Anda di halaman 1dari 10

Menemukan Pola Barisan

Sumber: Dokumentasi penulis

Bilangan yang mempunyai keteraturan dari urutan pertama, kedua, ketiga, keempat, dan
seterusnya. Bilangan berikutnya diperoleh dari bilangan sebelumnya ditambah atau dikurang
atau dikali atau dibagi. Bilangan-bilangan yang disusun berurut dengan aturan tertentu seperti
itulah dikenal dengan nama barisan bilangan.

Konsep tentang fungsi akan digunakan dalam penerapan menemukan pola dari barisan,
karena barisan merupakan suatu fungsi dengan domain bilangan bulat positif dan range
bilangan real. Misalnya bola bekel yang memantul pertama ke ketinggian 10 cm, kemudian
memantul lagi ke ketinggian 5 cm. Bola bekel tersebut memantul lagi ke ketinggian 2,5 cm,
dan memantul terus dengan pola yang sama sampai berhenti.

Baca juga: Induksi Matematika

Barisan Aritmatika
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang beda setiap dari dua suku yang berurutan
adalah sama. Beda, dinotasikan “b” memenuhi pola berikut.

b = u2 – u1 = u3 – u2 = u4 – u3 = … = un – un–1

n adalah bilangan asli sebagai nomor suku, un adalah suku ke-n.

Rumus barisan aritmatika


Jika u1 , u2 , u3 , u4 , u5 , …, un merupakan suku-suku barisan aritmetika. Suku ke-n barisan
tersebut dinyatakan sebagai berikut.

un = a + (n – 1) b

a = u1 adalah suku pertama barisan aritmetika, b adalah beda barisan aritmetika.

(Manullang dkk., 2017)

Untuk lebih memahami rumus barisan aritmatika, perhatikalah contoh soal dan pembahasan
barisan aritmatika berikut ini.

Contoh Soal

Tinggi anak tangga kedua dan kelima berturut-turut adalah 45 cm dan 108 cm. Tentukanlah
tinggi anak tangga pertama dan beda dari setiap anak tangga yang berurutan.

Pembahasan :

Rumus barisan aritmatika

un = a + (n – 1) b

45 = a + (2 – 1) b 108 = a + (5 – 1) b a=a a = 45 – b

45 = a + b 108 = a + 4b 45 – b = 108 – 4b a = 45 – 21 = 24

a = 45 – b a = 108 – 4b 3b = 63

b = 21

Dari rumus barisan aritmatika ditemukan tinggi anak tangga pertama dan beda dari setiap
anak tangga yang berurutan adalah 24 cm dan 21 cm.

Barisan Geometri
Barisan geometri adalah barisan bilangan yang nilai pembandingan (rasio) antara dua suku
yang berurutan selalu tetap. Rasio ini, dinotasikan dengan r yang merupakan nilai
perbandingan dari dua suku berdekatan. Nilai r dinyatakan :

Sumber: Dokumentasi penulis

Rumus barisan geometri


Jika u1 , u2 , u3 , …, un merupakan susunan suku-suku barisan geometri, dengan u1 = a adalah
suku pertama barisan geometri dan r adalah rasio barisan geometri, maka suku ke-n
dinyatakan

un = a . rn–1 , n adalah bilangan asli

(Manullang dkk., 2017)

Untuk lebih memahami rumus barisan aritmatika, perhatikalah contoh soal dan pembahasan
barisan geometri berikut ini.

Contoh Soal

Seorang peneliti bakteri mengamati perkembangan koloni bakteri yang terbentuk setiap
menit. Apabila jumlah koloni bakteri mula-mula 100 dan setiap bakteri membelah menjadi
dua setiap menit. Tentukanlah jumlah koloni bakteri yang terbentuk dalam waktu 11 menit.

Pembahasan :

Rumus barisan geometri

un = a . rn–1

u11 = 100 . 211–1

u11 = 100 . 210

u60 = 102.400

Dari rumus barisan geometri ditemukan jumlah koloni bakteri yang terbentuk dalam waktu
11 menit adalah 102.400 bakteri.

Deret Aritmatika
Deret aritmatika adalah jumlah susunan bilangan pada barisan aritmatika u1+ u2 +… + un
sampai suku-n. Secara konsep sebenarnya untuk deret aritmatika ini sederhana karena hanya
menjumlahkan barisan aritmatika dari suku pertama sampai suku ke-n.

Rumus deret aritmatika

Jika u1 , u2 , u3 , u4 , u5 , …, un merupakan suku-suku barisan aritmetika. Penjumlahan dari


suku pertama sampai suku ke-n deret tersebut dinyatakan sebagai berikut,

Sumber: Dokumentasi
penulis
a = u1 adalah suku pertama deret aritmetika, b adalah beda deret aritmetika.

(Manullang dkk., 2017)

Untuk lebih memahami rumus deret aritmatika, perhatikalah contoh soal dan pembahasan
deret aritmatika berikut ini.

Contoh Soal

Balok disusun membentuk piramida segitiga, pada baris pertama paling atas tedapat satu
balok. Jika balok disusun dua baris, jumlah balok seluruhnya adalah tiga balok. Sementara
jika balok disusun tiga baris, jumlah balok seluruhnya adalah enam balok. Tentukanlah
jumlah balok seluruhnya jika disusun sepuluh baris.

Pembahasan:

Rumus deret aritmatika

= (2a + (n – 1) b )

= (2 × 1 + (2 – 1) b ) = (2 × 1+ (10 – 1) 1 )

a=1 =2+b = 5 (2 + 9 )

b=1 = 55

Dari rumus deret aritmatika ditemukan jumlah balok seluruhnya jika disusun sepuluh baris
adalah 55 balok.

Baca juga: Program Linier, Contoh Soal dan Pembahasan

Deret Geometri
Deret geometri adalah jumlah susunan bilangan pada barisan geometri u1+ u2 +… + un dari
suku pertama sampai suku-n. Secara konsep sebenarnya untuk deret geometri ini sederhana
karena hanya menjumlahkan barisan geometri dari suku pertama sampai suku ke-n.

Rumus deret geometri

Jika u1 , u2 , u3 , u4 , u5 , …, un merupakan suku-suku barisan geometri. Penjumlahan suku


pertama sampai suku ke-n deret tersebut dinyatakan sebagai berikut.

S
umber: Dokumentasi penulis

a = u1 adalah suku pertama deret geometri, r adalah rasio barisan geometri.


(Manullang dkk., 2017)

Deret Geometri Tak Hingga

 Deret geometri tak hingga divergen

Deret geometri tak hingga divergen adalah deret yang nilai bilangannya secara relatif
semakin membesar (r ˃ 1 atau r ˂ -1). Bisa dilihat seperti di bawah ini,

1, 2, 4, 8, 16, … (r = 2 / 1 = 2, dan r ˃ 1)

1, -2, 4, -8, 16, … (r = -2 / 1 = -2, dan r ˂ -1)

-1, 2, -4, 8, -16, … (r = 2 / -1 = -2, dan r ˂ -1)

Jumlah seluruhnya tidak bisa dihitung karena nilainya secara relatif semakin besar atau
nilainya tidak terhingga.

 Deret geometri tak hingga konvergen

Deret geometri tak hingga konvergen merupakan suatu deret di mana nilai bilangannya secara
relatif semakin mengecil (-1 > r > 1). Bisa dilihat seperti di bawah ini,

16, 8, 4, 2, 1, ½, ….. (r = 8 / 16 = 1/2, dan -1 ˂ r ˂ 1)

16, -8, 4, -2, 1, -½, ….. (r = -8 / 16 = -1/2, dan -1 ˂ r ˂ 1)

-16, 8, -4, 2, -1, ½, ….. (r = 8 / -16 = -1/2, dan -1 ˂ r ˂ 1)

Semakin lama nilainya secara relatif semakin mengecil dan ujungnya akan mendekati angka
0. Hal ini membuat deret geometri tak hingga konvergen dapat dihitung jumlah seluruhnya.
Syarat deret geometri tak hingga konvergen yaitu rasionya atau pengalinya harus antara -1
sampai 1 (-1 > r > 1). S∞ adalah jumlah deret geometri tak hingga konvergen, memiliki
rumus:

Sumber: Dokumentasi penulis

Untuk lebih memahami rumus deret geometri, perhatikalah contoh soal dan pembahasan
deret geometri berikut ini.

Contoh Soal

Seorang anak menjatuhkan bola dari ketinggian 100 cm, kemudian bola tersebut memantul
sampai ketinggian 50 cm. Tentukanlah jarak yang dilalui bola sampai naik dari pantulan
ketiga.
Pembahasan:

Ingat, pantulan pertama adalah U2 karena a adalah jarak awal bola dijatuhkan. Jadi pantulan
ketiga adalah U4.

Rumus deret geometri

Sumber: Dokumentasi penulis

Ingat, hanya menghitung jarak yang ditempuh ketika bola naik atau turun saja. Jadi
perhitungan jarak yang dilalui bola menjadi :

S = jarak bola turun + jarak bola naik – jarak bola dijatuhkan.

(dikurangi suku pertama karena bola awalnya dijatuhkan, bukan dilempar ke atas)

S=+ –a

S = 175 + 187,5 – 100

S = 262,5

Dari rumus deret geometri ditemukan bahwa jarak yang dilalui bola sampai naik dari
pantulan ketiga adalah 262,5 cm.

Contoh Soal dan Pembahasan Barisan dan Deret


Untuk lebih memahami barisan dan deret, perhatikalah contoh 3 contoh soal barisan dan deret
berikut ini.

Contoh soal barisan dan deret: Barisan dan deret aritmatika

Suatu perusahaan susu kental manis pada bulan Januari 2012 memproduksi susu kental manis
sebanyak 50.000 kaleng. Setiap bulan perusahaan tersebut menaikkan produksinya secara
tetap sebanyak 100 kaleng.

a. Berapa banyak susu kental manis yang diproduksi perusahaan pada bulan Juli 2013 ?
Pembahasan:

Rumus barisan aritmatika

un = a + (n – 1) b

u7 = 50.000 + (7 – 1) 100

u7 = 50.000 + 600

u7 = 50.600

Jadi banyak susu kental manis yang diproduksi perusahaan pada bulan Juli 2013 adalah
50.600 kaleng.

b. Berapa banyak susu kental manis yang diproduksi perusahaan sampai akhir bulan Juni
2013?

Pembahasan:

Rumus deret aritmatika

= (2a + (n – 1) b )

= (2 × 50.000 + (6 – 1) 100 )

= 301.500

Jadi banyak susu kental manis yang diproduksi perusahaan sampai akhir bulan Juni 2013
adalah 301.500 kaleng.

Contoh soal barisan dan deret: Barisan dan deret geometri

Jika pada sekali percobaan, suatu bakteri dapat membelah diri dengan rasio tertentu dalam
setiap detik. Diketahui jumlah awal bakteri adalah 50 dan bakteri tersebut dikondisikan hanya
dapat berkembang biak sampai detik kelima jumlahnya menjadi 800 bakteri.

a. Tentukanlah rasio bakteri tersebut berkembang biak.

Pembahasan :

Rumus barisan geometri

un = a . rn–1

800 = 50 . r5–1

16 = r4

r=2
Jadi rasio bakteri tersebut berkembang biak adalah 2.

b. Jika pada percobaan bakteri tersebut dikondisikan hanya dapat berkembang biak sampai
detik keenam dan begitu seterusnya. Tentukanlah jumlah bakteri dari percobaan awal sampai
percobaan kelima.

Pembahasan :

Rumus deret geometri

Sumber: Dokumentasi penulis

Ingat, percobaan pertama hanya sampai detik kelima, percobaan kedua hanya sampai detik
keenam. Berarti percobaan kelima hanya sampai detik kesembilan.

Sumber: Dokumen penulis

Ingat, bahwa percobaan pertama langsung dikondisikan hanya sampai detik kelima, sehingga
detik pertama hingga detik keempat jumlah bakteri tidak diperhitungkan.
Sumber:
Dokumentasi penulis

Jadi perhitungan jumlah bakteri dari percobaan pertama hingga percobaan menjadi,

S = S9 – S4

S = 25.550 – 750

S = 24.800

Jadi jumlah bakteri dari percobaan awal sampai percobaan kelima adalah 24.800 bakteri.

Contoh soal barisan dan deret: Barisan dan deret geometri

Seorang anak yang menyukai prakarya mempunyai selembar kertas yang dipotong menjadi
tiga setiap sepuluh detik.

a. Berapakah bagian kertas tersebut setelah satu menit ?

Pembahasan :

Ingat,

1 menit = 60 detik, karena dipotong setiap sepuluh detik berarti selama semenit sudah 60 / 10
= 6 kali kertas tersebut dipotong. Bisa dikatan bahwa n = 7 karena sebelum dipotong, suku
pertama adalah 1.

Rumus barisan geometri

un = a . rn–1

u7 = 1 . (1/3)7–1
u7 = (1/3)6 = 1/729

Jadi 1/729 bagian kertas tersebut setelah satu menit.

b. Jika kertas tersebut dipotong sampai tidak bisa lagi dipotong dan anggaplah bahwa kertas
yang dipotong selalu menggunakan kertas yang baru. Tentukanlah jumlah kertas tersebut dari
awal selembar kertas sampai tidak bisa dipotong !

Pembahasan:

Rumus deret geometri

Sumber: Dokumentasi penulis

Jadi jumlah kertas tersebut dari awal selembar kertas sampai tidak bisa dipotong adalah 1,5
kali dari kertas utuh.

Baca juga: Transformasi Geometri, Translasi, Refleksi, Rotasi dan Dilatasi

Demikianlah penjelasan materi baris dan deret baik aritmatika dan geometri. Semoga teman-
teman dapat mempelajari dengan baik materi ini.

Anda mungkin juga menyukai