Trauma okuli merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan dan
kebutaan pada satu mata yang dapat dicegah.
Trauma tajam / trauma tumpul / trauma termal / trauma kimia / trauma fisik
Prevalensi :
Di dunia : 1, 6juta kebutaan , 2,3 juta penurunan fungsi bilateral, dan 19 juta penurunan
fungsi penglihatan unilateral.
Amerika Serikat 2,4 juta pertahun dan sedikitnya setengah juta di antaranya
menyebabkan kebutaan.
Hifema merupakan keadaan dimana terjadi perdarahan pada bilik mata depan dapat terjadi
akibat trauma tumpul pada mata
II. PEMBAHASAN
Anatomi Mata Vaskularisasi Bola mata
Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata depan, yaitu
daerah diantara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur dengan humor aqueous yang jernih.
Epidemiologi :
• 33% dari seluruh trauma mata yang serius menimbulkan hifema
• 80% hifema terjadi pada pria. 3 : 1 trauma tumpul
• Sekitar 57% pasien trauma mata dengan hifema berlanjut pada
kerusakan segmen posterior dari mata tersebut.
• Dalam hal ini maka perlu tindakan evaluasi dalam menilai seberapa
besar akibat trauma pada segmen posterior mata.
ETIOLOGI HIFEMA
– Hifema Iatogenik
– Hifema akibat inflamasi yang parah pada iris dan badan siliar
1. Perdarahan Sekunder
2. Glaukoma Sekunder (tersumbar
drainase)
3. Hemosiderosis Kornea (kornea
menjadi warna kuning akibat
proses hemosiderin yang
dilakukan oleh enzim
fibrinolitik)
4. Sinekia Posterior (iritis yang
kronis) perlengketan iris ke
lensa
5. Atrofi optik (peningkatan TIO)
6. Uveitis (hipopion - leukosit)
Kesimpulan
• Hifema merupakan keadaan dimana terdapat darah di
dalam bilik mata depan, yaitu daerah di antara kornea
dan iris
• Sering terjadi akibat trauma tumpul yang merobek
pembuluh darah iris atau badan siliar dan bercampur
dengan humor aqueus yang jernih.
• Akibat trauma tumpul/ kesalahan operasi/ dan inflamasi
• Keadaan lain yang dapat menyebabkan hifema namun
jarang terjadi adalah adanya tumor mata (contohnya
retinoblastoma), dan kelainan pembuluh darah
(contohnya juvenile xanthogranuloma)
• Penegakan Dx ?
• Adanya riwayat trauma bola mata
• adanya perdarahan pada COA (dapat diperiksa dengan flashlight)
• Kadang ditemukan gangguan visus.
• adanya tanda-tanda iritasi dari konjungtiva dan perikorneal
• nyeri pada mata, fotofobia (tidak tahan terhadap sinar), blefarospasme,
kadang disertai gangguan umum yaitu letargi, disorientasi atau
somnolen.
• mata disertai dengan mata yang berair.
• Terdapat penumpukan darah. terkumpul di bagian bawah COA
mengikuti gravitasi
• Terapi konservatif / farmakologi untuk
cegah komplikasi