikan oleh
orang tua
• RGE merupakan suatu keadaan fisiologis
yang sering ditemukan pada anak
menjadi patologis
• Pemantauan pH esofagus merupakan
prosedur diagnosis baku emas
• Sebagian besar memperlihatkan
regurgitasi sebagai manifestasi klinisnya
• Regurgitasi bahan refluks dikeluarkan
melalui mulut
• 80% pada bayi sehat umur 1 bulan
• 40-50% pada umur 6 bulan
• 3-5% pada umur 12 bulan
• RGE dikatakan patologis bila terjadi
komplikasi  esofagitis
Patofisiologi RGE
• Terjadi akibat ketidkaseimbangan antara
faktor yang mencegah RGE (defence
mechanisms) dan yang menyebabkan RGE
(aggressive factors)
• Isi dari cairan lambung ke dalam lumen
esofagus berupa air liur, makanan-minuman,
cairan sekresi lambung, pankreas, atau
empedu
• Peningkatan frekuensi dan durasi ke dalam
esofagus berperan pada patofisiologi RGE
• SEB barier antirefluks terpenting
• Normalnya SEB mengalami relaksasi
sebagai respon dari proses menelan
makanan masuk lambung
• Relaksasi sementara SEB (transient LES
relaxion= TLSR): relaksasi sfingter esofagus
yang tidak berhubungan dengan proses
menelan menyebabkan kembalinya isi
lambung
• Gangguan pengosongan lambung distens
lambung, ↑ sekresi asam lambung, ↑ TLSR
• Bagian esofagus yang beada di rongga
abdomen belum berkembang sehingga
mempermudah masuknya isi lambung ke
esofagus
• Sudut dibentuk antara esofagus dengan
fundus berperan membentuk kompetensi
sfingter
• Lengkung diafragma berpengaruh
terhadap kompetensi sfingter
• Kontrasksi diafragma akan meningkatkan
tekanan SEB
• Klirens esofagus:
– Pengeluaran asam didalam esofagus oleh
peristaltik sehingga asam tertinggal sedikit
– Netralisasi sisa asam yang tertinggal oleh
air liur yang tertelan
• Semakin lama durasi episode refluks semakin
terganggu klierens esofagus
• Gravitasi memegang peranan dalam
mekanisme klierens
Gejala Klinis
• Regurgitasi jarang ditemukan diatas 1
tahun
• Bebrapa bayi silent GERD
pemeriksaan pHmetri tidak ada gejala
• Nyeri timbul pada paparan asam berlebih
• Bayi rewel, cengeng, kadang menjerit
• Posisi hiperfleksi pada tulang belakang
saat atau setelah makan
• Esofagitis berat darah pada isi muntahan,
nyeri, gangguanmenelan dan darah pada tinja
• Rge patologik dan terus menerus gangguan
pertumbuhan
• Gangguan respirasi berulang yang tidak
respon terhadap terapi perlu dipikirkan
adanya RGE pengaruh iritasi bahan refluks
dan refleks vagal pada laring atau akibat
mikroaspirasi
A. Gejala Klinis yang lazim
A.1. Gejala spesifik Regurgitasi
Nausea
Muntah
A.2. Gejela komplikasi Anemia (defisiensi besi)
RGE Hematemesis-melena
Disfagia
Penurunan BB dan Gagal tumbuh
Nyeri epigastrium/ retrosternal
Menolak makan
Iritable
Back arching
B. Gejala klinis tidak lazim Penyakit kronis (asma, bronkitis, laringitis)
Ruminasi
Apnea, apparent life-threatening event Sudden Infant
Death Syndrome (SIDS)
C. Kelainan kongenital dan Tumor intrakranial
SSP Palsi serebral
Retardasi psikomotor
Pemeriksaan Penunjang
• Barium meal
• Ultrasonografi
• Skintigrafi
• Endoskopi
• Pemantauan pH esofagus (baku emas)
• pH esofagus: 5-7
• pH < 4: petanda episode RGE
• Pemantauan: menghitung jumlah refluks,
jumlah episode refluks >5 menit, durasi
terlama dari episode refluks, persetase durasi
total dimana pH< 4 (indeks refluks)
• Indek refluks >5% curiga RGE patologis
• Pemantauan dilakukan 24 jam dalam keadaan
fisiologis, bayi melakukan aktivitas normal
Tatalaksana
• Non farmakologis
– Parental reassurance
– Thickening formula
– Pengaturan posisi bayi
Parental Reassurance
• Parental reassurance: memberikan
pengertian kepada orang tua mengenai
masalah yang ada
Thickening Formula
• Thickening formula: intervensi diet dengan
pembatasan volume minum pada overfed
baby dan mengganti dengan thickening
formula
• Thickening formula: susu predominan
casein mengoptimalkan pembentukan curd,
dan mengandung 100% whey yang dapat
mempercepat pengosongan lambung
• 1 sendok tepung beras/jagung untuk 100 ml
air dimasak dan uspensinya untuk melarutkan
formula
• Tidak untuk bayi yang mendapat ASI eksklusif
Pengaturan Posisi
• Posis bayi tengkurap 30 anti trendelenburg
• Terdapat laporan posis tengkuran pada bayi RGE
berhubungan dengan SIDS tidak dianjurkan
lagi
• Posisi telentang terapipiliha
• Rekomendasi dari American Academu of
Pediatrics (1997):
– Tidak tengkurap saat tidur
– Posisi lateralkiri
– Hindari alas ttidur terlalu empuk
Terapi Farmakologi
• Perbaikan motilitas
• Supresi asam lambung
– Antagonis reseptor H2
– PPI
Prokinetik
• Mengurangi regurgitasi melalui efek terhadap
tekanan SEB, peristaltik esofagus dan pengosongan
lambung
– Metoklorpiramid: menghambat reseptor
dopamin (ada edek antimuntah)
– Domperidon: antagonis reseptor D2
menrangsang motilitas lambubg dan usus
proksimal
– Cisapride: nonkolinergik, nondopaminergik ↑
tekanan SEB dan amplitudo kontraksi esofagus
• Antasid: sebagai buffer asam. Membentuk
suatu barier protektif terhadap refluks
• Amtagonis Reseptor H2: direkomendasikan
untuk esofagitis berat. Tidak mengatasi
gangguan motilitas
– ↓sekresi asam berkompetitor dengan
reseptor histamin
• PPI: omeprazol (sering digunakan)
menghambat pompa H-K ATP sel parietal.
Efektif pada kasus esofagitis berat
Terapi Bedah
• Fundoplikasi bagian paling atas lambung
(daerah fundus) dibuat melingkari bagian
bawah dari esofagus
• Bayi yang memiliki komplikais berat dan
tidak respon terapi farmakoligik
• Pada usia > 2 tahun
Pendekatan Tatalaksana RGE
• Europan Society of Pediatric Gastroenterology,
Hepatology and Nutrition (ESPGHAN)
– FASE 1
• Parental reassurance
• Thinkening formula
– FASE 2: Prokinetik
– FASE 3: Posisi
– FASE 4: Antagonis reseptor H2- PPI
– FASE 5: Operasi
Kesimpulan
• RGE merupakan keadaan fisiologis yang sering
ditemukan pada anak
• Dapat berkembang menjadi patologis
• Tatalaksana perlu dipahami agar dapat
dilakukan penanganan tepat sedini mungkin
dan mencegah komplikasi
• Pemantauan pH esofagus diagnostik baku
emas
• Golongan prokinetik merupakan obat yang
meberikan hasil efektif
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai