Dys Dys
Laki-laki
Perempuan
Tinggal serumah
Genogram
Bentuk keluarga: Keluarga Inti
Tahapan siklus keluarga: Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda dan mulai
meninggalkan rumah (Duvall’s Life Cycle ke-6)
Family map
Keluarga
• Kurang pengetahuan tentang penyakit
Lingkungan
• -
Fungsi Keluarga
Selalu/ Kadang- Jarang/
No. Pernyataan Sering kadang/ tidak
(2) Pernah (1) (0)
1. (AFFECTION) 2
Saya puas karena saya dapat kembali pada keluarga saya jika saya
menghadapi masalah
2. (PARTNERSHIP) 1
Saya puas dengan cara keluarga saya membahas serta membagi
masalah dengan saya
3. (GROWTH) 2
Saya puas bahwa keluarga saya menerima dan mendukung keinginan
saya melaksanakan kegiatan dan ataupun arah hidup yang baru
4. (ADAPTATION) 2
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya menyatakan rasa kasih
sayang dan menanggapi emosi.
5. (RESOLVE) 1
Saya puas dengan cara-cara keluarga saya membagi waktu bersama
Culture Pasien bersuku Sunda dan pasien sering mengkonsumsi makanan yang pedas dan gorengan.
Religion Pasien beragama Islam dan menjalankan ibadah dengan puas tetapi pasien merasa terganggu dengan
rasa tidak nyaman di perut dan nyeri ulu hati ketika sedang mendirikan sholat.
Economy Keadaan ekonomi pasien cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sumber penghasilan berasal dari
pasien dan anak pertama pasien.
Education Pasien berpendidikan terakhir sekolah menengah pertama, pasien mengetahui kepentingan pola makan
teratur, namun belum cukup paham bahwa kebiasaan meminum teh saat perut kosong dapat berpengaruh
pada keluhan pasien saat ini.
Medical Akses menuju Puskesmas Pasundan cukup jauh, murah dan pelayanan cukup memuaskan.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Kepala
• CM, Tampak sakit ringan • Deformitas (-), wajah simetris
• Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera anikterik
Tanda-tanda Vital • Hidung: pernapasan cuping hidung -, sekret -/-
• Tekanan darah: 110/70 mmHg • Mulut : dalam batas normal
• Nadi: 88x/menit
• Respirasi: 20x/menit Leher:
• Suhu: 36.8 C • KGB tidak teraba membesar,
• JVP tidak meningkat
Status Gizi
• BB= 63 kg
• TB= 170 cm
• BMI = 21.8
Pemeriksaan Fisik
Thoraks Abdomen
Pulmo • Datar, lembut
• Bentuk dan Gerak simetris • Bising Usus (+), Normal
• Vocal Fremitus kanan=kiri • Nyeri tekan epigastrium (+)
• Vocal resonance kanan=kiri
• VBS kanan=kiri, Rhonki -/-, Wheezing -/- Ekstremitas
Cor • Akral hangat
• batas jantung dbn • Edema -/-
• bunyi jantung S1 S2 reguler, S3-, S4-, murmur- • Capillary refill time <2 detik
Diagnosis
Diagnosis Banding
• Dispepsia fungsional dengan diabetes mellitus tipe 2
• Dispepsia organik dengan diabetes mellitus tipe 2
Usulan Pemeriksan
• Lab: kimia darah : gula darah, profil lipid
Aspek Klinis
Dispepsia Fungsional dengan diabetes mellitus tipe 2
Aspek Internal
1. Suka meminum teh
2. sering makan pedas dan berminyak
3. Pola makan tidak teratur
4. Riwayat DM
Aspek Eksternal
1. Beban pikiran terkait pendidikan anak pasien
2. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang penyakit
Terapi
Farmakologis
• Antasida 3x1 200 mg
• Ranitidine 2 x1 150mg
Non Farmakologis
• Menghindari meminum teh untuk sementara waktu dan mengurangi frekuensi meminum
teh setelah pasien sembuh untuk mencegah timbulnya keluhan yang sama
• Menghindari makanan pedas dan berminyak
• Menyarankan ke pasien supaya tidak telat makan dan makan makanan dengan teratur
• Menghindari diri dari stres dan beban pikiran
• Menyarankan untuk makan sering tapi dalam porsi kecil
• Memberi edukasi kepada keluarga pasien tentang pola makan supaya keluarga pasien
bisa selalu mengingatkan.
Prognosis
Quo ad vitam : Ad bonam
Quo ad functionam : Ad bonam
Quo ad sanationam : Dubia Ad Bonam
Rencana Pemeliharaan Kesehatan
No Nama Status Skrining Konseling Imunisasi Kemoprofilaksis
Kesehatan
1 Tn. M, Dispepsia BMI, tekanan darah, PHBS, manajemen stres, diet
52 th Gula darah, profil lipid, dispepsia, faktor resiko dan
asam urat, kesehatan tatalaksana diabetes
mental
• BB ideal = 63 kg
• Kebutuhan Kalori Basal (KKB) laki-laki = 30 x BBI = 30 x 63 = 1890 kkal
• Koreksi:
• Aktivitas Fisik: Ringan = 10% x KKB = 10% x 1890 = 189 kkal
• Usia 52 tahun (40-59) = -5% x KKB = -94,5 kkal
Makan berat 1 (sahur) Nasi putih + telor dadar + 1 porsi 567 kkal
03:30 WIB tempe bumbu + teri goreng
Tomat 2 buah 52 kkal
Susu 1 gelas 110 kkal
Selingan 1 (takjil) Kurma 3 butir 69 kkal
18:00 WIB Es kelapa 1 gelas 140 kkal
Biskuit 1 buah 30 kkal
Makan berat 2 Nasi + pepes ayam + sayur sop 1 porsi 410 kkal
(setelah sholat maghrib) Susu 1 gelas 110 kkal
18:30 WIB
Selingan 2 (setelah tarawih) Roti tawar 3 buah 360 kkal
20:30 WIB Pepaya 250 gr 115 kkal
• Dispepsia adalah rasa nyeri atau rasa tidak nyaman kronik atau rekuren
pada ulu hati.
• Sindroma dispepsia merupakan sekumpulan gejala yang dapat terdiri dari
nyeri epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut
penuh, sendawa, regurgitasi dan rasa panas yang menjalar di dada.
Etiologi
1. Kelompok penyakit organik (misalnya: ulkus peptikum, gastritis, batu
kandung empedu dll.)
2. Gangguan fungsional dimana saran penunjang diagnosis baku (radiologi,
endoskopi dan laboratorium) tidak dapat memperlihatkan adanya
gangguan patologis struktural maupun biokimiawi.
Patofisiologi
Obat-obatan Makanan pedas,
(NSAIDs) panas, asam H. pylori
Stress
Iritasi sel epitel Menyerang bagian
kolumner gaster fundus gaster
Merangsang saraf
simpatik, vagus nerve
Produksi mokusa Sel mukosa terganggu
berkurang
Iritasi lambung
Nyeri
DISPEPSIA
Klasifikasi
Diagnosis
a) Anamnesis
b) Pemeriksaan Fisik : nyeri tekan epigastrik,
kembung
c) Penunjang :
• Endoskopi dapat mengidentifikasi kelainan
struktural dan mukosa (ex. Gastritis, ulkus,
keganasan) sekaligus biopsi jaringan untuk H.
pylori
• USG menilai keadaan pankreatobilier (ex.
Batu empedu, kolestitis)
• Pencitraan dengan barium meal; melihat
kelainan struktur mukosa / massa
• Lab gangguan pancreas (Amilase, lipase),
gangguan hepar, tiroid
• Urea breath test
Tatalaksana
Tatalaksana
Dietetik Medikamentosa
• Tidak ada diet baku • Antasida
• Menghindari makanan • Penyekat H2 reseptor (Ranitidin, famotidin)
pencetus serangan (pedas, • Penghambat pompa proton (omeprazol)
asam, tinggi lemak, kopi, • Sitoproteksi (sukralfat)
teh) • Prokinetik (metoklopramid)