Anda di halaman 1dari 36

Pemicu 3 Humaniora

Learning Objective
1. MM Definisi Aborsi
2. MM Faktor Penyebab Aborsi
3. MM Pandangan Agama Terhadap Aborsi, Insect,
dan Pemerkosaan
4. MM Etika Kedokteran
5. MM Hukum dan Peran Pemerintah (Termasuk
Puskesmas)
6. MM Dampak Medis dalam Melakukan Aborsi
7. MM Solusi Terhadap Kasus Pemicu
LO 1 : MM Definisi Aborsi
Aborsi
(Dorland):
1. Pengeluran hasil konsepsi secara prematur
dari uterus, baik berupa embrio ataupun
fetus yang belum dapat hidup.
2. Penghentian dini suatu proses yang alami
atau psikologis.
Aborsi
– Spontaneous abortion: keguguran karena trauma
kecelakaan atau sebab-sebab alami.
– Induced abortion/procured abortion:
pengguguran kandungan yang disengaja.
• Therapeutic abortion: pengguguran yang dilakukan karena
kehamilan tersebut mengancam kesehatan jasmani atau rohani
sang ibu, kadang-kadang dilakukan sesudah pemerkosaan.
• Eugenic abortion: pengguguran yang dilakukan terhadap janin
yang cacat.
• Elective abortion: pengguguran yang dilakukan untuk alasan-
alasan lain.
LO 2 : MM Faktor Penyebab Aborsi
Alasan Melakukan Aborsi
• Alasan medis:
– Kondisi rahim tidak kondusif untuk perkembangan
janin
– Ada kerusakan pada organ reproduksi ibu &
membahayakan janin
– Kelainan genetik pada anak, dimana bila ia lahir
akan memperberat hidupnya
– Janin membahayakan nyawa ibu
– Ibu mengidap penyakit jantung, IMS dan AIDS
Alasan Melakukan Aborsi
• Alasan Pribadi
– Kehamilan karena perkosaan
– Tidak yakin secara finansial
– Tidak ingin anak lahir tanpa ayah
– Desakan orang tua dan kecaman sosial
– Kontrasepsi gagal
Cara Aborsi Alami
• Nanas muda: untuk kandungan yang masih muda
(berumur kurang dari 1 minggu)
• Buah Durian: menggugurkan kandungan dgn usia
<1bln
• Ikan Sembilang Karang: ikan ini sangat kuat dan
mampu untuk mendorong keluarnya janin
• Minuman yang mengandung alkohol, mercuri,
bersoda, kafein: Merusak otak janin,
mempertinggi potensi kelahiran prematur dan
keguguran
Dukun Beranak
• Aborsi dilaksanakan dengan cara memberi
ramuan obat pada calon ibu dan mengurut perut
calon ibu untuk mengeluarkan secara paksa janin
dalam kandungannya.
• Banyak dipilih masyarakat karena murah, di
Sumenep, satu kali urut hanya Rp 15.000,- s/d Rp
25.ooo,-
• Lama pemijatan 15-30 menit, dan pasien diminta
untuk datang 3-4x baru bayi bisa dieksekusi
• http://portalsumenep.blogspot.com/2009/11/ab
orsi-lewat-dukun-pijat-masih-ada.html
Adilatasi dan Kuret (Dilatation &
curettage)
Suction
Salt Poisoning
• Sebatang jarum yang panjang dimasukkan ke dalam
kantung bayi, lalu sejumlah cairan disedot keluar dan
larutan garam yang pekat disuntikkan ke dalamnya.
Dengan cara ini, sang bayi akan mati dalam waktu kira-
kira 1 jam, kulitnya benar-benar hangus.
• 24 jam kemudian, si ibu akan mengalami sakit beranak
dan melahirkan seorang bayi yang sudah mati.
• (Sering juga bayi lahir dalam keadaan masih hidup,
biasanya mereka dibiarkan saja agar mati).
LO 3 :MM Pandangan Agama
Terhadap Aborsi, Insect, dan
Pemerkosaan
Pandangan Agama Katolik
• Yes 44:2: “Beginilah firman TUHAN yang menjadikan
engkau, yang membentuk engkau sejak dari
kandungan dan yang menolong engkau…”
• Ayb 31: 15: “Bukankah Ia, yang membuat aku dalam
kandungan, membuat orang itu juga? Bukankah satu
juga yang membentuk kami dalam rahim?”
• Yes 49, 1,5: “….TUHAN telah memanggil aku sejak
dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari
perut ibuku…. Maka sekarang firman TUHAN, yang
membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi
hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-
Nya…”
Pandangan Agama Katolik
• Setiap kehidupan di dalam rahim ibu
adalah ciptaan yang unik, yang sudah dikenal
oleh Tuhan:
– Luk 1:41-42: “Dan ketika Elisabet mendengar salam
Maria, melonjaklah anak yang di dalam
rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus
lalu berseru, “Diberkatilah engkau di antara semua
perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.
• Ditunjukkan bahwa janin dalam kandungan sudah
menunjukkan kehidupan sebagai manusia, yang
dapat merasakan sukacita
Pandangan Agama Katolik
• Tuhan Yesus mengajarkan kita untuk
memperhatikan dan mengasihi saudara-
saudari kita yang terkecil dan terlemah,
sebab dengan demikian kita melakukannya
untuk Kristus sendiri.
– Mat 25:45: “… sesungguhnya segala sesuatu yang
tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang
paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga
untuk Aku.”
Pandangan Agama Katolik
• Kitab Suci menuliskan bahwa kita tidak boleh
membunuh, dan kita harus mengasihi sesama
– Kel 20: 13; Ul 5:17; Mat 5:21-22; 19:18: “Jangan
membunuh.”
– Mat 22:36-40; Mrk 12:31; Luk 10:27; Rom 13:9,
Gal 5:14: “Kasihilah sesamamumanusia seperti
dirimu sendiri”
Pendidikan Seksualitas
• Tujuannya agar orang menghargai martabat seksualitas
manusia seperti yang dimaksudkan oleh sang Pencipta.
Keluarga-keluarga harus dapat mengerti bahwa janin
yang telah ada sejak konsepsi pertama adalah manusia
yang secitra dengan Allah. Ia berasal dari Allah seperti
yang diceritakan dalam Kejadian 1:26-27.
• Seksualitas adalah anugerah dari Allah, sehingga kita
harus bekerja sama dengan Allah dalam menciptakan
manusia baru secara bertanggung jawab dan
bermartabat.
– Kejadian 1:28 “Beranakcuculah dan bertambah banyak”.
Masalah Aborsi Menjadi Tanggung
Jawab Bersama
• Pandangan bahwa masalah aborsi hanyalah
masalah perempuan.
• Pandangan ini salah karena janin dalam
kandungan adalah hasil dari dua pribadi
• Maka, masalah ini harus menjadi tanggung
jawab bersama. Semua orang dianjurkan
untuk berperan secara aktif dalam menangani
masalah aborsi.
Lembaga Bantuan
• Gereja menganjurkan bahwa harus ada suatu
tindakan konkret untuk menolong orang-orang
yang berada dalam kesulitan terutama aborsi
dengan cara yang bermartabat. Membantu
dengan cara menunjukkan alternatif-alternatif
yang ada selain pengguguran, misalnya,
penyuluhan kepada masyarakat, mencari
lapangan pekerjaan atau mencari orang tua asuh
bagi bayi-bayi yang orang tuanya tidak mau
memeliharanya. Semua itu dilakukan agar warta
Injil Kehidupan semakin menjangkau sebanyak
mungkin orang.
LO 4 : MM Etika Kedokteran
• Dokter harus melakukan konseling atau tanya
jawab dengan sangat baik terhadap pasien aborsi.
Harus dijelaskan pilihan pilihan dan alasan yang
menyebabkan tindakan tersebut dilakukan.
Prosedur tindakan juga harus dijelaskan dengan
detail termasuk anjuran untuk makan dan minum
pada malam hari sebelum tindakan dilakukan.
Pasien juga harus dilarang untuk menggunakan
obat obat yang biasa dikonsumsi 2 hari sebelum
tindakan termasuk konsumsi alkohol
LO 5 : MM Hukum dan Peran
Pemerintah (Termasuk Puskesmas)
• Aborsi atau pengguguran janin termasuk kejahatan, yang dikenal dengan
istilah “Abortus Provocatus Criminalis”
• Pasal 229
1. Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang wanita atau
menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau ditimbulkan
harapan, bahwa karena pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat tahun atau denda paling banyak
tiga ribu rupiah.
2. Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk mencari keuntungan,
atau menjadikan perbuatan tersebut sebagai pencarian atau kebiasaan, atau
jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya dapat ditambah
sepertiga.
3. Jika yang bersalah, melakukan kejahatan tersebut, dalam
menjalani pencarian maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian
itu.
• Pasal 348
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
• Pasal 349
Jika seorang tabib, bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan yang tersebut pasal 346, ataupun melakukan atau
membantu melakukan salah satu kejahatan yang diterangkan dalam
pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat
ditambah dengan sepertiga dan dapat dicabut hak untuk menjalankan
pencarian dalam mana kejahatan dilakukan.
• Pasal 341
Seorang ibu yang, karena takut akan ketahuan melahirkan
anak, pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian,
dengan sengaja merampas nyawa anaknya, diancam, karena
membunuh anak sendiri, dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun.
• Pasal 342
Seorang ibu yang, untuk melaksanakan niat yang ditentukan
karena takut akan ketahuan bahwa akan melahirkan anak,
pada saat anak dilahirkan atau tidak lama kemudian
merampas nyawa anaknya, diancam, karena melakukan
pembunuhan anak sendiri dengan rencana, dengan pidana
penjara paling lama sembilan tahun.
• Pasal 343
Kejahatan yang diterangkan dalam pasal 341 dan 342 dipandang, bagi
orang lain yang turut serta melakukan, sebagai pembunuhan atau
pembunuhan dengan rencana
• Pasal 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun
• Pasal 347
1. Barangsiapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.
2. Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,
dikenakan pidana penjara paling lama lima belas tahun.
Dokter (Kontra Aborsi)
–Karena adanya sumpah dokter Indonesia yang
antara lain menyatakan “menghormati semua hidup
insani mulai dari saat pembuahan
–Karena itu aborsi dipandang sebagai kejahatan
terhadap nyawa.
Pro-Aborsi
–Kelompok yang menyetujui legalisasi aborsi atas
permintaan dan percaya bahwa fetus bukanlah
makhluk yang manusiawi, atau kalaupun makhluk
yang manusiawi dia tidak mempunyai hak dan
kepentingan.
–Contohnya: dukun aborsi, wanita & keluarga yg
melakukan aborsi
• Prochoice adalah pandangan yang menyatakan
bahwa keputusan menggugurkan atau
mempertahankan kandungan adalah hak mutlak dari
ibu yang mengandung bayi tersebut
• Prolife adalah pandangan yang menentang
adanya aborsi. Mereka berpandangan bahwa
janin mempunyai hak hidup yang tidak boleh
dirampas oleh siapapun, termasuk oleh ibu
yang mengandungnya
LO 6 : MM Dampak Medis dalam
Melakukan Aborsi
Resiko Kesehatan & Fisik

Kematian
• Karena pendarahan hebat
• Karena anestesi gagal
• Akibat infeksi

Uterine perforation – rahim sobek

Cervical laterations – akibat: cacat pd anak selanjutnya

Kanker
• Payudara, indung telur, leher rahim,hati
Resiko Kesehatan & Fisik

Placenta Previa – kelainan pd placenta

Mandul, ectopic pregnancy

Pelvic Inflammatory Disease

Endometriosis – infeksi pada rahim


Resiko Psikologis

Post Abortion Syndrome (PAS)


• Kehilangan harga diri (82%)
• Berteriak-teriak histeris (51%)
• Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%)
• Ingin melakukan bunuh diri (28%)
• Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang
(41%)
• Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%)
L O 7 : MM Solusi Terhadap Kasus
Pemicu

Anda mungkin juga menyukai