Anda di halaman 1dari 21

SUPRAVENTRIKULAR

TAKIKARDI (SVT)

Karissa Maria S., S.Ked


FAB 118 011
Pendahuluan
• Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis
takidisritmia yang ditandai dengan perubahan frekuensi
jantung yang mendadak bertambah cepat menjadi
berkisar antara 150 sampai 280 per menit.
• TSV merupakan jenis disritmia yang paling sering
ditemukan pada usia bayi dan anak. Prevalensi TSV
kurang lebih 1 di antara 25.000 anak lebih.
• Keterlambatan dalam menegakkan diagnosis dan
memberikan terapi akan memperburuk prognosis,
mengingat kemungkinan terjadinya gagal jantung bila
TSV berlangsung lebih dari 24-36 jam, baik dengan
kelainan struktural maupun tidak.
BAB II Laporan Kasus
Primary Survey
An. A, Perempuan
• Vital Sign
• Nadi : 245x/menit, reguler, kuat angkat, isi cukup
• Suhu : 36,1 0C
• Pernapasan : 21 x/menit, torako-abdominal
• SpO2 : 99%
• VAS :1
• Airway: bebas, tidak ada sumbatan jalan nafas
• Breathing: spontan, 21x/menit, pernapasan torako-abdominal, pergerakan thoraks simetris kanan & kiri
• Circulation : nadi 245 x/menit reguler,kuat angkat, isi cukup
• Disability : GCS (Eye 4,Verbal 5, Motorik 6)
• Evaluasi masalah
Kasus ini merupakan kasus yang termasuk dalam emergency sign karena pasien datang dengan keluhan dada
berdebar-debar , nyeri dada dan lemas shg memerlukan penanganan segera. Pasien diberi label merah
• Tatalaksana awal : 3
Tatalaksana awal pada pasien ini adalah baringkan pasien pada bed pasien pemberian oksigenasi, dan
pemasangan kateter IV line dan dilakukan EKG.
Secondary Survey
Identitas
• Nama : An. R
• Usia : 9 tahun
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Alamat : Jl. Kalimantan
• Tgl Pemeriksaan : 11 Mei 2019
Anamnesis
• Keluhan Utama : Berdebar-debar
• Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang dengan keluhan dada berdebar-debar
dan lemas yang dirasakan 1 hari SMRS dan . Debar-
debar hilang timbul namun bila muncul badan menjadi
lemas dan dada terasa sakit terutama pada bagian
dada sebelah kiri, nyeri tidak tembus hingga ke
belakang punggung dan tidak ada rasa kebas pada
lengan kiri. Menurut pasien debar-debar sering
muncul saat melakukan aktivitas terutama saat
membersihkan rumah dan sedikit berkurang bila
istirahat. Pasien ada meminum obat-obatan rutin
pengobatan jantung yaitu concor. 1 mg yll pasien
dirawat di ruang jantung RSDS dgn keluhan yang
serupa.
....Anamnesis
Riwayat Kebiasaan:
• merokok (-) dan minum alkohol (-).
Riwayat Penyakit Dahulu:
• Keluhan serupa (-) stroke (-), diabetes mellitus (-). Riwayat
hipertensi (-) Obat rutin yang dikonsumsi (+) Concor
Riwayat Penyakit Keluarga:
• Keluhan serupa (-), stroke (-), hipertensi (-) dari Ibu pasien,
diabetes mellitus (-).
Pemeriksaan fisik
Keadaan Umum :Tampak sakit sedang
Kesadaran :Compos mentis(E4M6V5)

Vital sign :
• Tekanan Darah : 100/60 mmHg
• Denyut Nadi : 245 kali/menit (reguler, kuat angkat)
• Frekuensi Napas : 21 kali/menit
• Suhu : 36,50C
....PEMERIKSAAN FISIK
Kepala
Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), mata cekung (+/+), bibir
kering (+/+)
Leher
Peningkatan JVP (-), pembesaran KGB (-)

Thoraks
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kiri dan kanan,
retraksi (-)
Palpasi :Fremitus vokal normal kanan
dan kiri
Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba
Auskultasi : Bunyi jantung 1 (S1) dan 2 (S2), tunggal, reguler, murmur(-),
gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Palpasi : Supel, nyeri tekan (+) pada regio
epigastrium, turgor kulit melambat
Perkusi : Timpani (+)

Ekstremitas
Akral dingin, CRT < 2 detik, edem tungkai (-)
Pemeriksaan Penunjang

Parameter Pasien Kadar Normal


Hematologi
Hb 13,7 g/dl 11-16 g/dl
Hematokrit 41,6 % 37-48 %
Leukosit 7780/ul 4.500-11.000/ul
Trombosit 283.000/ul 150.000-400.000/ul

Kimia Klinik
Glukosa Sewaktu 60 mg/dl < 200 mg/dl
...Pemeriksaan Penunjang

GambarEKG An. R, 9 tahun


Diagnosa
• Diagnosa banding : sindrom WPW, Paroxysmal
Supraventrikular Takikardia (PVST), Supraventrikular takikardi
(SVT)
• Diagnosa kerja : Supraventrikular Takikardi (SVT)
Penatalaksanaan
• Oksigen nasal kanul 2 lpm
• Drip herbesser 8mg dalam 100cc NaCl habis dalam 20 menit
• EKG ulang post drip
Prognosis
• Quo ad vitam : Dubia
• Quo ad functionam : Dubia
• Quo ad sanationam : Dubia
Pembahasan
Supraventrikukar Takikardi
• Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia
yang ditandai dengan perubahan laju jantung yang mendadak
bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 kali/menit
sampai 250 kali/menit.
• Kelainan pada TSV mencakup komponen sistem konduksi dan
terjadi di bagian atas bundel HIS. Pada kebanyakan TSV
mempunyai kompleks QRS normal.
Pembahasan
• Takikardi supraventrikular (TSV) adalah satu jenis takidisritmia yang
ditandai dengan perubahan frekuensi jantung yang mendadak
bertambah cepat menjadi berkisar antara 150 sampai 280 per
menit.
• Takikardi supraventrikular merupakan kegawatdaruratan
kardiovaskular yang sering ditemukan pada bayi dan anak.
Angka kejadian TSV diperkirakan 1 per 250.000 sampai 1 per
250. Angka kekerapan masing-masing bentuk TSV pada anak
berbeda dengan TSV pada dewasa.
Kriteria diagnosis
Menurut perki (2016) berdasarkan anamesiis dan pemeriksaan
fisik pasien dengan TSV dapat didiagnosa berdasarkan :
1. Anamnesis
- Berdebar
- Dizziness
- Awitan dan terminasi mendadak
- Near syncope/ syncope

2. Pemeriksaan Fisik
- Laju nadi teraba cepat dan regular
- Tanda-tanda hipoperfusi (akral dingin, pucat)tidak selalu
3. Pemeriksaan Penunjang
Kriteria Diagnosis EKG 12 sadapan:
• AVNRT
QRS sempit, sangat reguler, laju QRS berkisar antara150-
240x/ menit
Sebagian besar gelombang Pada di dalam kompleks QRS.

• AVRT/ WPW
QRS sempit, reguler, laju QRS berkisar antara150-
240x/mnt
Interval RP biasanya >70 mdet.
Tatalaksana
1. Pada keadaan akut
a. Manuver valsava
b. Adenosin i.v. (obat pilihan utama): ATP 10mg–20mg
c. Verapamil i.v.: 2,5–5 mg perlahan; q 3x (bila tidak ada gagal
jantung)
d. Diltiazemiv: 0,25-0,35 mg/kg (bila tidak ada gagal jantung/anak)
e. Digitalis i.v.: 0,5mg
f. Metoprolol iv: 5-15 mg; propranolol 1-2 mg iv,q 4mnt
g. Kardioversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil

2. Terapi definitif:
• AVNRT: ablasi radio frekuensi slow path way dari nodus AV
• AVRT: ablasi radio frekuensi jalur aksesori
Pembahasan
Anamnesis dan pemerisaan Teori
fisik Anamnesis
• keluhan dada berdebar- - Berdebar
debar, yang dirasakan 1 hari - Dizziness
SMRS. Debar-debar hilang
timbul namun bila muncul - Awitan dan terminasi
badan menjadi lemas dan mendadak
dada terasa sakit terutama - Near syncope/ syncope
pada bagian dada sebelah
kiri, nyeri tidak tembus Pemeriksaan Fisik
hingga ke belakang punggung
- Laju nadi teraba cepat dan
dan tidak ada rasa kebas
regular
pada lengan kiri.
- Tanda-tanda hipoperfusi (akral
• pd pemfis : nadi 245x/menit,
dingin, pucat)tidak selalu
akral dingin.
.....Pembahasan
• Hasil pemeriksaan tanda vital didapatkan nadi cepat yaitu
245x/m dan tidak kuat angkat,dan akral yang dingin.
• Hasil EKG didapatkan jarak R-R kurang dari 3 kotak besar (0,6
detik) yang menandakan terjadinya takikardi. Gelombang P
tertutup T.
.....Pembahasan
• Pada pasien diberikan drip herbesser (diltiazem) sebanyak
8mg dalam 100ml NaCl yang dihabiskan dalam 20 menit.
Teori : . Manuver valsava
b. Adenosin i.v. (obat pilihan utama): ATP 10mg–20mg
c. Verapamil i.v.: 2,5–5 mg perlahan; q 3x (bila tidak ada gagal
jantung, anak > 12 bulan)
d. Diltiazemiv: 0,25-0,35 mg/kg (bila tidak ada gagal jantung/anak)
e. Digitalis i.v.: 0,5mg
f. Metoprolol iv: 5-15 mg; propranolol 1-2 mg iv,q 4mnt
g. Kardioversi listrik bila hemo dinamik tidak stabil
Kesimpulan
• An. R, 9 tahun datang dengan keluhan dada berdebar-debar,
yang dirasakan 1 hari SMRS. Berdasarkan hasil pemeriksaan
pasien didiagnosa dengan Supraventrikular Takikardi,
Mendapat terapi awal di IGD yaitu herbesser 8mg dalam NaCl
100cc habis dalam 20 menit, kemudian pasien disarankan
untuk dirawat intensif di ruang jantung.

Anda mungkin juga menyukai