bagi. Atom terdiri dari : Elektron yang memiliki muatan negative proton yang berumatan positif neutron yang tidak memiliki muatan (netral). Atom memiliki diameter sekitar 6-30 nm. atom dimulai ketika John Dalton mengemukakan sebuah teori tentang atom pada tahun 1803. 1. Teori Atom Dalton Atom merupakan bagian terkecil materi yang tidak dapat dibagi lagi. Atom berbentuk mirip seperti bola pejal yang snagat kecil, suatu atom memiliki unsur- unsur memiliki atom-atom yang identikdan berbeda dengan unsur yang berbeda Kelemahan: tidak dapat menjelaskan bagaimana suatu materi dapat menghantarkan listrik. 2. Teori Atom Thomson dikemukakan oleh Joseph John Thomson. Teori atom Thomson berbunyi “Atom merupakan partikel yang berbentuk seperti bola pejal dengan muatan positif, dan dialamnya tersebar muatan negatif”. 3. Teori Atom Rutherford kesimpulan : Atom bukan berbentuk bola pejal, karena hampir semua partikel alfa diteruskan Jika lempeng emas itu dianggap sebagai lapisan atom-atom emas, maka di dalam atom emas didapat partikel yang sangat kecil bermuatan positif Partikel positif itu merupakan partikel penyusun inti atom, dan ukuran inti atom lebih kecil 10.000 kali dari ukuran atom 4. Teori Atom Bohr Bohr juga mengungkapkan bahwa electron-elektron mengelilingi inti pada lintasan-lintasan tertentuyang disebut kulit electron atau kulit energy. Tingkat energy yang paling rendah adalah kulit electron yang paling dalam, dan semakin besar nomor kulitnya, maka semakin besar tingkat energinya. Proton Proton merupakan partikel dasar yang memiliki muatan positif (+1) dan memiliki diameter hanya 1/3 diameter electron. Akan tetapi, proton memiliki massa sekitar 1840 kali electron Neutron merupakan partikel dasar yang tidak memiliki muatan (netral), dan memiliki massa yang sama dengan gabungan antara massa proton dan massa electron Elektron Merupakan partikel dasar yang memiliki muatan negative (-1) dan memiliki massa paling ringan diantara partikel lainnya yang hanya 1/1840 kali massa proton atau neutron. 1. Partikel Subatom 2. Awan Elektron 3. Inti Atom Sifat Nuklir Sifat nuklir (radioaktif) hanya dimiliki oleh unsur-unsur atom yang memiliki nomor atom lebih dari 82 Massa Atom Jumlah keseluruhan dari partikel dasar dalam suatu atom disebut dengan nomor massa. Massa atom dalam keadaan diam dinilai dengan menggunakan satuan Dalton. Nomor Atom Atom-atom dalam zat yang berbeda memiliki jumlah proton yang tidak sama dalam intinya. Jumlah proton dalam inti ini disebut dengan nomor atom. Gaya Atom Gaya elektromagnetik menjaga elektron yang bermuatan negatif agar tetap berada orbit sekeliling inti muatan positif. Gaya inti seratus kali lebih kuat daripada gaya elektromagnetik. Deret Radioaktif merupakan deret nuklida radioaktif. Pada deret ini setiap anggotanya terbentuk dari hasil peluruhan nuklida sebelumnya.
Empat deret radioaktif alamiah,
yaitu deret torium, neptunium, uranium, dan aktinium. Deret Torium dimulai dari inti induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut dengan deret 4n, sebab nomor massanya selalu kelipatan 4. Deret neptunium dimulai dari induk dan berakhir pada inti . Deret ini juga disebut deret (4n +1), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n +1. Deret uranium dimulai dari inti induk dan berakhir pada . Deret ini disebut juga deret (4n +2), karena nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 2. Deret aktinium dimulai dari inti induk U dan berakhir pada Pb. Deret ini juga disebut deret (4n +3), sebab nomor massanya selalu dapat dinyatakan dalam bentuk 4n + 3. kestabilan suatu inti atom ditentukan oleh perbandingan jumlah neutron dan proton. Plot jumlah neutron terhadap jumlah proton dari semua isotop yang sudah dikenal, baik isotop stabil maupun isotop radioaktif disebut peta isotop. Sementara, pita kestabilan adalah Isotop- isotop stabil yang terletak dalam suatu daerah berbentuk pita. Dalam kestabilan inti radioaktif, terdapat 3 jenis nuklida: Nuklida ringan (Z ≤ 20) Nuklida ini mempunyai jumlah proton kurang dari 20. Nuklida ini tidak stabil jika perbandingan neutron dan protonnya = n : p = 1 : 1. Contohnya 5B10, 7N14, 10Ne20 Nuklida sedang (Z antara 21-83) Nuklida ini mempunyai jumlah proton antara 20 sampai 83. Maka, inti beratnya dengan syarat 1 < n : p < 1,6 ; atau n : p < 1 serta n : p > 1,6. Contohnya 45Rh103 dan 83Bi209 Nuklida berat (Z > 83) Nuklida ini dimulai pada unsur yang punya nomor atom (proton) dari 84 hingga seterusnya. Unsur dalam kategori nuklida berat seluruhnya tidak ada yang stabil sehingga radioaktif. Contohnya, seluruh deret aktinida dan sebagian deret lantanida bersifat nuklida berat Nuklida-nuklida di atas pita kestabilan Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya jumlah neutron (n) > proton (p). Karena jumlah neutron lebih besar, maka untuk mencapai kestabilan harus mengurangi jumlah neutronnya melalui: a) Memancarkan sinar beta Akibat memancarkan sinar beta, maka neutronnya berkurang dan protonnya bertambah. Contohnya: 0n1 —> 1p1 + -1e0 6C14 —> 7N14 + -1e0 [Unsur C memiliki proton 6 dan neutron (14-6) 8, maka neutron > proton] b) Melepaskan neutron Contohnya: 2He5 —> 2He4 + 0n1 Nuklida-nuklida di bawah pita kestabilan Syaratnya: nuklida-nuklidanya punya jumlah neutron (n) < proton (proton). Karena jumlah proton lebih banyak maka harus dikurangi dengan cara: a) Melepaskan positron Contohnya: 1p1 —> 0n1 + +1e0 6C10 –> 5B10 + +1e0 [Unsur C punya proton 6 dan neutron 4, maka proton > neutron] Reaksi fisi yaitu reaksi pembelahan inti atom berat menjadi dua inti atom lain yang lebih ringan dengan disertai timbulnya energi yang sangat besar. Dalam reaksi fisi yang terjadi akan dihasilkan energi kira-kira sebesar 234 Mev. Dalam reaksi fisi ini timbul -baru yang berenergi tinggi. Neutron-neutron yang timbul akan menumbuk inti atom berat yang lain sehingga akan menimbulkan reaksi fisi yang lain. Hal ini akan berlangsung terus sehingga semakin lama semakin banyak reaksi inti yang dihasilkan dan dalam sekejab dapat timbul energi yang sangat besar. Peristiwa semacam ini disebut reaksi fisi berantai. Reaksi fisi berantai yang tak terkendali akan menyebabkan timbulnya energi yang sangat besar dalam waktu relatif singkat, sehingga dapat membahayakan kehidupan manusia. Reaksi berantai yang tak terkendali terjadi pada Bom Atom. Reaksi fusi yaitu reaksi penggabungan dua inti atom ringan menjadi inti atom lain yang lebih berat dengan melepaskan energi Agar dapat terjadi reaksi fusi diperlukan temperatur yang sangat tinggi sekitar 108 K, sehingga reaksi fusi disebut juga reaksi termonuklir. Karena untuk bisa terjadi reaksi fusidiperlukan suhu yang sangat tinggi, maka di matahari merupakan tempat berlangsungnya reaksi fusi.