Anda di halaman 1dari 11

BARISAN DAN DERET ARITMATIKA

Barisan Aritmatik
→barisan bilangan dengan pola yang tetap berdasarkan operasi penjumlahan
dan pengurangan. Selisih antara dua suku berurutan disebut beda (b).

Rumus Beda (b)


b = Un - Un-1
Rumus
Un = a + (n-1) b

Keterangan:
Un = suku ke-n
a = suku pertama
b = beda atau selisih
n = banyak suku

Contoh Soal
Suku pertama dari suatu barisan aritmatika adalah 3 dan bedanya 4, suku ke-
10 dari barisan aritmatika tersebut adalah....
Penyelesaian:
Dik : a = 3
b=4
n = 10
Dit : Un = ?
Un = a + (n-1) b
= 3 + (10-1).4
= 3 + 36
Un = 39

Deret Aritmatika
→jumlah dari suku-suku pada barisan aritmatika.

Rumus Jumlah Suku ke-n (Sn)


Sn = n/2 (a + Un)
Atau
Sn = n/2 (2a + (n-1) b)

Keterangan:
Sn = jumlah n suku pertama
n = banyaknya suku
a = suku pertama
b = beda atau selisih
Un = suku ke-n

Contoh Soal
Diketahui pada suatu deret aritmatika suku pertamanya adalah 2, suku
kesepuluh adalah 38. Berapakah jumlah 20 suku pertama pada deret
tersebut?
Penyelesaian:
Dik : a = 2
U10 = 38
Dit : S20 = ?
Un = a + 9b
38 = 2 + 9b
9b = 36
b=4

Sn = n/2 (2a + (n-1) b)


S20 = 20/2 (2.2 + (20-1).4)
= 10 (4 + 19.4)
= 10 (80)
S20 = 800

Jika barisan aritmatika memiliki jumlah suku ganjil, maka memiliki suku tengah.

Rumus Suku Tengah


Ut = 1/2 (a + Un)
dengan t = 1/2 (n + 1)
https://kitabelajar.github.io/dengan/post/baris-dan-deret-aritmatika-dan-
geometri/

Barisan dan Deret Geometri


Matematika Kelas 11
Yuk, kita mempelajari barisan geometri, deret geometri, dan deret geometri tak hingga!
Seperti apa bentuknya dan bagaimana rumus-rumusnya? Simak artikel berikut ini, ya!

--

Jika kamu sudah membaca artikel tentang barisan dan deret aritmatika, kamu pastinya
sudah tahu manfaat dari mempelajari konsep barisan dan deret dalam matematika. Nah,
selain barisan dan deret aritmatika, ada satu lagi nih, yang mau kita bahas di artikel ini,
yaitu barisan dan deret geometri.

Apa itu barisan dan deret geometri? Apa sih, perbedaannya dengan barisan dan deret
aritmatika? Oke, supaya kamu nggak bingung, yuk langsung baca penjelasannya di bawah
ini!

Barisan geometri adalah pola yang memiliki pengali atau rasio yang tetap untuk
setiap 2 suku yang berdekatan. Rasio pada barisan geometri biasa disimbolkan dengan
r. Barisan geometri juga biasa disebut sebagai barisan ukur.

Contoh lebih mudahnya begini, misal kamu punya barisan seperti ini:

1, 3, 9, 27, …

Dari barisan tersebut, kita bisa lihat antara suku pertama dengan suku kedua, antara suku
kedua dan suku ketiga dan seterusnya selalu punya pengali yang tetap, yaitu 3. Dengan
demikian, barisan ini termasuk barisan geometri.

Nah, kalau barisan ini dituliskan dalam bentuk penjumlahan, namanya jadi deret
geometri. Deret geometri itu bentuk penjumlahan dari barisan geometri. Penulisannya
adalah seperti ini:

1 + 3 + 9 + 27 + … 

Paham ya, bedanya barisan dan deret? Lalu, kalau deret geometri tak hingga itu apa?

Deret geometri tak hingga hampir sama dengan deret geometri, namun deret tersebut
diteruskan hingga nilainya tak hingga. Nanti kita bahas lebih lanjut ya, supaya kamu bisa
lebih paham. Sekarang, kita bahas mulai dari barisan dan deret geometri dulu, yuk! Lalu
selanjutnya kita akan bahas tentang deret geometri tak hingga.

Barisan Geometri dan Deret Geometri

Tadi, kita sudah mengenal pengertian serta contoh dari barisan geometri dan deret
geometri. Sekarang, kita belajar rumus-rumusnya, ya!

Pada barisan geometri dan deret geometri, terdapat tiga rumus yang harus kamu ketahui,
yaitu rumus rasio, rumus Un, dan rumus Sn. Kita bahas satu per satu, ya!
1. Rumus Rasio pada Barisan dan Deret Geometri

Rasio adalah nilai pengali pada barisan dan deret. Rumus untuk mencari rasio pada


barisan geometri dan deret geometri adalah seperti infografis berikut.

Misalnya kita punya barisan geometri: 

1, 3, 9, 27, 81, ....

Suku pertama (a) dari barisan geometri tersebut adalah 1. Maka r-nya adalah:


Jadi, rasio dari barisan geometri tersebut adalah 3.

Sekarang kita pelajari rumus suku ke–n (Un), yuk!

2. Rumus Un pada Barisan dan Deret Geometri

Un adalah suku ke-n pada barisan dan deret. Untuk mencari Un pada barisan geometri
dan deret geometri, kamu bisa menggunakan rumus berikut ini.

Misalnya kita punya barisan geometri: 

1, 3, 9, 27, 81, ....

Lalu, kita coba cari Un nya. Misalnya n yang mau dicari adalah 6, maka:

Un = arn-1

U6 = ar5

U6 = 1 . 35

U6 = 1 . 243
U6 = 243

Jadi, U6 dari barisan geometri tersebut adalah 243.

Mudah kan, rumusnya? Syaratnya adalah kamu harus mengetahui berapa nilai a dan r-
nya. Dengan begitu, kamu sudah bisa mencari U n dengan mudah. Sekarang, kita cari tahu
rumus selanjutnya yuk!

3. Rumus Sn pada Barisan dan Deret Geometri

Sn adalah jumlah suku ke-n pada barisan dan deret. Nah, bagaimana cara kita mencari
tau Sn pada barisan geometri dan deret geometri? Berikut ini adalah rumusnya. Check it
out!
Misalnya kita punya barisan geometri:

1, 3, 9, 27, 81, ....

Lalu, kita coba cari Sn nya. Misalnya n yang mau dicari adalah 3, maka:

Jadi, S3 dari barisan geometri tersebut adalah 13.

Oke, itu dia rumus Sn dalam barisan geometri dan deret geometri. Nah sekarang, kita
lanjut bahas tentang deret geometri tak hingga, yuk!

Baca juga: Barisan Aritmatika Bertingkat

Deret Geometri Tak Hingga

Deret geometri tak hingga itu dibagi menjadi 2 jenis yaitu deret geometri tak hingga
divergen dan deret geometri tak hingga konvergen. Keduanya memiliki perbedaan
yang cukup penting. Yuk, kita lihat pengertian dari kedua jenis deret geometri tak hingga
tersebut beserta perbedaannya!

1. Deret Geometri Tak Hingga Divergen

Deret geometri tak hingga divergen adalah suatu deret yang nilai bilangannya semakin
membesar dan tidak bisa dihitung jumlahnya. Bisa kita lihat seperti di bawah ini,

1 + 3 + 9 + 27 + 81 + ……………

Kalau ditanya berapa sih, jumlah seluruhnya? Jumlah seluruhnya tidak bisa dihitung
karena nilainya semakin besar.
2. Deret Geometri Tak Hingga Konvergen

Berbeda dengan deret geometri tak hingga divergen, deret geometri tak hingga
konvergen merupakan suatu deret di mana nilai bilangannya semakin mengecil dan
dapat dihitung jumlahnya. Seperti di bawah ini:

Semakin lama nilainya semakin mengecil dan ujungnya akan mendekati angka 0. Hal ini
membuat deret geometri tak hingga konvergen dapat dihitung jika ditanyakan jumlah
seluruhnya.

Lalu bagaimana cara menghitung jumlah seluruhnya dari deret geometri tak hingga
konvergen?

3. Rumus Stak hingga pada Deret Geometri Tak Hingga Konvergen

Sebelum masuk ke rumus, ada syarat terlebih dahulu jika kamu bertemu dengan deret
geometri tak hingga konvergen, yaitu rasionya harus bernilai antara -1 sampai 1 (-1 > r
> 1) dan ini berlaku untuk negatif dan positif. Contohnya seperti deret di atas. Deret di

atas rasionya adalah   sehingga bisa dihitung jumlah tak hingganya.

Nah, sekarang kita lihat yuk rumus untuk menghitung Stak hingga atau jumlah tak hingganya!
 

Misalnya kita punya deret geometri tak hingga konvergen:

Lalu, kita coba cari Stak hingga nya, maka:


Jadi, Stak hingga darideret geometri tak hingga konvergen tersebut adalah  .

Itu dia penjelasan tentang barisan geometri, deret geometri, serta deret geometri tak
hingga. Bagaimana, teman-teman? Kamu sudah paham, kan? Atau kamu masih belum
puas dengan penjelasannya? Hmm tenang, kamu bisa nih, belajar melalui video animasi
di ruangbelajar. Di sana, kamu bisa belajar sekaligus latihan soal-soal. Selain itu, waktu
belajar kamu akan lebih efektif, dan tidak akan menyita waktu bermain kamu. Jadiii
tunggu apa lagi? Buruan download aplikasi ruangguru!

Sumber Referensi:

Wirodikromo, S. dan Darmanto, M. (2019) Matematika untuk SMA/MA Kelas XI kelompok


Wajib 2. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai