menahan
Kuat Geser Tanah Keruntuhan Tanah
jika, gagal
Longsor
Longsor yang terjadi di Jalan Gerik,
Perak, Malaysia, 24 Desember 2014
Kriteria keruntuhan menurut Mohr – Coulomb:
Mohr (1980) ---- Keruntuhan terjadi pada suatu material akibat kombinasi kritis antara
tegangan normal dan geser, bukan hanya karena tegangan normal maksimum ataupun
tegangan geser maksimum.
Tegangan geser didefinisikan sebagai jumlah dari nilai kohesi tanah dan
tegangan normal yang mendapatkan pengaruh dari sudut geser internal.
Kemiringan Bidang Keruntuhan Akibat Geser
Gambar berikut merupakan gambar setengah lingkaran yang disebut dengan lingkaran
Mohr. Gambar tersebut merepresentasikan kondisi tegangan pada saat keruntuhan pada
suatu massa tanah. Garis keruntuhan menyinggung lingkaran Mohr pada titik X yang
menghasilkan persamaan sebagai berikut:
ф ф
σ1 = σ3 tan^2 (45 + ) + 2c tan (45 + )
𝟐 𝟐
Keruntuhan Geser pada Tanah Jenuh Air
Pada tahah jenuh air:
Tegangan normal (σ) = Tegangan efektif (σ’) + Tegangan air pori (u)
Alat uji terdiri dari sebuah kotak logam berisi sampel tanah yang akan diuji. Sampel tanah
tersebut dapat berbentuk penampang bujur sangkar atau lingkaran. Ukuran sampel tanah yang
umum digunak:an ialah sekitar 3 sampai 4 inchP (1935,48 sampai 2580,64 mm2) luas
penampangnya dan tingginya 1 inchi (25,4 mm). Kotak tersebut terbagi dua sama sisi dalam arah
horisontal.
Gaya normal pada sampel tanah didapat dengan menaruh suatu beban mati di atas sampel
tanah tersebut. Beban mati tadi dapat menyebabkan tekanan pada sampel tanah sampai 150 psi
(1034,2 kN/m2). Gaya geser diberikan dengan mendorong sisi kotak sebelah atas sampai terjadi
keruntuhan geser pada tanah.
Dari pengujian geser langsung, nilai tegangan geser dan tegangan normal dapat ditentukan
dengan menggunakan persamaan berikut ini.
𝐠𝐚𝐲𝐚 𝐧𝐨𝐫𝐦𝐚𝐥
σ = tegangan normal = 𝐥𝐮𝐚𝐬 𝐩𝐞𝐧𝐚𝐦𝐩𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞𝐥 𝐭𝐚𝐧𝐚𝐡
Pada uji ini umumnya digunakan sebuah sampel tatlah kira-kira berdiameter 1,5 inchi (38,1 mm) dan
panjang 3 inchi (76,2 mm). Sampel tanah tersebut ditutup dengan membran karet yang tipis dan
diletakkan di dalam sebuah bejana silinder dari bahan plastik yang kemudian bejana tersebut diisi
dengan air atau larutan gliserin.
Untuk menyebabkan terjadinya keruntuhan geser pada benda uji, tegangan aksial (vertikal) diberikan
melalui suatu piston vertikal (tegangan ini biasanyajuga disebut tegangan deviator). Pembebanan arah
vertikal dapat dilakukan dengan dua cara:
a. Dengan memberikan beban mati yang berangsur-angsur ditambah (penambahan setiap saat
sama) sampai benda uji runtuh (deformasi arah aksial akibat pembebanan ini diukur
dengan sebuah arloji ukur/dial gage)
b. Dengan memberikan deformasi arah aksial (vertikal) dengan kecepatan deformasi yang tetap
dengan bantuan gigi-gigi mesin atau pembebanan hidrolis.
Beban aksial yang diberikan diukur dengan bantuan sebuah proving ring (lingkaran pengukur beban)
yang berhubungan dengan piston vertikal. Juga alat ini dilengkapi dengan pipa-pipa untuk mengalirkan
air ke dan dari dalam sampel tanah di mana pipa-pipa tersebut juga berguna sebagai sarana pengukur
tegangan air pori.
Alat uji Triaxial
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kuat Geser Tanah
• Saling keterkuncian antar partikel; jadi, partikel-pertikel yang bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang lebih tinggi daripada
partikel-partikel yang bundar yang dijumpai pada tebing-tebing atau deposit-deposit glasial
• Daya tarik anatar partikel atau kohesi. Harus diperhatikanbahwa koheesi yang terlihat pada butiran-butiran tanah lembabmungkin hanya merupakan
keadaan sementara saja
• Kadar air untuk tanah kohesif. Ini diperlihatkan oleh “kekuatan” dari bongkah lempung kering versus basah
• Kualitas contoh (berhubungan dengan gangguan, retakan, celah, dan hal-hal yang serupa)
• Metode percobaan seperti U, CU atau CD dan termasuk triaksial, geser langsung di lapangan dan sebagainya. Untuk laboraotrium, prosedur konsolidasi
seperti isotropic dan anisotropik