Anda di halaman 1dari 33

Kata atom berasal dari bahasa Yunani

“Atomos” yang berarti tidak dapat dibagi-


bagi.
Atom terdiri dari :
 Elektron yang memiliki muatan negative
 proton yang berumatan positif
 neutron yang tidak memiliki muatan
(netral).
Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm.
atom dimulai ketika John Dalton
mengemukakan sebuah teori tentang
atom pada tahun 1803.
1. Teori Atom Dalton
Atom merupakan bagian terkecil materi
yang tidak dapat dibagi lagi. Atom
berbentuk mirip seperti bola pejal yang
snagat kecil, suatu atom memiliki unsur-
unsur memiliki atom-atom yang identikdan
berbeda dengan unsur yang berbeda
Kelemahan: tidak dapat menjelaskan
bagaimana suatu materi dapat
menghantarkan listrik.
2. Teori Atom Thomson
dikemukakan oleh Joseph John Thomson.
Teori atom Thomson berbunyi “Atom
merupakan partikel yang berbentuk
seperti bola pejal dengan muatan positif,
dan dialamnya tersebar muatan negatif”.
3. Teori Atom Rutherford
kesimpulan :
Atom bukan berbentuk bola pejal, karena
hampir semua partikel alfa diteruskan
Jika lempeng emas itu dianggap sebagai
lapisan atom-atom emas, maka di dalam
atom emas didapat partikel yang sangat
kecil bermuatan positif
Partikel positif itu merupakan partikel
penyusun inti atom, dan ukuran inti atom
lebih kecil 10.000 kali dari ukuran atom
4. Teori Atom Bohr
Bohr juga mengungkapkan bahwa
electron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentuyang disebut kulit
electron atau kulit energy. Tingkat energy
yang paling rendah adalah kulit electron
yang paling dalam, dan semakin besar
nomor kulitnya, maka semakin besar
tingkat energinya.
 Proton
Proton merupakan partikel dasar yang
memiliki muatan positif (+1) dan memiliki
diameter hanya 1/3 diameter electron.
Akan tetapi, proton memiliki massa sekitar
1840 kali electron
 Neutron
merupakan partikel dasar yang tidak
memiliki muatan (netral), dan memiliki
massa yang sama dengan gabungan
antara massa proton dan massa electron
 Elektron
Merupakan partikel dasar yang memiliki
muatan negative (-1) dan memiliki massa
paling ringan diantara partikel lainnya
yang hanya 1/1840 kali massa proton atau
neutron.
1. Partikel Subatom
2. Awan Elektron
3. Inti Atom
 Sifat Nuklir
Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh
unsur-unsur atom yang memiliki nomor
atom lebih dari 82
 Massa Atom
Jumlah keseluruhan dari partikel dasar
dalam suatu atom disebut dengan nomor
massa. Massa atom dalam keadaan diam
dinilai dengan menggunakan satuan
Dalton.
 Nomor Atom
Atom-atom dalam zat yang berbeda
memiliki jumlah proton yang tidak
sama dalam intinya. Jumlah proton dalam
inti ini disebut dengan nomor atom.
 Gaya Atom
Gaya elektromagnetik menjaga elektron
yang bermuatan negatif agar tetap
berada orbit sekeliling inti muatan positif.
Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada
gaya elektromagnetik.
Deret Radioaktif
merupakan deret nuklida radioaktif. Pada
deret ini setiap anggotanya terbentuk dari
hasil peluruhan nuklida sebelumnya.

Empat deret radioaktif alamiah,


yaitu deret torium, neptunium, uranium,
dan aktinium.
 Deret Torium
dimulai dari inti induk dan berakhir
pada inti . Deret ini juga disebut dengan
deret 4n, sebab nomor massanya selalu
kelipatan 4.
 Deret neptunium
dimulai dari induk dan berakhir pada
inti . Deret ini juga disebut deret (4n +1),
karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n +1.
 Deret uranium
dimulai dari inti induk dan berakhir
pada . Deret ini disebut juga deret (4n
+2), karena nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 2.
Deret aktinium
dimulai dari inti induk U dan berakhir pada
Pb. Deret ini juga disebut deret (4n +3),
sebab nomor massanya selalu dapat
dinyatakan dalam bentuk 4n + 3.
kestabilan suatu inti atom ditentukan oleh
perbandingan jumlah neutron dan proton.
Plot jumlah neutron terhadap jumlah
proton dari semua isotop yang sudah
dikenal, baik isotop stabil maupun isotop
radioaktif disebut peta isotop.
Sementara, pita kestabilan adalah Isotop-
isotop stabil yang terletak dalam suatu
daerah berbentuk pita.
Dalam kestabilan inti radioaktif, terdapat 3 jenis nuklida:
 Nuklida ringan (Z ≤ 20)
Nuklida ini mempunyai jumlah proton kurang dari 20.
Nuklida ini tidak stabil jika perbandingan neutron dan
protonnya = n : p = 1 : 1. Contohnya 5B10, 7N14,
10Ne20
 Nuklida sedang (Z antara 21-83)
Nuklida ini mempunyai jumlah proton antara 20
sampai 83. Maka, inti beratnya dengan syarat 1 < n :
p < 1,6 ; atau n : p < 1 serta n : p > 1,6. Contohnya
45Rh103 dan 83Bi209
 Nuklida berat (Z > 83)
Nuklida ini dimulai pada unsur yang punya nomor
atom (proton) dari 84 hingga seterusnya. Unsur
dalam kategori nuklida berat seluruhnya tidak ada
yang stabil sehingga radioaktif. Contohnya, seluruh
deret aktinida dan sebagian deret lantanida bersifat
nuklida berat
Nuklida-nuklida di atas pita kestabilan
Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya
jumlah neutron (n) > proton (p). Karena
jumlah neutron lebih besar, maka untuk
mencapai kestabilan harus mengurangi
jumlah neutronnya melalui:
 a) Memancarkan sinar beta
Akibat memancarkan sinar beta, maka neutronnya
berkurang dan protonnya bertambah. Contohnya:
0n1 —> 1p1 + -1e0
6C14 —> 7N14 + -1e0 [Unsur C memiliki proton 6 dan
neutron (14-6) 8, maka neutron > proton]
b) Melepaskan neutron
Contohnya:
2He5 —> 2He4 + 0n1
 Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan
Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya jumlah neutron
(n) < proton (proton). Karena jumlah proton lebih
banyak maka harus dikurangi dengan cara:
a) Melepaskan positron
Contohnya:
1p1 —> 0n1 + +1e0
6C10 –> 5B10 + +1e0 [Unsur C punya proton 6 dan
neutron 4, maka proton > neutron]
Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti
atom berat menjadi dua inti atom lain
yang lebih ringan dengan
disertai timbulnya energi yang sangat
besar.
Dalam reaksi fisi yang terjadi akan
dihasilkan energi kira-kira sebesar 234 Mev.
Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang
berenergi tinggi. Neutron-neutron
yang timbul akan menumbuk inti atom
berat yang lain sehingga akan
menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini
akan berlangsung terus sehingga semakin
lama semakin banyak reaksi inti yang
dihasilkan dan dalam sekejab dapat
timbul energi yang sangat besar. Peristiwa
semacam ini disebut reaksi fisi berantai.
Reaksi fisi berantai yang tak terkendali
akan menyebabkan timbulnya energi
yang sangat besar dalam waktu relatif
singkat, sehingga dapat membahayakan
kehidupan manusia. Reaksi berantai yang
tak terkendali terjadi pada Bom Atom.
Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan
dua inti atom ringan menjadi inti atom lain
yang lebih berat dengan melepaskan
energi
Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan
temperatur yang sangat tinggi sekitar 108
K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi
termonuklir. Karena untuk bisa terjadi reaksi
fusidiperlukan suhu yang sangat tinggi,
maka di matahari merupakan tempat
berlangsungnya reaksi fusi.

Anda mungkin juga menyukai