Maria Stefani S.R Watu& Maria y Pajang
Maria Stefani S.R Watu& Maria y Pajang
KELAS A/VI
Protein
Protein merupakan polipeptida,
selain mengandung asam amino juga
banyak mengandung bahan bukan
asam amino seperti heme, derivat
vitamin, lipida, dan karbohidrat.
Protein disusun terutama oleh
asam-asam amino
Asam amino terdiri atas atom karbon yang terikat pada suatu gugus
karboksil ( - COOH ) satu gugus amino ( - NH 2 ), satu atom hidrogen (
- H ) dan satu gugus radikal ( - R ), atau rantai cabang. Sebagaimana
tampak pada gambar struktur asam amino dibawah ini:
Klasifikasi asam amino
Asam amino yang terdapat dalam protein dapat dibagi menjadi 4 golongan
berdasarkan relatif gugus R-nya.
1. Asam amino dengan gugus R non polar (tak mengutup)
Gugus non polar adalah gugus yang mempunyai sedikit atau tidak mempunyai selisih
muatan dari daerah yang satu ke daerah yang lain. Golongan ini terdiri dari lima asam
amino yang mengandung gugus alifatik (Alanin, leusin, isoleusin, valin,dan prolin)
dua dengan R aromatic (fenilalanin dan triptopan) dan satu mengandung atom sulfur
(metionin).
2. Asam amino dengan gugus R mengutub tak bermuatan
Golongan ini lebih mudah larut dalam air dari golongan yang tak mengutub karena
gugus R mengutup dapat membentuk ikatan hydrogen dengan molekul air.
3.Asam amino dengan gugus R bermuatan negative (Asam amino asam)
Golongan asam amino ini bermuatan negative pada pH 6.0-7.0 dan terdiri dari asam
aspartat dan asam glutamat yang masing-masing mempunyai dua gugus karboksil
(COOH).
4. Asam amino dengan gugus R bermuatan positif (Asam amino basa)
Golongan asam amino ini bermuatan positif pada pH 7.0 terdiri dari lisin, histidin dan
arginin
Berdasarkan biosintesis, Asam Amino diklasifikasikan menjadi tiga
jenis, yaitu Asam amino essensial, Asam amino nonessensial dan
Asam amino essensial bersyarat.
1. Asam amino esensial, adalah asam amino yang tidak bisa
diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus didapat dari konsumsi
makanan. Jenis-jenis Asam amino esensial yaitu : Histidin, Isoleusin,
Leusin, Lysin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triftofan, Valin.
2Asam amino non-esensial adalah asam amino yang bisa diproduksi
sendiri oleh tubuh, sehingga memiliki prioritas konsumsi yang lebih
rendah dibandingkan dengan asam amino esensial.
3.Asam amino esensial bersyarat adalah kelompok asam amino
non-esensial, namun pada saat tertentu, seperti setelah latihan beban
yang keras, produksi dalam tubuh tidak secepat dan tidak sebanyak
yang diperlukan sehingga harus didapat dari makanan maupun
suplemen protein.