Anda di halaman 1dari 14

JOURNAL READING

Yongho Song, Nanyoung Lee, Sangho Lee, Myeongkwan Jih, Yujin Lim, Youngmi Yoon
Department of Pediatric Dentistry, College of Dentistry, Chosun University

Pembimbing: drg. Nurhaerani Sp. KGA, PhD


Oleh : Sandra Sudargo S. Ked
Regina Theodora S. Ked
Astri Gunardi S. Ked

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
ABSTRAK

Sindrom Stevens-Johnson (SJS), adalah


reaksi hipersensitif akut yang sangat Terjadinya invasi pada permukaan
parah, yang menyebabkan nekrosis epidermal kurang dari 10 persen
luas pada kulit dan membran mukosa. disebut SJS, sedangkan invasi lebih dari
SJS adalah penyakit yang penyebabnya 30 persen disebut nekrolisis epidermal
tidak diketahui yang dapat terjadi pada toksik. SJS berdampak pada
semua kelompok umur. Hal ini diduga perkembangan gigi, terutama pada
disebabkan oleh alergi obat atau anak-anak yang berada dalam fase
disebabkan karena adanya infeksi pertumbuhan.
bakteri.

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
PENDAHULUAN
SJS : reaksi hipersensitif akut yang menyebabkan
nekrosis luas pada kulit dan membran mukosa Fixed Drug Eruption

Mekanisme SJS : reaksi imun sitotoksik pada


keratinosit  apoptosis keratinosit

Prevalensi : 1-2 per 100 juta populasi per tahun SJS TEN

Temuan intraoral pada orang dewasa berbeda


dengan anak Invasi di permukaan
Invasi > 30%
epidermis < 10%

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Pasien 1 Awal Feb 2012
( 9 tahun) Keluhan utama : perkembangan akar gigi abnormal + sakit gigi
Keluhan tambahan : eritem akut di seluruh tubuh, eksudat pada
konjungtiva bilateral dan bengkak di leher kiri
Tatalaksana : antibiotik

Hari berikutnya
Diagnosis : SJS
Tatalaksana : Antibiotik
Efek samping : symblepharon di bola mata kiri, sikatriks atrofi dari
permukaan lidah, penyempitan uretra genital eksterna

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Gbr 1. (A) Symblepharon pada mata kiri, (B) Sikatriks atrofia pada permukaan
lidah

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Pasien 2 Keluhan utama : pilek, demam dan sakit kepala

(5 tahun) Tatalaksana : obat sistemik

H+2 : vesikel muncul. H+3 : gejala gondok dan pneumonia + bintik-bintik di


seluruh tubuh dan pembengkakan leher. H+5 : SJS jadi TEN dengan Nikolsky’s sign.
Tatalaksana : steroid dan injeksi globulin imun intravena

Efek samping : symblepharon, sikatriks atropi pada permukaan lidah, penyempitan


uretra genital eksternal + O-Car 54 dan 84

Pemeriksaan radiologis : perkembangan akar abnormal dari molar pertama rahang


atas dan rahang bawah serta gigi seri lateral dan sentral dari mandibula terdeteksi.

Penatalkasanaan karies: pengobatan restoratif (pengangkatan karies dan


pulpektomi parsial), restorasi resin komposit dilakukan di atas aplikasi biodentine.

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Gbr 2. Gambaran klinis pada hari ke 5. (A) Tanda Gbr 3. Gambaran klinis
Nikolsky’s pada wajah dan tubuh, (B) Tanda sindrom Stevens-Johnson
Nikolsky’s pada tubuh setelah sebulan

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Gbr 4. Pre-terapi intraoral. Temuan non spesifik tanpa karies gigi. (A) Tampilan fasial, (B)
Tampilan oklusal Maksila, (C) Tampilan oklusal Mandibular

Gbr 6. Tampilan radiografi


periapikal. (A) #54
permukaan karies distal,
#16 karies oklusal, (B)
#26 karies oklusal, (C)
#46 permukaan karies
mesial, (D) #36
permukaan karies mesial
Gbr 5. Tampilan radiografi panoramic
menunjukkan perkembangan abnormal akar pada
molar 1 maksila, kedua molar 1 mandibular, dan
gigi anterior mandibula (panah)
Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Gbr. 7 Radiografi panoramic post terapi setelah 3 bulan

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
SJS dan TEN, suatu bentuk reaksi mukokutan akut SJS dan TEN disebabkan oleh obat-obatan
berat, adalah penyakit langka yang penyebab
tertentu yang sering digunakan seperti
spesifiknya masih belum diketahui. Penyebab
utama dari SJS adalah penggunaan obat-obatan. antibiotik atau NSAID. Obat yang diresepkan
Reaksi imun sitotoksik dari keratinosit dapat untuk mengobati penyakit lain dapat
menyebabkan apoptosis keratinosit luas. Pada menyebabkan sindrom ini. Obat yang
awal SJS, bintik-bintik eritematosa muncul di kulit, menyebabkan SJS kemungkinan besar adalah
kemudian bintik-bintik eritematosa yang menyatu obat yang dikonsumsi dalam waktu 4 minggu
menjadi lecet dan menyebabkan skuama kulit sebelum onset. Bagian tubuh yang paling
yang luas. Akhirnya, bintik-bintik eritematosa terkena efek samping adalah lapisan mukosa
menyerang membran mukosa. Kedua penyakit mulut dan mata. Nekrosis pada lapisan mukosa
tersebut dianggap berurutan; satu-satunya yang terkena menyebabkan paparan jaringan
perbedaan adalah tingkat invasi ikat, diikuti oleh hilangnya elektrolit dan infeksi

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Terapi steroid lokal umumnya digunakan,
dan kombinasi agen antihistamin dan agen Dalam kasus ini dilakukan pengamatan
analgesik juga digunakan dalam kasus- terhadap perkembangan akar
kasus kecil. Dalam kasus yang parah, abnormal molar 1 rahang atas, molar 1,
pemberian kortikosteroid sistemik dapat gigi seri sentral, dan gigi seri lateral
direkomendasikan. Berdasarkan gejalanya, mandibula. Kemungkinan
pasien mungkin memerlukan air dan perkembangan akar gigi yang tidak
kontrol elektrolit, pencegahan infeksi normal disebabkan oleh timbulnya SJS,
sekunder, dan penghapusan jaringan mengingat perkembangan akar selesai
nekrotik di bawah perawatan intensif di sekitar 7 tahun
unit luka bakar

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Kasus ini: perkembangan akar yang abnormal
Perkembangan akar yang abnormal: dan karies gigi pada pasien SJS.
1) Keratinosit yang ditemukan dalam selubung akar Pertama, perkembangan akar yang abnormal
epitel Hertwig memainkan peran penting dalam
perkembangan akar mencerminkan usia onset pada pasien tertentu,
diperlukan manajemen gigi yang teratur.
2) SJS memprovokasi apoptosis keratinosit Ranalli et al. melaporkan bahwa
3) peristiwa apoptosis ini menghambat diferensiasi ketidaknormalan ini paling sering terjadi pada
sel-sel papilla gigi menjadi odontoblast gigi premolar dan molar 2, jadi tindak lanjut
4) jumlah odontoblas yang terbatas menginduksi yang teratur harus dilakukan.
malformasi akar dentin selama perkembangan akar.
Kedua, pemeriksaan fungsional harus
Akibatnya, terjadi perkembangan akar yang tidak
normal
dilakukan juga untuk mengelola efek samping
seperti lesi atrofi pada lidah.

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Dalam kasus tersebut, pasien mengunjungi
rumah sakit gigi dengan keluhan utama
tentang perawatan karies gigi.

Hasil pemeriksaan klinis: jumlah karies gigi


ditemukan dan efeknya tampaknya termasuk Perlu untuk mengamati kemungkinan
sikatriks atrofi pada permukaan lidah. deformitas morfologis lebih lanjut pada
premolar (rahang atas dan bawah) dan molar
Pemeriksaan radiografi: perkembangan akar 2, dan perawatan jangka panjang gigi
abnormal gigi molar 1 rahang atas dan rahang dengan kelainan akar.
bawah diamati
Diperkirakan bahwa kelainan disebabkan
oleh timbulnya SJS pada usia 5 tahun ketika
kuman gigi berkembang

Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019
Kepaniteraan Klinik Telinga Hidung Tenggorok – Kepala Leher dan Gigi Mulut RSUD K.R.M.T Semarang
Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 11 Maret – 14 April 2019

Anda mungkin juga menyukai