Anda di halaman 1dari 17

Pemberantasan

Serangga
Vector
Disusun DBD
Oleh :
Tri Yuningsih
(1173107)
Vara Dema A
(1173108)
Demam Berdarah Dengue atau disingkat DBD
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
lewat gigitan nyamuk Aedes aegipty atau
Aedes albopictus berkelamin betina.
Terdapat empat jenis virus dengue, masing-
masing dapat menyebabkan demam
berdarah, baik ringan maupun fatal.
Siklus Hidup Nyamuk Aedes
Aegypti
O Stadium telur
O Stadium larva (jentik)
O Stadium pupa
O Nyamuk dewasa
Larva Nyamuk Aedes aegypti
O Ada 4 tingkatan perkembangan (instar) larva sesuai
dengan pertumbuhan larva yaitu:
O 1. Larva instar I; berukuran 1-2 mm, duri-duri (spinae)
pada dada belum jelas dan corong pernapasan pada
siphon belum jelas.
O 2. Larva instar II; berukuran 2,5 - 3,5 mm, duri–duri
belum jelas, corong kepala mulai menghitam.
O 3. Larva instar III; berukuran 4-5 mm, duri-duri dada
mulai jelas dan corong pernapasan berwarna coklat
kehitaman.
O 4. Larva instar IV; berukuran 5-6 mm dengan warna
kepala gelap.
Masalah Kesehatan Yang
Ditimbulkan
Demam Dengue atau Demam Berdarah
Dengue disebabkan oleh virus yang termasuk
ke dalam genus Flaviridae. Virus tersebut
menyebabkan gangguan pada pembuluh
darah kapiler dan pada sistem pembekuan
darah sehingga mengakibatkan pendarahan.
Berdasarkan gejalanya DBD dikelompokkan menjadi 4
tingkatan yaitu (WHO, 2009):
O a) Derajat I : demam tinggi disertai gejala tidak
khas. Satu – satunya tanda perdarahan adalah tes
torniquet positif atau mudah memar.
O b) Derajat II : gejala derajat I ditambah dengan
perdarahan spontan di kulit atau di tempat lain.
O c) Derajat III : ditemukan tanda-tanda kegagalan
sirkulasi (nadi cepat, lemah, hipotensi, kaki/tangan
dingin, lembab, sianosis, gelisah)
O d) Derajat IV : terjadi syok berat dengan nadi yang
tidak teraba dan tekanan darah yang tidak dapat
diperiksa.
Upaya Pengendalian
Penanggulangan DBD:
1. Pemberdayaan masyarakat
Meningkatkan peran aktif masyarakat dalam
pencegahan dan pengendalian penyakit DBD
merupakan salah satu kunci keberhasilan upaya
pengendalian DBD
2. Peningkatan kemitraan berwawasan bebas dari
penyakit DBD
Jejaring kemitraan diselenggarakan melalui
pertemuan berkala guna memadukan berbagai
sumber daya yang tersedia dimasing-masing mitra.
3. Peningkatan Profesionalisme Pengelola Program
SDM yang terampil dan menguasai ilmu pengetahuan
dan teknologi merupakan salah satu unsur penting
dalam mencapai keberhasilan pelaksanaan program
pengendalian DBD.
4. Desentralisasi
Optimalisasi pendelegasian wewenang pengelolaan
kegiatan pengendalian DBD kepada pemerintah
kabupaten/kota, melalui SPM bidang kesehatan.
5. Pembangunan Berwawasan Kesehatan Lingkungan
Meningkatkan mutu lingkungan hidup yang dapat
mengurangi risiko penularan DBD kepada manusia,
sehingga dapat menurunkan angka kesakitan akibat
infeksi Dengue/DBD.
Kebijakan Nasional
Pengendalian DBD
Kebijakan Nasional untuk pengendalian DBD sesuai
KEPMENKES No 581/MENKES/SK/VII/1992
(Lampiran 2) tentang Pemberantasan Penyakit
Demam Berdarah Dengue, adalah sebagai berikut :
1) Meningkatkan perilaku dalam hidup sehat dan
kemandirian terhadap pengendalian DBD.
2) Meningkatkan perlindungan kesehatan
masyarakat terhadap penyakit DBD.
3) Meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
program pengendalian DBD.
4) Memantapkan kerjasama lintas sektor/ lintas
program.
5) Pembangunan berwawasan lingkungan.
Metode Pengendalian Vektor
DBD
1. Kimiawi

2. Biologi

3. Manajemen Lingkungan

4. Pemberantasan Sarang Nyamuk/PSN

5. Pengendalian Vektor Terpadu (Integrated Vector


Management/IVM)
1. Kimiawi
Pengendalian vektor cara kimiawi dengan
menggunakan insektisida. Karena insektisida
adalah racun, maka penggunaannya harus
mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan
dan organisme bukan sasaran termasuk mamalia
2. Biologi Pengendalian vektor biologi
menggunakan agent biologi seperti
predator/pemangsa, parasit, bakteri, sebagai
musuh alami stadium pra dewasa vektor DBD
3. Manajemen lingkungan
Lingkungan fisik seperti tipe pemukiman, sarana-
prasarana penyediaan air, vegetasi dan musim sangat
berpengaruh terhadap tersedianya habitat
perkembangbiakan dan pertumbuhan vektor DBD

4. Pemberantasan Sarang Nyamuk / PSN-DBD


Pengendalian Vektor DBD yang paling efisien dan
efektif adalah dengan memutus rantai penularan
melalui pemberantasan jentik. Pelaksanaannya di
masyarakat dilakukan melalui upaya Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD)
dalam bentuk kegiatan 3 M plus.
PSN DBD dilakukan dengan cara ‘3M-Plus’, 3M
yang dimaksud yaitu:
• Menguras dan menyikat tempat-tempat
penampungan air, seperti bak mandi/wc, drum, dan
lain-lain seminggu sekali (M1)
• Menutup rapat-rapat tempat penampungan air,
seperti gentong air/tempayan, dan lain-lain (M2)
• Memanfaatkan atau mendaur ulang barang-
barang bekas yang dapat menampung air hujan
(M3)
5. Pengendalian Vektor Terpadu (Integrated Vektor
Management)
IVM dalam pengendalian vektor DBD saat ini lebih
difokuskan pada peningkatan peran serta sektor
lain melalui kegiatan Pokjanal DBD, Kegiatan PSN
anak sekolah, dll.
THANKS YOU

Anda mungkin juga menyukai