Anda di halaman 1dari 42

Trends in Antibiotic Treatment of Acute Otitis

Media and Treatment Failure in Children,


2000-2011

Oleh : Ayyuhumah Amalia, S.Ked


Pembimbing : dr. Umi Rahayu, Sp.THT-KL
Pendahuluan
SLIDE 2
OMA adalah salah satu infeksi paling umum dimana AB
diresepkan sebagai agen terapinya

Penggunaan berlebihan semua jenis AB serta


penggunaan AB spektrum luas dapat menyebabkan
bakteri mengalami resisten AB

2004. American Academy of Pediatrics (AAP) dan American


Academy of Family Physicians (AAFP) merilis pedoman
tatalaksana OMA pada anak usia 13 tahun yang mendorong untuk
mengurangi penggunaan AB

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 3
Akhir 1990-an : Peresepan AB secara keseluruhan
1 menurun bahkan sebelum pedoman AAP/AAFP

Namun penggunaan AB spektrum luas meningkat.


2
Data Survei Nasional 2002-2006 : Segera setelah pedoman
awal diterbitkan terdapat penurunan yang tidak signifikan
Beberapa penelitian 3 dimana AB masih tetap diresepkan untuk OMA.

melaporkan bahwa: Peningkatan signifikan dalam penggunaan amoxicillin


4 serta peningkatan penggunaan sefalosporin.
Kegagalan pengobatan klinis sebagai titik akhir akibat
5 dari penggunaan satu jenis AB.
Risiko kegagalan klinis yang lebih tinggi untuk makrolida
6 dibandingkan dengan amoxicillin, namun penelitian ini hanya
sampai September 2008.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Untuk mengatasi kesenjangan dalam pengetahuan, peneliti : SLIDE 4
Memeriksa pola terapi untuk OMA di antara populasi anak2 dengan asuransi
komersial dan menggunakan data kontemporer.

Melaporkan proporsi resep AB yang diberikan untuk mengobati OMA lima


tahun sebelum dan tujuh tahun setelah pedoman AAP/AAFP tahun 2004
awal

Memeriksa tren kegagalan AB dari waktu ke waktu dan membandingkan risiko


kegagalan dengan jenis obat yang diresepkan di awal.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Bahan dan metode
Populasi Studi

Menganalisis data Data meliputi


Database MarketScan Klaim pasien rawat inap,
Commercial Claims and rawat jalan, dan
Encounters antara 1 Januari peresepannya.
2000-31 Desember 2011

Sampel Penelitian
Database ini mencakup Anak2 berusia 3 bulan- 12
23 juta anak lebih dari tahun
sepuluh tahun. Informasi
obat dari resep yang
dikumpulkan di apotek
The Power of PowerPoint | thepopp.com 5
Diagnosis rawat jalan diberi kode menggunakan Klasifikasi
Penyakit Internasional, Revisi Kesembilan, kode Modifikasi Klinis
(ICD-9-CM).

Peneliti mengidentifikasi anak-anak dengan kode diagnosis untuk


OMA sebagai diagnosis primer atau sekunder dengan kode ICD-
9CM-382.x dan 384.2. . Kode-kode ini dipilih karena pedoman
AAP / AAFP khusus untuk kode tersebut.
Bahan dan
Metode
Populasi Studi Peneliti juga membandingkan penelitian ini dengan anak-anak
dengan diagnosis otitis media dengan efusi (OME) (kode 381.0-
381.4), sementara pedoman tidak difokuskan pada kondisi ini;
peneliti berpikir hal ini berguna untuk menandai tren pemberian
resep untuk anak-anak dengan diagnosis otitis media dimana
pedoman klinis menyarankan penggunaan antibiotik pada anak-
anak lebih jarang.
Peneliti mengategorikan anak-anak lebih lanjut ke dalam kategori
usia:, 2 tahun, 2–3 tahun, dan 4+ tahun karena pola yang
Bahan dan
Metode diresepkan dapat bervariasi berdasarkan usia.
Populasi Studi
Bahan dan Metode
HASIL SLIDE 8
Untuk pasien dengan diagnosis otitis media yang baru, peneliti mencari klaim obat resep untuk
semua jenis antibiotik oral yang dikonsumsi. Klaim obat dianggap terkait dengan diagnosis rawat
jalan jika terjadi dalam 7 hari setelah kunjungan rawat jalan.

Peneliti membagi antibiotik menjadi enam kategori: amoxicillin, amoxicillin / klavulanat,


penicillins tidak spesifik, makrolida, sefalosporin, dan antibiotik lainnya.

Jika lebih dari satu antibiotik diresepkan selama seminggu setelah diagnosis, peneliti menghitung
masing-masing antibiotik pada kelasnya masing-masing, tetapi pertemuan tersebut hanya
dihitung sekali sebagai kunjungan terhadap antibiotik yang diresepkan.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


HASIL
1

Terdapat 4.629.460 anak berusia 3


bulan-12 tahun yang diidentifikasi
dengan diagnosis OMA, setelah
mengekslusikan 101 anak yang tidak 2
diketahui usianya. Secara keseluruhan, usia rata2 pasien
adalah 3,8 tahun. Mediannya adalah
3,0 tahun.
3

Anak-anak yang diberi AB memiliki


usia dan jenis kelamin yang sama
dengan mereka yang tidak diberi AB
4

Terdapat perbedaan wilayah dalam pola


peresepan, wilayah barat memiliki tingkat
peresepan AB yang lebih tinggi (66% vs
5 59%, 59%, dan 60% untuk daerah selatan
Anak2 dengan diagnosis OME sebanyak 42,2%
menerima antibiotik. Anak2 ini sedikit lebih tua,
tetapi serupa dalam karakteristik demografis
lainnya The Power of PowerPoint | thepopp.com 9
HASIL
1
Selama periode 12 tahun, 60,1% anak-
anak dengan diagnosis OMA diberi
antibiotik. Proporsi peresepan menurun dari 66,0% pada tahun
2 2005 menjadi 51,9% pada tahun 2007, setelah itu
pemberian antibiotik meningkat kembali hingga sebelum
AAP / AAFP. Namun, tren ini mulai menurun lagi pada
tahun 2010 dan penggunaan antibiotik pada tahun 2011
adalah 57,6%.
3
Dari semua antibiotik yang dikeluarkan, 54%
adalah amoxicillin. Penggunaan amoxicillin
menurun sedikit dari 57% menjadi 53%
antara 2005–2008, tetapi meningkat pada 4
tahun 2011
Secara keseluruhan, antibiotik yang tidak
mengandung amoxicillin mewakili 30,6% dari
semua pengeluaran antibiotik pertama kali.
5
Sementara penggunaan macrolide tetap konstan
13% dari resep antibiotik yang diberikan dan
amoksisilin / klavulanat menurun sedikit (p = 0,002),
sementara penggunaan sefalosporin meningkat
dari waktu ke waktu.
HASIL
1
Resep Cephalosporin meningkat dari 12,3%
pada tahun 2001, memuncak pada tahun 2007,
dan 17,4% pada tahun 2011 (p = 0,0004).
2
Peningkatan ini sebanyak 41,5% selama sebelas
tahun. (Gambar 1B). Cefdinir mencapai 70,8%
dari semua cephalosporin dispensing, dan 96%
3 dari cephalosporin dispensing yang kedua atau
obat generasi ketiga.
Di antara anak-anak dengan AOM, dari
resep awal, 10,1% membutuhkan antibiotik
tambahan dalam 2-18 hari selama periode
12 tahun. 4
Kegagalan antibiotik menurun sedikit dari
waktu ke waktu (p = 0,03) dan hanya 9,6%
yang membutuhkan peresepan kedua pada
5 tahun 2011
Anak-anak kurang dari 2 tahun memiliki tingkat
kegagalan tertinggi. Cephalosporins, amoxicillin /
klavulanat dan amoxicillin memiliki proporsi kegagalan
yang sama, sementara macrolides memiliki tingkat
kegagalan yang lebih rendah (p, 0,0001)
1
Di antara anak-anak yang hanya
membutuhkan satu antibiotik untuk
peresepan kedua, sefalosporin adalah
resep kedua yang paling umum (37,7%) 2
Mayoritas anak-anak yang menerima
amoksisilin, amoksisilin / klavulanat dan
makrolida sebagai agen pertama
3 kemudian beralih ke cephalosporin
Pasien yang memulai terapi dengan
cephalosporin, mayoritas dialihkan ke
amoxicillin / klavulanat.
4
Di antara anak-anak yang mengalami
kegagalan pengobatan dengan satu terapi
awal, 6,4% menerima antibiotik multipel (2
5 atau lebih) dalam pengobatan berikutnya.
Bahan dan
Metode
Populasi Studi
Diskusi
SLIDE 16

1Peneliti mengamati adanya


2 Hasil ini berbeda dengan
3
Dua penelitian telah melaporkan
penurunan penggunaan penelitian Coco et al. bahwa sekitar 18-25% orang
antibiotik di awal hingga dimana peneliti tidak mengisi resep antibiotik.
mencapai 51,9%. menggunakan antibiotik Selain itu, penggunaan antibiotik
yang diresepkan yang diberikan secara paksa
Perkiraan ini lebih rendah
terjadi ketika dokter menulis
dari penelitian dua tahun sementara penelitian
resep yang diberikan oleh orang
setelah penerapan pedoman Coco menggunakan
tua ketika anak mereka tidak
yang memperkirakan bahwa antibiotik yang diberikan. menunjukkan perbaikan setelah
84% anak-anak dengan
jangka waktu tertentu.
OMA diberi resep antibiotik.
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
SLIDE 17

1
Menggunakan resep yang
diberikan dapat memberikan
2 Peneliti mengamati bahwa
penurunan peresepan setelah
3
gambaran yang lebih akurat penerapan pedoman awal
tentang efek dari pedoman tidak berkelanjutan. Meskipun
data terbaru menunjukkan
karena observasi ini
bahwa peresepan mengalami
merupakan salah satu cara penurunan, namun
bagi dokter untuk mengurangi penggunaan antibiotik mulai
penggunaan antibiotik. meningkat kembali setelah
tahun 2007.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


1

5
Di antara anak-anak yang hanya
membutuhkan satu antibiotik
untuk peresepan kedua,
sefalosporin adalah resep kedua
yang paling umum (37,7%)
Hasil
SLIDE 20

HASIL HASIL HASIL HASIL HASIL

58 (24,5%) 179 (75,5%) usia rata- Ada 160 77 (32,5%)
laki-laki perempuan rata 9,4 ± orang (67,5%) kultur urin
3,25 tahun. kultur urin yang positif (+)
negatif (-)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 21
• Sepuluh leukosit, per lapang pandang
besar, diperkirakan lebih dapat
diandalkan untuk antisipasi ISK pada
anak usia <2 tahun
• Sebagian besar pusat di Kanada
melaporkan jumlahnya dari leukosit per
lapangan pandang besar > 5 tidak
normal

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 22
 Menurut literatur, seorang anak dengan dipstick urine negatif pada
leukosit esterase dan nitrit dan tidak ada bakteriuria atau pyuria
pada analisis mikroskopis memiliki <1% kemungkinan untuk
terkena ISK .

 Pada saat penelitian ini , pasien yang memiliki dipstick urine positif
dan bakteriuria atau pyuria pada analisis mikroskopis memiliki
sensitivitas 89,7% dan spesifisitas 100% terkena ISK

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 23
E. coli adalah uropathogen yang paling banyak ditemukan dalam
penelitian ini sama dengan peneliti lainnya.

McGregor dkk. dan Calzi dkk. mendeteksi E.coli masing-masing 84,7%


dan 64,4%.

Di dalam penelitian kami, uropatogen E.coli diidentifikasi sebanyak


77,9%, spesies Proteus 5,2% dan spesies Klebsiella 3,9%.

Extended-Spectrum Beta-laktamase (ESBL) tingkat positif dalam


penelitian kami ditemukan 19,1%.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 24

1 Tingginya tingkat
2 Aminoglikosida adalah
3
Menurut penelitian ini ,
resistensi terhadap agen yang paling banyak karena aminoglikosida
ampisilin dan TMP-SMX, dipilih di antara antibiotic memliki nilai resistansi
adalah obat yang sering parenteral lainnya dalam rendah, obat ini lebih
digunakan dalam terapi ISK. Resistensi antibiotik dipilih dalam
empiris telah dilaporkan pada penatalaksanaan ISK,
amikasin berkisar antara selain itu dapat
4,9% sampai 52,5% pada menggunakan
E.coli gol.florokuinolon.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Kesimpulan
SLIDE 25
Pilihan Pengobatan
antibiotik yang tepat,
pencegahan
penyalahgunaan dan
penggunaan berlebihan
dapat mengurangi tingkat
resistensi antibiotik.

Penelitian tentang
Infeksi saluran kencing seharusnya peningkatan resistensi
dipantau dengan kultur urin, dan antibiotik ini memerlukan
pemeriksaan mikroskopik dan penelitian lanjutan yang akan
analisis kimiawi pada urin bisa membuat rekomendasi baru
memberi kita informasi tentang tentang antibiotik yang
digunakan pada anak-anak
kebutuhan kultur urin.
dan remaja.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Section 02
Telaah Jurnal
Patient or Problem
SLIDE 27
ISK (Infeksi Saluran Kemih) adalah suatu penyakit
yang umum terjadi pada anak anak

3-5% terjadi pada anak perempuan dan 1% terjadi


pada anak laki-laki

ISK hadir dengan gejala dan tanda yang tidak spesifik


sehingga sulit untuk menentukan diagnose

Kesalahan diagnosa dapat menyebabkan hipertensi,


jaringan parut pada ginjal, dan penyakit ginjal kronis

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Lanjutan
SLIDE 28
ISK bisa didiagnosa berdasarkan anamnesis dan gejala klinis,
tapi untuk diagnosis pasti, kultur urine harus dilakukan setelah
mengevaluasi pemeriksaan kimia dan mikroskopis urin

Menurut beberapa penelitian analisa kimia urin terutama leukosit


esterase dan tes nitrit serta analisis mikroskopis leukosit dapat
mengkonfirmasi ISK

Escherichia coli adalah bakteri yang umum menyebabkan ISK,


sekitar 85-90% kasus

Pengobatan lini pertama pada ISK menggunakan antibiotic beta


lactam dan trimethoprim-sulfametoksazol (TMP-SMX) namun
meningkatkan resistensi terhadap antibiotik

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Intervention
SLIDE 29
Pada penelitian ini diambil sampel urin
dengan menggunakan wadah yang steril,
kemudian dilakukan analisa dan kultur urine.

Dilakukan pemeriksaan mikroskopis serta


kimia urin. Hasil kultur juga diperiksa untuk
mengetahui resistensi antibiotik.

Penelitian ini sepenuhnya menggunakan


analisa urin otomatis (IQ 200 IRIS
Diagnostics, USA)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Comparison
SLIDE 30

Pada penelitian ini tidak dilakukan perbandingan, penelitian ini


adalah analisa secara deskriptif dengan metode retrospektif

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Outcome
SLIDE 31
Sebanyak 237 pasien (58 (24,5%) laki-laki, 179 (75,5%) perempuan), dengan usia
rata-rata 9,4 ± 3,25 tahun

Sebanyak 160 orang (67,5%) kultur urin yang negatif dan 77 (32,5%) kultur urin
yang positif

Sensitivitas tertinggi (90%) ditemukan pada esterase leukosit dan bakteri

Spesifisitas tertinggi (99,4%) ditemukan pada nitrit sendiri atau dengan komponen
lainnya (leucocyte atau leucocyte esterase)
SLIDE 32
• Escherichia coli (E. coli) merupakan uropathogen
gram negatif yang paling umum ditemukan yaitu 60
(77,9%) pasien pada kedua jenis kelamin

• Uropathogens Gram posotif jarang terjadi dan


enterococci 6 (7,8%) adalah yang paling banyak
ditemukan

• Resistensi antibiotic tertinggi ditemukan pada


antibiotic betalaktam terutama ampisilin.

• Resistensi antibiotik terendah terdeteksi pada


carbapenem diikuti oleh kelompok antibiotic
floroquinolone
The Power of PowerPoint | http://thepopp.com
Validity
SLIDE 33
Metode Penelitian
 Penelitian ini menggunakan metode penelitian retrospektif yang dilakukan di Rumah
Sakit Penelitian dan Pelatihan Antayla - Turki, antara tahun 2015 dan 2017

Izin Penelitian
 Penelitian ini dilakukan sesuai dengan pedoman dari Deklarasi Helsinki dan telah
disetujui oleh Komite Etika. Informed consent tertulis diperoleh dari pasien maupun
orangtua pasien

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 34
Sumber Data
Data pada penelitian ini diperoleh melalui pemeriksaan analisa dan kimia urin menggunakan analisa urin
otomatis (IQ 200 IRIS Diagnostics, USA), serta menggunakan strip urin Stiks 10EA (Arkray Factory, Inc.,
Shiga, Jepang) untuk mengalisa leukosit urin serta Pengembangbiakan Bakteri dilakukan dengan metode
konvensional untuk mengetahui resistensi antibiotik

Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Januari 2015 hingga Oktober 2017

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 35
Subjek Penelitian
Populasi pada penelitian ini adalah anak laki-laki dan
perempuan dengan rentang usia 2 hingga 18 tahun dengan
rata-rata usia 9,4 ± 3,25 tahun yang telah didiagnosa ISK
237 pasien dipilih dari poliklinik antara bulan Januari 2015
sampai Oktober 2017, dilakukan pemeriksaan analisis urin
dan kultur urin. Pasien yang . Hasil kultur urin tidak
memenuhi definisi dari ISK menurut berdasarkan pedoman
praktik klinis untuk diagnosis dan tatalaksana ISK
dikeluarkan dari penelitian ini.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 36
Kualitas Data
Penilaian mengenai kualitas data dari penelitian ini tidak dilampirkan dalam penelitian ini

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja diagnostik berdasarkan analisis urin, menilai
peran kultur urin sesuai dengan kebutuhan dan mengevaluasi agen penyebab dan pola resistensi
antimikroba pada anak-anak dengan infeksi saluran kemih.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Analisa statistik
SLIDE 37
Kemudian dianalisis
Hasil kultur itu diterima dari
Data dicatat dalam dengan menggunakan
pemeriksaan strip dan
Microsoft Excel SPSS v.17.0 (SPSS, Inc.,
analisis mikroskopis.
Chicago IL).

Sensitivitas, spesifisitas
dan nilai prediktif positif
dihitung untuk setiap
Nilai p kurang dari 0,05
kombinasi berdasarkan
secara statistic terbukti
informasi klinis
menggunakan program
SPSS.

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


SLIDE 38
Program
Menggunakan SPSS v.17.0 (SPSS, Inc., Chicago IL)

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Important
SLIDE 39

 Penelitian memberi kita informasi tentang kebutuhan kultur urin. Pilihan Pengobatan
antibiotik yang tepat, pencegahan penyalahgunaan dan penggunaan berlebihan
mengurangi tingkat resistensi antibiotik. Penelitian tentang peningkatan resistensi
antibiotik ini memerlukan penelitian lanjutan yang akan membuat rekomendasi baru
tentang antibiotik yang digunakan pada anak-anak dan remaja

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Applicable
SLIDE 40
 ISK adalah penyakit yang sering terjadi pada anak-anak dan dapat menimbulkan
angka morbiditas yang tinggi dimana prevalensinya lebih sering terjadi pada anak
perempuan

 ISK dapat disebabkan oleh beberapa kuman uropathogen dimana E. coli adalah
uropathogen yang paling banyak ditemukan

 Uji nitrit urin bukanlah penanda sensitif untuk ISK pada anak-anak meskipun memiliki
spesifisitas yang tinggi . Namun dapat dilakukan pemeriksaan Leukocyte estserase
untuk menegakkan diagnose ISK dengan sensitivitas yang tingi (75,3%).

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


Lanjutan
SLIDE 41
Meskipun kultur urin merupakan gold standar dalam memberikan terapi antibiotic
pada ISK, namun karena waktu yang cukup lama untuk melakukan kultur urin,
sehingga kita harus memutuskan memberikan pengobatan antibiotik empiris, dengan
mengandalkan indeks klinis mereka terhadap kecurigaan dan analisis urine.

Antibiotik golongan betalaktam dan TMP-SMX memiliki tingkat resistensi yang tinggi
pada ISK, dimana antibiotic ini sering digunakan sebagai terapi empiris pada ISK
sehingga terapi antibiotic yang dapat digunakan pada ISK dengan tingkat resistensi
yang rendah adalah antibiotic golongan Aminoglikosida dan dan fluoroquionolon

The Power of PowerPoint | http://thepopp.com


That’s all. Thank you very much! 
Any Questions?

Anda mungkin juga menyukai