Krithika Srikanthan, Andrew Feyh, Haresh Visweshwar, Joseph I. Shapiro, dan Komal Sodhi
1. Department of Internal Medicine, Joan C. Edwards School of Medicine, Marshall University, USA
2. Department of Surgery and Pharmacology, Joan C. Edwards School of Medicine, Marshall University, USA
International Journal of Medical Sciences
2016; 13(1): 25-38. doi: 10.7150/ijms.13800
Disadur oleh:
Hanifa Rosyida Risqi Cahyani
Pembimbing:
dr. Jamal, Sp. PD
BIOMARKER
- Diagnosisi dan menejemen klinis OBESITAS
- Penelitian penyakit terkait “Genotip” RESISTENSI INSULIN
- Mengukur kerentanan,dan estimasi SINDROM (adiposit adipositokin atau adipokin)
resiko penyakit
METABOLIK
STRES OKSIDATIF
EKSPRESI SITOKIN PRO- - ROS (Reactif Oxygen Speciaes)
INFLAMASI ↑↑
- MDA (melondialdehyde)
- F-2 isoprostane (F2-IsoPs)
STRES SISTEMIK
- 8-iso prostaglandin F2α (8-iso PGFα)
METODE
Tinjauan literatur dari Pub- Med, Science Direct, dan Google Scholar (sampai 25
Agustus 2015)
Kata kunci :
Biomarkers
Metabolic syndrome
Leptin
Adiponectin
Uric acid
Leptin/adiponectin ratio
Plasminogen activator one
Interleukin 6 (IL-6)
Interleukin 10 (IL-10)
Ghrelin
Tumor necrosis factor (TNFα)
Paraoxonase
Oxidized LDL
Weight loss
Medications
HASIL
1. LEPTIN
Leptin merupakan adipokin
Fungsi:
Mengurangi nafsu makan
Meningkatkan pengeluaran energi
Meningkatkan aktivitas simpatik
Memfasilitasi pemanfaatan glukosa
Meningkatkan sensitifitas insulin
Diproduksi oleh:
Sel adiposit menentukan kadar leptin
Sel otot polos vaskular
Kardiomiosit
Plasenta
Reseptor Leptin:
Hipotalamus pengeluaran energi dan mengurangi
nafsu makan
Jantung Ob-Rb di miokardium remodeling
struktur miokardium LVH?
Hati
Ginjal
Pankreas
Otot polos endotelium vaskuler jantung, otak,
miometrium
Peran Leptin Sebagai Biomarker
Kadar ↑↑ obesitas, resistensi insulin, infark miokard, dan gagal jantung kongestif
Paling sensitif memprediksi sindrom metabolik (dan resiko kardiovaskular) pada anak-
anak sekolah dasar
↑↑ pada wanita dengan sindrom metabolik pasca menopause
Korelasi positif antara leptin dan obesitas sentral (salah satu komponen metabolik
sindrom), dan dengan sejumlah komponen sindrom metabolik lainnya
Pada laki-laki nondiabetik usia >50 th korelasi kuat kadar leptin dan ukuran lingkar
pinggang, korelasi lemah dengan profil lipid, dan tidak berkaitan dengan BMI
kadar serum leptin ↑↑ bila komponen sindrom metabolik meningkat, terlepas dari status
obesitas dan non obesitas penurunan kadar leptin mungkin bersifat protektif,
meskipun berat badan tidak diturunkan
Hubungan positif langsung antara leptin dan obesitas, hiperinsulinemia dan resistensi
insulin, tetapi terkait lemah dengan komponen sindrom metabolik lainnya
Kontroversi hubungan leptin-sindrom metabolik-BMI konsensus: peningkatan kadar
leptin pada sindrom metabolik (anak-anak, orang tua, wanita, dan pria) Panel
biomarker screening
2. ADIPONEKTIN
Merupakan protein plasma derivat adiposa, hanya disekresi oleh adiposit
Bentuk adiponektin:
Trimer berat molekul rendah
Hexamer berat molekul sedang
Berat molekul tinggi (HMW) bentuk aktif biomarker penting
Fungsi:
Anti-atherogenesis, menekan:
Ekspresi molekul adhesi di sel endotel vaskular
Adhesi monosit ke sel endotel (via TNF-α inhibisi)
Proliferasi dan migrasi sel otot polos pembuluh darah
Pembentukan sel busa (via oxidized LDL (OxLDL) inhibition)
Sensitisasi insulin:
Protektif terhadap dibates tipe 2 pada individu yang rentan
Faktor resiko tidak berkembang menjadi diabetes tipe 2 di masa mendatang
Meningkatkan oksidasi lipid
Vasodilatasi
Kadar adiponektin rendah pada HT esensial dan obesitas
Kadar adiponektin dapat meningkat dengan menurunkan berat badan
Kadar adiponektin berkorelasi negatif dengan lingkar pinggang, lemak visceral,
trigliserida serum, glukosa plasma puasa, insulin plasma puasa, dan tekanan darah
sistolik dan diastolik pada pria dan wanita, dan berkorelasi positif dengan HDL
Adiponektin pria << daripada wanita faktor resiko CAD pada wanita lebih
rendah
LAR memiliki nilai signifikan dan asosisi positif dengan komponen sindrom
metabolik, rasionya tidak dipengaruhi oleh hubungan masing-masing komponen
sindrom metabolik
LAR tinggi pada laki-laki, karena pada wanita kadar adiponektin lebih tinggi dan
adanya perbedaan metabolisme glukosa dan lipid
LAR dapat digunakan untuk menilai sensistivitas insulin dan sindrom metabolik pada
kondisi tidak puasa
4. GHRELIN
Ghrelin merupakan hormon neuroendokrin yang disekresikan
terutama oleh lambung
Fungsi Ghrelin:
Merangsang nafsu makan melalui aktivasi reseptor sekretorik GH 1a
(GHSR-1a) di hipotalamus
Secara tidak langsung meningkatkan ekspresi peptida orexigenik
neuropeptide Y (NPY)
Efek protektif pembuluh darah:
Efek antagonis vasokonstriktor endotelin 1
Memacu efek vasodilator nitrit oksida (NO)
Mencegah perubahan proatherogenik
Merangsang terjadinya lipolisis melalui stimulasi protein yang diaktifkan
AMP-hipotalamus kinase (AMPK)
Kadar ghrelin lebih tinggi pada wanita
Diantara pasien obesitas, kadar ghrelin lebih rendah pada pasien yang
mengalami resisten insulin
Kadar plasma ghrelin rendah pada orang sehat dengan riwayat keluarga
diabetes tipe 2 regulasi ghrelin dipengaruhi komponen genetik
Sekresi PAI-1
Fisiologis: disekresikan ke dalam sirkulasi atau ruang ekstraseluler oleh endotel sel, adiposit,
sel otot polos pembuluh darah, trombosit, atau hepatosit
Patologis: diinduksi oleh faktor pro-inflamasi dan pro-oksidan, kondisi hipoksia dan adanya
ROS, resistensi insulin
Kadar PAI-1↑↑:
Vaskular trombotik infark miokard dan thrombosis vena dalam
Angiogenesis dan metastasis kanker
Penyembuhan luka
Infeksi bakteri
Rheumatoid arthritis
Penyakit ginjal kronis
Semakin parah sindrom metabolik semakin tinggi PAI-1
PAI-1 sangat terkait dengan komponen sindrom metabolik (BMI, trigliserida dan
resistensi insulin)
Kadar PAI-1 tidak terkait dengan dislipidemia melainkan dengan fenotipe distribusi
dari adiposit: terutama jaringan adiposa visceral dan lemak ektopik di hati
Kadar PAI-I lebih tinggi pada pria
Penurunan kadar PAI-I:
Pembatasan kalori
Mengurangi berat badan
Penurunan lemak tubuh
Perbaikan resistensi insulin
6. ASAM URAT
Produk akhir degradasi purin dibentuk oleh hati dan terutama diekskresi
oleh ginjal dan usus
Intraseluler:
Pro-inflamasi:
Penanda kerusakan oksidatif iskemik hati, aterosklerosis, diabetes, dan gagal jantung
kronis
Merangsang monosit menghasilkan TNF-α keadaan pro-inflamasi pada sindrom
metabolik
Pro-oksidan:
Mengoksidasi lipid dan menyebabkan peradangan mengganggu transportasi balik
kolesterol
Mengurangi ketersediaan nitrit oksida
Membentuk ROS lebih banyak
Faktor risiko aterosklerotik (infark miokard dan stroke), hipertensi, dan dislipidemia
Adanya korelasi positif antara asam urat dan BMI, tekanan darah, dan trigliserida, dan korelasi
negatif dengan HDL-C
Penanda resistensi insulin resistensi insulin dapat diatasi dengan diet atau obat-obatan
menurunkan kadar asam urat
Kadarnya meningkat:
Secara signifikan pada laki-laki dan wanita dengan obesitas sentral, kadar HDL-C yang rendah, dan
hipertensi
Konsumsi berlebih fruktosa dan sukrosa ATP turun, banyak senyawa adenosin yang terposforilasi
Bertambahnya usia: wanita usia subur kadarnya lebih rendah, meningkat pasca menopause (seperti pada
laki-laki)
Individu dengan asam urat tinggi 1,6 kali lipat resiko berkembang menjadi sindrom metabolik
(anak-anak, remaja, dan orang dewasa)
Disfungsi Adiposit
Makrofag MI ↑↑
Sitokin Pro-Inflamasi ↑↑
Resistensi Insulin
Disfungsi vaskular dan aterosklerosis
8. TUMOR NECROSIS FACTOR-ALPHA
Tumor Necrosis Factor-Alpha (TNF-α) adalah sitokin pro-
inflamasi yang disekresi oleh jaringan adiposa viseral
karakteristik umum dari sindrom metabolik
Peningkatan TNF-α:
Obesitas sentral
Resistensi insulin penyimpangannya aktivasi jalur singnaling mTOR
dan PKC
Hipertrigliseridemia
Sindrom metabolik dengan CAD, HT
9. INTERLEUKIN-10
Interleukin-10 (IL-10) adalah predominan sitokin anti
inflamasi yang berperan dalam modulasi peradangan sistemik
Disekresikan oleh monosit atau makrofag M2
Fungsi:
Membantu mengatur remodeling jaringan normal setelah terjadi
respon inflamasi
Aksi antagonis IL-6 dan TNF-α
Hambat oksidase NADPH
Hambat stress oksidatif
Penyimpangan aktivitas Insulin Reseptor Substrat gagal
Gangguan sinyal insulin pulih kembali
Studi cross-sectional pada populasi lansia rendahnya kadar IL-10 terkait
dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2
Kadar IL-10 berbanding terbalik dengan kadar kolesterol total, LDL,
trigliserida, glukosa darah dan HbA1c, dan berkorelasi positif dengan tingkat
HDL
Penelitian pada anak-anak obesitas (berdasarkan BMI) dengan sindrom
metabolik kadar IL-10 ↑ mekanisme kompleks pada pada fase awal
perkembangan sindrom metabolik pada anak-anak
IL-10 meningkat pada wanita obesitas dibandingkan nonobese, tetapi secara
signifikan kadar IL-6 lebih rendah pada kedua kelompok dengan sindrom
metabolik
Kadar IL-10 signifikan menurun pada laki-laki dan perempuan dengan
sindrom metabolik
Kadar IL-10 secara signifikan berkorelasi dengan sitokin lain seperti IL-6 dan
TNF-α
Adiponektin berkorelasi dengan IL-10 pada pasien dengan sindrom
metabolik jika IL-10 dan adiponektin rendah, risiko sindrom metabolik
cenderung lebih besar
10. LDL TEROKSIDASI
LDL teroksidasi (OxLDL) adalah produk oksidasi lipid yang dapat berfungsi
sebagai penanda stres oksidatif serta berkontribusi pada pembentukkan
reaktif spesies oksigen (ROS)
Korelasi positif yang signifikan antara kadar OxLDL dan munculnya kejadian
metabolik sindrom setelah follow up15 tahun dan 20 tahun kemudian pada
orang dewasa
Oxygenase
metabolik Kerusakan sel
dan apoptosis
(HO-1)
Glutathione Aterosklerosis
11. PARAOXONASE
Paraoxonase-1 (PON-1) merupakan antitoksik dan enzim
antioksidan bagian dari HDL yang diyakini berkontribusi sebagai
antioksidan dan anti-inflamasi mengurangi peroksidasi lipid dan
LDL dan perlindungan jaringan dari stres oksidatif