Penulis
i
Matematika adalah ilmu yang banyak perhitungan. Dalam ilmu
matematika, banyak dijumpai dengan berbagai persamaan. Hal
tersebut menjadi salah satu faktor mengapa seseorang untuk malas
dalam mempelajari matematika. Akan tetapi, matematika akan mudah
dipahami dan dimengerti jika kita dapat mengetahui akar
permasalahannya.
Salah satu pelajaran dalam matematika adalah barisan dan deret.
Barisan dan deret sudah tidak asing lagi di telinga seorang mahasiswa.
Hal tersebut disebabkan karena pelajaran ini sudah pernah didapatkan
di bangku SMA. Akan tetapi, tidak akan menjadi suatu kesalahan jika
mengulangi pelajaran yang telah lalu.
Materi barisan dan deret sangat penting untuk dipelajari. Karena
materi ini sangat sering dijumpai dalam tes atau ujian dalam pelajaran
matematika. Bahkan dalam tes uji Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) masih ada soal yang berkenaan dengan seputar baris dan deret
ini
Oleh karena itu, hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk
menulis makalah yang berjudul barisan dan deret. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi pembaca.
1, 3, 9, 27, …
Dari barisan tersebut, kita bisa lihat antara suku pertama dengan suku kedua,
antara suku kedua dan suku ketiga dan seterusnya selalu punya pengali yang tetap,
yaitu 3. Dengan demikian, barisan ini termasuk barisan geometri.
1 + 3 + 9 + 27 + …
Deret geometri tak hingga hampir sama dengan deret geometri, namun deret
tersebut diteruskan hingga nilainya tak hingga. Nanti kita bahas lebih lanjut ya,
supaya kamu bisa lebih paham. Sekarang, kita bahas mulai dari barisan dan deret
geometri dulu, yuk! Lalu selanjutnya kita akan bahas tentang deret geometri tak
hingga. Pada barisan geometri dan deret geometri, terdapat tiga rumus yang harus
kamu ketahui, yaitu .
Lalu, kita coba cari nya. Misalnya yang mau dicari adalah , maka:
Un = arn-1
U6 = ar5
U6 = 1 . 35
U6 = 1 . 243
U6 = 243
3.
Syaratnya adalah kamu harus mengetahui berapa nilai a dan r-nya.
Lalu, kita coba cari nya. Misalnya yang mau dicari adalah , maka:
4.
Menentukan barisan baru setelah disisipkan k suku atau bilangan. Misalkan
awalnya ada barisan u1, u2, u3, u4, ..... , Un. Setiap dua suku pada barisan diatas
disiapkan sebanyak k suku, maka akan terbentuk barisan baru yang tetap dalam
bentuk barisan geometri. Disini yang sangat berperan penting adalah terbentuknya
rasio baru setelah disisipkan. Rumusnya yaitu :
Contoh :
Diketahui barisan 1, 8, 64, 512, Setiap antara dua suku disiapkan 2 bilangan.
Tentukan barisan abru yang terbentuk!
Penyelesaian :
5.
Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada barisan geometri
yang banyaknya tak terbatas (tak terhingga). Deret geometri tak hingga biasanya
dinotasikan sebagai .
Divergen artinya menyebar. Deret Geometri tak hingga divergen berarti tidak
terbatas jumlahnya. Syaratnya yaitu r < –1 atau r > 1.
Deret geometri tak hingga divergen adalah suatu deret yang
. Bisa kita lihat
seperti di bawah ini.
1 + 3 + 9 + 27 + 81 + ……………
Kalau ditanya berapa sih, jumlah seluruhnya? Jumlah seluruhnya tidak bisa dihitung
karena nilainya semakin besar.
Berbeda dengan deret geometri tak hingga divergen, deret geometri tak hingga
konvergen merupakan suatu deret di mana
.
Semakin lama nilainya semakin mengecil dan ujungnya akan mendekati angka 0.
Hal ini membuat deret geometri tak hingga konvergen jika
ditanyakan jumlah seluruhnya. Syarat konvergen ini
6.
Nah, sekarang kita lihat yuk rumus untuk menghitung Stak hingga atau jumlah tak
hingganya!
7.
Jika dalam barisan geometri diketahui 1, 3, 9, 27, 81, …. Berapakah rasio
dari deret tersebut?
Maka:
r = Un / Un-1
r = U2 / U1
r=3/1
r=3
Un merupakan suku ke-n dalam suatu deret atau barisan dengan rumus Un = arn-1. ,
berikut contoh soalnya: Dengan susunan bilangan geometri 1, 3, 9, 27, 81, …. Hitung
berapa suku ke-6 dari barisan tersebut (Un = 6).
8.
Pembahasan:
Un = arn-1
Jadi, nilai dari suku keenam dalam deret bilangan tersebut adalah 243.
Sn merupakan jumlah dari semua suku-suku dalam barisan geometri. Untuk lebih
mudah dalam memahami, berikut salah satu contoh soal deret geometri beserta
jawabannya lengkap kelas 11 dalam perhitungan Sn:
Deret geometri: 1, 3, 9, 27, 81, …. Hitunglah berapa nilai Sn dalam deret tersebut (n =
3) !
Pembahasan:
Sn = a (rn – 1) / r – 1
S3 = 1 (33 – 1) / 3 – 1
S3 = (1 x 26) / 2
S3 = 13
9.
1. Apabila diketahui suatu deret angka 5 + 15 + 45 + … Maka, berapakah jumlah 6
suku pertama dari deret tersebut?
Pembahasan: Diketahui a = 5, r = 3
Sn = a (rn – 1) / r – 1
Jadi, jumlah dari 6 suku pertama barisan geometri tersebut adalah 1.820.
2. Diketahui barisan geometri adalah 3, 6, 12, 24, 48, … . Berapa jumlah 7 suku
pertamanya?
Pembahasan : Diketahui a = 3, r = 2, n = 7
Sn = a (rn – 1) / r – 1
Jadi, hasil dari jumlah tujuh suku pertama deret geometri tersebut adalah 381.
10.
3. Diketahui suatu bilangan membentuk deret geometri 4 + 12 + 36 + 108 +… Carilah
berapa jumlah dari tujuh suku pertamanya!
Pembahasan : Diketahui a = 4, r = 3, n = 7
Sn = a (rn – 1) / r – 1
S6 = 4 (37 – 1) / 3 – 1 = 4372
Maka dari hasil perhitungan, jumlah tujuh suku pertamanya adalah 4372.
Sn = a / (1 – r) = 4 / (1 – ½) = 4 / (½) = 4 x 2 = 8
5. Suatu spesies bakteri melakukan pembelahan diri jadi dua untuk setiap detik.
Apabila di awal terdapat lima bakteri, berapa waktu yang dibutuhkan agar
pembelahan tersebut menjadi 320 bakteri?
Pembahasan:
11.
Dari soal cerita tersebut diketahui: a = 5, r = 2, Un = 320. Ditanyakan: n = ?
Un = arn -1
(2n -1) = 64
(2n -1) = 26
n=7
Sehingga, waktu yang diperlukan untuk membelah diri hingga menjadi 320 bakteri
yakni 7 menit.
6. Dalam suatu susunan bilangan yang membentuk deret geometri, diketahui bahwa
suku pertamanya 3 serta suku ke sembilan adalah 768. Jadi, berapa suku ke-7 dari
deret bilangan tersebut?
Un = a(rn-1)
768 = 3 (r9-1)
768 = 3 x r8
12.
r8 =768/3
r8 = 256
r8 = 28
r=2
13.
BAB 3
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
B. Saran
Supaya lebih memahami lagi dari materi diatas, alangkah baiknya jika kita
memahami lagi dengan belajar melalui video yang membahas dan menjelaskan
mengenai barisan dan deret geometri.
14.