Disusun Oleh :
(18504037)
JURUSAN MATEMATIKA
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang membahas Garis dalam Ruang. Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Garis dalam
Ruang. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana bentuk persamaan garis dalam ruang?
b. Apa sifaf-sifat dari persamaan garis dalam ruang?
c. Bagaimana sifat-sifat dua garis dalam ruang?
d. Bagaimana bentuk garis dan bidang
C. Tujuan Penulisan
Agar lebih muda dan lebih memahami dalam pembelajaran matematika.
Khususnya dalam materi garis dalam ruang
BAB II
PEMBAHASAN
Pada Gambar 1, perhatikan garis L yang melalui titik P(x1, y1, z1) dan sejajar terhadap
vektor v = <a, b, c>. Vektor v adalah vektor arah untuk garis L, dan a, b,
dan cmerupakan bilangan-bilangan arah. Kita dapat mendeskripsikan bahwa garis L adalah
himpunan semua titik Q(x, y, z) sedemikian sehingga vektor PQ sejajar dengan v. Ini berarti
bahwa PQ merupakan perkalian skalar v dan kita dapat menuliskan PQ = tv, dimana t adalah
suatu skalar (bilangan real).
Jika bilangan-bilangan arah a, b, dan c tidak nol, maka kita dapat mengeliminasi
parameter t untuk mendapatkan persamaan-persamaan simetris garis.
Karena a, b, dan c semuanya tidak nol, persamaan simetris garis tersebut adalah
Persamaan-persamaan parametris atau simetris untuk garis yang diberikan tidaklah tunggal.
Sebagai contoh, dalam Contoh 1, dengan memisalkan t = 1 dalam persamaan-persamaan
parametris, kita akan mendapatkan titik (3, 2, 0). Dengan menggunakan titik ini dengan
bilangan-bilangan arah a = 2, b = 4, dan c = –4 kita akan menghasilkan himpunan persamaan-
persamaan parametris yang berbeda
Pembahasan Pertama, kita gunakan titik-titik P(–2, 1, 0) dan Q(1, 3, 5) untuk menentukan
vektor arah garis yang melalui P dan Q.
Catatan Karena t beragam untuk semua bilangan real, persamaan-persamaan parametris pada
Contoh 2 digunakan untuk menentukan titik-titik (x, y, z) yang terletak pada garis. Secara
khusus, untuk t = 0 dan t = 1 memberikan titik-titik awal yang diketahui, yaitu (–2, 1, 0) dan
(1, 3, 5).
Aksioma: Melalui sebuah titik di luar sebuah garis dapat dilukis tepat satu garis yang
sejajar dengan garis tersebut.
Misalkan diketahui garis m dan titik A di luar M. Menurut aksioma di atas, melalui titik A
hanya dapat ditarik satu garis lurus yang sejajar dengan garis m. Misalkan garis l.
Sifat 1
Jika suatu garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu juga
memotong garis lainnya.
Misalkan dua buah garis k dan m sejajar, ditulis k // m dan garis l memotong garisk di titik P,
maka l juga akan memotong garis m.
Bukti: misalkan l // m, maka m juga melalui titik P dengan demikian l // m, maka ljuga
sejajar k, karena m // k. Hal ini bertentangan dengan sifat satu, berarti pemisahan ini salah,
maka l harus memotong. Berarti ketentuan pada sifat satu adalah benar.
Sifat 2
Jika sebuah garis sejajar dengan 2 buah garis, maka kedua garis itu juga saling sejajar.
Demikian pembahasan tentang sifat-sifat dari sebuah garis dapat dikatakan sejajar.
2. Garis Berpotongan
Garis berpotongan adalah kedudukan dua garis yang mempunyai titik potong karena kedua
garis saling bertemu. Secara geometri garis-garis yang berpotongan terjadi karena mempunyai
kemiringan yang berbeda dan panjang antar garis memungkinkan untuk saling bertemu. Garis
yang berpotongan sudah pasti tidak sejajar, namun garis tidak sejajar belum tentu berpotongan.
Contoh garis berpotongan:
Garis tegak lurus adalah kedudukan garis yang berpotongan dan pada titik potongnya
terbentuk sudut siku-siku (90°). Garis tegak lurus juga disebut dengan garis serenjang atau garis
perpendikular. Dalam simbol matematika garis tegak lurus disimbolkan dengan simbol
perpendikular “⊥“, misalnya garis MN tegak lurus dengan OP dapat ditulis MN ⊥ OP.
Contoh garis tegak lurus:
Garis MN DAN OP merupakan garis tegak lurus karena saling berpotongan dan titik potongnya
membentuk sudut siku-siku
4. Garis Berimpit
Garis berimpit adalah kedudukan garis yang saling menutupi antara satu dengan
lainnya, sehingga garis berimpit tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Garis berimpit dapat
terjadi karena posisi garis yang sama, namun 2 garis berimpit belum tentu mempunyai panjang
yang sama.
Contoh garis berimpit:
Pernahkah Anda memerhatikan rel atau lintasan kereta api? Apabila kita perhatikan lintasan kereta
api tersebut, jarak antara dua rel akan selalu tetap (sama) dan tidak pernah saling berpotongan
antara satu dengan lainnya. Apa yang akan terjadi bila jaraknya berubah? Apakah kedua rel itu
akanberpotongan?
Berdasarkan citra tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel kereta api kita anggap sebagai dua buah
garis, maka sanggup kita gambarkan menyerupai gambar di bawah ini.
Garis m dan garis n di atas, bila diperpanjang hingga tak berhingga maka kedua garis tidak
akan pernah berpotongan. Keadaan menyerupai ini dikatakan kedua garis sejajar. Dua garis
sejajar dinotasikandengan“//”.
Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang
datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan bila garis tersebut diperpanjang hingga
tak berhingga.
Agar Anda memahami pengertian garis berpotongan, perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar di atas tersebut mengatakan gambar kubus ABCD.EFGH. Amatilah garis AB dan
garis BC. Tampak bahwa garis AB dan BC berpotongan di titik B dimana keduanya terletak
pada bidang ABCD. Dalam hal ini garis AB dan BC dikatakan saling berpotongan.
Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar
dan memiliki satu titik potong.
Pada Gambar di atas mengatakan garis AB dan garis CD yang saling menutupi, sehingga spesialuntuk
terlihat sebagai satu garis lurus saja. Dalam hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis AB dan
CD terletak pada satu garis lurus. Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangangaris
yangdiberimpit.
Dua garis dikatakan saling diberimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus, sehingga
special untuk terlihat sebagai satu garis lurus saja.
Gambar di atas mengatakan sebuah balok ABCD.EFGH. Perhatikan garis AC dan garis HF.
Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Garis AC terletak
pada bidang ABCD, sedangkan garis HF terletak pada bidang EFGH. Selanjutnya apabila
kedua garis tersebut, masing-masing diperpanjang, maka kedua garis tidak akan pernah
bertemu. melaluiataubersamaini kata lain, kedua garis itu tidak memiliki titik potong.
Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangan garis yang saling bersilangan.
Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada satu bidang
datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.
Dua garis dikatakan tegak lurus jika kemiringan garis pertama dikalikan kemiringan garis
kedua hasilnya adalah negative satu.
Garis p dan garis q adalah garis yang tegak lurus. Garis yang tegak lurus akan membentuk
sudut 90 derajat (sudut siku-siku). Garis vertical dan garis horizontal yang saling berpotongan
adalah dua garis yang saling tegak lurus.
Istilah tegak lurus ini nantinya akan sangat penting. Dan akan benyak digunakan pada garis
singgung. Misalnya garis singgung lingkaran atau yang lainnya. Yang paling sangat
berhubungan dengan tegak lurus ini adalah siku-siku. Siku-siku adalah sebuah besar sudut
yang besarnya 90 derajat.
Ini akan sering digunakan pada trigonometri, segitiga siku-siku. Persegi dan persegi panjang,
dan lain-lain.
Tegak lurus antara dua buah garis, pada sebuah persamaan garis dikatakan bahwa dua garis
saling tegak lurus jika (kemiringan garis pertama) dikalikan (kemiringan garis kedua)
hasilnya adalah negative satu. Jika dituliskan dalam bentuk matematika,
dengan m adalah kemiringan suatu garis.
Rumus ini akan sering digunakan pada suatu garis pada persamaan didalam koordinat
cartecius. Untuk menentukan dua buah garis yang tegak lurus pada dua buah persamaan
garis, rumus ini yang akan digunakan.
b. Titik tidak terletak pada bidang atau bidang tidak melalui titik
02. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukanlah kedudukan garis dan bidang berikut ini :
(a) FD dan ACGE
(b) EC dan CDEF
(c) ED dan BCGF
(d) EG dan BDHF
Jawab
PENUTUP
Kesimpulan
Ini hanyalah sebagian kecil permasalahan dalam matematika. Permasalahan
matematika tidak lah mencakup hal yang sempit tetapi juga mencakup hal lain yang lebih
luas.Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuandan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini bergunabagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSRTAKA
https://materimatematikalengkap.blogspot.com/2017/11/kedudukan-titik-garis-dan-bidang-
dalam.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/UT_%20Modul_%207_%20PEMA4131_0.pdf
https://mafia.mafiaol.com/2013/06/pengertian-titik-garis-dan-bidang.html
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=4539
https://khairulfaiq.files.wordpress.com/2011/11/jarak-titik-garis-dan-bidang-dalm-ruang.pdf
https://matematikaasikbanget.blogspot.com/2016/09/geometri-bidang-titik-garis-sudut-bidang.html