Anda di halaman 1dari 18

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT.

Alhamdulilahirabbil'alamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya


penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul "Barisan dan
Deret Geometri " dan akhirnya setelah menempuh perjalanan yang
panjang, penulis dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Tugas makalah ini disusun sebagai salah satu syarat melengkapi tugas
kuliah Matematika Dasar SD/MI Universitas Islam Al-Ihya Kuningan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna, baik dalam segi sistematika maupun isinya. Oleh karena itu,
penulis harap adanya masukan kritik dan saran dari berbagai pihak demi
kesempurnaannya di masa yang akan datang. Penulis harap agar makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.

Kuningan, November 2023

Penulis

i
Matematika adalah ilmu yang banyak perhitungan. Dalam ilmu
matematika, banyak dijumpai dengan berbagai persamaan. Hal
tersebut menjadi salah satu faktor mengapa seseorang untuk malas
dalam mempelajari matematika. Akan tetapi, matematika akan mudah
dipahami dan dimengerti jika kita dapat mengetahui akar
permasalahannya.
Salah satu pelajaran dalam matematika adalah barisan dan deret.
Barisan dan deret sudah tidak asing lagi di telinga seorang mahasiswa.
Hal tersebut disebabkan karena pelajaran ini sudah pernah didapatkan
di bangku SMA. Akan tetapi, tidak akan menjadi suatu kesalahan jika
mengulangi pelajaran yang telah lalu.
Materi barisan dan deret sangat penting untuk dipelajari. Karena
materi ini sangat sering dijumpai dalam tes atau ujian dalam pelajaran
matematika. Bahkan dalam tes uji Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) masih ada soal yang berkenaan dengan seputar baris dan deret
ini
Oleh karena itu, hal tersebut yang melatarbelakangi penulis untuk
menulis makalah yang berjudul barisan dan deret. Semoga makalah
ini dapat berguna bagi pembaca.

1. Apa Barisan Geometri ?


2. Apa Deret Geometri ?
3. Apa Sisipan Geometri ?
4. Apa Deret tak hingga ?
5. Apa saja contoh soa-soal geometri ?

1. Untuk mengetahui Barisan Geometri ?


2. Untuk mengetahui Deret Geometri ?
3. untuk mengetahui Sisipan Geometri ?
4. untuk mengetahui Deret tak hingga ?
5. untuk saja contoh soa-soal geometri ?
A.
Barisan geometri adalah pola yang memiliki pengali atau rasio yang tetap
untuk setiap 2 suku yang berdekatan. Rasio pada barisan geometri biasa
disimbolkan dengan r. Barisan geometri juga biasa disebut sebagai barisan
ukur.Contoh lebih mudahnya begini, misal kamu punya barisan seperti ini:

1, 3, 9, 27, …

Dari barisan tersebut, kita bisa lihat antara suku pertama dengan suku kedua,
antara suku kedua dan suku ketiga dan seterusnya selalu punya pengali yang tetap,
yaitu 3. Dengan demikian, barisan ini termasuk barisan geometri.

Deret geometri itu bentuk penjumlahan dari barisan geometri. Penulisannya


adalah seperti ini:

1 + 3 + 9 + 27 + …

Deret geometri tak hingga hampir sama dengan deret geometri, namun deret
tersebut diteruskan hingga nilainya tak hingga. Nanti kita bahas lebih lanjut ya,
supaya kamu bisa lebih paham. Sekarang, kita bahas mulai dari barisan dan deret
geometri dulu, yuk! Lalu selanjutnya kita akan bahas tentang deret geometri tak
hingga. Pada barisan geometri dan deret geometri, terdapat tiga rumus yang harus
kamu ketahui, yaitu .

1. Rumus Rasio pada Barisan dan Deret Geometri


Rasio adalah nilai pengali pada barisan dan deret. Rumus untuk
mencari rasio pada barisan geometri dan deret geometri adalah seperti infografis
berikut.
Misalnya kita punya barisan geometri: 1, 3, 9, 27, 81, ….

dari barisan geometri tersebut adalah . Maka r-nya adalah:

Jadi, dari barisan geometri tersebut adalah .

2. Rumus Un pada Barisan dan Deret Geometri

Un adalah . Untuk mencari Un pada barisan


geometri dan deret geometri, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini.

Misalnya kita punya barisan geometri: 1, 3, 9, 27, 81, ….

Lalu, kita coba cari nya. Misalnya yang mau dicari adalah , maka:

Un = arn-1

U6 = ar5

U6 = 1 . 35

U6 = 1 . 243

U6 = 243

Jadi, dari barisan geometri tersebut adalah .

3.
Syaratnya adalah kamu harus mengetahui berapa nilai a dan r-nya.

3. Rumus Sn pada Barisan dan Deret Geometri

Sn adalah . Nah, bagaimana cara kita


mencari tau Sn pada barisan geometri dan deret geometri? Berikut ini adalah
rumusnya

Misalnya kita punya barisan geometri: 1, 3, 9, 27, 81, ….

Lalu, kita coba cari nya. Misalnya yang mau dicari adalah , maka:

Jadi, dari barisan geometri tersebut adalah .

4.
Menentukan barisan baru setelah disisipkan k suku atau bilangan. Misalkan
awalnya ada barisan u1, u2, u3, u4, ..... , Un. Setiap dua suku pada barisan diatas
disiapkan sebanyak k suku, maka akan terbentuk barisan baru yang tetap dalam
bentuk barisan geometri. Disini yang sangat berperan penting adalah terbentuknya
rasio baru setelah disisipkan. Rumusnya yaitu :

Contoh :

Diketahui barisan 1, 8, 64, 512, Setiap antara dua suku disiapkan 2 bilangan.
Tentukan barisan abru yang terbentuk!

Penyelesaian :

Untuk menyisipkan 2 bilangan, kita tidak boleh menyisipkan sembarang bilangan,


karena barisan baru yang terbentuk harus tetap berbentuk barisan geometri. Agar
dijamin tetap berbentuk barisan geometri, maka kita harus menggunakan rumus
untuk mencari rasio barunya

 Dari barisan 1, 8, 64, 512,.......Diperoleh rasio awal yakni

 Akan disisipkan 2 bilangan, artinya r = 2


 Sehingga rasio barunya :

5.
Deret geometri tak hingga adalah penjumlahan suku-suku pada barisan geometri
yang banyaknya tak terbatas (tak terhingga). Deret geometri tak hingga biasanya
dinotasikan sebagai .

Deret geometri tak hingga itu dibagi menjadi 2 jenis yaitu


dan . Keduanya memiliki
perbedaan yang cukup penting. Yuk, kita lihat pengertian dari kedua jenis deret
geometri tak hingga tersebut beserta perbedaannya!

1. Deret Geometri Tak Hingga Divergen

Divergen artinya menyebar. Deret Geometri tak hingga divergen berarti tidak
terbatas jumlahnya. Syaratnya yaitu r < –1 atau r > 1.
Deret geometri tak hingga divergen adalah suatu deret yang
. Bisa kita lihat
seperti di bawah ini.

1 + 3 + 9 + 27 + 81 + ……………

Kalau ditanya berapa sih, jumlah seluruhnya? Jumlah seluruhnya tidak bisa dihitung
karena nilainya semakin besar.

2. Deret Geometri Tak Hingga Konvergen

Berbeda dengan deret geometri tak hingga divergen, deret geometri tak hingga
konvergen merupakan suatu deret di mana
.

Konvergen artinya memusat atau tidak menyebar. Deret Geometri yang


konvergen berarti deret geometri yang masih memiliki limit jumlah. Syaratnya yaitu
rasio berada di antara –1 dan 1, dapat ditulis –1 < r < 1. Misalnya seperti contoh di
bawah ini:

Semakin lama nilainya semakin mengecil dan ujungnya akan mendekati angka 0.
Hal ini membuat deret geometri tak hingga konvergen jika
ditanyakan jumlah seluruhnya. Syarat konvergen ini

. Contohnya seperti deret di atas. Deret di atas rasionya adalah sehingga


bisa dihitung jumlah tak hingganya.

6.
Nah, sekarang kita lihat yuk rumus untuk menghitung Stak hingga atau jumlah tak
hingganya!

Misalnya kita punya deret geometri tak hingga konvergen:

Lalu, kita coba cari nya, maka:

Jadi, darideret geometri tak hingga konvergen tersebut adalah .

7.
Jika dalam barisan geometri diketahui 1, 3, 9, 27, 81, …. Berapakah rasio
dari deret tersebut?

Maka:

r = Un / Un-1

r = U2 / U1

r=3/1

r=3

Jadi, rasio (nilai r) dari barisan geometri tersebut yaitu 3.

Un merupakan suku ke-n dalam suatu deret atau barisan dengan rumus Un = arn-1. ,
berikut contoh soalnya: Dengan susunan bilangan geometri 1, 3, 9, 27, 81, …. Hitung
berapa suku ke-6 dari barisan tersebut (Un = 6).

8.
Pembahasan:

Un = arn-1

U6 = ar6-1 = 1 x 35 = 1 x 243 = 243

Jadi, nilai dari suku keenam dalam deret bilangan tersebut adalah 243.

Sn merupakan jumlah dari semua suku-suku dalam barisan geometri. Untuk lebih
mudah dalam memahami, berikut salah satu contoh soal deret geometri beserta
jawabannya lengkap kelas 11 dalam perhitungan Sn:

Deret geometri: 1, 3, 9, 27, 81, …. Hitunglah berapa nilai Sn dalam deret tersebut (n =
3) !

Pembahasan:

Sn = a (rn – 1) / r – 1

S3 = 1 (33 – 1) / 3 – 1

S3 = (1 x 26) / 2

S3 = 13

Maka, nilai dari Sn untuk n = 3 adalah 13.

9.
1. Apabila diketahui suatu deret angka 5 + 15 + 45 + … Maka, berapakah jumlah 6
suku pertama dari deret tersebut?

Pembahasan: Diketahui a = 5, r = 3

Sehingga jumlah enam suku pertama yakni:

Sn = a (rn – 1) / r – 1

S6 = 5 (36 – 1) / 3 – 1 = 3.640 / 2 = 1.820

Jadi, jumlah dari 6 suku pertama barisan geometri tersebut adalah 1.820.

2. Diketahui barisan geometri adalah 3, 6, 12, 24, 48, … . Berapa jumlah 7 suku
pertamanya?

Pembahasan : Diketahui a = 3, r = 2, n = 7

Sehingga jumlah enam suku pertama yakni:

Sn = a (rn – 1) / r – 1

S6 = 3 (27 – 1) / 2 – 1 = 381 / 1= 381

Jadi, hasil dari jumlah tujuh suku pertama deret geometri tersebut adalah 381.

10.
3. Diketahui suatu bilangan membentuk deret geometri 4 + 12 + 36 + 108 +… Carilah
berapa jumlah dari tujuh suku pertamanya!

Pembahasan : Diketahui a = 4, r = 3, n = 7

Sehingga jumlah enam suku pertama yakni:

Sn = a (rn – 1) / r – 1

S6 = 4 (37 – 1) / 3 – 1 = 4372

Maka dari hasil perhitungan, jumlah tujuh suku pertamanya adalah 4372.

4. Dalam suatu deret membentuk 4 + 2 + 1 + 1/2 + ¼ ….. Hitunglah berapa jumlah


barisan geometri dari susunan suku tersebut!

Pembahasan : Diketahui a = 4 dan r = ½ ; Ditanyakan: Sn = ?

Sn = a / (1 – r) = 4 / (1 – ½) = 4 / (½) = 4 x 2 = 8

Jadi, jumlah barisan geometri dari susunan bilangan tersebut adalah 8.

5. Suatu spesies bakteri melakukan pembelahan diri jadi dua untuk setiap detik.
Apabila di awal terdapat lima bakteri, berapa waktu yang dibutuhkan agar
pembelahan tersebut menjadi 320 bakteri?

Pembahasan:

11.
Dari soal cerita tersebut diketahui: a = 5, r = 2, Un = 320. Ditanyakan: n = ?

Un = arn -1

320 =5 x (2n -1)

(2n -1) = 320/5

(2n -1) = 64

(2n -1) = 26

n=7

Sehingga, waktu yang diperlukan untuk membelah diri hingga menjadi 320 bakteri
yakni 7 menit.

6. Dalam suatu susunan bilangan yang membentuk deret geometri, diketahui bahwa
suku pertamanya 3 serta suku ke sembilan adalah 768. Jadi, berapa suku ke-7 dari
deret bilangan tersebut?

Pembahasan: Diketahui a = 3, U9 = 768

Un = a(rn-1)

768 = 3 (r9-1)

768 = 3 x r8

12.
r8 =768/3

r8 = 256

r8 = 28

r=2

Maka suku ketujuh adalah U7 = 3 x 26 = 194.

13.
BAB 3

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa barisan geometri


merupakan pola yang memiliki pengali atau rasio yang tetap untuk setiap 2 suku
yang berdekatan. Rasio pada barisan geometri biasa disimbolkan dengan r.
Sedangkan deret geometri merupakan hasil penjumlahan pada barisan geometri.
Dalam geometri terdapat geometri tak hingga yang terbagi menjadi konvergen
dan divergen.

B. Saran

Supaya lebih memahami lagi dari materi diatas, alangkah baiknya jika kita
memahami lagi dengan belajar melalui video yang membahas dan menjelaskan
mengenai barisan dan deret geometri.

14.

Anda mungkin juga menyukai