Anda di halaman 1dari 49

PRESENTASI KASUS BEDAH

“TETANUS”
Oleh:

Oleh:
dr. Kenya Leilani

Pembimbing:
dr. Hendryk Kwandang, M. Kes
dr. Benidiktus Setyo Untoro

RSUD Kanjuruhan Kepanjen Kabupaten Malang


2018
IDENTITAS

 Nama : Tn. P
 Jenis kelamin : Laki-laki
 Usia : 43 tahun
 Alamat : Tumpang
 Status : Menikah
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Pekerja bangunan
 Tanggal masuk : 27 Januari 2018
 No. RM : 444***
ANAMNESIS

 Anamnesis dilkukan secara alloanamnesis dengan istri pasien pada tanggal 27


Januari 2018.
KELUHAN UTAMA

 Kaku pada seluruh tubuh sejak ± 3 hari SMRS.


Riwayat Penyakit Sekarang

 Pasien datang dengan keluhan kaku pada seluruh tubuh sejak 3 hari
SMRS. Kaku awalnya dirasakan pada kedua tangan dan kaki sehingga
pasien sulit bergerak. 2 hari SMRS pasien juga mengeluh nyeri dan
kaku saat membuka mulut sehingga pasien sulit untuk makan dan
minum. Kaku yang dirasakan pasien berlangsung terus-menerus. Istri
pasien mengatakan bahwa perut pasien juga terasa keras sejak 2 hari
SMRS. Pasien memiliki riwayat luka tertusuk bambu 1 minggu yang
lalu, dibawa ke puskesmas untuk dijahit tetapi tidak diberikan suntik
anti tetanus, 3 hari SMRS tangan bengkak dan nyeri. Demam (-),
mual(-), muntah (-), BAB & BAK (+), nyeri seluruh badan (+), sulit
menelan (+). Riwayat imunisasi tetanus tidak diketahui.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU

 Pasien mengaku belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat kejang
sebelumnya tidak ada. Riwayat penyakit kronik seperti hipertensi, jantung,
diabetes, TB, kanker, dan asma disangkal pasien.
 Operasi
Pasien belum pernah menjalani operasi sebelumnya.
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

 Tidak terdapat anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa dengan


pasien. Riwayat hipertensi, jantung, asma, kanker, dan diabetes pada
keluarga pasien disangkal.
PEMERIKSAAN FISIK

Tanda-tanda vital
 Keadaan umum : Tampak sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 Tekanan darah : 110/70 mmHg
 Nadi : 86x/menit
 Pernapasan : 24x/menit
 Suhu : 36,5oC
 GCS : E 4M 6V 5
 Kepala : Normocephali, trismus (+),
rambut hitam, tidak mudah
dicabut
 Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-, pupil
3mm/3mm isokor, RCL +/
+, RCTL +/+
 Leher : Pembesaran KGB (-), kaku
kuduk (+)
 Telinga : Sekret -/-
Thorax
 Jantung
I : Ictus cordis tidak tampak
P : Ictus teraba pada IC 5 garis midclavicula sinistra
P : Batas jantung kanan IC 4 garis sternal dextra
Batas jantung kiri IC 5 garis midclavicula sinistra
A : S1-S2 reguler, murmur (-), gallop (-)

 Paru-paru
I : Pergerakan dinding dada terlihat simetris kiri-kanan
P : Pergerakan dinding dada teraba simetris kiri-kanan
Vocal fremitus tidak dapat dinilai
P : Batas paru-hati IC 5 garis midclavicula dextra sonor-pekak
Batas paru-lambung IC 6 garis axillaris anterior sinistra sonor-timpani
A : BND vesikuler, wheezing -/-, ronkhi -/-
 Abdomen
I : Perut tampak datar
A : BU (+)
P : Defans Muskular (+)
P : Nyeri tekan (+), nyeri ketok (+)
Ekstremitas : Status lokalis manus sinistra

Look : luka bekas jahitan, edema (+), hiperemis (-)


Feel : nyeri (+) panas (-)
Movement : terbatas karena nyeri
FOTO KLINIS
Pemeriksaan Neurologis

 Motorik
Normotonus Normotonus
Normotonus Normotonus
 Tonus

Terbatas Terbatas
 Pergerakan Terbatas Terbatas

3333 3333
 Derajat kekuatan otot 3333 3333
Refleks
Refleks fisiologis
 Biceps : meningkat/meningkat
 Triceps : meningkat/meningkat
 KPR : meningkat/meningkat
 APR : meningkat/meningkat

Refleks patologis
 Babinski : -/-
 Chaddock : -/-
 Oppenheim : -/-
 Gordon : -/-
 Schaefer : -/-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
  Hasil Satuan Nilai Rujukan

Hematologi Rutin

Hemoglobin 14,3 g/dL 13,0 – 16,0

Leukosit 15.500 /µL 5.000 – 10.000

Hematokrit 46 % 40 – 48

Trombosit 309.000 /µL 150.000 – 450.000

Kimia Klinik

Glukosa sewaktu 108 mg/dL 70 – 180

SGOT 65 U/L 0 – 45

SGPT 30 U/L 0 – 45

Ureum 40 mg/dL 19 – 44

Kreatinin 1 mg/dL 0,7 – 1,2


RESUME
 Pasien seorang laki-laki usia 43 tahun datang dengan
keluhan kaku pada seluruh tubuh sejak 3 hari SMRS. Kaku
awalnya dirasakan pada kedua tangan dan kaki sehingga
pasien sulit bergerak dan 2 hari SMRS pasien mengeluh
nyeri dan kaku pada mulut sehingga pasien sulit untuk
makan dan minum. Kaku yang dirasakan pasien
berlangsung terus-menerus. Riwayat kejang (-), nyeri
seluruh badan (+), disfagia (+). Riwayat tertusuk bambu 1
minggu yang lalu, dijahit dipuskesmas tetapi tidak
diberikan obat anti tetanus. Riwayat imunisasi tetanus
tidak diketahui.
 Pada pemeriksaan fisik didapatkan trismus (+) 2 jari, kaku
kuduk (+), perut papan (+). Pemeriksaan fisik neurologis
didapatkan tonus otot normotonus, pergerakan terbatas,
refleks fisiologis meningkat, dan derajat kekuatan otot
menurun.
DIAGNOSIS

 Tetanus generalisata derajat sedang


PENATALAKSANAAN
Terapi Non-farmakologis

 02 2-6 LPM
 NGT
 Foley Catheter
Terapi Farmakologis ( AP dr. SpB )

 IVFD: NS 20 tpm
 Inj Tetagam 1 x 3000 IU
 Inj Penicillin procaine 3 x 3 juta unit
 Inj Metronidazole 3 x 500mg
 Inj Diazepam 3 x 40mg
 Inj Keterolac 3 x 30mg
 Inj Ranitidine 2 x 50mg
Rencana Edukasi

 Menjelaskan pasien dan keluarganya tentang penyakit dan akibatnya


terburuknya.
 Menjelaskan pada pasien dan keluarga pentingnya pasien dirawat di
ruang Isolasi yang bertujuan mengisolasikan pasien untuk
meminimalkan stimulus yang dapat menyebabkan terjadinya kejang,
selain itu bertujuan untuk memantau tanda-tanda vital pasien secara
intensif terutama kemungkinan henti nafas akibat tetanus ataupun
obat-obatan yang dapat menyebabkan depresi pernafasan.
 Menjelaskan tentang rencana-rencana pengobatan yang akan
dilakukan.
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

 Tetanus merupakan gangguan neurologis akut yang


ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme
otot periodik yang disebabkan oleh tetanospasmin,
eksotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani
EPIDEMIOLOGI

 Seluruh dunia
 Lebih tinggi di negara berkembang dan jarang terjadi di negara-negara maju.
 Infeksi tetanus umumnya terjadi secara sporadic atau secara outbrake dalam
skala yang kecil, terutama pada individu yang tidak memiliki imunitas yang
adekuat terhadap tetanus.
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
DIAGNOSIS

 Diagnosis tetanus dapat ditegakan secara mutlak didasarkan pada anamnesis


dan gejala klinis yang ditemukan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

 Pemeriksaan darah  hasil leukosit meningkat


 Kultur sekret luka  sering kali didapatkan negatif, namun pada hasil positif
tetanus juga tidak dapat menggambarkan secara pasti apakah bakteri
tersebut menghasilkan toksin.
PENATALAKSANAAN

 Idealnya  fasilitas yang memiliki perawatan


intensif  mengisolasikan pasien 
meminimalkan stimulus  kejang.
Penalatalaksanaan tetanus dapat dibagi berdasarkan
tujuan pengobatan:

A. Managemen jalan nafas


B. Menghentikan produksi toksin
B.1 Penanganan luka
B.2 Terapi antibiotika selama 7-10 hari
C. Netralisasi toksin yang beredar bebas
D. Pengendalian spasme otot
E. Profilaksis dan imunisasi aktif
Managemen jalan nafas

 Intubasi atau trakeostomi dengan atau tanpa ventilasi mekanik mungkin saja
dibutuhkan pada hipoventilasi yang berkaitan dengan sedasi berlebihan atau
laringospasme atau untuk menghindari aspirasi oleh pasien dengan trismus,
gangguan menelan.
Menghentikan produksi toksin

a. Penanganan luka
 Semua pasien dengan tetanus sebaiknya diberikan
penanganan debridemen dan pembersihan luka
yang bertujuan untuk mengeradikasi spora serta
jaringan nekrosis yang dapat menjadi
perkembangan bakteri dan produksi toksin.
B. Terapi antibiotika selama 7-10 hari
Penicililin G IV 10-12 juta IU per hari, atau
metronidazole IV 500mg per 6 jam
Netralisasi toksin yang beredar bebas

 ATS3000-6000 unit IM dosis profilaksis, 20.000 –


40.000 unit dosis pengobatan tetanus
 HTIG 500-1000 unit IM dosis profilkasis, 3000-
6000 unit dosis pengobatan tetanus.
Pengendalian spasme otot
Jenis Obat  Dosis Anak – anak  Dosis Orang Dewasa 
Fenobarbital  Mula – mula 60 – 100 mg IM, kemudian 6 x 3 x 100 mg IM
30 mg per oral. Maksimum 200 mg/hari

Klorpromazin  4 – 6 mg/kg BB/hari, mula – mula IM, kemudian 3 x 25 mg IM


per oral

Diazepam  Mula – mula 0,5 – 1 mg/kg BB IM, kemudian per 3 x 10 mg IM


oral 1,5 – 4 mg/kg BB/hari, dibagi dalam 6 dosis

Klorhidrat  - 3 x 500 – 100 mg per rectal


Profilaksis dan imunisasi aktif
DATA VAKSINASI  LUKA BERSIH  LUKA KOTOR 

Tetanus  Tetanus  Tetanus  Tetanus 

Toksoid Antitoksin Toksoid Atoksin


Tidak  pernah  mendapat  vaksinasi  atau 
tidak diketahui  Ya Tidak Ya Ya

Satu kali mendapat vaksinasi tetanus  Ya Tidak Ya Ya

Dua kali mendapat vaksinasi tetanus  Ya Tidak Ya Ya

Tiga kali mendapat vaksinasi tetanus  Tidak/Ya Tidak Tidak/Ya Tidak/Ya


DIAGNOSA BANDING

 Infeksi: meningoensefalitis, polio, rabies, lesi orofaring, peritonitis.


 Gangguan metabolik: tetani, , reaksi fenotiasin.
 Penyakit sistem saraf pusat: status epileptikus, perdarahan atau tumor.
KOMPLIKASI

 Komplikasi yang mungkin timbul adalah: pneumonia, terutama karena


aspirasi; asfiksi, terutama pada saat kejang; fraktur vertebra, akibat kejang.
PEMBAHASAN
ANAMNESIS

 Kaku seluruh tubuh 3 hari SMRS


 Nyeri dan kaku saat membuka mulut ( trismus )
 Nyeri saat menelan ( disfagia )
 Perut pasien terasa kaku ( perut papan, defans muskular )
 Tertusuk bambu 7 hari yang lalu ( port d entrée), luka dijahit tetapi tidak
diberi obat anti tetanus ( luka kotor )
 Riwayat imunisasi tetanus tidak diketahui ( faktor resiko )
Pemeriksaan fisik

 Kaku kuduk +
 Trismus 2 jari
 Defans muskular
 Normotonus
 Pergerakan extremitas terbatas
 Kekuatan otot menurun
 Dari scoring tersebut didapatkan hasil:
 
 Masa inkubasi  3 hari  3
 Lokasi Infeksi  ekstremitas distal  2
 Imunisasi  tidak diketahui  10
 Factor yang memberatkan  0
 TOTAL SCORE 15 ( DERAJAT SEDANG)
Penatalaksanaan
A. Managemen jalan nafas  oksigenasi 2-4lpm
B. Menghentikan produksi toksin
B.1 Penanganan luka  rawat luka
B.2 Terapi antibiotika selama 7-10 hari
Inj Penicillin procaine 3 x 3 juta unit
Inj Metronidazole 3 x 500mg

C. Netralisasi toksin yang beredar bebas  Inj Tetagam


1 x 3000 IU
D. Pengendalian spasme otot Inj Diazepam 3 x 40mg
E. Profilaksis dan imunisasi aktif
 IVFD: NS 20 tpm

 Inj Keterolac 3 x 30mg


 Inj Ranitidine 2 x 50mg
TERIMAKASIH
Have a nice day…

Anda mungkin juga menyukai