Anda di halaman 1dari 33

Populasi

 Seluruh subjek/objek penelitian dengan


karakteristik tertentu
 Seluruh karakteristik/sifat
 sekelompok orang, kejadian, atau benda, yang
dijadikan obyek penelitian
Sampel
 Bagian dari populasi yang akan diteliti
 Sebagian jumlah dari karakteristik yang dimiliki
populasi
 Jenis
 Kriteria Inklusi (yang harus ada)
 Kriteria Eksklusi (yang ditolak)
Mengapa sampel?
 Satu kasus susah digunakan sebagai basis generalisasi
karena banyaknya variasi dalam suatu populasi. Contoh:
persepsi tiga orang buta yang memegang gajah.

 Ada pula pertimbangan praktis yang bikin perlu sampling.


 Researchers often want to know something about a specific
social group or population that, for reasons of size, time,
cost, or inaccessibility, cannot be studied in its entirety. Kalo
punya waktu dan dana tak terbatas, boleh lah diteliti
setiap kasus/item dari populasi.
Mengapa Sampel?
 Bisa makan waktu terlalu lama
 Data bisa obsolete (usang)
 Respon awal dengan respon akhir bisa beda karena
ada suatu kejadian, gosip, dan sebagainya.
 Perlu biaya yang besar, juga buat interviewer. Perlu
pelatihan yang efektif dan supervisi yang cukup
ketika pengambilan data.
Mengapa Sampel?
 Alasan lain: mempelajari populasi malah bisa jadi
hasilnya tidak akurat, terutama populasinya besar.

 Manajemen proyeknya lebih gampang dengan


sampling:
 bisa ada waktu tambahan untuk memperbaiki
interview/questionnaire design
 prosedur mendapatkan responden-yang-sulit-
ditemukan
 rekrutmen, pendidikan dan latihan, serta supervisi data
collectors.
SUBJEK, OBJEK DAN RESPONDEN
PENELITIAN

 Subjek penelitian : anggota populasi yang terdiri


orang-orang.
 Objek penelitian : anggota populasi yang terdiri
dari benda-benda.
 Responden : seseorang yang mengetahui dan
bertanggung jawab terhadap objek penelitian
Kriteria Inklusi
 Kriteria dimana subjek penelitian mewakili sampel
penelitian yang memenuhi syarat sbg sampel
 Perlu pertimbangan ilmiah
Kriteria Eksklusi
 Kriteria dimana subjek penelitian tdk dpt mewakili
sampel karena tidak memenuhi syarat sbg sampel
penelitian
 Penyebab :
 Hambatan etis
 Menolak sbg responden
 Dlm keadaan yg tidak memungkinkan sbg sampel
Syarat Sampel yang Baik
 Mewakili sebanyak mungkin karakteristik populasi
valid
 Sampel valid ditentukan oleh dua pertimbangan.
1. Akurasi atau ketepatan  tingkat ketidakadaan “bias”
(kekeliruan) dalam sample  makin sedikit tingkat
kekeliruan yang ada dalam sampel, makin akurat sampel
tersebut.
2. Presisi Estimasi mengacu pada persoalan sedekat mana
estimasi kita dengan karakteristik populasi.
UKURAN SAMPEL

 Ukuran sampel harus mewakili populasi.


 Ukuran sampel mempengaruhi tingkat kesalahan
yang terjadi.
 Semakin banyak ukuran sampel maka semakin kecil
tingkat kesalahan generalisasi yang terjadi dan
sebaliknya
Faktor untuk Menentukan Sampel
 derajat keseragaman
 rencana analisis
 biaya, waktu, dan tenaga yang tersedia
Teknik Sampling
 Proses seleksi sampel yang digunakan dlm
penelitian dari populasi yg ada
 jumlah sampel dpt mewakili seluruh populasi yg
ada.
 Pembagian
 Probability
sampling
 Non-Probability sampling
Probability Sampling
 Maksud  memberikan peluang yg sama dlm
pengambilan sampel
 Bertujuan untuk generalisasi
Jenis Probability Sampling
1. Simple Random Sampling
2. Proportionate Stratified random sampling
3. Disproportionate Stratified random sampling
4. Cluster Sampling
Simple Random Sampling
  teknik pengambilan sampel yang memberikan kesempatan
yang sama kepada populasi untuk dijadikan sampel.
 Syarat untuk dapat dilakukan teknik simple random sampling
adalah:
 Anggota populasi tidak memiliki strata sehingga relatif
homogen
 Adanya kerangka sampel yaitu merupakan daftar elemen-
elemen populasi yang dijadikan dasar untuk pengambilan
sampel.

Populasi Sampel
Proportionate Stratified random sampling

 Populasi distratakan secara proporsional


(sebanding, seimbang), baru kemudian dilakukan
pengambilan sampel secara acak dengan
menggunakan cara undian atau tabel.
 Anggota populasi tdk homogen
 strata proporsional
Disproportionate Stratified random sampling

 Peneliti bebas menentukan jumlah sampel pada


masing-masing strata dengan tanpa harus
mempertimbangkan proporsi antara sampel dan
jumlah populasi pada strata tertentu.
Cluster Sampling
 Objek/sumber data luas
 Populasi Heterogen
 Cara :Randomisasi dua tahap
 Menentukan sampel daerah
 Menentukan sampel orang
Non Probability Sampling
 Tidak memberi peluang yg sama dari tiap anggota
populasi
 Bertujuan tidak untuk generalisasi
Jenis Non Probability

 Sistematic Sampling
 Quota Sampling
 Accidental Sampling
 Purposive Sampling
 Snowball Sampling
 Consecutive Sampling
 Convenience Sampling
Systematic Sampling
 Merupakan cara pengambilan sampel dimana
sampel pertama ditentukan secara acak sedangkan
sampel berikutnya diambil berdasarkan satu interval
tertentu
 Berdasarkan urutan anggota populasi yg telah diberi
nomor urut
 Sifat populasi heterogen
Quota Sampling
 Peneliti menentukan unit-unit populasi lalu
menentukan jatah atau jumlah sampel masing-
masing unit;atau menentukan jumlah sampel
populasi;kemudian sampel itu ditentukan dengan
cara yang paling mungkin atau paling mudah
dilakukan
 Dengan menentukan ciri-ciri tertentu smp jumlah
kuota tercapai
Accidental Sampling
 Kebetulan bertemu
 Peneliti menentukan sampel dengan asal ambil atau
asal pilih
Purposive Sampling
 Untuk tujuan tertentu
 Peneliti secara sengaja menentukan personil yang
dianggap tepat menjadi sampel dengan tanpa
melakukan random terlebih dahulu.
 Misal : jika ingin meneliti tingkat stress anak I maka
yg diteliti adalah anak 1 bukan 2, 3 dst
Snowball Sampling
 Menentukan sampel dalam jumlah kecil pada awal
 Kemudian sampel awal diminta untuk mengajak
temannya

B B B
1 2 3

C C C C C C
1 2 3 4 5 6
Consecutive sampling
 Memilih sampel yg sesuai kriteria sampai kurun
waktu tertentu
Convenience Sampling
 Sampel convenience adalah teknik penentuan
sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota
populasi yang ditemui peneliti dan bersedia
menjadi responden di jadikan sampel.
Pedoman Menentukan Jumlah Sampel

1. Rumus Slovin

N
n  N = populasi

1  N (d )
2  n = Besar sampel
 d =  = 0,05/0,1
2. Interval Penaksiran

 Untuk menaksir parameter rata-rata 


 Z / 2 
2

n 
 e 
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan adalah 2,7. dari 30 sampel percobaan dapat
diperoleh informasi bahwa standar deviasi indek Prestasi
mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji hipotesisi ini berapa
jumlah sampel yang diperlukan jika kita menginginkan tingkat
keyakinan sebesar 95% dan error estimasi  kurang dari
0,05,?
2
 (1,96)(0,25) 
n     96,04
 (0,05) 
 Untuk menaksir parameter proporsi P

 Z 2 / 2 pq 
n   2

 e 
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa
yang mnggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan
kesalahan yang mungkin terjadi 0,10 ?

 1,962 
n   2
  96,04
 4( 0,10) 
3. Pendekatan Isac Michel
a. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter rata-rata 
NZ 2 S 2
n
Nd 2  Z 2 S 2
Seorang mahasiswa akan menguji suatu hipotesis yang
menyatakan bahwa Indek Prestasi Mahasiswa Jurusan S1
Keperawatan yang berjumlah 175 mahasiswa adalah 2,7. Dari
30 sampel percobaan dapat diperoleh informasi bahwa standar
deviasi Indek Prestasi mahasiswa adalah 0,25 Untuk menguji
hipotesisi ini berapa jumlah sampel yang diperlukan jika kita
menginginkan tingkat keyakinan sebesar 95% dan error estimasi
 kurang dari 5 persen ?

(175)(1,96) 2 (0,25) 2
n  62
(175)(0,05)  (1,96) (0,25)
2 2 2
B. Untuk menentukan sampel untuk menaksir
parameter proporsi P
NZ 2 pq
n
Nd 2  Z 2 pq
Kita akan meperkirakan proporsi mahasiswa jurusan
manajemen unsoed yang berjumlah 175 orang. Brdasarkan
penelitian pendahuluan diperolh data proporsi mahasiswa
manajemen unsoed menggunakan angkutan kota waktu pergi
kuliah adalah 40%. Berapa sampel yang diperlukan jika
dengan tingkat kepercayaan 95% dan derajat penyimpangan
sebesar 0,10.?

(175)(1,96)2 (0,4)(0,6)
n  60,38
(175)(0,1)  (1,96) (0,4)(0,6)
2 2
Sampel Ideal (Gay, 1984)
Ukuran minimal sampel yang dapat diterima:
1. Penelitian deskriptif:sampel minimal 10%
populasi, namun untuk populasi yang sangat
kecil diperlukan minimal 20%
2. Penelitian korelasi: minimal 30 subjek.

3. Penelitian ex post fakto atau penelitian kausal


komparatif:minimal 15 subjek per kelompok.
4. Penelitian eksperimen:minimal 15 subjek per
kelompok.

Anda mungkin juga menyukai