PermalinkReply
b adalah beda
Pertama kita perlu mencari beda, caranya yaitu mengurangi suku setelah dan suku
sebelumnya jadi
b= Un - Un-1
b= U2 - U1
b= 7 - 3
b= 4
Selanjutnya masukkan b = 4 untuk mencari S20 dengan rumus deret aritmatika, maka
Sn= 10 (6+19.4)
Sn= 10 (6 + 76)
Sn= 10 (82)
Sn= 820
Baca artikel detikedu, "Deret Aritmatika: Rumus, Contoh Soal, dan Bedanya dengan Barisan"
selengkapnya https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6019213/deret-aritmatika-rumus-
contoh-soal-dan-bedanya-dengan-barisan.
Contoh 1
Jawab :
Untuk memudahkan kita menetukan notasi sigma dari deret tersebut, terlebih dahulu kita
mencari rumus suku ke-n dari barisan bilangan 1,3,5,7,9 … yaitu sebagai beikut :
Dari pola yang terjadi , tentu kita dapat menetukan bahwa U6= 2.6-1, dan seterusnya
sehingga kita pun dapat menentukan bahwa rumus untuk suku ke – n adalah Un=2n-1
Dengan demikian , deretnya menjadi 1+3+5+7+9+ …. +2n-1.
Selanjutnya , bentuk sigma dari deret tersebut adalah
Dengan:
Un = suku ke-n;
a = suku ke-1;
n = posisi suku yang ditanyakan; dan
b = selisih (Un-1 – Un).
Setelah mengetahui rumus barisan aritmatika di atas, cobalah untuk menyelesaikan tantangan
di awal artikel ini. Berapakah suku ke-20 dari barisan 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, …, …, …?
Dari barisan tersebut diperoleh:
a=1,b=2
Suku ke-20 dinyatakan sebagai U20. Dengan demikian,
U20 = a + (n-1) b
= 1 + (20 – 1) 2
= 1 + (19 x 2)
= 39
Jadi, suku ke-20 dari barisan tersebut adalah 39.
Sn = n/2 (a + Un)
Sn = n/2 (2a + (n-1)b)
Dengan:
Sn = jumlah n suku pertama;
n = urutan suku;
a = suku pertama; dan
b = selisih atau beda antarsuku.
Dari rumus di atas, kira-kira berapa ya jumlah semua suku dari deret 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 +
13 + 15?
Suku pertama deret tersebut adalah 1, sehingga a = 1.
Selisih setiap sukunya adalah 2, sehingga b = 2.
Banyaknya suku = 8, sehingga n = 8.
Dengan demikian, jumlah sukunya bisa dirumuskan sebagai berikut.
Sn = n/2 (2a + (n – 1)b)
= 8/2 (2(2) + (8 – 1) (2))
= 4 (2 + 14)
= 4 (16)
= 64
Jadi, jumlah semua suku tersebut adalah 64.
https://www.quipper.com/id/blog/mapel/matematika/barisan-dan-deret-aritmatika/
PermalinkShow parentReply
Barisan bilangan adalah susunan atau urutan bilangan-bilanganyang di buat atau di bentuk
dengan pola aturan tertentu. Dalam hal ini tiap-tiap yang adapada barisan tersebut di sebut
suku atau di notasikan dengan U.
pola atau aturan yang teerjadi untuk kita dapat menentukan rumus suku ke-n nya.
Contoh :
U1 = 4 U1=3+1 U1=3+12
U2 = 7 U2=3+4 U2=3+22
U3 = 12 U3=3+9 U3=3+32
U4 = 19 U4=3+16 U4=3+42
U5 = 28 U5=3+25 U5=3+52
Deret bilangan adalah penjumlahan dari semua anggota barisan suatu bilangan yang di
lakukan secara berurutan. Jadi deret dari barisan bilangan 3, 7, 11, 15, 19 . . . .adalah 3 + 7 +
11 + 15 + 19 + . . . . Misalkan kita akan menentukan hasil dari deret bilangan untuk 4 suku
yang pertama dari barisan bilangan tersebutu maka hasilnya 3 + 7 + 11 + 15 = 36.
Selanjutnya karena deret merupakan suatu penjumlahan yang berulang maka deret tersebut
dinyatakan dengan notasi sigma (?1¦). Jika suatu barisan di nyatakan dengan U1 U2 U
3……,Un maka deret yang di peroleh dari barisan tersebut adalah U1+ U2+ U 3 +……+ Un.
Contoh :
Barisan aritmatika adalah suatu barisan dengan ketentuan bahwa selisih antara tiap dua suku
yang berurutan selalu tetap ( merupakan konstanta). Selisih yang tetap disebut "beda" dan
dinotasikan dengan " b".
Contoh :
Barisan 10, 7, 4, 1, -2, -5, -8. . . . adalah barisan aritmetika, karena U2 - U1 = U3 - U2 = U4 -
U3 = U5 -U4 = bilangan tetap yaitu 3.
Deret aritmatika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmatika secara berurutan..
Contoh :
Untuk menentukann suku ke-n dari barisan aritmatika digunakan Un = a + (n-1) b, sedangkan
untuk menentukan jumlah n suku pertama (Sn) dari barisan arimatika dapat menggunakan
rumus Sn = n / 2 (2a + (n-1) b) atau Sn = n/2 (a+ Un).
Suber Referensi :
Modul PDGK 4108 Universitas Terbuka
Sukirman, dkk. 2011.Matematika.Jakarta: Universitas Terbuka
https://www.wahyudiansyah.com/2021/05/barisan-dan-deret-bilangan-pada-matematika.html
PermalinkShow parentReply
In reply to First post
Re: Diskusi.5
Deret bilangan adalah penjumlahan dari semua anggota barisan yang dilakukan secara
berurutan. Ciri deret aritmatika adalah suku-suku bilangan yang dijumlahkanmemiliki selisih
tetap. Jika suatu barisan dinyatakan dengan U1, U2, U3,.....Un. Maka yang dimaksud deret
bilangan adalah U₁ +U₂ + U₃+ ….+Un.
Deret aritmatika dinyatakan
Sn = n/2 ( a +Un)
Contoh:
berapa jumlah semua suku dari deret 1+3+5+7+9+11+13+15?
Jawab:
a =1
b= 3-1
=2
banyaknya suku =8, sehingga n=8
dengan demikian , jumlah sukunya bisa dirumuskan sebagai berikut:
Sn = 1/2 n( a + Un)
= 4(2(1)+ (8-10 (2) )
= 4(2+14)
= 64
jadi jumlah semua suku tersebut adalah 64
sedangkan deret geometri bentuk penjumlahan dari barisan aritmatika namun deret tidak
selalu menjumlahkan keseluruhan suku dalam suatu barisan
contoh
1+3+9+27....
PermalinkShow parentReply
Pengertian Deret
Deret adalah jumlah n suku pertama (Sn) dari barisan aritmatika. Ciri deret aritmatika adalah
suku-suku bilangan yang dijumlahkan memiliki selisih tetap. Contohnya adalah 1 + 3 + 5 + 7
+ 9 + 11 + 13 + 15 + …, dan seterusnya perbedaan deret aritmatika dengan deret geometri?
Perbedaannya adalah deret geometri berlaku untuk barisan geometri, yaitu barisan yang
polanya berupa perkalian atau pembagian. Ciri barisan aritmatika yang membedakannya
dengan barisan geometri adalah selisih sukunya yang selalu tetap.
Rumus Barisan dan Deret Aritmatika
Rumus barisan aritmatika biasanya digunakan untuk menentukan suku ke-n dari suatu
barisan. Sementara itu, rumus deret digunakan untuk menghitung jumlah n suku pada rentang
tertentu. Itulah mengapa, rumus barisan dan deret aritmatika itu berbeda. Untuk perumusan
masing-masing adalah sebagai berikut.
sebelumnya, yaitu selisih atau beda (b), suku pertama (a), dan posisi suku ke-n . Secara
matematis, suku ke-n (Un) barisan aritmatika dirumuskan sebagai berikut.
Dengan:
Un = suku ke-n;
a = suku ke-1;
n = posisi suku yang ditanyakan; dan
b = selisih (Un-1 – Un).
Setelah mengetahui rumus barisan aritmatika di atas, cobalah untuk menyelesaikan tantangan
di awal artikel ini. Berapakah suku ke-20 dari barisan 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, …, …, …?
a=1
b=2
Jadi, suku ke-20 dari barisan tersebut adalah 39. Ternyata, dalam hitungan detik selesai kan!
Dari rumus di atas, kira-kira berapa ya jumlah semua suku dari deret 1 + 3 + 5 + 7 + 9 + 11 +
13 + 15?
Suatu deret aritmetika 5, 15, 25, 35, ... Berapa jumlah 10 suku pertama dari deret aritmetika
tersebut?
Jawab:
Sn = n/2 (2a + (n-1) b )
n = 10
a = U1 = 5
b = 15 – 5 = 10
S10 = 10/2 ( 2. 5 + (10 -1) 10)
S10 = 5 ( 10 + 9.10)
S10 = 5 . 100 = 500
Referensi : Modul 7 PDGK4108
PermalinkShow parentReply
Barisan adalah sebuah daftar bilangan yang mengurut dari kiri ke kanan. Setiap urutan
bilangannya juga memiliki karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan yang ada pada
barisan merupakan suku dalam barisan itu sendiri. Sementara itu, deret adalah penjumlahan
suku-suku dari suatu barisan.barisan artimetika berikut:
Rp 10.000, Rp 12.000, Rp 14.000, Rp 16.000,Barisan aritmetika merupakan barisan bilangan
yang memiliki beda atau selisih tetap antara dua suku yang berurutan.
Deret merupakan hasil penjumlahan pada barisan aritmetika. Namun, deret tidak selalu
menjumlahkan keseluruhan suku dalam suatu barisan. Rumus deret hanya menjumlahkan
barisan aritmetikanya hanya sampai suku yang diperintahkan saja.
Contoh deret aritmetika:
2 + 4 + 6 + 8 + 10 + …
24 + 20 + 16 + 12 + …
Jadi, perbedaan barisan dan deret aritmatika dapat kita lihat dengan jelas. Jika barisan
aritmatika adalah barisan bilangan dengan selisih atau beda yang tetap pada setiap suku yang
berdekatan, sementara deret aritmatika yaitu jumlah suku ke-n pertama dalam barisan
aritmatika.
PermalinkShow parentReply
Deret bilangan merupakan penjumlahan dari semua anggota barisan yang dilakukan secara
berurutan. Jika barisannya adalah U1, U2, U3, U4, ..... Un maka untuk deret bilangan dapat
dinyatakan dengan U1 + U2 + U3 + U4 +..... Un.
U1 : suku pertama, U2 : suku ke 2, dan Un : sukuke- n
A. BARISAN ARITMETIKA
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang memiliki selisih yang sama di antara dua
suku yang saling berdekatan atau berurutan. Selisih ini disebut dengan “beda”, simbolnya “b”
Untuk menentukan suku ke n pada barisan aritmetika dapat digunakan rumus berikut
Un = a + (n – 1) b ; dimana a merupakan suku ke 1
B. DERET ARITMATIKA
Deret aritmetika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmetika secara berurutan.
Untuk menentukan jumlah suku n dapat digunakan rumus berikut
Sn = n/2 (a + Un) atau Sn = n/2 (2a + (n – 1)b)
C. BARISAN GEOMETRI
Barisan geometri merupakan barisan bilangan yang perbandingan antara tiap dua suku yang
berurutan selalu tetap. Perbandingan yang tetap ini disebut dengan rasio dan dinyatakan
dengan notasi “r”
Barisan geometri dirumuskan berikut ini
Un = a.r^(n-1)
D. DERET GEOMETRI
Deret geometri merupakan hasil penjumlahan pada barisan geometri.
Deret geometri dirumuskan berikut ini
Sn = a(r^n – 1)/r-1
Contoh deret geometri:
Diketahui sebuah barisan geometri berikut: 3, 12, 48, 192, … Tentukan jumlah lima suku
pertama dari barisan geometri tersebut.
Jawab :
a = 3, r = 12/3 = 4
Sn = a(r^n – 1)/r-1
S5 = 3(4^5– 1)/4-1
= 3 (4^4)/3
= 3 (1024 -1)/3
= 3 (1023)/3
= 1023
Jadi, jumlah lima suku pertama dari barisan geometri tersebut adalah 1023.
Referensi :
Sukirman, dkk. 2021. Matematika (Modul 7). Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
https://www.ruangguru.com/blog/konsep-barisan-dan-deret-aritmetika#:~:text=Secara
%20umum%2C%20barisan%20adalah%20sebuah,suku%2Dsuku%20dari%20suatu
%20barisan.
https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/barisan-deret-aritmetika-dan-geometri-pengertian-
rumus-dan-contoh-soal
PermalinkShow parentReply
Deret Aritmatika Setelah memahami barisan aritmatika, barulah dilanjutkan dengan materi
deret aritmatika (Sn). Deret aritmatika adalah jumlah dari seluruh suku-suku yang berada di
barisan aritmatika. Deret aritmatika juga bisa diartikan sebagai barisan yang nilai seluruh
sukunya diperoleh dari penjumlahan atau pengurangan suku sebelumnya dengan suatu
bilangan. Artinya, jika diketahui barisan aritmatika adalah U1,U2,U3, maka deret
aritmatikanya adalah U1 + U2 + U3.
PermalinkShow parentReply
Barisan Aritmatika:
- rumus suku ke-n (Un) : Un= a+(n-1)b
- jumlah suku pertama (Sn) : Sn = n/2 (U1+Un)
- sisipan :
a. banyaknya suku dari barisan yang baru setelah disipkan adalah n'=n+(k-1)
b. suku pertama (U1) dan suku ke n (Un) dari barisan semuala dan barisan yang baru sama
(tetap)
c. jumlah deretnya menjadi S'n = n'/2 (a+Un)
d. beda barisan yang baru menjadi b'=b/k+1
PermalinkShow parentReply
In reply to First post
Re: Diskusi.5
1. Seorang pegawai di BUMN mendapatkan gaji tahun pertama sebesar 3 juta. Kemudian ia
mendapatkan kenaikan gaji sebesar 500 ribu setiap tahunnya. Berapakah total pendapatan
pegawai tersebut setelah bekerja selama 10 tahun?
Pembahasan:
Dari soal diketahui a = 3.000.000, b = 500.000, ditanyakan nilai S10 (total gaji 10 tahun).
Bisa dikerjakan dengan rumus deret aritmatika Sn = ½ n (2a + (n-1) b), maka:
= 5 x (6000000 + 4500000
= 5 x 10500000
= 52500000
Jadi, total pendapatan pegawai BUMN tersebut setelah 10 tahun bekerja sebesar Rp
52.500.000.
2. Soal 1
Seorang petani semangka mengambil buah di sawahnya setiap hari dan selalu mencatat hasil
petiknya. Ternyata setelah didata, petani semangka tersebut di hari ke-n memenuhi rumus
deret Un=50+25n. Berapa jumlah semangka yang berhasil dipanen ketika mencapai 10 hari
pertama?
Pembahasan:
Dalam soal sudah diketahui Un = 50 +25n, artinya U1 = 75 dan U10 = 300 (cara hitungnya
dengan dimasukkan dalam rumus tersebut). Kemudian hitung nilai Sn dengan rumus Sn = n/2
(a + Un), maka:
= 5 x 375
= 1.875
Jadi, jumlah buah semangka yang dipanen oleh petani di hari 10 adalah 1.875
3. Apabila dalam suatu acara arisan dihadiri oleh 15 orang dan mereka saling berjabat tangan
satu dengan lainnya, maka berapa jumlah jabat tangan yang terjadi dalam arisan tersebut?
Pembahasan:
Dari contoh soal deret aritmatika dalam kehidupan sehari-hari tersebut maka orang pertama
akan bersalaman dengan 14 orang lainnya. Kemudian orang kedua akan bersalaman dengan
13 orang, begitu seterusnya sehingga membentuk deret 1 + 2 + 3 + 4 + … 14. Maka:
a = 1, b = 1, n = 14
Menghitung jumlah jabat tangan dalam contoh soal deret aritmatika dalam kehidupan sehari-
hari tersebut sangat mudah, yakni dengan rumus Sn = ½ n (2a + (n-1) b), maka:
= ½ x 14 (2 x 1 + (14 – 1) 1)
= 7 (15)
= 105
Jadi, total jabat tangan yang terbentuk dalam arisan tersebut sebanyak 105 jabat tangan.
PermalinkShow parentReply
B. Deret bilangan yaitu penjumlahan dari semua anggota barisan yang dilakukan secara
berurutan.
Contoh soal materinya adalah sebagai berikut:
Tentukan jumlah 60 suku pertama dari deret 2+5+8+11+....
Jawab
Dari deret tersebut diketahui U1=a=2,b=3,dan n=60
Sn=n/2 (2a+(n-1)b)
S60=60/20(2.2+(60-1)3)
S60=30(4+59.3)
S60=30.181
S60=5430
Jadi,jumlah dari 2+5+8+11...sampai 60 suku adalah 5430.
Dari uraian di atas apakah pembagian saja atau penjumlahanbarisan adalah sebuah daftar
bilangan yang mengurut dari kiri ke kanan. Setiap urutan bilangannya juga memiliki
karakteristik atau pola tertentu. Setiap bilangan yang ada pada barisan merupakan suku dalam
barisan itu sendiri. Sementara itu, deret adalah penjumlahan suku-suku dari suatu barisan.
Contoh barisan bilangan:
1, 5, 9, 13, 17, ... , ... , kita bisa menduga bahwa dua bilangan selanjutnya adalah 21 dan 25
karena barisan tersebut membentuk pola atau aturan yang dalam hal ini polanya adalah
dengan menambah dengan 4.
C. Sedangkan Deret adalah penjumlahan dari semua anggota barisan yang dilakukan secara
berurutan. Jadi, deret dari barisan 1, 5, 9, 13, 17 , ... adalah 1+5+9+13+17+..... Jika ditanya
hasil dari deret bilangan untuk 3 suku pertama dari barisan bilangan tersebut, hasilnya adalah
1+5+9 = 15.
D. Barisan aritmetika adalah suatu barisan dengan ketentuan bahwa selisih antara tiap dua
suku yang berurutan selalu tetap (merupakan konstanta) yang disebut dengan beda "b".
Contohnya:
4, 8, 12, 16, 20, ....
U1 = 4
U2 = 8
U3 = 12
U4 = 16
U5 = 20
U2 - U1 = 8-4 = 4
U3 - U2 = 12-8 = 4
U4 - U3 = 16-12 = 4
Selisih dari tiap-tiap dua buah suku yang berdekatan tetap/sama yaitu 4.
Deret aritmetika adalah penjumlahan dari semua anggota barisan aritmetika secara berurutan.
Contohnya: barisan aritmetika nya adalah 4, 8, 12, 16, 20, .... Deret aritmetikanya adalah 4 +
8 + 12 + 16 +20,...
Jika diminta 3 suku pertama maka hasilnya adalah 24.
Barisan geometri adalah barisan yang perbandingan antara tiap dua suku yang berurutan
selalu tetap disebut barisan geometri yang disebut juga dengan rasio (r).
Contohnya:
Barisan bilangan 4, 8, 16, 32, ...
Perbandingan (r) adalah:
U2 / U1 = 8 / 4 = 2
U3 / U2 = 16 / 8 = 2