Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“Garis Dalam Ruang”

Disusun Oleh :

Suliasti Nevaria Martelu

(18504037)

JURUSAN MATEMATIKA

FAKUTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya
makalah yang membahas Garis dalam Ruang. Saya sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Garis dalam
Ruang. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang
yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Tondano, 12 Juni 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN

GARIS DAN RUANG

A. Persamaan Garis dalam Ruang


B. Sifat-Sifat Persamaan Garis dalam Ruang
C. Sifat-Sifat Dua Garis dalam Ruang
D. Garis dan Bidang dalam ruang

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam pembelajaran Matematika, kita mengenal berbagai macam permasalahan.
Permasalahan tersebut dapat berupa logika atau abstrak. Salah satunya adalah GARIS
DALAM RUANG.
Dalam makalah ini kami berusaha menjelaskan dan menerangkantentang
beberapa permasalahan pada Garis dalam Ruang. Kami juga menyertakan beberapa
latihan soal. Sehingga dapat digunakan sebagai bahan latihan.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimana bentuk persamaan garis dalam ruang?
b. Apa sifaf-sifat dari persamaan garis dalam ruang?
c. Bagaimana sifat-sifat dua garis dalam ruang?
d. Bagaimana bentuk garis dan bidang

C. Tujuan Penulisan
Agar lebih muda dan lebih memahami dalam pembelajaran matematika.
Khususnya dalam materi garis dalam ruang
BAB II

PEMBAHASAN

Garis dalam Ruang


Pada bidang, gradien digunakan untuk menentukan persamaan suatu garis. Dalam
ruang, akan lebih mudah jika kita gunakan vektor untuk menentukan persamaan suatu garis.

Pada Gambar 1, perhatikan garis L yang melalui titik P(x1, y1, z1) dan sejajar terhadap
vektor v = <a, b, c>. Vektor v adalah vektor arah untuk garis L, dan a, b,
dan cmerupakan bilangan-bilangan arah. Kita dapat mendeskripsikan bahwa garis L adalah
himpunan semua titik Q(x, y, z) sedemikian sehingga vektor PQ sejajar dengan v. Ini berarti
bahwa PQ merupakan perkalian skalar v dan kita dapat menuliskan PQ = tv, dimana t adalah
suatu skalar (bilangan real).

Dengan menyamakan komponen-komponen yang bersesuaian, kita mendapatkan


persamaan-persamaan parametris suatu garis dalam ruang.
A. Persamaan Garis dalam Ruang
Teorema 1 Persamaan-persamaan Parametris Suatu Garis dalam Ruang
Garis L yang sejajar dengan vektor v = <v1, v2, v3> dan melewati titik P(x1, y1, z1)
direpresentasikan dengan persamaan-persamaan parametris

Jika bilangan-bilangan arah a, b, dan c tidak nol, maka kita dapat mengeliminasi
parameter t untuk mendapatkan persamaan-persamaan simetris garis.

Contoh 1: Menentukan Persamaan-persamaan Parametris dan Simetris


Tentukan persamaan-persamaan parametris dan simetris garis L yang melalui titik (1, –2, 4)
dan sejajar terhadap v = <2, 4, –4>, seperti yang ditunjukkan Gambar 2.

Pembahasan Untuk menentukan persamaan-persamaan parametris garis tersebut, kita


gunakan koordinat-koordinat x1 = 1, y1 = –2, dan z1 = 4 dan arah a = 2, b = 4, dan c = –4.

Karena a, b, dan c semuanya tidak nol, persamaan simetris garis tersebut adalah
Persamaan-persamaan parametris atau simetris untuk garis yang diberikan tidaklah tunggal.
Sebagai contoh, dalam Contoh 1, dengan memisalkan t = 1 dalam persamaan-persamaan
parametris, kita akan mendapatkan titik (3, 2, 0). Dengan menggunakan titik ini dengan
bilangan-bilangan arah a = 2, b = 4, dan c = –4 kita akan menghasilkan himpunan persamaan-
persamaan parametris yang berbeda

Contoh 2: Persamaan-persamaan Parametris Suatu Garis yang Melalui Dua Titik


Tentukan persamaan-persamaan parametris suatu garis yang melalui titik-titik (–2, 1, 0) dan
(1, 3, 5).

Pembahasan Pertama, kita gunakan titik-titik P(–2, 1, 0) dan Q(1, 3, 5) untuk menentukan
vektor arah garis yang melalui P dan Q.

Dengan menggunakan bilangan-bilangan arah a = 3, b = 2, dan c = 5 dengan titik P(–2, 1, 0),


kita dapat memperoleh persamaan-persamaan parametris

Catatan Karena t beragam untuk semua bilangan real, persamaan-persamaan parametris pada
Contoh 2 digunakan untuk menentukan titik-titik (x, y, z) yang terletak pada garis. Secara
khusus, untuk t = 0 dan t = 1 memberikan titik-titik awal yang diketahui, yaitu (–2, 1, 0) dan
(1, 3, 5).

B. Sifat-sifat Persamaan Garis dalam Ruang

1. Sifat-sifat Garis Sejajar

Berikut ini merupakan pembahasan tentang sifat-sifat garis sejajar.

Aksioma: Melalui sebuah titik di luar sebuah garis dapat dilukis tepat satu garis yang
sejajar dengan garis tersebut.
Misalkan diketahui garis m dan titik A di luar M. Menurut aksioma di atas, melalui titik A
hanya dapat ditarik satu garis lurus yang sejajar dengan garis m. Misalkan garis l.

Sifat-sifat Garis Sejajar

Berikut ini adalah sifat-sifat garis sejajar;

Sifat 1

Jika suatu garis memotong salah satu dari dua garis yang sejajar, maka garis itu juga
memotong garis lainnya.

Misalkan dua buah garis k dan m sejajar, ditulis k // m dan garis l memotong garisk di titik P,
maka l juga akan memotong garis m.

Bukti: misalkan l // m, maka m juga melalui titik P dengan demikian l // m, maka ljuga
sejajar k, karena m // k. Hal ini bertentangan dengan sifat satu, berarti pemisahan ini salah,
maka l harus memotong. Berarti ketentuan pada sifat satu adalah benar.

Sifat 2

Jika sebuah garis sejajar dengan 2 buah garis, maka kedua garis itu juga saling sejajar.

Misalkan k // l dan l // m, maka k // m, buktikan! Seandainya k tidak sejajar denganm,


maka k harus berpotongan dengan m.
Menurut sifat 1, jika k berpotongan dengan m, maka k juga berpotongan dengan l. Hal ini
bertentangan dengan ketentuan-ketentuan yang diketahui, yaitu k // l, jadi pemisalan ini salah,
seharusnya k // m.

Diketahui 3 buah garis a, b, dan c menurut sifat 2, jika a // b dan b // c, maka a // c.

Demikian pembahasan tentang sifat-sifat dari sebuah garis dapat dikatakan sejajar.

2. Garis Berpotongan

Garis berpotongan adalah kedudukan dua garis yang mempunyai titik potong karena kedua
garis saling bertemu. Secara geometri garis-garis yang berpotongan terjadi karena mempunyai
kemiringan yang berbeda dan panjang antar garis memungkinkan untuk saling bertemu. Garis
yang berpotongan sudah pasti tidak sejajar, namun garis tidak sejajar belum tentu berpotongan.
Contoh garis berpotongan:

Garis IJ dan KL merupakan garis


berpotongan karena kedua garis saling bertemu dan menghasilkan suatu titik potong

3. Garis Tegak Lurus

Garis tegak lurus adalah kedudukan garis yang berpotongan dan pada titik potongnya
terbentuk sudut siku-siku (90°). Garis tegak lurus juga disebut dengan garis serenjang atau garis
perpendikular. Dalam simbol matematika garis tegak lurus disimbolkan dengan simbol
perpendikular “⊥“, misalnya garis MN tegak lurus dengan OP dapat ditulis MN ⊥ OP.
Contoh garis tegak lurus:

Garis MN DAN OP merupakan garis tegak lurus karena saling berpotongan dan titik potongnya
membentuk sudut siku-siku

4. Garis Berimpit

Garis berimpit adalah kedudukan garis yang saling menutupi antara satu dengan
lainnya, sehingga garis berimpit tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Garis berimpit dapat
terjadi karena posisi garis yang sama, namun 2 garis berimpit belum tentu mempunyai panjang
yang sama.
Contoh garis berimpit:

Garis a dan b merupakan garis berimpit karena kedua


saling menutupi pada posisi yang sama

C. Sifat-sifat Dua Garis dalam Ruang


Sifat-sifat Kedudukan Dua Garis dalam ruang (Sejajar, Berpotongan, Berimpit, Dan
Bersilagan)
Bagaimana kedudukan dua buah garis? Nah pada peluang ini Mafia Online akan mengulas
bagaimana kedudukan dua buah garis yang mencakup dua garis sejajar, dua garis berpotongan, dua
garis diberimpit, dua garis bersilangan dan garis vertikal dan horisontal.

1. Dua Garis Sejajar dalam ruang

Pernahkah Anda memerhatikan rel atau lintasan kereta api? Apabila kita perhatikan lintasan kereta
api tersebut, jarak antara dua rel akan selalu tetap (sama) dan tidak pernah saling berpotongan
antara satu dengan lainnya. Apa yang akan terjadi bila jaraknya berubah? Apakah kedua rel itu
akanberpotongan?

Berdasarkan citra tersebut, selanjutnya apabila dua buah rel kereta api kita anggap sebagai dua buah
garis, maka sanggup kita gambarkan menyerupai gambar di bawah ini.

Garis m dan garis n di atas, bila diperpanjang hingga tak berhingga maka kedua garis tidak
akan pernah berpotongan. Keadaan menyerupai ini dikatakan kedua garis sejajar. Dua garis
sejajar dinotasikandengan“//”.
Dua garis atau lebih dikatakan sejajar apabila garis-garis tersebut terletak pada satu bidang
datar dan tidak akan pernah bertemu atau berpotongan bila garis tersebut diperpanjang hingga
tak berhingga.

2. Dua garis berpotongan

Agar Anda memahami pengertian garis berpotongan, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas tersebut mengatakan gambar kubus ABCD.EFGH. Amatilah garis AB dan
garis BC. Tampak bahwa garis AB dan BC berpotongan di titik B dimana keduanya terletak
pada bidang ABCD. Dalam hal ini garis AB dan BC dikatakan saling berpotongan.

Dua garis dikatakan saling berpotongan apabila garis tersebut terletak pada satu bidang datar
dan memiliki satu titik potong.

3. Dua garis diberimpit


Agar Anda memahami pengertian garis diberimpit, perhatikan gambar di bawah ini.

Pada Gambar di atas mengatakan garis AB dan garis CD yang saling menutupi, sehingga spesialuntuk
terlihat sebagai satu garis lurus saja. Dalam hal ini dikatakan kedudukan masing-masing garis AB dan
CD terletak pada satu garis lurus. Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangangaris
yangdiberimpit.
Dua garis dikatakan saling diberimpit apabila garis tersebut terletak pada satu garis lurus, sehingga
special untuk terlihat sebagai satu garis lurus saja.

4. Dua garis bersilangan


Agar Anda memahami pengertian garis bersilangan, perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar di atas mengatakan sebuah balok ABCD.EFGH. Perhatikan garis AC dan garis HF.
Tampak bahwa kedua garis tersebut tidak terletak pada satu bidang datar. Garis AC terletak
pada bidang ABCD, sedangkan garis HF terletak pada bidang EFGH. Selanjutnya apabila
kedua garis tersebut, masing-masing diperpanjang, maka kedua garis tidak akan pernah
bertemu. melaluiataubersamaini kata lain, kedua garis itu tidak memiliki titik potong.
Kedudukan garis yang demikian dinamakan pasangan garis yang saling bersilangan.

Dua garis dikatakan bersilangan apabila garis-garis tersebut tidak terletak pada satu bidang
datar dan tidak akan berpotongan apabila diperpanjang.

5. Dua Garis Tegak Lurus Dalam Ruang

Dua garis dikatakan tegak lurus jika kemiringan garis pertama dikalikan kemiringan garis
kedua hasilnya adalah negative satu.
Garis p dan garis q adalah garis yang tegak lurus. Garis yang tegak lurus akan membentuk
sudut 90 derajat (sudut siku-siku). Garis vertical dan garis horizontal yang saling berpotongan
adalah dua garis yang saling tegak lurus.
Istilah tegak lurus ini nantinya akan sangat penting. Dan akan benyak digunakan pada garis
singgung. Misalnya garis singgung lingkaran atau yang lainnya. Yang paling sangat
berhubungan dengan tegak lurus ini adalah siku-siku. Siku-siku adalah sebuah besar sudut
yang besarnya 90 derajat.
Ini akan sering digunakan pada trigonometri, segitiga siku-siku. Persegi dan persegi panjang,
dan lain-lain.
Tegak lurus antara dua buah garis, pada sebuah persamaan garis dikatakan bahwa dua garis
saling tegak lurus jika (kemiringan garis pertama) dikalikan (kemiringan garis kedua)
hasilnya adalah negative satu. Jika dituliskan dalam bentuk matematika,
dengan m adalah kemiringan suatu garis.

Rumus ini akan sering digunakan pada suatu garis pada persamaan didalam koordinat
cartecius. Untuk menentukan dua buah garis yang tegak lurus pada dua buah persamaan
garis, rumus ini yang akan digunakan.

E. Garis dan Bidang dalam Ruang


Tiga unsur pangkal dalam geometri, yaitu titik, garis, dan bidang. Ketiga unsur
tersebut, dapat juga disebut sebagai tiga unsur yang tak didefinisikan.
Sebuah titik dipikirkan sebagai suatu tempat/posisi dalam ruang. Titik tidak
memiliki panjang maupun ketebalan. Bekas tusukan jarum, atau bekas ujung pensil di
atas kertas, dapat dipikirkan sebagai model fisik dari sebuah titik. Sebuah titik
direpresentasikan dengan sebuah noktah dan diberinama dengan suatu huruf kapital.
Sebuah garis dipikirkan sebagai suatu himpunan titik berderet yang panjang tak
terbatas, tetapi tidak memiliki lebar. Seutas benang yang diregangkan, goresan pensil
mengikuti tepi sebuah penggaris dapat difikirkan sebagai model sebuah garis. Sebuah
garis direpresentasikan dengan sebuah gambar sinar dengan mata di kedua ujungnya
yang menunjukkan bahwa garis tersebut tak berakhir. Untuk memberi nama sebuah
garis, dapat memanfaatkan dua buah titik pada garis tersebut, atau dengan sebuah huruf
kecil. Cara menuliskannya AB , AC , BC , BA , CA.
Terdapat beberapa macam kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang, yakni :
(1) Kedudukan titik dan titik
a. Titik berimpit dengan titik

b. Titik tidak berimpit dengan titik

(2) Kedudukan titik dan garis


a. Titik terletak pada garis atau garis melalui titik
b. Titik tidak terletak pada garis atau titik diluar garis

(3) Kedudukan titik dan bidang


a. Titik terletak pada bidang atau bidang melalui titik

b. Titik tidak terletak pada bidang atau bidang tidak melalui titik

(4) Kedudukan garis dan garis


(a) Garis berimpit dengan garis

(b) Garis sejajar dengan garis

(c) Garis berpotongan dengan garis

(d) Garis bersilangan dengan garis


(5) Kedudukan garis dan bidang
(a) Garis terletak pada bidang atau bidang melalui garis

(b) Garis sejajar bidang atau bidang sejajar garis

(c) Garis menembus bidang

(6) Kedudukan bidang dan bidang


a. Bidang berimpit dengan bidang

b. Bidang sejajar dengan bidang

c Bidang berpotongan dengan bidang

Untuk lebih jelasnya, ikutilah contoh soal berikut ini :

01. Pada kubus ABCD.EFGH, sebutkanlah tiga macam contoh :


(a) Rusuk-rusuk yang berpotongan dengan EC
(b) Rusuk-rusuk yang sejajar dengan AD
(c) Rusuk-rusuk yang bersilangan dengan BF
Jawab:
(a) Tiga macam rusuk yang berpotongan dengan EC adalah : BC, EF dan CG
(b) Tiga macam rusuk yang sejajar dengan AD adalah BC, FG dan EH
(c) Tiga macam rusuk yang bersilangan dengan BF adalah EH, DC dan HG

02. Pada kubus ABCD.EFGH, tentukanlah kedudukan garis dan bidang berikut ini :
(a) FD dan ACGE
(b) EC dan CDEF
(c) ED dan BCGF
(d) EG dan BDHF
Jawab

Beberapa Teorema tentang garis dan bidang dalam ruang


Teorema 1
Jika garis g menembus tegak lurus bidang W, maka g tegak lurus pada semua garis yang terlekak pada W
Teorema 2
Jika garis k dan h tidak sejajar dan tegak lurus dengan g serta k dan h terletak pada bidang W, maka bidang
W tegak lurus dengan garis g
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Ini hanyalah sebagian kecil permasalahan dalam matematika. Permasalahan
matematika tidak lah mencakup hal yang sempit tetapi juga mencakup hal lain yang lebih
luas.Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuandan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini.Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan
kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
dan penulisan makalah dikesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini bergunabagi penulis pada khususnya juga para pembaca
yang budiman pada umumnya.
DAFTAR PUSRTAKA

https://materimatematikalengkap.blogspot.com/2017/11/kedudukan-titik-garis-dan-bidang-
dalam.html
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/UT_%20Modul_%207_%20PEMA4131_0.pdf
https://mafia.mafiaol.com/2013/06/pengertian-titik-garis-dan-bidang.html
http://ppg.spada.ristekdikti.go.id/mod/page/view.php?id=4539
https://khairulfaiq.files.wordpress.com/2011/11/jarak-titik-garis-dan-bidang-dalm-ruang.pdf
https://matematikaasikbanget.blogspot.com/2016/09/geometri-bidang-titik-garis-sudut-bidang.html

Anda mungkin juga menyukai