Manajemen pendidikan adalah suatu proses dari perencanaan, penorganisasian, pengarahan, pengawasan, dan penilaian usaha-usaha pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan sebelumnya. Tujuan dan Manfaat Manajemen Pendidikan 1) Mengetahui permasalahan dalam rangka percepatan penuntasan Wajar 9 tahun 2) Menyusun rencana dan merumuskan tujuan. 3) Mengidentifikasi kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman dalam perencanaan 4) Sebagai acuan dalam penetapan anggaran pendidikan 5) Sebagai alat pengendalian dalam pelaksanaan pembangunan pendidikan khususnya dalam percepatan Wajar 9 tahun Fungsi Manajemen Pendidikan Fungsi manajemen pendidikan adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan pendidikan untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Ruang Lingkup Manajemen Penddikan 1. Ruang lingkup berdasarkan wilayah kerja 2. Ruang klasifikasi menurut objek garapan 3. Menurut fungsi atau urutan kegiatannya 4. Menurut pelaksana PLANNING (PERENCANAAN) PEMBELAJARAN
A. Pengertian Perencanaan Pembelajaraan
1. Pengertian Perencanaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Perencanaan menurut para ahli : a). H.B. Siswanto (2007:42) Perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan dan menentukan cakupan pencapaiannya. b). George R. Terry dan Leslie W. Rue (2009:9) Menyatakan bahwa planning atau perencanaan adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Sementara itu, Mulyasa (2006:223) menjelaskan bahwa perencanaan adalah suatu bentuk dari pengambilan keputusan (decision making). c). Hamzah B. Uno (2008: 2) Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan mengandung paling sedikit 4 unsur yaitu: Ada tujuan yang harus dicapai Ada strategi untuk mencapai tujuan Sumber daya yang mendukung Implementasi setiap keputusan 2. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata belajar yang artinya berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu; atau berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran menurut para ahli : a). Masnur Muslich (2007:71) Pembelajaran adalah proses aktif bagi siswa dan guru untuk mengembangkan potensi siswa sehinggga mereka akan “tahu” terhadap pengetahuan dan pada ahirnya “mampu” untuk melakukan sesuatu. b). Hamzah B. Uno (2008:2) Pembelajaran adalah upaya untuk membelajarkan siswa. c). Richard L. Daft (2003:30) Pembelajaran adalah sebuah perubahan prilaku atau suatu perubahan kinerja yang terjadi sebagai hasil dari pengalaman. d). H. Douglas Brown (2007:8) Pembelajaran adalah sebuah perubahan dalam diri seorang yang disebabkan oleh pengalaman. e). Kunandar (2009:287) Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku kearah yang lebih baik Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah kegiatan memproyeksikan tindakan apa yang akan dilaksanakan dalam suatu proses belajar mengajar yaitu dengan mengkoordinasikan komponen- komponen pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, cara penyampaian kegiatan (metode, model dan teknik), serta bagaimana mengukurnya menjadi jelas dan sistematis, sehingga nantinya proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien. B. Manfaat Perencanaan Pembelajaran Dengan perencanaan yang matang dan akurat, akan dapat diprediksi seberapa besar keberhasilan yang akan dicapai. Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis C. Fungsi Perencanaan Pembelajaran Fungsi kreatif Fungsi Inovatif Fungsi selektif Fungsi Komunikatif Fungsi prediktif Fungsi akurasi Fungsi pencapaian tujuan Fungsi kontrol D. Perencanaan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang berlangsung di sekolah bersifat formal, disengaja, direncanakan, dengan bimbingan guru dan bantuan pendidik lainnya. Apa yang hendak dicapai dan dikuasai oleh siswa dituangkan dalam tujuan belajar, dipersiapkan bahan apa yang harus dipelajari, dipersiapkan juga metode pembelajaran, yaitu sesuai dengan cara siswa mempelajarinya, dan pada akhirnya dilakukan evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar siswa. Persiapan atau perencanaan pembelajaran ini sebagai kegiatan integral dari proses pembelajaran di sekolah. Penyusunan program pembelajaran dapat dibedakan menjadi program tahunan, program semester, program mingguan dan program harian. Persiapan pembelajaran pada hakekatnya merupakan perencanaan pembelajaran jangka pendek untuk memperkirakan atau memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan. Dengan demikian, perencanaan pembelajaran merupakan upaya untuk memperkirakan dan memproyeksikan tindakan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun contoh perencanaan pembelajaran dengan pendekatan ilmiah dapat dideskripsikan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pendahuluan 2. Kegiatan Inti 3. Kegiatan Penutup Perencanaan pembelajaran dewasa ini terkait dengan teknologi pendidikan yang menekankan pembelajaran sebagai suatu sistem. Dapat dijelaskan bahwa pembelajaran sebagai sistem merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan hubungan sistemik antara berbagai komponen dalam pembelajaran. Dalam perencanaan kegiatan pembelajaran, pendidik perlu menentukan tujuan yang jelas mengenai apa yang hendak dicapai dan mempertimbangkan alasan pembelajaran itu, yakni alasan menyampaikan suatu pokok bahasan, sehingga arah pekerjaan pendidik terarah dan efektif. Karenanya, pelajaran yang disajikan harus mempunyai perencanaan, pengoreksian, atau kesesuaiannya dengan rencana pelajaran. Jelasnya, tujuan seorang pendidik dalam membuat rencana pelajaran adalah agar tercipta kondisi aktual sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang ditetapkan secara optimal, baik tujuan khusus maupun tujuan umum. Hal yang termasuk cukup penting dalam perencanaan pembelajaran adalah pemilihan bahan ajar. Dalam pemilihan bahan ajar ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan. Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi dan kecukupan. E. Perencanaan Penilaian dalam Kegiatan Pembelajaran Istilah evaluasi berasal dari bahasa inggris yaitu “evaluation”. Evaluasi merupakan suatu upaya untuk mengetahui berapa banyak hal-hal yang telah dimiliki oleh siswa dari hal-hal yang telah diajarkan oleh guru. Evaluasi pembelajaran mencakup evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses pembelajaran. 1. Evaluasi Hasil Pembelajaran Adapun langkah-langkah evaluasi hasil pembelajaran meliputi: a). Evaluasi Formatif b). Evaluasi Sumatif 2. Evaluasi Proses Pembelajaran 3. Penilaian Sikap 4. Penilaian Pengetahuan 5. Penilaian Keterampilan