Anda di halaman 1dari 23

Status Ujian

PAPILOMA
Rosha Maharani Lestari
1161050185
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin
Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta
Periode 13 Juni 2016 – 23 Juli 2016
Status Ujian
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
Jakarta
Identitas Pasien
• Nama : Ny. P
• Usia : 65 tahun
• Status : Menikah
• Alamat : Kemayoran Baru
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
• Pendidikan : SMA
• Agama : Islam
• Suku : Jawa
Keluhan
• KELUHAN UTAMA
Bintil-bintil pada belakang telinga kanan, leher
kanan dan kiri serta bawah payudara sejak ± 1
tahun SMRS

• KELUHAN TAMBAHAN
Kulit teraba kasar
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien datang ke Poliklinik RS Pelabuhan
Jakarta dengan keluhan bintil-bintil pada
belakang telinga kanan, leher kanan dan kiri
serta dibawah payudara yang sudah dirasakan
sejak ± 1 tahun. Pasien mengaku pertama kali
bintil muncul secara tiba-tiba di belakang
telinga kanan dan semakin lama keadaan
bertambah parah dengan adanya jumlah bintil
yang bertambah banyak dan timbul di daerah
leher serta bawah payudara.
Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien mengaku ukuran bintil menetap. Pasien
mengaku bintil yang ada berwarna coklat, tidak
mengeluarkan cairan ataupun darah. Pasien
selama ini belum pernah melakukan apapun
untuk mengurangi keluhan. Pasien juga
mengeluh kulitnya terasa kasar apabila diraba.
Keluhan berupa rasa panas, sakit, gatal, dan
bengkak disangkal. Pasien juga menyangkal ia
mempunyai riwayat alergi makanan dan obat.
Riwayat Pengobatan
• Pasien tidak memiliki riwayat ke dokter
ataupun menggunakan obat.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Pasien tidak pernah memiliki keluhan seperti
ini sebelumnya
• Pasien memiliki riwayat penyakit Herpes
Simplek ±10 tahun lalu
• Riwayat alergi makanan (-), riwayat alergi
obat-obatan (-), cuaca (-), alergi debu (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
• Pada keluarga pasien tidak ada yang
mengalami keluhan seperti ini dan tidak ada
keluarga yang menderita penyakit kulit dan
kelamin
• Keluarga pasien tidak ada yang memiliki
riwayat asma atau riwayat alergi
Riwayat Alergi
• Pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
makanan, obat-obatan, debu dan cuaca.
• Pasien juga tidak memiliki riwayat asma.
Riwayat Kebiasaan Sosial
• Pasien mandi 2x sehari
Status Generalis
– Kepala : T.A.K
– Thorax : T.A.K
– Abdomen : T.A.K
– Urogenital : T.A.K
– Ekstremitas : T.A.K
Status Dermatologi
• Lokasi : regio retroauricula dex, colli
sin et dex, thoracalis sin et dex
• Efloresensi : papul bertangkai,hiperpigmentasi
• Penyebaran dan lokasi: regional, soliter
• Ukuran : milier
• Batas : tegas
• Bentuk lesi : teratur
Dokumentasi
Resume
• Pasien datang ke Poliklinik RS Pelabuhan Jakarta dengan
keluhan bintil-bintil pada belakang telinga kanan, leher kanan
dan kiri serta dibawah payudara yang sudah dirasakan sejak ±
1 tahun. Pasien mengaku pertama kali bintil muncul secara
tiba-tiba di belakang telinga kanan dan semakin lama keadaan
bertambah parah dengan adanya jumlah bintil yang
bertambah banyak dan timbul di daerah leher serta bawah
payudara. Pasien mengaku ukuran bintil menetap. Pasien
mengaku bintil yang ada berwarna coklat, tidak
mengeluarkan cairan ataupun darah. Pasien selama ini belum
pernah melakukan apapun untuk mengurangi keluhan. Pasien
juga mengeluh kulitnya terasa kasar apabila diraba. Keluhan
berupa rasa panas, sakit, gatal, dan bengkak disangkal. Pasien
juga menyangkal ia mempunyai riwayat alergi makanan dan
obat.
Status Dermatologis :
Lokasi regio retroauricula dex, colli sin et dex,
thoracalis sin et dex, Efloresensi berupa papul
bertangkai, hiperpigmentasi dengan penyebaran
dan lokasi regional, soliter berukuran milier,
berbatas tegas dan bentuk lesi teratur.
Pemeriksaan Penunjang
Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan
penunjang

• Pemeriksaan anjuran:
Biopsi kulit
Diagnosis Kerja
Papilloma

Diagnosis Banding

• Papilloma
• Veruka vulgaris
Penatalaksanaan
• Non medikamentosa:
belum ada

• Medikamentosa
Dilakukan eksisi atau destruksi dengan bedah
skapel, bedah listrik, bedah beku, dan bedah
laser
Prognosis
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad functinam : dubia ad bonam
• Ad sanationam : dubia ad bonam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai